Anda di halaman 1dari 78

Media Pembelajaran

Geografi
Kelompok Peminatan

Untuk SMA/MA Kelas XI


DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
BAB 5 UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN
A. FAKTOR DINAMIKA DAN PROYEKSI KEPENDUDUKAN

1. Dinamika Penduduk
Penduduk Indonesia adalah semua
orang yang berdomisili di wilayah
geografis Republik Indonesia
selama 6 bulan atau lebih dan
mereka yang berdomisili kurang
dari 6 bulan, tetapi bertujuan
untuk menetap.

Sumber: commons.wikimedia.org
Dinamika penduduk dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan
penduduk merupakan keseimbangan dinamis faktor-faktor yang menambah jumlah
penduduk dengan faktor-faktor yang mengurangi jumlah penduduk.

Faktor alami Faktor nonalami

Sumber:pixabay.com Sumber:pixabay.com Sumber: commons.wikimedia.org

Kelahiran Kematian Migrasi


Angka kelahiran (natalitas)
Beberapa faktor yang mendukung
kelahiran (pronatalitas):

Pernikahan pada usia muda

Tingkat kesehatan

Asumsi bahwa banyak anak berarti


banyak rezeki
Sumber:commons.wikimedia.org
Kebutuhan tenaga kerja, khususnya
Angka kelahiran merupakan angka yang di daerah agraris tradisional
menggambarkan jumlah kelahiran hidup
dalam suatu wilayah pada periode tahun Kurangnya informasi tentang pentingnya
tertentu. program Keluarga Berencana
Beberapa faktor yang menghambat
kelahiran (antinatalitas):

Pelaksanaan program
keluarga berencana

Asumsi bahwa anak sebagai


beban keluarga
Sumber:commons.wikimedia.org
Pembatasan tunjangan anak dari
tempat kerja orang tua Angka kelahiran dapat diklasifikasikan atas
angka kelahiran kasar (crude birth
rate/CBR), angka kelahiran umum (general
Penundaan usia pernikahan fertility rate/GFR), dan angka kelahiran
menurut kelompok usia (age specific birth
rate/ASBR).
Angka kelahiran kasar Angka kelahiran umum
Angka kelahiran kasar (CBR) adalah Angka kelahiran umum (GFR) menunjukkan jumlah
banyaknya kelahiran dalam satu tahun bayi yang lahir hidup dari setiap seribu penduduk
tertentu per seribu penduduk pada wanita yang berusia reproduktif (15-49 tahun atau
pertengahan tahun yang sama. 15-44 tahun) dalam periode tahun tertentu.

Keterangan: Keterangan:
• CBR = angka kelahiran kasar • GFR = angka kelahiran umum (general fertility
• B = jumlah bayi yang lahir hidup pada rate)
periode tahun tertentu • B = jumlah bayi yang lahir hidup selama 1 tahun
• P = jumlah penduduk pada pertengahan • Pf (15–49) = jumlah penduduk wanita berusia
tahun reproduktif pada pertengahan tahun
• k = konstanta, biasanya 1.000 • k = konstanta, biasanya 1.00
Angka kelahiran menurut kelompok usia
Angka kelahiran menurut kelompok usia (ASBR) menunjukkan banyaknya kelahiran
dari wanita pada suatu kelompok pada suatu tahun tertentu.

Keterangan:

• ASBRx = angka kelahiran menurut kelompok umur x tahun


• Bx = jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur x pada tahun tertentu
• Px = jumlah penduduk wanita kelompok umur x pada pertengahan tahun yang sama
• x = kelompok umur
• k = konstanta, biasanya 1.000
Angka kematian (mortalitas)
Beberapa faktor yang mendukung peningkatan
angka kematian (promortalitas):

Rendahnya kesadaran akan


pentingnya kesehatan
Kurangnya fasilitas kesehatan
yang memadai

Kecelakaan lalu lintas


Sumber:commons.wikimedia.org
Bencana alam
Angka kematian (mortalitas) menunjukkan
jumlah kematian per seribu penduduk
Peperangan
dalam periode tahun tertentu.
Beberapa faktor yang menghambat
peningkatan angka kematian
(antimortalitas):
Tingginya kesadaran akan
pentingnya kesehatan

Fasilitas kesehatan yang memadai

Sumber:commons.wikimedia.org

Lingkungan yang bersih dan teratur Angka kematian antara lain dapat
diklasifikasikan atas angka kematian kasar
atau crude death rate (CDR) dan angka
Ajaran agama yang melarang bunuh diri kematian menurut kelompok umur atau age
specific death rate (ASDR).
Angka kematian kasar
Angka kematian kasar atau crude death rate (CDR) menunjukkan jumlah
kematian dari setiap seribu orang penduduk pada periode tahun tertentu.

Keterangan:

• CDR = angka kematian kasar


• D = jumlah kematian dalam periode tahun tertentu
• P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
• k = konstanta, biasanya 1.000
Angka kematian menurut kelompok umur
Angka kematian menurut kelompok umur atau age specific death rate (ASDR)
menunjukkan jumlah penduduk yang meninggal dunia yang terjadi pada
kelompok umur tertentu dari seribu penduduk kelompok umur tersebut
dalam periode tahun tertentu.

Keterangan:
• ASDR = angka kematian menurut kelompok umur tertentu pada tahun tertentu
• Dx = jumlah penduduk yang meninggal pada kelompok umur x pada tahun tertentu
• Px = jumlah penduduk pada kelompok umur x pada pertengahan tahun
• x = kelompok umur
• k = konstanta, biasanya 1.000
Migrasi
Angka migrasi terbagi menjadi:

Angka migrasi masuk

Angka migrasi keluar

Angka migrasi neto


Sumber:commons.wikimedia.org

Migrasi adalah perpindahan penduduk yang


bersifat menetap dari satu tempat ke tempat lain Angka migrasi bruto
melampaui batas administrasi suatu wilayah.
Menghitung pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk total menggambarkan besarnya pertumbuhan penduduk
suatu wilayah selama periode tahun tertentu dengan memperhatikan faktor kelahiran,
kematian, dan migrasi.

Keterangan:

• PPt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan


• L = jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu
• M = jumlah kematian dalam periode tahun tertentu
• I = jumlah imigrasi dalam periode tahun tertentu
• E = jumlah emigrasi dalam periode tahun tertentu
Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk adalah perhitungan
(perkiraan) jumlah penduduk pada waktu
mendatang berdasarkan jumlah penduduk
pada tahun nol (0) atau dasar dengan
interval waktu yang telah ditentukan.

Keterangan:
• Pn = jumlah penduduk pada tahun n
• P0 = jumlah penduduk pada tahun 0

atau tahun dasar


• n = banyak/lama tahun
• r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (%)
B. MOBILITAS PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

1. Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk merupakan


pergerakan penduduk dari satu
daerah ke daerah lain, baik untuk
sementara maupun untuk jangka
waktu yang lama atau menetap
secara permanen. Mobilitas
seperti ini disebut mobilitas fisik.

Sumber:commons.wikimedia.org
Ada dua jenis mobilitas fisik. Kedua jenis mobilitas itu adalah mobilitas
permanen dan mobilitas nonpermanen.

A. MOBILITAS PERMANEN

Mobilitas permanen disebut juga


migrasi. Mobilitas permanen adalah
perpindahan penduduk untuk
menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melewati batas
administratif atau batas
politik/negara. Mobilitas permanen
dapat dikelompokkan atas mobilitas
internal dan mobilitas eksternal.
Sumber:commons.wikimedia.org
Mobilitas internal adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya
dalam satu negara. Bentuk-bentuk mobilitas internal antara lain sebagai berikut.
Urbanisasi
• adalah bertambahnya proporsi penduduk yang
berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh
pertambahan penduduk wilayah perkotaan, dan
akibat perluasan daerah perkotaan.

Ruralisasi
• adalah perpindahan penduduk dari kota kembali
ke desa.

Transmigrasi
• adalah pemindahan dan atau kepindahan
penduduk dari suatu daerah untuk menetap
di daerah lain yang ditetapkan di dalam
wilayah republik Indonesia
Sumber:commons.wikimedia.org
Mobilitas eksternal, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Bentuk-bentuk mobilitas eksternal antara lain sebagai berikut.

Emigrasi
• adalah perpindahan penduduk dari tanah air
sendiri ke negara lain untuk tinggal menetap di
sana.

Imigrasi
• adalah perpindahan penduduk dari negara lain
masuk ke negara kita.

Remigrasi
• adalah kembalinya penduduk suatu negara ke
tanah airnya sendiri setelah pindah dan
menetap di negara asing.
Sumber:commons.wikimedia.org
B. MOBILITAS NONPERMANEN
Mobilitas nonpermanen adalah
perpindahan penduduk untuk sementara
waktu dari suatu tempat ke tempat lain.
Mobilitas nonpermanen dapat
dikelompokkan menjadi:

Komutasi, dilakukan dengan


pergi-pulang dalam tempo
kurang dari 24 jam.

Sirkulasi adalah bentuk mobilitas


penduduk nonpermanen yang
dilakukan dengan menginap di tempat
tujuan untuk sementara waktu.
Sumber:commons.wikimedia.org
C. MOBILITAS PEKERJA
Pola mobilitas tenaga kerja umumnya
mengikuti pola mobilitas penduduk.
Berdasarkan mobilitas tenaga kerja, ada dua
tipe tenaga kerja, yakni sebagai berikut.

Stayers adalah tenaga kerja yang


bekerja di lokasi yang sama dengan
lokasi tempat tinggalnya.

Movers adalah tenaga kerja yang


bekerja di lokasi yang berbeda
dengan lokasi tempat tinggalnya.

Sumber:commons.wikimedia.org
C. KUALITAS PENDUDUK DAN INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA
Kualitas penduduk merupakan faktor
penting yang menentukan maju tidaknya
suatu negara. Berikut aspek-aspek penting
bagi kualitas penduduk.

Tingkat
Kesehatan
pendidikan

Indeks
Pendapatan
Pembangunan
per kapita
Manusia
Kualitas penduduk atau indeks pembangunan manusia
adalah suatu pengukuran atau perbandingan mengenai
pembangunan manusia dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, pendidikan, dan lainnya.
Kualitas penduduk pertama kali dicetuskan oleh United
Nations Development Programme (UNDP) pada tahun
1990.
Kualitas penduduk sangat berpengaruh terhadap kemajuan
suatu negara, hal ini berkaitan dengan kemampuan
penduduk dalam mengelola sumber daya alam atau
sumber daya manusianya untuk kepentingan dan
kesejahteraan bersama.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Penduduk
1. Tingkat Kesehatan Penduduk
Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat
kesehatan penduduk yang rendah, yaitu peringkat 4 di
Asia Tenggara
Kesehatan memiliki peran dan pengaruh yang sangat
krusial terhadap kinerja dan aktivitas penduduknya.
Rendahnya kualitas kesehatan dapat disebabkan oleh
kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga
kesehatan, adanya gizi buruk yang terjadi masyarakat
timur, kurangnya sarana dan prasarana kesehatan, serta
penularan penyakit oleh virus dan bakteri.
Upaya yang dilakukan dalam peningkatan terhadap
kesehatan penduduk yaitu penambahan sarana dan
prasarana, penyediaan air bersih dan perbaikan sanitasi
lingkungan, serta memberikan subsidi kepada orang lain.
Terjadi Peningkatan Kesehatan
Menurut profil penduduk Indonesia hasil Survey Penduduk Antar-Sensus
(Supas) Tahun 2015, angka kematian bayi Indonesia menurun tajam.
• Tahun 2000, angka kematian bayi 47 jiwa/1000
• Tahun 2005, angka kematian bayi 32 jiwa/1000
• Sensus Penduduk 2010, kematian bayi 26 jiwa/1000
• Survey Penduduk Antar-Sensus tahun 2015, angka kematian bayi 22
jiwa/1000
Hal ini menunjukkan perbaikan sarana & prasarana Kesehatan serta
peningkatan kualitas hidup Wanita Indonesia membuat anak yang baru
lahir semakin mampu bertahan hidup.
Defenisi Kesehatan
Menururt UU RI No 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara
fisik, mental, spiritual, maupun social yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara social dan ekonomis.
Tingkat Kesehatan penduduk suatu negara
dapat dilihat:
1. Angka kematian bayi
2. Angka harapan hidup
2 Tingkat pendidikan
Pendidikan memegang peran penting dalam menentukan
kemajuan suatu bangsa.
Kualitas pendidikan yang baik akan menghasilkan siswa-siswa
dengan berbagai kemampuan yang akan melahirkan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk di suatu negara
maka akan meningkatkan kemampuan penduduk dalam
mengelola sumber dayanya secara mandiri.
Indonesia memiliki persoalan besar dalam menghadapi
kesenjangan pendidikan. Tidak meratanya pembangunan
membuat kualitas pendidikan antara satu daerah dengan daerah
yang lain berbeda dalam hal kualitas. Hal ini disebabkan oleh
tingkat pendapatan masyarakat di suatu daerah sangat rendah,
tidak adanya sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan
pendidikan, dan kurangnya kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya pendidikan.
 
Defenisi Pendidikan
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Indikator penting yang berkaitan dengan
keberhasilan Pendidikan :
1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
2. Angka jenjang Pendidikan yang ditamatkan
penduduk 15 tahun keatas.
3. Angka buta huruf.
3. Tingkat Pendapatan Penduduk
Tingkat pendapatan penduduk dapat diukur melalui besar kecilnya pendapatan per
kapita suatu negara.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata setiap penduduk dalam waktu satu
tahun. Pendapatan per kapita mencerminkan tingkat perekonomian dan kesejahteraan
suatu negara.
Pendapatan per kapita dipengaruhi oleh besar kecilnya produk nasional bruto (PNB) atau
pendapatan ekonomi nasional yang disebut GNP (Gross National Product) dan
perkembangan jumlah penduduk.
PNB atau GNP adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun .
PNB juga mencakup hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara
yang berada di luar negeri, tetapi tidak mencakup hasil produksi perusahaan asing yang
beroperasi di wilayah negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun dilhat dari PNB per kapita Indonesia berikut ini:
• Tahun 2012 : Rp 34.114.310,8
• Tahun 2013 : Rp 37.219.188,6
• Tahun 2014 : Rp 40.510.460,5
• Tahun 2015 : Rp 43.659.753,6
• Tahun 2016 : Rp 46.333.552,0
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 sekitar 5,02 %.
Pertumbuhan ini lebih besar dari pertumbuhan ekonomi rata-rata
negara ASEAN dan negara industry maju yang tergabung dalam
kelompok G7 yaitu: Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang,
Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Indeks Pembangunan Manusia
Gambaran tentang kualitas penduduk juga dapat dilihat dari indeks
pembangunan manusia.
IPM pertama kali diperkenalkan oleh United Nations Development
Programme (UNDP) pada tahun 1990. UNDP menempatkan
manusia sebagai kekayaan bangsa yang sesungguhnya.
Tujuan UNDP didirikan : untuk memberikan bantuan, terutama
untuk meningkatkan pembangunan negara-negara berkembang
(berupa tenaga ahli, penasehat, pelatihan, dan perlengkapan
pembangunan).
Itulah sebabnya tujuan utama dari
pembangunan adalah menciptakan
lingkungan yang memungkinkan bagi
rakyatnya untuk menikmati umur panjang,
sehat, dan menjalankan kehidupan yang
produktif.
• UNDP mendefenisiskan pembangunan manusia
sebagai proses ketika masyarakat dapat
memperluas berbagai pilihan-pilihannya.
• Pendapatan merupakan salah satu factor
penentu pilihan, namun factor yang lebih
penting lainnya adalah Kesehatan, Pendidikan,
lingkungan fisik yang baik, serta kebebasan
dalam bertindak.
Pembangunan manusia diukur dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
Ada tiga dimensi pembentuk IPM yaitu:
• Umur panjang dan hidup sehat
• Pengetahuan
• Standar hidup layak (pengeluaran)
Angka Harapan Hidup
Apa Saja Manfaat IPM?
• IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan
dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
(masyarakat/penduduk).
• IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan
suatu wilayah/negara.
• Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain
sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai
salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
D. BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PEMBANGUNAN
Bonus demografi merupakan bonus
yang dinikmati suatu negara karena

Sumber:commons.wikimedia.org
besarnya proporsi penduduk
produktif (rentang usia 15-64
tahun) dalam evolusi
kependudukan.
Bonus demografi akan mencapai
puncaknya sekitar tahun 2020 sampai
Piramida penduduk Indonesia saat terjadi
dengan tahun 2030.
bonus demografi
Setiap tahun jumlah penduduk di dunia akan terus bertambah. Kenaikan jumlah
penduduk tertinggi biasanya akan terjadi di negara-negara berkembang, tidak terkecuali
Indonesia.

Jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak. Sehingga perlu adanya pendataan secara


akurat untuk mengetahui berapa banyak jumlah penduduk di Indonesia jika dibagi
berdasarkan usia, umur, jenis kelamin dan lainnya.
Hasil pendataan tersebut nantinya akan mempermudah pemerintah dalam membuat
kebijakan-kebijakan terkait dengan pendataan kependudukan, salah satunya adalah
membuat diagram piramida penduduk. Dengan menggunakan diagram piramida
penduduk tersebut, pemerintah bisa tahu adakah kemungkinan terjadinya bonus
demografi.
Pengertian Bonus Demografi
Bonus demografi merupakan suatu keadaan di
mana penduduk yang masuk ke dalam usia
produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan
dengan penduduk usia tidak produktif. Usia
produktif yang dimaksud adalah berkisar
antara 15 hingga 64 tahun.
Perlu diketahui, bonus demografi dianggap
hanya terjadi satu kali di setiap negara, jadi
sudah sepantasnya peristiwa ini dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
Manfaat Bonus Demografi

Banyak negara yang telah berhasil dan


terbukti memanfaatkan bonus demografi
dengan maksimal seperti:
Malaysia, Korea Selatan, Jepang, dan
masih banyak lagi.
Salah satu manfaat yang diberikan oleh
bonus demografi adalah, bisa mengubah
tingkat perekonomian di sebuah negara,
dari negara berkembang menjadi negara
maju.
Strategi dalam pencapaian
Hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi di
Indonesia. Mengingat, saat ini jumlah penduduk usia produktif
 lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk usia tidak produktif di
Indonesia.

Terdapat beberapa syarat untuk mencapai keuntungan di dalam


bonus demografi, yaitu bisa dimulai dengan melakukan peningkatan
pelayanan kesehatan, kualitas dan kuantitas pendidikan, melakukan
pengendalian jumlah penduduk, dan kebijakan ekonomi demi
mendukung terwujudnya fleksibilitas tenaga kerja.
Ada banyak cara untuk mewujudkannya, seperti melakukan
peningkatan investasi di dalam negeri. Tujuannya untuk
mengundang investor asing yang berasal dari negara maju, atau
memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk menjadi pengusaha.
Dampak Bonus Demografi

Selain memberikan keuntungan dan


kesempatan bagi negara berkembang untuk
menjadi negara maju dan juga jumlah usia
tidak produktif akan ditanggung oleh usia
produktif, namun ternyata bonus demografi
juga bisa menjadi bahaya dan ancaman
bagi sebuah negara jika tidak dipersiapkan
dengan baik.
Khususnya dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang nantinya akan menentukan tingkat
keberhasilan negara dalam memanfaatkan
peluang bonus demografi ini. Jika tidak memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas, maka
sudah dapat dipastikan saat memasuki bonus
demografi jumlah pengangguran akan semakin
meningkat dan tidak dapat terkendali.
Indonesia fenomena Bonus Demografi ini dimulai sejak tahun
2010. Data BPS hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 menunjukkan
angka rasio ketergantungan negara Indonesia adalah 51,3 %.
Bonus Demografi akan mencapai puncaknya sekitar tahun 2020
sampai dengan tahun 2030. Periode tahun 2020-2030 ini disebut
jendela peluang (window of opportunity) bagi Indonesia. Jendela
peluang merupakan masa ketika rasio ketergantungan berada
pada titik terendah. Bonus demografi tertinggi biasanya
didapatkan ketika angka ketergantungan berada di antara 40-
50%. Artinya 40-50 orang usia tidak produktif.
Indonesia & negara lain

Indonesia saat ini didominasi penduduk usia kerja yang


berpotensi memberikan keuntungan ekonomi, yaitu bonus
demografi dengan keuntungan besar pada tahun 2030.
Bonus demografi sudah dialami oleh negara-negara Eropa sekitar
tahun 1950-2000, sementara itu beberapa negara asia seperti
Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan selama periode 1960-1990.
India sama seperti negara kita sejak tahun 2010. Adapun negara-
negara Afrika akan mengalami bonus demografi pada tahun
2045.
Upaya-Upaya yang dapat dilakukan dalam kesempatan Bonus
Demografi yang kita alami saat ini adalah sebagai berikut:
• Harus dilakukan secara bertahap melalui life cycle approach(siklus hidup suatu
produk/cara untuk menjadi sadar dalam mengonsumsi produkdan apa
dampaknya bagi manusia dan lingkungan), human capital development
(managemen sumber daya manusia) harus mampu menciptakan anak-anak siap
kerja, sehat, cerdas, berdaya saing, berkarakter, dan produktif.

• Tidak hanya itu tapi juga menguasai keterampilan teknis dan soft skill. Di era
digital adaptive anak-anak harus mempunyai adaptive ability (kemampuan
beradaptasi, perilaku adaptasi berubah sesuai dengan umur seseorang, standar
budaya, dan standar lingkungan) dalam menghadapi perubahan yang sangat
cepat. Pemerintah dan dunia usaha harus mampu menciptakan lapangan kerja.
E. PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN OLEH DINAMIKA
KEPENDUDUKAN
Dalam jangka waktu lima belas
tahun, dari tahun 2000-2015,
jumlah penduduk Indonesia
bertambah sekitar 50,06 juta
jiwa atau rata-rata 3,33 juta
setiap tahun. Ketika
pertumbuhan penduduk tidak
terkendali dengan baik,
masalah akan timbul.
Grafik pertumbuhan penduduk Indonesia
tahun 2000-2015
Masalah yang timbul antara lain ledakan penduduk (population explosion)
dan sebaran penduduk yang tidak merata.

1. LEDAKAN PENDUDUK
Ledakan penduduk adalah keadaan
penduduk dengan laju pertumbuhannya
cepat sebagai akibat dari tingkat kelahiran
yang tinggi, sedangkan tingkat kematian
menurun secara tajam.

Beberapa dampak negatif dari ledakan


penduduk adalah terjadinya over
eksploitasi terhadap lahan pertanian, serta
semakin banyaknya kebutuhan lapangan
Sumber:commons.wikimedia.org pekerjaan.
Dampak negative akibat ledakan penduduk

• Memicu eksploitasi berlebihan terhadap lahan pertanian, perambahan hutan,


meningkatnya degradasi lingkungan.
• Meningkatkan aktivitas industry dan rumah tangga yang tidak ramah
lingkungan (menyebabkan meningkatnya emisi, volume sampah dan limbah)
• Membutuhkan lapangan pekerjaan yang lebih banyak
• Membutuhkan lahan yang lebih banyak
• Meningkatnya jumlah penduduk dan rendahnya kualitas penduduk
(kemiskinan, pengangguran, migrasi, tekanan hidup)
• Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali berdampak pada peningkatan
kebutuhan sumber daya air, pangan, energi, yang bisa berdampak pada konflik
social dan bencana lainnya.
2. PERSEBARAN PENDUDUK TIDAK MERATA

Tampak bahwa kepadatan


penduduk di Indonesia
belum merata. Kepadatan
penduduk tertinggi terdapat
di Pulau Jawa, yakni Provinsi
DKI Jakarta dengan
kepadatan sebesar 15.327,97
jiwa per km2. Kepadatan
Sumber:commons.wikimedia.org
penduduk terendah terdapat
Untuk mengatasi masalah persebaran penduduk yang di Provinsi Kalimantan Utara
tidak merata ini, pemerintah melaksanakan beberapa dengan kepadatan sebesar
program seperti transmigrasi, pemerataan lapangan kerja, 8,51 jiwa per km2.
dan program KB.
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata dapat
dilihat dari fakta berikut:
• Pulau Jawa yang luas wilayahnya hanya 7 % dari seluruh luas daratan Indonesia
didiami oleh 57 % penduduk Indonesia.
• Pulau Sumatera yang luas wilayahnya 25 % dari seluruh luas daratan Indonesia
didiami oleh 22 % penduduk Indonesia.
• Pulau Kalimantan yang luasnya 28 % dari seluruh luas daratan Indonesia hanya
didiami oleh 6 % penduduk Indonesia.
• Pulau Sulawesi yang luasnya 10 % dari seluruh luas daratan Indonesia didiami
oleh 7 % penduduk Indonesia.
• Pulau lainnya (Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) yang luasnya 30 % dari
seluruh luas daratan Indonesia hanya didiami oleh 9 % penduduk Indonesia.
3 Jenis Kepadatan Penduduk
• Kepadatan Penduduk Kasar
KPK = Jumlah Penduduk
Luas Wilayah(km²)
• Kepadatan Penduduk Fisiologis
KPF = Jumlah Penduduk
Luas Lahan Pertanian (km²)
• Kepadatan Penduduk Agraris
KPA = Jumlah Penduduk Petani
Luas Lahan Pertanian (km²)
F. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
Ada tiga sumber data kependudukan. Ketiga sumber data kependudukan itu adalah
sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei.

SENSUS PENDUDUK
Sensus penduduk merupakan perhitungan
jumlah penduduk di suatu negara dengan
mengumpulkan, menghitung, dan
menyusun data penduduk, baik penduduk
asli maupun pendatang, pada waktu
tertentu dan di wilayah tertentu.
Di Indonesia, sensus penduduk dilakukan
setiap sepuluh tahun sekali.
Sumber:commons.wikimedia.org
REGISTRASI PENDUDUK

• Registrasi penduduk merupakan kumpulan berbagai


keterangan tertulis dari kejadian penting yang dialami
oleh penduduk, seperti data perkawinan, perceraian,
perpindahan penduduk, dan kejadian-kejadian penting
lainnya.

SURVEI PENDUDUK

• Survei adalah pencacahan penduduk di daerah-daerah


tertentu yang dianggap dapat menjadi sampel atau
mewakili seluruh wilayah negara. Beberapa survei
telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Contohnya, Survei Sosial dan Ekonomi Nasional
(Susenas) dan Survei Penduduk Antar- Sensus (Supas).
G. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN
1. PENGOLAHAN DATA KEPENDUDUKAN
Tujuan utama pengolahan data kependudukan adalah menghasilkan tabel statistik
yang berisi hasil registrasi penduduk, sensus, dan survei kependudukan.
Proses pengolahan prakomputer:

Penerimaan Pengelompoka Penyuntingan/


Penyimpanan
dokumen n dokumen penyandian
dokumen (editing/coding)
(receiving) (batching)
PENGOLAHAN DATA DENGAN KOMPUTER

Instalasi
Pencetakan
program Gabung data
laporan
pengolahan

Entri data Restore

Validasi data Back up


2. ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN

Analisis data kependudukan


merupakan tindakan mengolah data
menjadi informasi yang bermanfaat
tentang dinamika kependudukan
untuk perencanaan pembangunan.
Ada dua pendekatan yang digunakan
dalam menganalisis data
kependudukan yaitu pendekatan
kohor atau kelompok (cohort
approach) dan pendekatan waktu
(period approach).
Sumber:pixabay.com
3. KOMPOSISI PENDUDUK SEBAGAI SUBJEK PENTING ANALISIS
DATA KEPENDUDUKAN
Komposisi penduduk menurut umur Berikut rumus untuk menghitung rasio
dapat diklasifi kasikan menjadi tiga ketergantungan.
kelompok berikut.
a) Usia belum produktif (kelompok umur
<14 tahun).
b) Usia produktif (kelompok umur 15–64
tahun).
c) Usia tidak produktif ( kelompok umur
> 64 tahun).
Komposisi penduduk menurut umur
menjadi dasar untuk menghitung rasio
ketergantungan (dependency ratio). Sumber:pixabay.com
4. PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk adalah grafik khusus yang digunakan untuk menampilkan
komposisi jenis kelamin dan umur dari suatu populasi atau kelompok.

1. Tipe ekspansif, di mana sebagian


besar penduduk masih muda (0–19
tahun). Sementara itu, penduduk yang
lanjut usia relatif sedikit. Angka
kelahirannya jauh lebih tinggi daripada
angka kematiannya. Sebagian besar
komposisi penduduk muda (ekspansif)
ditemukan di negara-negara
berkembang.
Sumber:commons.wikimedia.org
2. Piramida penduduk tipe
stasioner menggambarkan angka
natalitas yang hampir sama
dengan angka mortalitas.
Dinamika penduduknya
cenderung tetap di mana jumlah
penduduk muda, dewasa, dan tua
hampir sama. Pertumbuhan
penduduknya kecil. Piramida ini
berbentuk granat atau segi
empat.

Sumber:commons.wikimedia.org
3. Piramida penduduk bertipe
konstruktif, terjadi distribusi
transisi yang disebabkan
menurunnya tingkat kesuburan
dan kematian, meningkatnya
harapan hidup, dan perlambatan
pertumbuhan penduduk. Jumlah
penduduk usia kerja relatif lebih
besar daripada jumlah anak-anak
dan orang tua. Piramida ini
berbentuk sarang tawon atau
batu nisan (guci terbalik).
Sumber:commons.wikimedia.org

Anda mungkin juga menyukai