Anda di halaman 1dari 5

B.

Kuantitas dan Analisis Demografis


1. Kuantitas Penduduk
a) Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk ialah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria
tertentu. Misalnya geografis, biologis, sosial dan ekonomi. Berdasarkan
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, ada beberapa
konsep dan ukuran yang bisa dipelajari :
 Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin) Perbandingan jenis kelamin laki-laki
dan perempuan.
Rumus :
M
SR = xK
F
Ket = SR : Sex Rasio
M : Laki-laki
F : Perempuan
K : Konstanta (100)
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah di pengaruhi oleh
rasio jenis kelamin pada saat kelahiran, pola mortalitas, dan pola
migrasi.
 Angka Beban Tanggungan (Dependecy Rasio)
Angka ketergantungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk yang produktif dengan
yang tidak.
Jml penduduk tidak produktif
DR = xK
Jml penduduk produktif

Ket = DR : Angka beban tanggungan


Tidak produktif: 0-14 tahun dan 65 tahun keatas
Produktif : 15-64 tahun
K : Konstanta (100)

b) Pertumbuhan penduduk
Keseimbangan dinamis antara faktor-faktor yang menambah dan
mengurangi jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk :
 Kelahiran (alami)
 Kematian (alami)
 Migrasi (non-alami)
 Pertumbuhan penduduk alami, selisih antara jumlah kelahiran dan
kematian.
Rumus :
T = (L - M)
Ket = T : Pertumbuhan penduduk
L : Kelahiran
M : Kematian
 Pertumbuhan penduduk total, tidak hanya kelahiran dan kematian
tetapi juga memperhitungkan jumlah penduduk yang melakukan
migrasi (imigrasi & emigrasi).
Rumus :
T = (L – M) + (I – E)
Ket = T : Total
L : Kelahiran
M : Kematian
I : Imigrasi
E : emigrasi

c) Proyeksi penduduk
Dimasa yang akan datang dapat diperkirakan atau diproyeksikan. Proyeksi
penduduk penting dalam perencanaan pembangunan.
Rumus :
Pn = P0 (1 + r) n
Ket = Pn : Jumlah penduduk pada tahun ke-n
P0 : jumlah penduduk pada tahun ke-0 atau
tahun dasar
n : Jumlah tahun antara ke- 0 hingga ke- n
r : Tingkat pertumbuhan

d) Kelahiran (Natalitas)
Terdapat beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan
menghambat kelahiran (antinatalitas), antara lain :
Faktor – faktor pronatalitas :
 Kawin usia muda
 Tingkat kesehatan
 Anggapan banyak anak banyak rezeki

Faktor – faktor antinatalitas :

 Pembatasan usia nikah


 Program KB Pembatasan tunjangan anak
 Anak merupakan beban
1. Angka Kelahiran Kasar Crude Birth Rate (CBR) menunjukan jumlah
kelahiran tiap 1000 penduduk setiap tahun.
Rumus :
B
CBR = xk
P
Ket = B : Jumlah anak lahir pada tahun tertentu
P : Jumlah penduduk (population) pada
pertengahan tahun
K : Konstanta (1000)
 Angka kelahiran kasar dapat dibedakan menjadi 3 golongan,
yaitu :

a. Tinggi, jika angka kelahiran kasar suatu daerah lebih dari 30


tiap 1000 orang.

b. Sedang, jika angka kelahiran kasar antara 20-30 tiap 1000


orang.

c. Rendah, jika angka kelahiran kasar kurang dari 20 orang tiap


1000 orang.

2. Angka Kelahiran Menurut Umur Age Specifik Birth Rate (ASBR) adalah
angka yang menunjukan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita golongan
umur tertentu setiap tahun.

Rumus :

Bx
ASBR = xK
Px

Ket = Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita


kelompok umur x

Px : Jumlah wanita pada kelompok umur x

K : Konstanta (1000)
e. Kematian (Mortalitas)

Pertumbuhan jumlah penduduk dipengaruhi tingginya tingkat kematian.


Tingkat kematian adalah jumlah kematian per 1000 penduduk setiap
tahun.

 Faktor – faktor antimortalitas :

a. Fasilitas kesehatan yang memadai

b. Ling. yang bersih

c. Ajaran agama yang melarang bunuh diri

d. Tingkat kesehatan yang tinggi

 Faktor –faktor promortalitas :

a. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya


kesehatan

b. Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai

c. Sering terjadi kecelakaan lalu lintas

d. Terjadi bencana alam

e. Terjadi peperangan

1. Angka Kematian Kasar atau Crude Death Rate (CDR)

Rumus :

D
CDR = xK
P

Ket = D : Jumlah kematian

P : Jumlah penduduk pertengahan tahun

K : Konstanta (1000)
 Angka kematian kasar dapat dibedakan menjadi 3 golongan,
yaitu :

a. Tinggi, jika angka kematian kasar suatu daerah lebih dari 20


tiap 1000 orang.

b. Sedang, jika angka kematian kasar antara 10-20 tiap 1000


orang c. Rendah, jika angka kematian kasar kurang dari 10 orang
tiap 1000 orang.

2. Angka Kematian Menurut Umur atau Age Specific Death Rate (ASDR)
Rumus :

Dx
ASDR = xK
Px

Ket = Dx : Jumlah kematian dalam kelompok umur x

Px : Jumlah penduduk pada kelompok umur x

K : Konstanta (1000)

Anda mungkin juga menyukai