A. Buah
Buah (Fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus
dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell, 2003).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah
terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah
segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya
bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti
halnya dengan bagian-bagian yang lain (Rosanti, 2011).
Figure 1Wordpress.com
1
seringkali tidak kelihatan (tertutup), karena itu seringkali buah semu dinamakan
pula buah tertutup (fructus clausus). Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu
mete, buah yang sebenarnya (yang menghasilkan metenya) tetap kelihatan
(Campbell, 2003).
Peristiwa penyerbukan yang telah terjadi kemudian diikuti pula
oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang
terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Setelah itu, zigot yang
terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi
biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging
(pada buah batu atau rupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering
dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal),
mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi
bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung
hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak,
pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang
terbuahi (Hidayat, 1995).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah
tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung
perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah
dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian
utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu (Kimball, 1999).
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada
bunga, dikenal sebagai pericarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang
lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian
luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium) atau epikarp (epicarpium), yang
di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium), serta lapisan
tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp
(mesocarpium) (Kimball, 1999).
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa
ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu
dinamakan partenokarpi (parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini
2
biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung
lembaga, jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembang biakan. Pembentukan
buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon pisang (Musa paradisiacal)
(Tjitrosoepomo. 2003)
Penggolongan Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan,yaitu :
(Tjitrosoepomo, 2003).
a. Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama buah
ini sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang selalu terjadi dari bakal buah,
dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak
merupakan bagian buah yang berarti.
Figure 2Wordpress.com
3
pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang
mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe
(Fragrariavesca).
Figure 3Wordpress.com
Figure 4Wordpress.com
4
2) Buah pepaya (Carica papaya), terjadi dari beberapa daun buah
dengan satu ruang dan banyak biji.
3) Buah durian (Durio zibethinus), yang terdiri atas beberapa daun
buah, mempunyai beberapa ruang, dalam tiap ruangnya terdapat
beberapa biji
b. Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu
buah, misalnya pada cempaka (Michelia champaka).
c. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu
bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga
seluruhnya tampak seperti buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus
tectorius).
Figure 5Wordpress.com
5
Figure 6Researchgate.net
Dinding buah yang berasal dari dinding ovari disebut perikar. Dinding buah
dibedakan atas tiga lapisan yakni :
asal jaringan tersebut dapat berbeda-beda, sebab ada yang berasal dari dinding
bakal buah dan ada pula yang bersatu dengan jaringan tambahan
6
1. Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji
durian (Durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.).
2. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala
(Myristica fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti
bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam
keperluan lainnya, antara lain sebagai bahan obat (Rifai, 1976).
Figure 7Wordpress.com
7
misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada
rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum,
kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih
pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah
terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi oleh upih
pelindung yang disebut coleorhiza.
b) Jaringan penyimpan cadangan makanan, pada biji ada beberapa
struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan
makanan, yaitu seperti kotiledon, misalnya pada kacang-kacangan,
semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan
golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna
putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal
pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae, Gametophytic
betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya
berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari
kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi
mengandung banyak karbohidrat.
c) Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji , sisa-sisa nucleus dan
endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit
biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi
selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji
keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis
dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari
kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan
insekta. Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa
perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana
pada sub kelas monokotiledon cadangan makanan dalam endosperm
baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan serta telah
menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sedangkan sub kelas
dikotiledon cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau
8
perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji
masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu (Sutopo,
2002).
Sedangkan bagian paling luar dari biji adalah kulit biji yaitu lapisan biji
paling luar yang melapisi seluruh bagian biji. Kulit biji berasal dari selaput bakal
biji yang umumnya disebut lapisan kulit luar (testa). Lapisan kulit luar berfungsi
sebagai pelindung utama dari bagian dalam biji. Lapisan memiliki bentuk yang
beragam mulai dari tipis, kaku seperti kulit, dan juga keras seperti kayu atau batu
dan lapisan kulit dalam. Lapisan ini dikenal dengan istilah kulit ari. Lalu agak
kedalam sedikit ada bagian yang disebut dengan batang lembaga, batang lembaga
dapat dibedakan menjadi dua yaitu ruas batang lembaga yang terletak di atas daun
lembaga atau disebut internodium epicotylum dan ruas batang lembaga yang
terletak di bawah daun lembaga atau internodium hypocotylum. Makin kedalam
kita akan menemukan lapisan yang bernama radikula, akar lembaga (radikula)
adalah sebutan bagi calon akar yang berasal dari biji. Pada tumbuhan dikotil,
perakaran terus tumbuh hingga membentuk akar tunggang. Semakin kedalam kita
akan menemukan lagi lapisan yang bernama kotiledon, daun pertama yang
tumbuh pada saat perkecambahan setelah keluarnya akar lembaga disebut daun
lembaga. Fungsi dari daun lembaga yaitu untuk tempat menimbun makanan selain
itu sebagai alat untuk melakukan fotosintesis dan sebagai alat penghisap makanan
dari putik lembaga untuk lembaga.
Struktur Jaringan Biji
Figure 8Researchgate.net
9
dilapisi oleh kutikula 2.lapisan palisade bersklereid yg disebut makrosklereid
(kulit biji phaseolus). 3.jaringan sebelah dalam adalah parenkim lakunar atau
aerenkim. Bagan dari sayatan melintang kulit biji serta jaringan yang berkaitan
didekatnya pada Crotalaria intermedia (fabaceae). Keterangan dari atas ke bawah:
kulit biji: cu; kutikula: II; garis terang:ms; makrosklereid:is; lagenosklereid
(berbentuk botol) dengan is, ruang antar sel diantaranya; pa: parenkim; sebagian
besar rusak, jaringan yang berkaitan dengan kulit biji; al, lapisan aleurone dari
endosperm; en, endosperm dibawah lapisan aleurone; cot, keping biji. Dinding
sekunder diwarnai abu-abu; protein simpanan, ririk-titik hitam; bulatan lipida,
lingkaran terbuka (Miller, 1967 dalam Essau, 1976 dalam Hidayat, 1995)
1.endosperm nuselar; yaitu bebrapa inti dibentuk oleh pembelahan inti bebas
tanpa dinding sel
2.endosperm selular; yaitu pembentukan dinding sel terjadi pada setiap kali
mitosis
10