Anda di halaman 1dari 9

Bahan Acuan

Kelompok 10
Definisi Bahan Acuan

 Bahan referensi adalah bahan atau zat yang memiliki sifat-sifat tertentu yang
cukup homogen dan stabil yang telah ditetapkan untuk dapat digunakan
dalam pengukuran atau dalam pengujian suatu contoh.
Kegunaan Bahan Acuan

 Memfasilitasi pengujian yang akurat.


 Penentuan apakah metode berada dalam control.
 Penetapan ketertelusuran nilai acuan.
Jenis-jenis Bahan Acuan

 Bahan acuan standar (SRM)


 Bahan acuan dengan matriks (CRM)
 In house standar
 Bahan uji profisiensi
 Bahan spiking/recovery
Ciri-ciri Bahan Acuan

 Ekuivalen dengan matriks sampel yang diuji.


 Bentuk yang mirip dengan sampel.
 Stabil pada periode tertentu.
 Dapat dihomogenkan.
 Konsentrasi sebaiknya mendekati rentang sampel yang diuji.
 Tidak mudah berubah karena wadah.
 Tidak mudah berubah karena pengambilan sampel.
STUDI KASUS
Laboratorium PT PETE diminta oleh konsumen A untuk meneliti
kandungan cadmium dalam susu UHT, dengan parameter kadar cd
maksimal0,2mg/Kg . kemudian laboratorium meminta kepada analis C
untuk melakukan uji penelitian tersebut. Selama proses ujinya, analis
menggunaakan bahan acuan berupa CRM ( certified reference materials),
namun data yang diperoleh sedikit rancu karena sampel mengandung kadar
melebihi dari paramter yang diharapkan.
Konsumen A yang mengetahui hasi tersebut, meminta untuk diteliti
kembali dengan orang yang bereda dan memiliki hasil data yang signifikan
berbeda diantara keduanya, sehingga dicari apa yang menyebebakan
perbedaan atau kesalahan tersebut. Setelah ditelusuri, ternyata analis
menggunakan bahan acuan CRM dengan matriks sampel yang tidak
ekuivalen (tidak sama), di mana analis menggunakan CRM untuk uji
cadmiun dalam air limbah, sehingga peruntukannya berbeda dan
memberikan hasil yang tidak sesuai.
Analisis Klausul
 Studi kasus di atas termasuk klausul 6.2.3 dan kausul 7.10.1
 Akar penyebab :Penyebab dari perkara ini adalah analis
menggunakan bahan acuan bersertifikat yang
tidak sesuai dengan matrik pengujian sampel,
yaitu menggunakan CRM Cd dalam air limbah.
 Koreksi :Untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah
dengan melakukan pengujian ulang penetapan kadar Cd
dalam susu UHT dengan menggunakan CRM yang sesuai
 Tindakan korektif :Untuk menghindari terjadinya hal serupa, analis
harus diberikan sosialisasi dan pelatihan terkait
jaminan mutu analisis. Karena kesalahan
tersebut masuk kedala ISO 17025 Klausul 6.2.3
dan klausul 7.10.1.

Anda mungkin juga menyukai