2cm
2cm
BAB I
PENDAHULUAN
dengan sifat toksisnya bagi manusia hanya sebagian kecil saja yang dapat
mikroorganisme uji yang peka dan sesuai. Efek yang ditimbulkan pada
inangnya. Mutu tiap sediaan antibiotika, baik bahan tambahan maupun bahan
silinder
antibiotika
2
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
infeksi. Gejala infeksi terjadi akibat gangguan langsung oleh mikroba dan
berbagai zat toksik yang dihasilkan mikroba. Pada dasarnya suatu infeksi dapat
ditangani oleh sistem pertahanan tubuh, namun adakalanya sistem ini perlu
mikroba penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif.
Artinya antibiotik harus bersifat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik
untuk hospes. Toksisitas selektif tergantung kepada struktur yang dimiliki sel
bakteri dan manusia misalnya dinding sel bakteri yang tidak dimiliki oleh sel
manusia, sehingga antibiotik dengan mekanisme kegiatan pada dinding sel bakteri
Aktivitas suatu antibiotika dapat dilihat pada dua kriteria yaitu MIC dan
besar diameter hambatan. Makin rendah MIC makin kuat potensialnya, demikian
pula semakin besar diameter hambatan, makin kuat pula potensialnya. Namun
pada umumnya, antibiotik yang mepunyai potensi tinggi memilki MIC yang
3
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm
Metode ini berdasarkan difusi antibiotika dari silinder yang dipasang tegak
lurus pada lapisan agar padat dalam cawan petri atau lempeng, sehingga
2. Metode Turbidimetri
digunakan pada sampel yang sulit larut dalam air, contoh: Gramisidin.
Tujuan dari proses uji sensisitivitas ini adalah untuk mengetahui obat-obat
yang paling cocok (paling poten) untuk kuman penyebab penyakit terutama pada
4
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm
Suatu zat antimikroba yang ideal memiliki toksisitas selektif. Istilah ini
berarti bahwa suatu obat berbahaya bagi parasit tetapi tidak membahayakan inang.
Seringkali, toksisitas selektif lebih bersifat relatif dan bukan absolut; ini berarti
bahwa suatu obat yang pada konsentrasi tertentu dapat ditoleransi oleh inang,
4. Tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari host seperti flora
5
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm
agar
muda
6
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm
3. Natrium Klorida
Natrium Klorida
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
7
2cm UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
Divisi : Gracilicutes
Kelas : Scotobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
: Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Micrococcaceae
Genus : Staphylococcus
Resmi : Amoxicillinum
RM/BM : C16H19N3O5S/419,45
Rumus strukttur :
8
2cm UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
alam kloroform
Kamar terkendali
Rumus struktur :
9
2cm UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
Pemerian : serbuk hablur, kuning tidak berbau, atau sedikit berbau
lemah.
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, larut dalam 50 bagian etanol
cahaya
10
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm
BAB III
METODE
KERJA
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah cawan petri, jangka
uji dan baku (kloramfenikol dan tetrasiklin), Nutrient agar (NA), Natrium
Klorida 0,9% (NK) dan Mikroba uji (Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus).
dengan air suling sampai 100 ml setara dengan 1mg/ml. Simpan didalam
11
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm
a. Dosis Menengah
Dipipet 3 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan 100
ml denganAir suling.
Dipipet 6 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan 100
Dipipet 1,5 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan
3. Prosedur Kerja
pengenceran.
13
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm
Dipipet 6 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan 100
Dipipet 1,5 ml larutan baku yang telah dibuat di atas, kemudian dicukupkan
5. Prosedur Kerja
d. Pipet sediaan larutan baku dan sediaan sampel yang akan diperiksa
f. Amati zona hambatan yang terbentuk dan lakukan pengukuran zona hambatan
14
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
2cm
2cm
BAB IV
Tetracylin 500 mg
2,01 2,08
2,13 2,07
2,15 2,105
3,08 3,03
3,01 3,14
15
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
Amoxicillin 500 mg
1,085 1,14
1,04 1,13
1,08 1,17
1,075 1,16
1,014 1,1
16
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
IV.2 Pembahasan
Aktivitas suatu antibiotik dapat dilihat pada dua kriteria yaitu MIC dan besar
diameter hambatan. Makin rendah MIC makin kuat potensialnya, demikian pula
Cara kerja dalam proses ini yang pertama menyiapkan larutan baku
dimana ditimbang Tetra 500mg dan Amoxilin 500mg lalu dilarutkan dengan
aquades dan ducukupkan 100ml. Setelah itu dibuat suspensi Inokulum dengan
masukkan peperdis yang telah berisi antibiotik dan inkubasi selama 1×24 jam
dilakukan teknik perataan membentuk angka delapan. Berikut data yang didapat
diketahui bahwa:
Amoxilin untuk 30ppm sebesar 1,03 mm dan untuk 60ppm sebesar 1,176 mm.
17
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
Amoxilin untuk 30ppm sebesar 1,06mm dan untuk 60ppm sebesar 1,14 mm.
tabel diatas.
yaitu: 3,08 mm, 1,176 mm dan 2,09 mm 2,085 mm.Sedangkan bahan baku
Escherichia coli dengan zona hambat rata-rata yaitu: 1,03 mm , 1,176 mm dan
18
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. uji potensi antibiotik adalah suatu teknik untuk menetapkan suatu potensi
beberapa cara yaitu: difusi cakram (diffusion test), pengenceran atau dilusi
system.
V.2 Saran
Sebaiknya sebelum meletakkan paper disk pada media pastikan paper disk
agak kering agar zona bening yang terbentuk bulat sempurna dan mudah dilakukan
pengukuran.
19
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswara, S. G., 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Bagian Farmakologi,
Kelompok Gramedia
20
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
LAMPIRAN
1. Perhitungan bahan
V1.K1 =V2.K2
3 ml.1000 = 1000.V2
a. Dosis 60
mg/ml
V1.K1 =
V2.K2
6.1000 =
6000.K2
b. Dosis
1,5 mg/
ml
21
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
V1.K1
=V2.K2
1,5.1000
=V2.K2
K2 = 1.500/100= 15 ppm
aureus
Staphylococcus aureus
22
UJI POTENSI ANTIBIOTIKA
23