Anda di halaman 1dari 6

TUGAS GEOGRAFI PENDUDUK

NAMA : MUSTAFA SYENDY

ASSIDIQ

NIM : 21136066

RESUME

FERTILITAS

Angka fertilitas di suatu wilayah menunjukkan banyaknya kelahiran (penduduk baru) yang dilahirkan
oleh wanita pada usia reproduksi di wilayah tersebut. Angka fertilitas diukur berdasarkan jumlah
kejadian dibagi dengan penduduk yang menanggung risiko melahirkan ( exposed to risk). Ada
beberapa persoalan yang dihadapi dalam pengukuran fertilitas : Angka fertilitas menunjukkan dua
pilihan -jangka waktu pendek (1 th) dan - jumlah kelahiran selama masa reproduksi.

Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat fertilitas yaitu, (1) faktor demografi yang terdiri dari :
komposisi umur, status perkawinan, umur kawin pertama, fekuditas, proporsi penduduk yang
bersatatus kawin, dan (2) Faktor non demografi diantaranya ekonomi penduduk, tingkat pendidikan,
perbaikan status.

Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping
migrasi. Apabila angka fertilitas lebih besar daripada angka mortalitas, maka pertumbuhan
penduduk menjadi positif maka otomatis jumlah penduduk akan lebih banyak.
1. Dinamika fertilitas di Indonesia berdasarkan karakteristik daerah

-> Dinamika Penduduk adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, hal
ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. ( ketiga hal
tersebut dikenal dengan istilah unsur-unsur dinamika penduduk.) Pertumbuhan penduduk secara
umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan alami, pertumbuhan migrasi, dan
pertumbuhan penduduk total.

Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran
dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pa = L –
M (Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian )

Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi
masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut ini : Pm = I – E ( Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E = Jumlah
emigrasi ).

Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor
kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan rumus
berikut ini : P = (L – M) + (I – E) ( P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M = Jumlah
kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )

Tingkat kelahiran (fertilitas) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi
pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:

 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR), adalah angka kelahiran yang menunjukkan
jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.
 Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR), adalah angka yang menunjukkan
jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau melahirkan yaitu
pada kelompok usia 15-49 tahun.

2. Bagaimanakah pemetaan fertilitas di Indonesia perprovinsi/kabupaten/kota

->
3. Bagaimanakah kondisi fertilitas dalam suasana pandemi covid 19

->Menurut saya pada saat dunia sedang menghadapi pandemi COVID-19 dan hal ini pun terjadi di
Indonesia. Dampak dari pandemi COVID-19 sangat merugikan umat manusia karena merenggang
nyawa banyak manusia dan tentunya berdampak juga kepada berbagai aspek kehidupan seperti
ekonomi, sosial dan lainnya. Yang menjadi sorotan utama dari adanya wabah virus corona yaitu
dimana banyak orang yang meninggal karena penularan virus ini sangat cepat dan usia yang rentan
tertular pun di usia 30 keatas dan lanjut usia. Munculnya pandemi COVID-19 menyumbang tingkat
penyebaran dan tingkat kematian atau fatality rate-nya yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada 2020 sebanyak 269,6 juta
jiwa dan berdasarkan kelompok usia, jumlah penduduk usia produktif (15-65 tahun) mencapai
185,22 juta jiwa atau sekitar 68,7% dari total populasi. Dengan begitu angka penduduk di Indonesia
dengan usia produktif terancam berkurang dengan meningkatnya mortalitas secara drastis, namun
tidak dapat dipungkiri dengan adanya pandemi COVID-19 dapat berdampak pula pada meningkatnya
fertilitas di Indonesia karena aspek ekonomi yang tidak stabil ini dimana berimbas pada PHK 1,2 juta
lebih pekerja dari sektor formal dan informal dan nilai tukar rupiah yang turun sehingga hilangnya
lapang pekerjaan berdampak pada kesulitan untuk membiaya kehidupan juga pendidikan sehingga
dapat terjadinya pernikahan dini karena pandemi ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan
dan angka kependudukan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai