Anda di halaman 1dari 23

UJI POTENSI ANTIBIOTIKA

2cm
2cm

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Antibiotik untuk pertama kalinya ditemukan secara kebetulan oleh dr.

Alexander Fleming ( Inggris, 1928, penisilin ). Tetapi penemuan ini baru

dikembangkan dan digunakan pada permulaan perang dunia II di tahun 1941,

ketika obat-obat antibakteri sangat diperlukan untuk menanggulangi infeksi

dari luka-luka akibat pertempuran. Kemudian para peneliti diseluruh dunia

menghasilkan banyak zat lain dengan khasiat antibiotis. Tetapi berhubung

dengan sifat toksisnya bagi manusia hanya sebagian kecil saja yang dapat

digunakan sebagai obat (Tjay T. H., 2018).

Antibiotik atau antibiotika merupakan segolongan senyawa alami atau

sintetis yang memiliki kemampuan untuk menekan atau menghentikan proses

biokimiawi didalam suatu organisme, khususnya proses infeksi bakteri.

Defenisi lain tentang antibiotik adalah substansi yang mampu menghambat

pertumbuhan serta reproduksi bakteri dan fungi (Utami, 2012).

Uji penetapan potensi antibiotik dapat dilakukan dengan cara kimia,

fisikokimia dan secara mikrobiologik atau biologik. Uji potensi antibiotik

secara mikrobiologik adalah teknik untuk menetapkan potensi suatu antibiotik

dengan mengukur efek senyawa tersebut terhadap pertumbuhan

mikroorganisme uji yang peka dan sesuai. Efek yang ditimbulkan pada

senyawa uji dapat berupa hambatan pertumbuhan (kalau antibiotik) dan


1
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

rangsangan pertumbuhan (kalau vitamin) (Djide, 2015).

Penggunaan antibiotik biasanya diberikan dalam langkah awal terhadap

suatu infeksi oleh mikroorganisme sebelum merusak lebih jauh pada

inangnya. Mutu tiap sediaan antibiotika, baik bahan tambahan maupun bahan

bakunya selama dalam proses pembuatannya sampai diedarkannya serta

digunakan oleh pasien. (Ria Sampetondok, 2012)

I.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam percobaan ini yaitu :

1. Bagaimanakah pengujian potensi antibiotik dengan

metode l empeng silinder ?

I.3. Maksud dan Tujuan Praktikum

Adapun maksud dan tujuan dalam percobaan ini yaitu :

1. Melakukan pengujian potensi antibiotik dengan metode lempeng

silinder

I.4. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat pada praktikum ini yaitu:

1. Mahasiswa dapat melakukan pengujian potensi

antibiotika

2
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Antibiotik digunakan untuk membasmi mikroba penyebab terjadinya

infeksi. Gejala infeksi terjadi akibat gangguan langsung oleh mikroba dan

berbagai zat toksik yang dihasilkan mikroba. Pada dasarnya suatu infeksi dapat

ditangani oleh sistem pertahanan tubuh, namun adakalanya sistem ini perlu

ditunjang oleh penggunaan antibiotik. Antibiotik yang digunakan untuk membasni

mikroba penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif.

Artinya antibiotik harus bersifat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik

untuk hospes. Toksisitas selektif tergantung kepada struktur yang dimiliki sel

bakteri dan manusia misalnya dinding sel bakteri yang tidak dimiliki oleh sel

manusia, sehingga antibiotik dengan mekanisme kegiatan pada dinding sel bakteri

mempunyai toksisitas selektif relatif tinggi (Ganiswarna, 1995).

Aktivitas suatu antibiotika dapat dilihat pada dua kriteria yaitu MIC dan

besar diameter hambatan. Makin rendah MIC makin kuat potensialnya, demikian

pula semakin besar diameter hambatan, makin kuat pula potensialnya. Namun

pada umumnya, antibiotik yang mepunyai potensi tinggi memilki MIC yang

rendah dan diameter yang besar.

Pada umumnya, pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi

menggunakan dua metode, yaitu metode turbidimetri dan metode lempeng

3
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

silinder atau difusi agar :

1. Metode penetapan dengan lempeng silinder

Metode ini berdasarkan difusi antibiotika dari silinder yang dipasang tegak

lurus pada lapisan agar padat dalam cawan petri atau lempeng, sehingga

mikroba yang ditambahkan dihambat pertumbuhannya pada daerah berupa

lingkaran atau zona disekeliling silinder yang berisi larutan antibiotika.

2. Metode Turbidimetri

Metode ini berdasarkan hambatan pertumbuhan biakan mikroba dalam

larutan serbasama antibotika, dalam media cair yang dapat menumbuhkan

mikroba dengan cepat bila tidak terdapat antibiotika. Metode turbidimetri

digunakan pada sampel yang sulit larut dalam air, contoh: Gramisidin.

Prinsip penetapan potensi antibiotik dalam sediaan obat

adalahmembandingkan dosis larutan sediaan uji terhadap dosis larutan

bakupembanding yang menghasilkan derajat hambatan yang sama pada

mikroorganisme (Radji, 2010).

Tujuan dari proses uji sensisitivitas ini adalah untuk mengetahui obat-obat

yang paling cocok (paling poten) untuk kuman penyebab penyakit terutama pada

kasus-kasus penyakit yang kronis dan untuk

4
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

mengetahui adanya resistensi terhadap berbagai macam antibiotik. Penyebab

kuman resisten terhadap antibiotik yakni memang kuman tersebut resisten

terhadap antibiotik yang diberikan, akibat pemberian dosis dibawah dosis

pengobatan dan akibat penghentian obat sebelum kuman tersebut betul-betul

terbunuh oleh antibiotic (Dwidjoseputro, 1998).

Suatu zat antimikroba yang ideal memiliki toksisitas selektif. Istilah ini

berarti bahwa suatu obat berbahaya bagi parasit tetapi tidak membahayakan inang.

Seringkali, toksisitas selektif lebih bersifat relatif dan bukan absolut; ini berarti

bahwa suatu obat yang pada konsentrasi tertentu dapat ditoleransi oleh inang,

dapat merusak parasit (Pratiwi,T 2008)

Antibiotika yang ideal sebagai obat harus memenuhi syarat-syarat berikut :

1. Mempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan

mikroorganisme yang luas (broadspectrumantibiotic).

2. Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme pathogen.

3. Tidak menimbulkan pengaruh samping (sideeffect) yang buruk pada host,

seperti reaksi alergi, kerusakan syaraf. iritasi lambung, dan sebagainya

4. Tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari host seperti flora

usus atau flora kulit ( Volk,1998 )

5
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

II.2. Uraian Bahan

1. . Aquadest (FI III, 1979)

Nama resmi :AQUADESTILATA

Nama lain : Aquadest, air suling, air murni

Rumus molekul : 𝐻2𝑂

Rumus Struktur :H–O–H

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Nutrient Agar (NA)

Komposisi : Ekstrak beef,pepton,NaCl,air destilat untuk

agar

Pemerian : Padat, mudah membeku, berwarna coklat

muda

Warna : Coklat muda

6
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

Bentuk : Berbentuk padat

3. Natrium Klorida

Nama resmi : NATRII

CHLORIDUM Nama lain :

Natrium Klorida

Berat molekul : 58,44 g/mol

l Rumus molekul : NaCl

Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air

mendidih, dan dalam kurang lebih 10

bagiangliserol P, sukar larut dalam etanol (95%) P.

Pemeriaan : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk

hablur putih, tidak berbau, dan rasa asin.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai zat tambahan

7
2cm UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm

II.3. Uraian Mikroba

1. Escherichia coli (Jawetz dkk., 2007).

Divisi : Gracilicutes

Kelas : Scotobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli

2. Staphylococcus aureus (Salle, 1961).

Divisio : protophyta Kelas

: Schizomycetes

Ordo : Eubacteriales

Famili : Micrococcaceae

Genus : Staphylococcus

Spesies : Staphylococcus aureus

II.4. Uraian Antibiotika

1. Amoxicillin (Dirjen POM, 1995) Nama

Resmi : Amoxicillinum

Nama lain : Amoksisilin

RM/BM : C16H19N3O5S/419,45

Rumus strukttur :

8
2cm UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm

Pemerian : serbuk hablur, putih; praktis tidak berbau

Kelarutan : sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut

Dalam benzena,dalam karbon tetraklorida dan Dan

alam kloroform

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, pada suhu

Kamar terkendali

Kegunaan : sebagai antibiotic

2. Tetrasiklin (Dirjen POM, 1995)

Nama resmi : TETRACYCLINUM

Nama lain : Tetrasiklin

RM/BM :C22H24N2O8/ 444,44 g/mol

Rumus struktur :

9
2cm UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
Pemerian : serbuk hablur, kuning tidak berbau, atau sedikit berbau

lemah.

Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, larut dalam 50 bagian etanol

(95%), praktis tidak larut dalam kloroform, dan dalam eter,

larut dalam asam encer larut dalam alkali disertai peruraian.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlingdungi dari

cahaya

Khasiat : Zat tambahan

Kegunaan : sebagai pereaksi untuk dilihat interaksi obat dengan susu

10
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

BAB III

METODE

KERJA

III.1. Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 02 September 2022,

pukul 08.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi jurusan Farmasi,

Fakultas Kedokteran dan ilmu kesehatan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

III.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah cawan petri, jangka

sorong, labu tentukan, pinter, pipet volumetrik dan pipet mikro.

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Aquadest, antibiotika

uji dan baku (kloramfenikol dan tetrasiklin), Nutrient agar (NA), Natrium

Klorida 0,9% (NK) dan Mikroba uji (Escherichia coli dan Staphylococcus

aureus).

III.3. Cara Kerja

1. Penyiapan Larutan Baku

Ditimbang seksama 100 mg sampel uji antibiotika, dilarutkan

dengan air suling sampai 100 ml setara dengan 1mg/ml. Simpan didalam

lemari pendingin pada suhu (-5-0°C) .

11
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

a. Dosis Menengah

Dipipet 3 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan 100

ml denganAir suling.

b. Dosis Tinggi 60 ug/ml

Dipipet 6 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan 100

ml dengan air suling.

c. Dosis Rendah 15 ug/ml

Dipipet 1,5 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan

100 ml dengan air suling

2.Penyiapan Larutan Sampel

Cara kerjanya sama dengan cara kerja pembuatan larutan baku.

3. Prosedur Kerja

a. Buat suspensi inokulum dengan mencampurkan medium NA steril.

b. Tuang inokulum sebanyak 20 ml ke dalam tiap-tiap cawan petri.

c. Setelah inokulum padat kemudian diletakkan pencadang di atas media

inokulum yang telahMemadat.

d. Pipet sediaan larutan baku dan sediaan sampel yang akan

diperiksa dalam pencadang sesuaiDengan konsentrasi hasil

pengenceran.

e. Inkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37°C.


12
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

f. Amati zona hambatan yang terbentuk dan lakukan pengukuran zona

hambatan dengan jangka sorong.

13
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

g. Dosis Tinggi 60 ug/ml

Dipipet 6 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan 100

ml dengan air suling.

h. Dosis Rendah 15 ug/ml

Dipipet 1,5 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan

100 ml dengan air suling

4.Penyiapan Larutan Sampel

Cara kerjanya sama dengan cara kerja pembuatan larutan baku.

5. Prosedur Kerja

a. Buat suspensi inokulum dengan mencampurkan medium NA steril.

b. Tuang inokulum sebanyak 20 ml ke dalam tiap-tiap cawan petri.

c. Setelah inokulum padat kemudian diletakkan pencadang di atas media

inokulum yang telah Memadat.

d. Pipet sediaan larutan baku dan sediaan sampel yang akan diperiksa

dalam pencadang sesuaiDengan konsentrasi hasil pengenceran.

e. Inkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37°C.

f. Amati zona hambatan yang terbentuk dan lakukan pengukuran zona hambatan

dengan jangka sorong.

14
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm

BAB IV

KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

IV. 1 Hasil pengamatan

No. Potensi uji daya hambat Antibiotika Zona hambat

Tetracylin 500 mg

1. Escherichia coli 30 ppm 60 ppm

2,01 2,08

2,13 2,07

2,15 2,105

Rata- rata 2,09 mm 2,085 mm

2. Staphylococcus aureus 3,15 3,17

3,08 3,03

3,01 3,14

Rata- rata 3,08 mm 3,13 mm

15
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA

No. Potensi uji daya hambat Antibiotika Zona hambat

Amoxicillin 500 mg

1. Escherichia coli 30 ppm 60 ppm

1,085 1,14

1,04 1,13

1,08 1,17

Rata- rata 1,06 mm 1,14 mm

2. Staphylococcus aureus 1,005 1-,27

1,075 1,16

1,014 1,1

Rata- rata 1,03 mm 1,176 mm

16
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA

IV.2 Pembahasan

Aktivitas antibiotik merupakan cara kerja Antibiotik dengan mematikan

atau menghalangi pertumbuhan populasi bakteri. Sejumlah antibiotik juga

memiliki aktivitas antiprotozoa tetapi antibiotik tidak efektif melawan virus.

Aktivitas suatu antibiotik dapat dilihat pada dua kriteria yaitu MIC dan besar

diameter hambatan. Makin rendah MIC makin kuat potensialnya, demikian pula

semakin besar diameter hambatan, makin kuat pula potensinya.

Cara kerja dalam proses ini yang pertama menyiapkan larutan baku

dimana ditimbang Tetra 500mg dan Amoxilin 500mg lalu dilarutkan dengan

aquades dan ducukupkan 100ml. Setelah itu dibuat suspensi Inokulum dengan

mencampurkan medium Na steril dengan inokulum sebanyak 20ml kedalam tiap-

tiap cawan pertri, ratakan medium.

Setelah memadat letakkan pencadang diatas media inokulum. Selanjutnya

masukkan peperdis yang telah berisi antibiotik dan inkubasi selama 1×24 jam

pada suhu 37°C.Yang perlu di perhatikan dalam proses pembuatan media

dilakukan teknik perataan membentuk angka delapan. Berikut data yang didapat

diketahui bahwa:

Untuk bakteri Staphylococcus aureus antibiotik Tetra untuk 30ppm

sebesar 3,08 mm dan untuk 60ppm sebesar 3,13 mm Sedangkan antibiotik

Amoxilin untuk 30ppm sebesar 1,03 mm dan untuk 60ppm sebesar 1,176 mm.

Untuk bakteri Escherichia coli antibiotik Tetra untuk 30ppm sebesar

17
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA

2,09mm dan untuk 60ppm sebesar 2,085 mm. Sedangkan antibiotik

Amoxilin untuk 30ppm sebesar 1,06mm dan untuk 60ppm sebesar 1,14 mm.

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa Tetra memiliki diameter paling

besar dibandingkan amoxilin. Tetra lebih kuat potensinya dalam menghambat

pertumbuhan mikroorganisme sebagaimana hasil dari data yang di dapatkan pada

tabel diatas.

Pada bahan baku Tetracyclin 500 mg dengan pengenceran 30 ppm dan 60

ppm masing-masing memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan

Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan zona hambat rata-rata

yaitu: 3,08 mm, 1,176 mm dan 2,09 mm 2,085 mm.Sedangkan bahan baku

Amoxicillin 500 mg dengan pengenceraan 30 ppm dan 60 ppm masing-masing

memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhaStaphylococcus aureus dan

Escherichia coli dengan zona hambat rata-rata yaitu: 1,03 mm , 1,176 mm dan

1,06 mm, 1,14 mm.

18
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA

BAB V

PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan:

1. uji potensi antibiotik adalah suatu teknik untuk menetapkan suatu potensi

antibiotik dengan mengukur efek senyawa antibiotik tersebut terhadap

pertumbuhan mikroorganisme uji yang peka dan sesuai.

2. Uji sensitivitas bakteri terhadap suatu antibiotik dapat dilakukan dengan

beberapa cara yaitu: difusi cakram (diffusion test), pengenceran atau dilusi

(dilusi test), antimicrobial gradient dan short automated instrument

system.

3. Dari hasil pengamatan uji potensi antibiotika diketahui Tetracylin 500 mg

dengan pengenceran 30 ppm dan 60 ppm lebih bai dalam menghambat

mikroba dibanding dengan antibiotika Amoxicillin 500 mg dengan

pengenceran 30 ppm dan 60 ppm.

V.2 Saran

Sebaiknya sebelum meletakkan paper disk pada media pastikan paper disk

agak kering agar zona bening yang terbentuk bulat sempurna dan mudah dilakukan

pengukuran.

19
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA

DAFTAR PUSTAKA

Djide, M. Natsir dan Sartini. 2008. Analisis Mikrobiologi Farmasi. UNHAS :

Makassar. (Hal. 28.)

Ganiswara, S. G., 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Bagian Farmakologi,

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa

Farmasi dan Kedokteran. Jakarta: EGC.

Tjay dan Rahardja. 2015. Obat-Obat Penting: Khasiat, penggunaan dan

efek-efek sampingnya Edisi 7. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Kelompok Gramedia

Utami, E.R. 2012. Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi.

Sainstis. Vol. 1. No. 1 April-Septembe

20
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA

LAMPIRAN

1. Perhitungan bahan

Larutan baku 1 mg/ml =

1000 ppm Dosis 30 mg/ml

V1.K1 =V2.K2

3 ml.1000 = 1000.V2

V2 = 3000/100 = 30 ppm (Dosis rendah)

a. Dosis 60

mg/ml

V1.K1 =

V2.K2

6.1000 =

6000.K2

K2 = 6000/100 =60 ppm (Dosis tinggi)

b. Dosis

1,5 mg/

ml

21
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA

V1.K1

=V2.K2

1,5.1000

=V2.K2

K2 = 1.500/100= 15 ppm

2. Gambar sampel daya hambat

Tetracylin Escherichia coli Tetrracylin Staphylococcus

aureus

Amoxicillin Escherichia coli Amoxicillin

Staphylococcus aureus

22
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA

23

Anda mungkin juga menyukai