ANGKA KELAHIRAN
Angka kelahiran adalah angka yang didapat dari berapa banyak bayi yang dilahirkan
dalam kurun waktu tertentu. Angka kelahiran ada tiga jenis, yaitu angka kelahiran
kasar, khusus, dan umum.
Ukuran-ukuran kematian
1) Tingkat kematian kasar ( CDR/crude death rate )
menunjukkan jumlah kematian setiap 1000 penduduk per tahun.
CDR = ( D / P ) x k
Keterangan ;
D = jumlah kematian pada tahun tertentu
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = bilangan kontanta yang bernilai 1000
Klasifikasi kematian :
1) Mortalitas tinggi apabila tingkat kematian itu : > 30
2) Mortalitas sedang apabila tingkat kematian itu : 20 - 30
3) Mortalitas rendah apabila tingkat kematian itu : < 20
Tingkat kematian dalam setiap wilayah berbeda-beda, sesuai dengan karakter
wilayah masing-masing.
faktor yang mempengaruhi tingkat kematian, ada 2 yaitu :
Faktor yang mendukung kematian (promortalitas):
a) Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kecukupan gizi,
Perilaku kesehatan dalam kehidupan sehari-hari masih rendah
b) Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, Di daerah tertentu masih ada yang
belum memiliki fasilitas kesehatan setingkat Puskesmas, sehingga masyarakat sulit
untuk berobat. Kalaupun ada, di daerah-daerah tersebut terkadang kurang tersedia
obat atau peralatan yang memadai untuk kebutuhan pasien.
c) Sering terjadi kecelakaan lalu lintas
d) Bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, gunung
meletus
e) Bunuh diri
f) Peperangan
g) Wabah penyakit
Faktor yang menghambat kematian (antimortalitas):
a) Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai, setiap daerah yang memiliki
fasilitas kesehatan lengkap akan menghambat lajunya penambahan angka kematian
di kawasan itu. Termasuk dalam fasilitas kesehatan, di antaranya rumah sakit,
Puskesmas obat-obatan, kelengkapan rumah sakit atau Puskesmas, dokter, dan
paramedis
b) Lingkungan yang masih bersih dan teratur, Wabah penyakit akan jauh dari
lingkungan yang bersih dan teratur, karena penyakit tidak bisa hidup di lingkungan
yang bersih. Penduduk yang tinggal di kawasan yang bersih jarang terjangkit
penyakit, sehingga produktivitas kerja sangat tinggi.
c) Adanya ajaran agama yang melarang bunuh diri,
d) Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi
MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah administrasi pemerintahan
ke daerah administrasi pemerintahan yang lain. Migrasi dapat terjadi untuk
sementara waktu atau untuk selamanya. Manusia sebagai pelaku migrasi biasanya
menetapkan tujuan migrasi sesuai dengan tujuan hidup yang akan ditempuhnya.
Lamanya melakukan migrasi ini juga sesuai dengan tingkat keberhasilan yang
diraihnya.
a. Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu pulau ke pulau lainnya, tetapi masih
dalam satu negara.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, transmigrasi ini ada tujuh jenis.
- Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dilakukan dan dilaksanakan
sebagai program pemerintah.
- Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah
karena suatu keadaan atau tujuan tertentu, seperti ada bencana.
- Transmigrasi spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan atas
prakarsa atau keinginan penduduk sendiri.
- Transmigrasi swakarya, yaitu transmigrasi yang terjadi atas inisiatif
penduduk, tetapii pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah dan pelaku
transmigrasi sendiri.
- Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dari suatu daerah ke
daerah lain yang masih dalam kawasan tujuan transmigrasi dan masih dalam
satu provinsi.
- Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh
penduduk desa termasuk seluruh aparatur desanya ke pulau lain, dikarenakan
desa tersebut terkena proyek pemerintah, seperti pembuatan jalan, jembatan,
atau bendungan.
- Transmigrasi sektoral, adalah transmigrasi yang dilakukan oleh penduduk
suatu daerah menuju pulau lain, dimana pembiayaan ditanggung oleh
pemerintah daerah asal para transmigran dan pemerintah daerah yang
menjadi tujuan transmigrasi.
b. Urbanisasi
adalah peningkatan proporsi penduduk kota/ perpindahan penduduk dari
desa ke kota.
c. Ruralisasi
adalah perpindahan penduduk dari kota kembali ke desa. Artinya, urbanisan
yang telah lama tinggal di kota kembali pulang untuk menetap di desa
asalnya. Ruralisasi biasanya dilakukan karena alasan tertentu, misalnya
seseorang yang telah pensiun pulang kembali ke desa untuk menghabiskan
masa tuanya.
d. Imigrasi
adalah perpindahan penduduk dari negara lain masuk ke negara kita, jika
dipandang dari negara kita.
e. Emigrasi
adalah perpindahan penduduk dari negara kita ke negara lain.
a. Sirkulasi
yaitu pergerakan ulang-alik manusia, pagi pergi ke kota, sore hari pulang lagi
ke daerah asal di pinggiran kota. Orang yang melakukan sirkulasi ini disebut
sirkuler.
b. Komutasi
yaitu orang yang melakukan perpindahan sementara dari desa ke kota. Orang
yang melakukan perpindahan sementara ini disebut komuter. Para komuter
ini disebut juga penduduk musiman.
DATA KEPENDUDUKAN
Data kependudukan adalah segala tampilan data penduduk dalam bentuk resmi
maupun tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-badan pencatatan kependudukan,
dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar dan lain lain.
Data kependudukan yang dihimpun dari pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil
menjadi data agregat penduduk yang meliputi himpunan data perseorangan berupa
data kuantitatif dan data kualitatif.
Data Kependudukan diterbitkan secara berkala, untuk skala nasional, skala provinsi,
dan kabupaten/kota.
Berdasarkan tipenya, sumber data kependudukan dibagi menjadi dua, yaitu:
1. sumber data primer ialah segala catatan asli atau data yang diperoleh dari
responden secara langsung,
2. sumber data sekunder adalah data yang telah diolah dan disajikan baik dalam
buku teks, laporan penelitian, maupun karya tulis terbitan-terbitan periodik atau
buku tahunan.
Sumber data kependudukan yang pokok dibagi menjadi tiga, yaitu sensus
penduduk, registrasi penduduk, dan survei penduduk.
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah keseluruhan proses
mengumpulkan, menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data demografi serta
ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu.
Cara pencacahannya dapat dilakukan dengan sensus :
a) Sensus de jure ialah pencacahan penduduk yang hanya dikenakan kepada
penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di wilayah sensus tersebut.
b) Sensus de facto ialah pencacahan penduduk yang dikenakan kepada setiap orang
yang pada saat pencacahan berada di wilayah sensus.
Metode sensus
a) metode Canvasser,
b) metode House Holder.
Tujuan pelaksanaan sensus penduduk
a) mengetahui jumlah penduduk dari periode ke periode,
b) mengetahui tingkat pertambahan penduduk,
c) mengetahui persebaran penduduk,
d) mengetahui berbagai keterangan sosial penduduk.
2. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan sistem kegiatan yang dilakukan oleh petugas
pemerintah setempat, di antaranya, pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, perubahan tempat tinggal, dan perubahan pekerjaan. Tujuan registrasi
adalah sebagai suatu catatan resmi dari peristiwa tertentu dan sumber yang berharga
dalam penyusunan proses perencanaan masyarakat.
3. Survei Penduduk
Hasil sensus dan registrasi penduduk mempunyai keterbatasan karena hanya
menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi
tentang sifat maupun perilaku penduduk. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut,
perlu dilaksanakan survei penduduk yang sifatnya lebih luas dan mendalam. Pada
umumnya, survei penduduk dilakukan dengan sistem sampel atau dalam bentuk
studi kasus. Badan Pusat Statistik melaksanakan berbagai survei, seperti Survei
Ekonomi Nasional, Survei Angkatan Kerja, dan Survei Antar Sensus, Survei
penduduk dapat dikelompokkan dalam tiga tipe, yaitu survei bertahap tunggal,
ganda, dan kombinasi.
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan atau susunan penduduk suatu
negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Komposisi
penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.
RANGKUMAN
1. Komposisi penduduk adalah pengelompokan atau susunan penduduk suatu
negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
2. Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif dan non produktif dapat
digunakan untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio).
Persebaran dan Kepadatan
Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu
wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak.
Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung
kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di
Indonesia tidak sama. Nah, untuk lebih memahaminya mari kita simak pembahasan
berikut ini.
C. Persebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di
suatu wilayah atau negara. Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Persebaran penduduk berdasarkan geografis
adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai,
danau dan sebagainya.
2. Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang
ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di
kecamatan B.
RANGKUMAN
1. Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah
atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk seperti faktor
lingkungan, faktor historis, dan faktor sosio-kultural.
3. Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di
suatu wilayah atau negara.
KUANTITAS PENDUDUK
Data demografi terdiri dari usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan,
mobilitas, kepemilikan rumah, lokasi, status, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.
Data tersebut diperoleh dari komposisi penduduk, seperti aspek biologis, geografis,
dan sosial.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin disajikan dalam suatu grafik
berbentuk piramida penduduk.
Piramida penduduk terdiri dari:
1) Ekspansif (muda atau growing population), menunjukkan jumlah
penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga
pertumbuhan penduduk sangat tinggi.
2) Stasioner (dewasa atau slowing population), menunjukkan jumlah usia
muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan relatif rendah.
3) Konstruktif/konstringtif (tua atau declining population), menunjukkan
jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk
mengalami penurunan.
RANGKUMAN
1) Data demografi terdiri dari usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan,
mobilitas, kepemilikan rumah, lokasi, status, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.
2) Pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk, baik meningkat maupun
menurun, akibat kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk yang tak
terkendali lazimnya akan menimbulkan sejumlah masalah sosial. Salah satu masalah
yang paling menonjol adalah maraknya pemukiman kumuh.
Kuantitas dan Kualitas Penduduk
berdasarkan Beberapa Kriteria
A. Kuantitas Penduduk
Kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati
suatu wilayah tertentu. Jumlah penduduk suatu wilayah dapat diketahui dengan cara
mencari data penduduk yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga resmi, seperti aparat
Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Data tersebut dapat berupa angka, grafik, maupun gambar.
2. Survei
Survei adalah pencacahan atau pencatatan data kependudukan dengan
mengambil salah satu wilayah atau daerah yang dapat mewakili seluruh wilayah
tertentu. Jadi, wilayah tempat diadakan survei merupakan sampel wilayah. Materi
survei umumnya berdasarkan tujuan survei yang akan dilaksanakan. Survei yang
pernah dilaksanakan di Indonesia, antara lain SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi
Nasional) dan SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus).
3. Sensus
Sensus penduduk adalah pencacahan penduduk secara menyeluruh dan serentak
mengenai data kependudukan, ekonomi, dan sosial terhadap semua orang pada
wilayah negara tertentu. Indonesia telah melaksanakan sensus pada tahun 1930,
1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.
Menurut jenisnya, sensus dibedakan atas:
● Sensus de jure, merupakan sensus atau pencacahan yang diberlakukan kepada
penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di daerah atau negara yang
bersangkutan. Sensus ini mengalami kesulitan karena adanya tempat tinggal ganda
atau pergerakan penduduk dalam proses migrasi sirkuler.
● Sensus de facto, pencacahan pada sensus de facto dikenakan kepada setiap
penduduk yang pada waktu pelaksanaan sensus berada dalam suatu daerah atau
negara yang bersangkutan.
Menurut metode pengumpulan data yang digunakan, sensus dapat dilaksanakan
dengan:
● Metode house holder, yaitu sensus dimana setiap rumah tangga berhak mengisi
sendiri daftar isian yang diberikan petugas.
● Metode canvasser, yaitu sensus dimana pada saat pencacahan, petugas yang
mengisi daftar isian sesuai dengan jawaban responden yang dicacah.
B. Kualitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi dengan kualitas penduduk
yang tinggi akan menjadi beban bagi suatu wilayah atau negara tertentu. Sering kita
mendengar dan membaca berita di media massa tentang busung lapar di beberapa
daerah, kelaparan, masalah anak jalanan, masalah perumahan kumuh (slums),
kesehatan yang rendah, dan sebagainya. Ada tiga indikator utama untuk mengukur
kualitas penduduk, yaitu:
1. Pendapatan
Pendapatan sangat berpengaruh terhadap tingkat taraf hidup masyarakat.
Semakin tinggi taraf hidup suatu bangsa, maka semakin tinggi pula pendapatan
masyarakatnya. Besarnya tingkat pendapatan per kapita penduduk dipengaruhi oleh
pendapatan kotor nasional (Gross National Product). Berdasarkan tingkat
pendapatan per kapita, terdapat tiga kelompok negara-negara di dunia, yaitu:
● Negara miskin, dengan pendapatan per kapita US$ 0-3.000.
● Negara sedang (menengah), dengan pendapatan per kapita US$ 3.000-10.000.
● Negara kaya, dengan pendapatan per kapita > US$ 10.000.
2. Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan indikator penting dalam menentukan kualitas
penduduk. Hal ini dilihat dari seberapa besar angka melek huruf, putus sekolah,
berpendidikan rendah, dan sebagainya.
3. Kesehatan
Gambaran tinggi rendahnya kesehatan suatu bangsa dapat diukur oleh tingkat
kematian bayi. Semakin tinggi angka kematian bayi di suatu negara, maka semakin
rendah kualitas penduduk suatu negara. Angka harapan hidup juga dijadikan dasar
untuk mengukur tinggi rendahnya kualitas penduduk. Semakin tinggi angka harapan
hidup, maka semakin tinggi pula kualitas hidup suatu negara.
RANGKUMAN
1. Kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati
suatu wilayah tertentu. Pengumpulan data kependudukan dapat ditempuh
dengan sejumlah cara seperti registrasi, survei dan sensus.
2. Ada tiga indikator utama untuk mengukur kualitas penduduk, yaitu
pendapatan, pendidikan dan kesehatan.
✎ Masalah Kependudukan di
Indonesia ✎
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat dari hasil sensus
penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dibanding dengan negara-
negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga dalam
jumlah penduduk setelah Cina dan India. Mari kita simak pembahasan berikut ini
agar kalian lebih memahami masalah kependudukan di Indonesia.
B. Kematian
1. Mortalitas / Tingkat Kematian / Angka Kematian Kasar
Mortalitas/CDR (Crude Death Rate), yaitu jumlah kematian setiap 1000 penduduk
dalam satu tahun .
Angka kematian menurut umur / Age Specific Death Rate (ASDR). ASDR yaitu
angka banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap 1000 penduduk
dalam kelompok umur yang sama.
Rumus:
ASDR = Ms/Ps X 1000
Ms : Jumlah kematian dari kelompok umur tertentu.
Ps : Jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun.
C. Migrasi
Migrasi yaitu perpindahan penduduk yang dibedakan menjadi 2 macam:
● Migrasi keluar, disingkat MO (Out Migration) atau emigrasi. Migrasi keluar, yaitu
sejumlah penduduk yang pindah dari suatu daerah ke luar daerah.
● Migrasi masuk, disingkat MI (In Migration) atau imigrasi. Migrasi masuk yaitu
sejumlah penduduk yang berpindah dan menetap dari luar daerah ke suatu daerah.
RANGKUMAN
1. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang
dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.
2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk pada umumnya
disebabkan oleh faktor demografi, terdiri dari kelahiran , kematian dan
migrasi.
●• Menyajikan Informasi Kependudukan
Melalui Peta, Grafik dan Tabel •●
Data atau informasi kependudukan merupakan aspek yang penting dalam
pembangunan nasional karena penduduk merupakan subjek dan objek
pembangunan. Maka dari itu data kependudukan harus dikemas menjadi keterangan
yang bersifat informatif. Lalu apa manfaat yang diperoleh dengan menggunakan
peta, tabel atau grafik? Nah, agar kalian lebih memahaminya, mari kita simak
pembahasan berikut ini.
Secara umum data kependudukan dapat disajikan dalam tiga bentuk yaitu tabel,
grafik/diagram, dan peta.
1. Penyajian data dengan tabel merupakan cara yang paling mudah. Penyajian
dengan tabel biasanya digunakan untuk kepentingan analisis perbandingan.
Misalnya untuk membandingkan tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah pada
periode waktu tertentu.
3. Data atau informasi kependudukan yang ditampilkan dalam bentuk peta akan
lebih menarik dan mudah dibaca karena menunjukkan lokasinya. Penyajian data
atau informasi penduduk dalam bentuk peta menghasilkan peta penduduk. Beberapa
bentuk simbol bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi kepadatan penduduk.
Simbol piktorial misalnya, atau dapat juga dengan arsiran bersifat kuantitatif serta
gradasi warna. Pemilihan simbol yang tepat menjadi hal penting dalam penyajian
data, tujuannya agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan.
RANGKUMAN
Data kependudukan menjadi lebih informatif apabila dituangkan dalam bentuk
tabel, grafik, dan peta. Karena melalui tabel, grafik, dan peta akan didapat suatu pola
tertentu atau dapat diambil kesimpulan tentang keterkaitan atau hubungan antar
data.