Anda di halaman 1dari 30

AQUA AROMATICA

adalah larutan jenuh minyak atsiri atau zat zat yang


beraroma dalam air
Aqua aromatica merupakan cairan jernih atau agak keruh
mempunyai bau dan rasa yang tidak menyimpang dari bau
dan rasa minyak atsiri asal, bebas bau empirematik atau
bau lain, tidak berwarna dan tidak berlendir.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat,terlindung dari
cahaya dan ditempat sejuk
CARA PEMBUATAN AQUA AROMATICA
Larutkan sejumlah minyak atsiri sesuai yang tertera
dalam masing masing monografi dalam 60 ml etanol 95%
Tambahkan air sedikit demi sedikit sampai volume 100 ml
sambil dikocok kuat kuat
Tambahkan 500 mg Talc, sambil dikocok sekali sekali,
diamkan beberapa jam dan saring
Encerkan 1 bagian volume filtrat dengan 39 bagian
volume air
• Etanol disini digunakan untuk menambah kelarutan
minyak atsiri dalam air
• Talcum berguna untuk membantu terdistribusinya minyak
dalam air dan menyempurnakan pengendapan kotoran
sehingga aqua aromatica yang dihasilkan jernih
• Bila aqua aomatica dalam penyimpanan terjadi kekeruhan
maka sebelum digunakan harus dikocok kuat kuat
• Aqua aromatica bisa diperoleh dari hasil samping
pembuatan olea volatillia secara penyulingan seudah
diambil minyak atsirinya
PERSYARATAN SEDIAAN AQUA AROMATICA

cairan jernih atau agak keruh


mempunyai bau dan rasa yang tidak menyimpang dari
bau dan rasa minyak atsiri asal
bebas bau empirematik atau bau lain
tidak berwarna
tidak berlendir
Contoh Sediaan Aqua aromatica

1. Aqua foeniculi
adalah larutan minyak adas dalam air
cara pembuatan
Larutkan 4g oleum foeniculi dalam 60 ml etanol 90%
Tambahkan air sampai 100 ml sambil dikocok kuat kuat
Tambahkan 500 mg talc, kocok, diamkan dan saring
Encerkan 1 bagian filtrat dalam 39 bagian air
OLEA PINGUA
Adalah campuran senyawa asam lemak bersuku tinggi
dengan gliserin (gliserida asam lemak bersuku tinggi)
Sifat sifat dan syarat syarat olea pingua
1. Harus jernih yang cair harus jernih begitupun yang padat
sesudah dihangatkan (diatas suhu leburnya) tidak boleh
berbau tengik
2. Kecuali dinyatakan lain harus larut dalam segala
perbandingan dalam CHCL3, Eter dan Eter minyak tanah
3. Harus memenuhi syarat syarat minyak mineral, minyak
harsa dan minyak asing lainnya, senyawa belerang dan
logam berat.
• Khusus untuk aqua foeniculi jangan disimpan ditempat
sejuk kaena anetol akan menghablur, jadi disimpan pada
suhu kamar, kalau keruh kocok dulu sebelum digunakan.
Aqua foeniculi bila menghablur harus dipanaskan pada
suhu 250c dan kemudian dikocok kuat kuat sebelum
digunakan harus disaring
Cara Pembuatan Olea Pingua

1. Diperas pada suhu biasa


misalnya : Oleum Archidis, Oleum Olivae, Oleum Richini
2. Diperas pada suhu panas
misalnya : Oleum Cacao, Oleum Cocos
cara identifikasi minyak lemak pada kertas meninggalkan
noda lemak
Penggunaan Olea Pingua

1. Sebagai obat misalnya : oleum ricini dapat dipakai


sebagai pencahar
2. Sebagai pelarut, misalnya : sebagai pelarut obat suntik,
lotio dan lain serta antiracun untuk racun yang tidak larut
dalam lemak (racunnya dibalut lemak lalu segera diberi
pencahar atau emetikum)tetapi bila racun yang larut dalam
lemak maka dalam bentuk terlarut absorbsi dipercepat
3. Sebagai bahan tambahan
Olea Pingua dibagi dalam dua golongan

1. Minyak minyak yang dapat mengering


misal : oleum lini, oleum ricini
2. Minyak minyak yang tidak dapat mengering
misal : oleum arachidis, oleum olivarum, oleum
amygdalarum, oleum sesami.
Penyimpanan minyak lemak : kecuali dinyatakan lain,harus
disimpan dalam wadah tertutup baik, terisi penuh dan
terlindung dari cahaya
Contoh oleum pingua
1. Oleum Arachidis/minyak kacang
2. Oleum
OLEA VOLATILIA
• Atau minyak atsiri disebut juga minyak menguap atau
minyak terbang. Olea Volatilia adalah campuran bahan-
bahan berbau keras yang menguap, yang diperoleh baik
dengan cara penyulingan atau perasan simplisia segar
maupun secara sintetis. Minyak atsiri diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan. Contoh : daun, bunga, kulit buah,
buah atau dibuat secara sintetis.
Sifat-sifat minyak atsiri :
1. mudah menguap
2. rasa yang tajam
3. wangi yang khas
4. tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik.
5. minyak atsiri yang segar tidak berwarna, sedikit kuning
muda.Warna coklat, hijau ataupun biru, disebabkan adanya
zat-zat asing dalam minyak atsiri tersebut. Misalnya :
Minyak kayu putih (Oleum Cajuputi) yang murni tidak
berwarna. Warna hijau yang ada seperti yang terlihat
diperdagangan karena adanya : klorophyl dan spora-spora
Cu (tembaga). Warna kuning atau kuning coklat terjadi
karena adanya penguraian.
Pemerian :
• Cairan jernih
• Bau seperti bau bagian tanaman asal.
• Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh,
terlindung dari cahaya dan ditempat sejuk.
Identifikasi :
1. teteskan 1 tetes minyak di atas air, permukaan air tidak
keruh.
2. pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang
diperoleh dengan cara penyulingan uap tidak terjadi noda
transparan
3. kocok sejumlah minyak dengan larutan NaCl jenuh
volume sama, biarkan memisah, volume air tidak boleh
bertambah.
Cara-cara memperoleh minyak atsiri :

A. Cara pemerasan
yaitu cara yang termudah dan masih dapat dikatakan
primitif. Cara ini hanya dapat dipakai untuk minyak atsiri
yang mempunyai kadar tinggi dan untuk minyak atsiri yang
mempunyai kadar tinggi dan minyak atsiri yang tidak tahan
pemanasan. Contoh : minyak jeruk
B. Cara penyulingan ( destilasi).
Ada 2:
1. Cara langsung ( menggunakan api langsung)
Bahan yang akan diolah di masukkan ke dalam sebuah bejana di
atas pelat yang berlubang dan bejana berisi air. Uap air yang naik
melalui lubang dan melalui sebuah pendingin, kemudian minyak
yang keluar dengan uap air di tampung. Cara ini hanya dapat
digunakan untuk jumlah bahan bakal yang sedikit, karena jumlah air
yang akan menjadi uap dan membawa serta minyak terbatas
jumlahnya.
2. Cara tidak langsung ( destilasi uap)
Bahan yang akan di olah di masukkan ke dalam sebuah
bejana dan di tambah dengan air. Alirkan ke dalamnya uap
air yang berasal dari bejana lain. Cara ini dapat digunakan
untuk bahan bakal dalam jumlah yang besar terutama
bahan bakal yang mempunyai kadar minyak atsiri yang
rendah.
• Dari ke dua cara di atas pada bejana penampungan akan terdapat dua
lapisan, yaitu air dan minyak atsiri.
• Letak minyak atsiri dan air tergantung pada berat jenisnya. Jika Bj minyak
atsiri > Bj air maka minyak atsiri berada di bawah dan sebaliknya.
• Ke dua lapisan ini dapat dipisahkan dan setelah dipisahkan sisa air dapat di
keringkan dengan menggunakan zat - zat pengering, contoh: Na2SO4
exicatus.
• Pengeringan sisa air ini perlu di lakukan sebab dengan adanya sisa air
tersebut minyak atsiri cepat rusak / menjadi tengik. Bila lapisan minyak atsiri
dan air sukar dipisahkan dapat di tambahkan NaCl jenuh untuk menarik
airnya
3. Cara Enfleurage
Biasanya untuk minyak atsiri yang berasal dari daun bunga
yang digunakan untuk kosmetik. Daun bunga disebarkan
diatas keping gelas yang lebih dulu dilapisi dengan lemak
atau gemuk. Dibiarkan beberapa lama, tergantung dari jenis
daun yang diolah, contoh:bunga melati 24 jam. Kemudian
daun bunga diangkat, diganti dengan yang segar sampai
beberapa kali, sampai lemak itu benar-benar jenuh dengan
minyak atsiri. Biasanya lemak itu dapat digunakan untuk 30
kali.
·
Kemudian lapisan lemak dikerok, dilarutkan dalam alkohol
absolut, minyak atsiri akan larut, sedangkan lemaknya tidak
larut, sehingga lemaknya dapat dipisahkan dari minyak
atsiri. Minyak atsiri yang ada dalam alkohol disuling secara
vacum (dengan alat evaporator vacum ). Alkohol yang
digunakan bukan alkohol fortior sebab waktu diuapkan, uap
air akan membawa minyak atsiri.
Cara ini dapat digunakan untuk bahan bakal dengan
kandungan minyak atsiri yang rendah dan tidak tahan
pemanasan.
Syarat – syarat minyak atsiri

1. Harus jernih, tidak berwarna, kalau perlu setelah pemanasan.Kejernihan


dapat dibuktikan dengan cara meneteskan 1 tetes minyak atsiri keatas
permukaan air, permukaan air tidak keruh.Minyak menguap umumnya tidak
berwarna, hanya beberapa yang sesui dengan warna aslinya. Oleum
bergamottae berwarna hijau karena klorofilnya terlarut kedalamnya. Oleum
kajuputi berwarna hijau karena senyawa tembaga dari alat penyulingnya terlarut
kedalamnya. Minyak atsiri akan berwarna kuning atau kuning kecoklatan
karena sudah terurai atau teroksidasi.
2. Mudah larut dalam Chloroform atau Eter.
3. Minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan uap harus bebas minyak
lemak. Hal ini dibuktikan dengan cara meneteskan keatas kertas perkamen
tidak meninggalkan noda transparan.
4. Harus kering, karena air akan mempercepat reaksi
oksidasi sehingga minyak akan berwarna. Kekeringan
dibuktikan dengan cara mengocok sejumlah minyak atsiri
dengan larutan Natrium Klorida jenuh vbolume sama,
biarkan memisah, volume air tidak boleh bertambah.
5. Bau dan rasa seperti simplisia.
Bau diperiksa dengan cara mencampurkan satu tetes
minyak atsiri dengan 10 ml air. Rasa diperiksa dengan
mencampur satu tetes minyak atsiri dengan 2 gram gula.
Contoh-contoh minyak atsiri :
1. Oleum foeniculi (minyak adas)
Cara pembuatan :
Penyulingan uap buah masak Foeniculum vulgaris Mill varietas a vulgare dan b-
dulce.
2. Oleum Anisi (minyak adas manis)
Cara pembuatan :
Penyulingan uap buah kering Illicium verum Hook dan buah kering Pimpenilla
anisum L (fam : Magnoliaceae)
3. Oleum Caryophylli (minyak cengkeh)
Cara pembuatan :
Penyulingan pucuk berbunga yang telah dikeringkan dari tanaman Eugenia
caryophyllata.
4. Oleum Citri (minyak jeruk)
Cara pembuatan :
Pemerasan pericarp (kulit buah bagian luar yang masih segar) dari tanaman
Citrus lemon.
5. Oleum Aurantii (minyak jeruk manis)
Cara pembuatan :
Pemerasan pericarp (kulit buah luar yang segar dan masak) dari tanamam
Citrus sinensis.
6. Oleum Eucalypti (minyak kayu putih)
Adalah minyak atsiri yang mengandung sineol 50-60%. Diperoleh dengan
destilasi uap dari daun segar, ujung cabang segar dari berbagai spesies
Eucalyptus atau spesies yang diinginkan (E. globulus, E. futicerutum, E.
polybractea, E. Smithii).
7. Oleum Menthae piperitae (minyak permen)
Adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan destilasi uap dari
bagian di atas tanah tanaman berbunga Mentha piperita yang segar
dan telah dimurnikan.
8. Oleum Cinnamommi ( minyak kayu manis)
Pembuatan : Penyukingan uap kulit batang dan kulit cabang
Cinnamomum zeylanicum Blume.
9. Oleum Citronellae ( minyak sereh)
Pembuatan : Penyulingan uap daun Cymbopogon Nardus.
10. Oleum Rosae ( minyak mawar)
Pembuatan : Penyulingan uap bunga segar Rosa Galica Alba.
LATIHAN UJIAN

1.Minyak lemak dapat berfungsi sebagai obat misalnya obat


pencahar. Minyak lemak yang dimaksud adalah...
2.Minyak lemak yang berupa campuran antara minyak
lemak dan minyak atsiri adalah..
3.Minyak lemak yang diperoleh dari pemanasan panas dari
endosperm yang dikeringkan adalah...
4.Oleuim Ricini / Minyak Jarak diperoleh dengan cara...
5.Cara identifikasi minyak lemak adalah...
6.Minyak lemak yang diperoleh dari embrio biji adalah...
7.Minyak lemak dibawah ini dapat mengering pada suhu
kamar adalah...
8.Sifat dari Olea Volatilia adalah..
9.Untuk memperoleh minyak jeruk, cara memperolehnya
dengan...
10.Yang bukan termasuk minyak atsiri adalah...
11.Pembuatan minyak sereh dengan cara....
12.Pembuatan sediaan minyak adas dengan cara....
13.Memperoleh minyak atsiri dengan cara enfleurage sangat cocok
untuk simplisia yang kandungan minyak atsirinya rendah, tidak
tahan pemanasan, dan digunakan untuk kosmetika.contohnya....
14.Minyak Atsiri umumnya diperoleh dengan cara penyulingan atau
destilasi, dibawah ini merupakan minyak atsiri yang cara
mendapatkannya tanpa penyulingan adalah....
15.Masa yang berbau khas, yang berasal dari tanaman, mudah
menguap pada suhu kamar tanpa mengalami penguraian adalah..

Anda mungkin juga menyukai