1. Aqua foeniculi
adalah larutan minyak adas dalam air
cara pembuatan
Larutkan 4g oleum foeniculi dalam 60 ml etanol 90%
Tambahkan air sampai 100 ml sambil dikocok kuat kuat
Tambahkan 500 mg talc, kocok, diamkan dan saring
Encerkan 1 bagian filtrat dalam 39 bagian air
OLEA PINGUA
Adalah campuran senyawa asam lemak bersuku tinggi
dengan gliserin (gliserida asam lemak bersuku tinggi)
Sifat sifat dan syarat syarat olea pingua
1. Harus jernih yang cair harus jernih begitupun yang padat
sesudah dihangatkan (diatas suhu leburnya) tidak boleh
berbau tengik
2. Kecuali dinyatakan lain harus larut dalam segala
perbandingan dalam CHCL3, Eter dan Eter minyak tanah
3. Harus memenuhi syarat syarat minyak mineral, minyak
harsa dan minyak asing lainnya, senyawa belerang dan
logam berat.
• Khusus untuk aqua foeniculi jangan disimpan ditempat
sejuk kaena anetol akan menghablur, jadi disimpan pada
suhu kamar, kalau keruh kocok dulu sebelum digunakan.
Aqua foeniculi bila menghablur harus dipanaskan pada
suhu 250c dan kemudian dikocok kuat kuat sebelum
digunakan harus disaring
Cara Pembuatan Olea Pingua
A. Cara pemerasan
yaitu cara yang termudah dan masih dapat dikatakan
primitif. Cara ini hanya dapat dipakai untuk minyak atsiri
yang mempunyai kadar tinggi dan untuk minyak atsiri yang
mempunyai kadar tinggi dan minyak atsiri yang tidak tahan
pemanasan. Contoh : minyak jeruk
B. Cara penyulingan ( destilasi).
Ada 2:
1. Cara langsung ( menggunakan api langsung)
Bahan yang akan diolah di masukkan ke dalam sebuah bejana di
atas pelat yang berlubang dan bejana berisi air. Uap air yang naik
melalui lubang dan melalui sebuah pendingin, kemudian minyak
yang keluar dengan uap air di tampung. Cara ini hanya dapat
digunakan untuk jumlah bahan bakal yang sedikit, karena jumlah air
yang akan menjadi uap dan membawa serta minyak terbatas
jumlahnya.
2. Cara tidak langsung ( destilasi uap)
Bahan yang akan di olah di masukkan ke dalam sebuah
bejana dan di tambah dengan air. Alirkan ke dalamnya uap
air yang berasal dari bejana lain. Cara ini dapat digunakan
untuk bahan bakal dalam jumlah yang besar terutama
bahan bakal yang mempunyai kadar minyak atsiri yang
rendah.
• Dari ke dua cara di atas pada bejana penampungan akan terdapat dua
lapisan, yaitu air dan minyak atsiri.
• Letak minyak atsiri dan air tergantung pada berat jenisnya. Jika Bj minyak
atsiri > Bj air maka minyak atsiri berada di bawah dan sebaliknya.
• Ke dua lapisan ini dapat dipisahkan dan setelah dipisahkan sisa air dapat di
keringkan dengan menggunakan zat - zat pengering, contoh: Na2SO4
exicatus.
• Pengeringan sisa air ini perlu di lakukan sebab dengan adanya sisa air
tersebut minyak atsiri cepat rusak / menjadi tengik. Bila lapisan minyak atsiri
dan air sukar dipisahkan dapat di tambahkan NaCl jenuh untuk menarik
airnya
3. Cara Enfleurage
Biasanya untuk minyak atsiri yang berasal dari daun bunga
yang digunakan untuk kosmetik. Daun bunga disebarkan
diatas keping gelas yang lebih dulu dilapisi dengan lemak
atau gemuk. Dibiarkan beberapa lama, tergantung dari jenis
daun yang diolah, contoh:bunga melati 24 jam. Kemudian
daun bunga diangkat, diganti dengan yang segar sampai
beberapa kali, sampai lemak itu benar-benar jenuh dengan
minyak atsiri. Biasanya lemak itu dapat digunakan untuk 30
kali.
·
Kemudian lapisan lemak dikerok, dilarutkan dalam alkohol
absolut, minyak atsiri akan larut, sedangkan lemaknya tidak
larut, sehingga lemaknya dapat dipisahkan dari minyak
atsiri. Minyak atsiri yang ada dalam alkohol disuling secara
vacum (dengan alat evaporator vacum ). Alkohol yang
digunakan bukan alkohol fortior sebab waktu diuapkan, uap
air akan membawa minyak atsiri.
Cara ini dapat digunakan untuk bahan bakal dengan
kandungan minyak atsiri yang rendah dan tidak tahan
pemanasan.
Syarat – syarat minyak atsiri