Anda di halaman 1dari 90

DINAMIKA KEPENDUDUKAN

SMA KELAS XI
SUB BAB FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DINAMIKA PENDUDUK
A. Dinamika Kependudukan
3

Penduduk Indonesia menurut Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang_undang
Nomor 23 Tahun 2006 :

warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di


Indonesia.
Defenisi Dinamika Kependudukan

Dinamika penduduk adalah kondisi di saat


struktur penduduk, jumlah dan persebarannya
mengalami perubahan akibat terjadinya proses
demograf yaitu kelahiran, kematian, perpindahan.
Perubahan perubahan tersebut baik secara kualitas
dan kuantitas tersebut dipengaruhi oleh beberapa
hal.
Dinamika penduduk dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan dinamis faktor-faktor yang
menambah jumlah penduduk dengan faktor-faktor yang mengurangi jumlah
penduduk.

Faktor alami Faktor nonalami

Sumber:pixabay.com Sumber:pixabay.com Sumber: commons.wikimedia.org

Kelahiran Kematian Migrasi


Tinggi rendahnya tingkat kelahiran dalam suatu kelompok
penduduk tergantung pada struktur umur, penggunaan alat
kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan,
status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi
1. Kelahiran (Natalitas)
Fator-faktor yang mendukung
(pronatalitas) terhadap kelahiran
antara lain:
a. Masa perkawinan di usia muda faktor-faktor yang menghambat
b. Tingkat kesehatan yang baik terhadap kelahiran (anti
c. Anggapan banyak anak banyak natalitas)
rezeki a. Penundaan masa perkawinan
d. Kebutuhan tenaga kerja, b. Program keluarga berencana
khususnya di daerah agraris c. Anggapan anak merupakan
tradisional beban orang tua.
e. Kurangnya informasi mengenai d. Semakin banyak wanita karir
KB
f. Keinginan memperoleh anak laki-
laki sebagai penerus keturunan
KELAHIRAN (NATALITAS)
 Kelahiran merupakan salah satu factor kependudukan yang
bersifat menambah jumlah penduduk.

 Tingkat kelahiran bergantung pada jumlah pasangan usia


subur dan jumlah bayi yang dilahirkan.

 Terdapat beberapa faktor yang mendukung kelahiran


(pronatalitas) dan menghambat kelahiran (antinatalitas)
KLASIFIKASI ANGKA KELAHIRAN

a. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)

Angka kelahiran kasar


adalah banyaknya
kelahiran dalam satu
Keterangan :
tahun tertentu per seribu
penduduk pada CBR = angka kelahiran kasar
pertengahan tahun yang B = jumlah bayi yang lahir hidup
sama. pada periode tahun tertentu
P = jumlah penduduk pada
pertengahan tahun
k = konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal :
Pada suatu daerah terdapat penduduk sejumlah
25.000.000 jiwa
dan jumlah bayi yang lahir dalam setahun
sebanyak 500.000 kelahiran.
Berapakan nilai CBR untuk daerah tersebut?

CBR= X CBR= X 1000 = 20


k
Artinya, ada 20 kelahiran dalam setiap 1000
penduduk wanita
Angka kelahiran kasar dibedakan
menjadi 3 golongan:

 Tinggi, jika angka kelahiran kasar suatu


daerah lebih dari 30 tiap 1000 wanita.

 Sedang, jika angka kelahiran kasar suatu


daerah berkisar antara 20-30 tiap 1000
wanita.

 Rendah, jika angka kelahiran kasar


suatu daerah kurang dari 20 tiap 1000
b. Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR)

11

Angka kelahiran umum (general fertilityrate/GFR) memperlihatkan


jumlah bayi yang lahir hidup dari setiap seribu penduduk wanita yang
berusia reproduktif, 14 sampai 49 tahun.

Keterangan :
CBR : angka kelahiran kasar
B : jumlah bayi yang lahir hidup selama 1 tahun
: jumlah penduduk wanita usia reproduktif
padapertengahan tahun
K : konstanta, biasanya 1.000
c. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia (Age Specific
Birth Rate/ASBR)
12

Angka kelahiran menurut kelompok usia (ASBR) menunjukkan


banyaknya kelahiran dari wanita pada suatu kelompok pada tahun
tertentu per 1.000 wanita pada kelompok umur dan pertengahan tahun
yang sama..

p a ?? k
n y a a
Rumus
Keterangan :
CBR : angka kelahiran kasar
B : ju Keterangan :
CBR : angka kelahiran kasar
B : jumlah bayi yang lahir hidup selama 1 tahun
: jumlah penduduk wanita usia reproduktif
pada pertengahan tahun
K : konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal
Pada suatu wilayah terdapat 100.000 wanita yang berumur
antara 25-29 tahun dan jumlah kelahiran dari wanita dalam
kelompok umur tersebut sebanyak 20.000 orang. Berapa
nilai ASBR wilayah tersebut ?

ASBR = x K ASBR = x 1000 = 200

Artinya, ada 200 kelahiran dalam setiap


1000 penduduk wanita pada kelompok umur
25-29tahun
2. Kematian (Mortalitas)

Faktor yang menunjang angka kematian


(pro mortalitas) antara lain:
Faktor yang menghambat kematian
a. Rendahnya kesadaran masyarakat (anti mortalitas) adalah:
akan pentingnya kesehatan a. Meningkatnya kesadaran
b. Terjadiya bencana alam seperti penduduk akan pentingnya
tsunami, gempa bumi, gunung kesehatan
meletus, banjir ataupun longsor. b. Fasilitas kesehatan yang
c. Terjadinya peperangan memadai
d. Wabah penyakit c. Meningkatnya keadaan gizi
e. Pembunuhan dan kriminalitas penduduk
f. Fasilitas kesehatan yang belum d. Kondisi yang aman dan tentram
memadai di suatu daerah
g. Keadaan gizi penduduk rendah e. Ajaran agama yang melarang
bunuh diri
KLASIFIKASI ANGKA KEMATIAN

a. Angka Kematian Kasar (Crude Death rate/CDR)

Angka kematian kasar


adalah angka yang
menggambarkan Keterangan :
banyaknya kematian CDR : angka kematian kasar
yang terjadi pada suatu D : jumlah kematian pada tahun
tahun tertentu untuk tertentu
setiap seratus penduduk P : jumlah penduduk pertengahan
di suatu wilayah. tahun
K : konstanta, biasanya 1.000
Golongan Tingkat
Kematian
Tingkat kematiannya tinggi  Jika CDR > 20 jiwa setiap
1000 penduduk / tahun

Tingkat kematiannya sedang  Jika CDR = 10 sampai 20


jiwa setiap 1000 penduduk / tahun

Tingkat kematiannya rendah  Jika CDR < 10 jiwa setiap


1000 penduduk / tahun
Contoh
Soal :
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data
Provinsi Papua sebagai berikut :
Jumlah penduduk = 1.000.000 jiwa
Jumlah kematian = 3.500 jiwa
Berapakah tingkat kematian kasar di Provinsi Papua ?

CDR = Xk Artinya, tingkat kematian kasar


= X 1000 di Provinsi Papua pada tahun
= 3,5
=4
2000 adalah 4 jiwa setiap 1000
penduduk per tahun.
b. Angka Kematian Menurut Kelompok Umur
(Age Specific Death Rate/ASDR)

Angka kematian menurut kelompok umur/ASDR adalah banyaknya


kematian per seribu penduduk, laki-laki maupun perempuan.

k
y a ap a ??
n
Rumus
Keterangan :
ASDR : angka kematian menurut keompok umur
tertentu pada tahun tertentu
Dx : jumlah kematian pada kelompok umur x
pada tahun tertentu
Px : jumlah penduduk kelompok umur x pada
pertengahan tahun
x : kelompok umur
k : konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal :
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data Provinsi
Papua
sebagai berikut:
Jumlah penduduk = 1.000.000 jiwa
Jumlah penduduk berusia 60-64 tahun = 1.500 jiwa
Jumlah kematian penduduk berusian 60-64 tahun = 10 jiwa
Berapakah tingkat kematian menurut umur di Provinsi Papua ?

ASDR = X k Artinya, tingkat


= X 1000 kematian menurut
= 6,66 umur di Provinsi
=7 Papua pada tahun
2000 adalah 7 jiwa
setiap 1000
penduduk
KLASIFIKASI ANGKA KEMATIAN

c. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality


Rate/IMR)
Angka kematian bayi
adalah angka yang
menggambarkan Keterangan :
banyaknya kematian IMR : angka kematian bayi per 1.000
bayi berusia dibawah kelahiran hidup dalam tahun tertentu.
satu tahun , per seribu D0 : jumlah kematian bayi di bawah 1
kelahiran hidup pada tahun pada tahun tertentu
satu tahun tertentu. B : jumlah kelahiran hidup dalam
tahun yang sama.
k : konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal :
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-
data provinsi papua sebagai berikut :
Jumlah penduduk = 1.000.000 jiwa
Jumlah kelahiran pada tahun 2000 = 3.500 jiwa
Jumlah kematian bayi = 25 jiwa
Berapakah tingkat kematian bayi di provinsi papua ?

Artinya, tingkat
IMR = X k kematian bayi di
Provinsi Papua
= X 1000
pada tahun
= 7,1 2000 adalah 7
=7 jiwa setiap 1000
penduduk
FORMULA
FERTILITAS MORTALITAS
Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar Crude Death Rate (CDR)

CBR = CDR =

Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate) Infant Mortality Rate


GFR = IMR =

Age Spesific Fertility Rate Age Spesific Death Rate

ASFR = ASDR =

Keterangan :

i = kelompok umur yang ditanyakan


3. MIGRASI

23

a. Angka Migrasi Masuk

mu s nya??
Apa ru
Keterangan :
mi : angka migrasi masuk per 1.000
penduduk pada tahun tertentu
I : jumlah migran masuk pada tahun
tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan
tahun tertentu
k : konstanta, biasanya 1.000
b. Angka Migrasi Keluar

Keterangan :
Keterangan :
mo : angka migrasi keluar per 1.000
mo : angka migrasi keluar per 1.000
penduduk pada tahun tertentu
penduduk pada tahun tertentu
O : jumlah migran keluar pada tahun
O : jumlah migran keluar pada tahun
tertentu
tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan
P : jumlah penduduk pada pertengahan
tahun tertentu
tahun tertentu
k : konstanta, biasanya 1.000
k : konstanta, biasanya 1.000
c. Angka Migrasi Neto

Keterangan :
mn : angka migrasi neto per 1.000 penduduk
I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu
O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
k : konstanta, biasanya 1.000
c. Angka Migrasi Bruto

Keterangan :
mg : angka migrasi bruto
I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu
O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu
P1 : jumlah penduduk di tempat tujuan
P2 :­ jumlah penduduk di tempat asal
k : konstanta, biasanya 1.000
4. Pertumbuhan Penduduk
 Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis
antara factor-factor yang menambah dan mengurangi
jumlah penduduk.
 Ada beberapa factor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi.
 Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi 2,yaitu:

Pertumbuhan Pertumbuhan
penduduk alami penduduk total
Pertumbuhan penduduk alami dan total

 Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih antara jumlah kelahiran dan jumlah
kematian.
 Dalam pertumbuhan alami , jumlah imigran dan emigran tidak diperhitungkan
karena jumlahnya dianggap tidak signifikan.
 Sedangkan, Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan jumlah penduduk
yang melakukan migrasi (imigrasi dan emigrasi).
Rumus :
T alami=Po + (L - T total = Po + (L-M)
M) + (I-E)
Keterangan :
Po = Jumlah penduduk tahun awal
M = jumlah kematian
T = pertumbuhan penduduk
I = Jumlah Imigrasi
L = jumlah kelahiran
E = Jumlah Emigrasi
Contoh Soal :
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data Provinsi
Papua sebagai berikut:
Jumlah penduduk awal tahun 1999 = 1.000.0000
Kelahiran= 25.000 jiwa
Kematian= 5.000 jiwa
Migrasi masuk = 1.000 jiwa
Migrasi keluar = 500 jiwa
Pertumbuhan penduduk alami dan total Provinsi Papua adalah … dan

T total = Po+(L-M) + (I-E)


T alami = Po+(L-M)
= 1.000.000 + (25.000-5.000) + (1.000-500)
=1.000.000 + (25.000 5.000)
= 20.000 + 500
= 1.020.000
= 1.020.500
5. Proyeksi Penduduk

Jumlah penduduk pada masa yang kana datang dapat


diperkirakan dengan menggunakan data penduduk saat ini.

Rumus Proyeksi Aritmatika Pn = P0 (1 + r.n)

Rumus Proyeksi Geometri Pn = P0 (1 + r)

Rumus Proyeksi Exponensial Pn = P0.e

Keterangan :
Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n
P0 : jumlah penduduk pada tahun ke-0 atau tahun dasar
n : jumla htahun antara 0 ke-n
r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam persen)
e : 2,718
Contoh Soal
Berdasarkan data kependudukan dunia tahun 2011
jumlah penduduk Indonesia 225.000.000 jiwa dengan
tingkat pertumbuhan setiap tahun1,4%.
Proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2016 adalah?

Pn = Po (1+r)n
= 225.000.000 (1 + 1,4%)5
= 225.000.000 (1+0,014)5
= 225.000.000 (1,014) 5
= 225.000.000 (1,0721)
= 241.222.500
SUB BAB
Mobilitas dan
Ketenagakerjaan
MOBILITAS
PENDUDUK VERTIKAL

MOBILITAS
MACAM-
PENDUDUK
MACAMNYA
PERMANEN
M MOBILITAS (MIGRASI)
O PENDUDUK
B HORIZONTAL
I
MOBILITAS
L
PENDUDUK NON
I
PERMANEN
T
A PENDORON
S G
FAKTOR YANG
P MEMPENGARUH PENARIK ULAN
E I G BERMUSI
N ALIK M
PENGHAMB
D AT
U
D
U
K

DAMPAK
PENGERTIAN MOBILITAS
PENDUDUK

Gerak atau
perpindahan
penduduk dari
suatu tempat ke
tempat yang lain
atau dari suatu
daerah ke daerah
lain dalam jangka
waktu tertentu .
TEORI EVEREST S LEE
Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas
• Faktor Pendorong
1. Kebutuhan dan tekanan
2. Potensi SDM dan SDA terbatas

• Faktor Penarik
1. Daerah tujuan mempunyai
sarana pendidikan yang
memadai dan lebih lengkap
2. Kesempatan memperoleh
pendapatan yang lebih tinggi.

• Faktor Penghambat
1. Tingginya ongkos pindah
2. Aksesbilitas tidak terjangkau
3. Topografi yang tidak datar 3
DAMPAK
MOBILITAS
PENDUDUK
Dampak positif mobilitas penduduk:
1. Meningkatkan kesejahteraan penduduk
2. Menambah pengalaman hidup & pengetahuan
3. Membantu kesempatan kerja & usaha
4. Membantu Program pemerataan pembangunan
didaerah-daerah. DLL

Dampak negatif mobilitas penduduk:


1. meningkatnya angka kriminalitas.
2. gelandangan, pengangguran.
3. Sering timbulnya konflik antar masyarakat
setempat.
4. gubuk-gubuk liar yang menambah kesemerawutan
kota. DLL
Ada dua jenis mobilitas fisik. Kedua jenis mobilitas itu adalah
mobilitas permanen dan mobilitas nonpermanen.

A. MOBILITAS PERMANEN

Mobilitas permanen disebut juga


migrasi. Mobilitas permanen adalah
perpindahan penduduk untuk
menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melewati batas
administratif atau batas
politik/negara. Mobilitas permanen
dapat dikelompokkan atas mobilitas
internal dan mobilitas eksternal.

Sumber:commons.wikimedia.org
Mobilitas internal adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya
dalam satu negara. Bentuk-bentuk mobilitas internal antara lain sebagai berikut.

Urbanisasi

• adalah bertambahnya proporsi penduduk yang


berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh
pertambahan penduduk wilayah perkotaan, dan
akibat perluasan daerah perkotaan.

Ruralisasi

• adalah perpindahan penduduk dari kota kembali


ke desa.

Transmigrasi

• adalah pemindahan dan atau kepindahan penduduk


dari suatu daerah untuk menetap di
daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah
republik Indonesia
Sumber:commons.wikimedia.org
Mobilitas eksternal, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Bentuk-
bentuk mobilitas eksternal antara lain sebagai berikut.

Emigrasi

• adalah perpindahan penduduk dari tanah air


sendiri ke negara lain untuk tinggal menetap di
sana.

Imigrasi

• adalah perpindahan penduduk dari negara lain


masuk ke negara kita.

Remigrasi

• adalah kembalinya penduduk suatu negara ke


tanah airnya sendiri setelah pindah dan menetap
di negara asing.
Sumber:commons.wikimedia.org
TRANSMIGRAS
Perpindahan penduduk I
dari daerah (pulau) yang
padat penduduknya ke daerah (pulau) yang
jarang penduduknya.

TUJUAN transmigrasi, yaitu sebagai berikut:


a) Mengusahakan kekayaan alam di luar
Pulau Jawa.
b) Supaya terjadi asimilasi antar suku
sehingga perasaan kesukuan menghilang.
c) Untuk pertahanan keamanan dan
ketahanan nasional.
d) Penyebaran penduduk supaya merata
sehingga program pembangunan dapat
merata ke seluruh pelosok tanah air.
Asthina NS, 2017
JENIS
TRANSMIGRASI
a) Transmigrasi umum
b) Transmigrasi swakarsa
c) Transmigrasi bedol desa
d) Transmigrasi spontan
DAMPAK TRANSMIGRASI

a. Dampak Positif b. Dampak Negatif

1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan


1) Meratakan penyebaran jumlah
pemukiman
penduduk
2) Terganggunya habitat hewan liar di daerah
2) Mengurangi kepadatan penduduk
tujuan transmigrasi
3) Meningkatkan kesejahteraan
3) Menimbulkan kecemburuan sosial antara
penduduk
penduduk asli dengan para pendatang
4) Mengurangi pengangguran di
daerah asal transmigrasi
5) Menambah tenaga kerja di daerah
tujuan transmigrasi
6) Meningkatkan hasil pertanian di
daerah tujuan transmigrasi
7) Memperlancar pembangunan di
daerah tujuan transmigrasi
URBANISASI
Dalam artian sempit urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota.
PENGARUH
URBANISASI
a) Bagi pedesaan :  b) Bagi perkotaan : 

1. Penduduk desa sebagian 1. Kepadatan penduduk melebihi


besar golongan tua dan daya tampung kota 
anak-anak  2. Permasalahan pemukiman kumuh
2. Kekurangan tenaga yang 3. Permasalahan dalam bidang
potensial kesehatan 
3. Perkembangan desa 4. Pencemaran lingkungan 
terlambat 
5. Meningkatnya pengangguran
4. Produksi pertanian
6. Tingginya tindak kriminalitas
menurun
7. Terjadinya kemacetan lalu lintas
5. Modal desa pindah kekota
RURALISASI
 Perpindahan penduduk dari kota ke desa
 Faktor faktor yang memengaruhi :
1) Faktor pendorong ruralisasi:
a) Kejenuhan tinggal di kota
b) Harga lahan di kota semakin mahal
c) Keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya
d) Merasa tidak mampu mengikuti dinamika kehidupan di kota

2) Faktor penarik ruralisasi:


a) Harga lahan di pedesaan relatif masih murah
b) Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana
c) Suasana lebih tenang
d) Adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa
kecil.
B. MOBILITAS NONPERMANEN

Mobilitas nonpermanen adalah perpindahan


penduduk untuk sementara waktu dari suatu
tempat ke tempat lain.
Mobilitas nonpermanen dapat
dikelompokkan menjadi:

Komutasi, dilakukan dengan


pergi-pulang dalam tempo
kurang dari 24 jam.

Sirkulasi adalah bentuk mobilitas


penduduk nonpermanen yang
dilakukan dengan menginap di tempat
tujuan untuk sementara waktu.
Sumber:commons.wikimedia.org
 MOBILITAS SIRKULER adalah gerak
penduduk dari suatu wilayah menuju ke
wilayah lain dengan TIDAK ada niatan
MENETAP di daerah tujuan.

 Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi


dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Sirkulasi harian

2) Sirkulasi mingguan

3) Sirkulasi bulanan
DAMPAK
MOBILITAS
SIRKULER
 Positif  Negatif

a. Terjadinya penyerapan a. Menimbulkan kenaikan


tenaga kerja dari luar volume lalulintas dan
daerah. angkutan pada jam jam
b. Memperoleh tenaga kerja atau hari hari tertentu.
dengan upah yang relatif b. Mengurangi peluang kerja
lebih murah. bagi masyarakat atau
c. Adanya arus para penduduk asli.
penglaju dapat c. Beban kota atau daerah
meningkatkan prasarana yang didatangi semakin
transportasi. berat karena terjadinya
d. Terjadinya pemerataan kenaikan jumlah
pendapatan. penduduk.
JENIS MOBILITAS
SIRKULER

A. Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, Yaitu


penduduk yang karena pekerjaanya harus
melakukan perjalanan dari tempat tinggal nya ke
tempat kerjanya di daerah lain. Pagi berangkat dan
sore atau malam hari pulang.
B. Mobilitas musiman, yaitu penduduk yang
pekerjaan atau keperluannya untuk sementara waktu
menetap disuatu daerah dan dalam jangka waktu
tertentu untuk kembali ke tempat tinggalnya
C. MOBILITAS PEKERJA
Pola mobilitas tenaga kerja umumnya
mengikuti pola mobilitas penduduk.
Berdasarkan mobilitas tenaga kerja, ada dua
tipe tenaga kerja, yakni sebagai berikut.

Stayers adalah tenaga kerja yang


bekerja di lokasi yang sama dengan
lokasi tempat tinggalnya.

Movers adalah tenaga kerja yang


bekerja di lokasi yang berbeda
dengan lokasi tempat tinggalnya.

Sumber:commons.wikimedia.org
B. KETENAGAKERJAAN

Tenaga kerja adalah setiap orang yang


Pertumbuhan penduduk yang tinggi,
mampu melakukan pekerjaan guna
merupakan sebuah modal yang sangat
menghasilkan barang dan atau jasa, baik
besar dalam memaksimalkan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
pembangunan di suatu negara.
maupun masyarakat.

Namun, jika hal ini tidak diimbangi Pembangunan yang dilakukan oleh
dengan pertumbuhan angkatan kerja pemerintah Indonesia terutama
maka akan memunculkan pembangunan ekonomi diharapkan dapat
permasalahan baru dalam hal meningkatkan pendapatan nasional. Salah
ketenagakerjaan, angka pengangguran satu modal yang dominan dalam
akan mengalami peningkatan yang menyukseskan program pembangunan
besar. ialah tenaga kerja.
Penduduk Usia Kerja

a. Angkatan Kerja b. Bukan Angkatan Pekerja (employment) adalah kelompok


Penduduk yang Kerja angkatan kerja yang benar-benar sudah
berusia kerja 15-64 Penduduk yang bukan bekerja. baik bekerja penuh atau paruh
tahun, yang bekerja angkatan kerja waktu
atau mempunyai adalah penduduk
pekerjaan namun yang berusia 15
sementara tidak tahun dan lebih yang
bekerja atau tidak bersedia
pengangguran dan bekerja, walaupun Penganggur (unemployment) adalah
sedang mencari sebenarnya mereka kelompok angkatan kerja yang ingin
pekerjaan. mampu bekerja dan bekerja, tetapi belum mendapatkan
ada permintaan pekerjaan. Baik penganggur volunter
kerja. (penganggur sukarela) atau
Misalnya anak-anak yang pengangguran involunter
masih sekolah, mahasiswa, (pengangguran terpaksa).
ibu rumah tangga dan
kegiatan lainnya seperti
orang yang sudah pensiun
dan orang cacat jasmani.
Masalah ketenagakerjaan yang
ada di Indonesia, di antaranya
sebagai berikut.
1) tingginya tingkat
pengangguran;
2) jumlah angkatan kerja yang
banyak;
3) tingkat pendidikan dan
keterampilan yang masih
rendah;
4) penyebaran angkatan
kerja
tidak merata;
5) perlindungan terhadap
kesejahteraan tenaga kerja
belum maksimal.
Peranan pemerintah dalam mengatasi
permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia.

1) menyusun dan memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan dalam


ketenagakerjaan;
2) meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan mengadakan

pelatihan yang sesuai dengan formasi kerja yang tersedia;


3) memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja di dalam negeri dan
luar negeri;
4) menjamin perlindungan tenaga kerja;
5) membina hubungan industri di dalam negeri dan internasional;
6) menyusun, melaksanakan, dan memonitoring pelaksana dan progam
yang mendukung tercapainya tenaga kerja yang ideal.
SUB BAB Komposisi,
sex ratio, dependency
ratio, kepadatan
penduduk dan piramida
penduduk
A. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah proses pengelompokkan data-data kependudukan
melalui variabel tertentu.

Pengelompokkan
penduduk

Komposisi Komposisi Komposisi Komposisi


penduduk biologis. penduduk sosial,
meli meli penduduk penduduk
puti puti ekonomi, geografis.
meliputi umur dan tingkat pendidikan, meliputi berdasarkan
jenis kelamin dan status
perkawinan (status lapangan tempat tinggal,
marital). pekerjaan, jenis perkotaan,
pekerjaan, dan perdesaan,
tingkat kepadatan provinsi, dan
penduduk. kabupaten/kot
a
B. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
 Sex ratio  perbandingan antara banyaknya
penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.
 Biasanya dinyatakan dalam banyaknya
penduduk laki-laki dalam tiap 100 penduduk
perempuan.
 Rumusnya :

Keterangan :
L = Jumlah penduduk
Laki-laki
P = Jumlah penduduk
Perempuan
Contoh Soal
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-
data Provinsi papua sebagai berikut:
Penduduk laki-laki = 1.171.160 jiwa
Penduduk perempuan = 1.062.370 jiwa
Berapa sex ratio Provinsi Papua ?

Sex ratio = L / P X 100


= 1.171.160 / 1.062.370 X 100 = 110

Artinya, setiap 100 penduduk perempuan terdapat


110 penduduk laki-laki.
Angka tersebut menunjukan penduduk laki-laki
lebih banyak daripada penduduk perempuan.
C. Angka Beban Ketergantungan
(Dependecy Ratio)

 Angka beban ketergantungan menunjukan jumlah usia tidak


produktif yang kebutuhan ekonomi (hidupnya) merupakan
tanggung jawab penduduk usia produktif.
 Angka beban ketergantungan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

DR = xK
Keterangan :
DR = Angka beban ketergantungan
Penduduk tidak produktif = penduduk umur 0-14 tahun dan 65 tahun keatas
Penduduk produktif = penduduk umur 15-64 tahun
K = Konstanta, nilainya 100
Contoh Soal
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data
provinsi Papua sebagai berikut:
Usia 0-14 tahun= 825.855 jiwa
Usia 15-64 tahun= 1.384.513 jiwa
Usia >65 tahun= 23.162 jiwa
Berapa angka beban ketergantungan Provinsi Papua ?

Artinya, setiap 100 𝟖𝟐𝟓 .𝟖𝟓𝟓+𝟐𝟑.𝟏𝟔𝟐


penduduk usia DR = 𝑿 𝟏𝟎𝟎=𝟔𝟏
produktif di 1.384.513
Provinsi Papua
menanggung beban
kebutuhan ekonomi
terhadap 61 orang
usia tidak
produktif.
D. Kepadatan Penduduk
 Kepadatan penduduk adalah angka yang
menunjukan jumlah rata-rata penduduk
untuk tiap satuan luas pada suatu wilayah
atau Negara.
 Persebaran atau distribusi penduduk
adalah hasil dari penyebaran penduduk
disuatu wilayah atau Negara.
Faktor Persebaran Dan Kepadatan Penduduk

Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih lokasi tempat tinggal
yang baik dan strategis

Faktor Biologis
Tingkat pertumbuhan penduduk disetiap daerah berbeda-
beda.
Hal ini disebabkan adanya perbedaan tingkat
kematian,kelahiran dan perkawinan.

Faktor Kebudayaan & Teknologi


Daerah dengan masyarakat yang memiliki pola
piker modern dan teknologi yang maju akan
tumbuh lebih cepat
Contoh Soal
E. PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk adalah grafik khusus yang digunakan untuk menampilkan
komposisi jenis kelamin dan umur dari suatu populasi atau kelompok.

1. Tipe ekspansif, di mana sebagian


besar penduduk masih muda (0–19
tahun). Sementara itu, penduduk yang
lanjut usia relatif sedikit. Angka
kelahirannya jauh lebih tinggi daripada
angka kematiannya. Sebagian besar
komposisi penduduk muda (ekspansif)
ditemukan di negara-negara
berkembang.
Sumber:commons.wikimedia.org
2. Piramida penduduk tipe
stasioner menggambarkan angka
natalitas yang hampir sama
dengan angka mortalitas.
Dinamika penduduknya
cenderung tetap di mana jumlah
penduduk muda, dewasa, dan tua
hampir sama. Pertumbuhan
penduduknya kecil. Piramida ini
berbentuk granat atau segi empat.
Sumber:commons.wikimedia.org
3. Piramida penduduk bertipe
konstruktif, terjadi distribusi
transisi yang disebabkan
menurunnya tingkat kesuburan
dan kematian, meningkatnya
harapan hidup, dan perlambatan
pertumbuhan penduduk. Jumlah
penduduk usia kerja relatif lebih
besar daripada jumlah anak-anak
dan orang tua. Piramida ini
Sumber:commons.wikimedia.org berbentuk sarang tawon atau
batu nisan (guci terbalik).
SUB BAB Kualitas dan
Bonus Demografi
A Kualitas Penduduk dan Indeks
Pembangunan Manusia
1. Kualitas Penduduk
a. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Klasifikasi kualitas penduduk menurut pendidikan terdiri atas penduduk tidak sekolah, tidak
tamat Sekolah Dasar, tamat Sekolah Dasar, tamat Sekolah Menengah Pertama, tamat Sekolah
Menengah Atas, dan tamat Akademi/Perguruan Tinggi.

Faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat


Tingkat pendidikan penduduk pendidikan di Indonesia adalah sebagai
Indonesia memang mengalami berikut.
kemajuan. Meskipun demikian, 1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat
tingkat pendidikan di Indonesia masih akan pentingnya pendidikan.
tergolong rendah jika dibandingkan 2. Pendapatan penduduk yang rendah
dengan negara-negara di dunia menyebabkan anak tidak dapat
lainnya. melanjutkan sekolah.
3. Belum meratanya sarana
pendidikan.
Untuk meningkatkan kualitas penduduk dari segi pendidikan
pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah, antara lain sebagai
berikut.

1) Membangun sekolah-sekolah baru di daerah-daerah yang kurang jumlah


sekolahnya.
2) Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat praktikum,
laboratorium, perpustakaan, dan buku-buku pelajaran.
3) Menambah dan meningkatkan kualitas guru.
4) Melaksanakan program wajib belajar dan orang tua asuh.
5) Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi atau yang
memerlukan bantuan.
6) Menjalankan Undang-Undang Dasar (khususnya Pasal 31).
b. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan

Tingkat kesehatan suatu negara dapat dinilai


dari tinggi rendahnya angka kematian kasar,
angka kematian bayi, dan umur harapan hidup.
Indonesia tergolong negara dengan tingkat
kesehatan rendah.

Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Hal itu diakibatkan oleh faktor
dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatan makanan, lingkungan, fasilitas
masyarakat, antara lain sebagai berikut. kesehatan, dan ketersediaan tenaga
1) Memperbanyak fasilitas kesehatan seperti medis.
rumah sakit, puskesmas, dan klinik.
2) Menambah jumlah serta menaikkan
kualitas tenaga medis.
3) Menyelenggarakan penyuluhan
kesehatan,
dan gizi.
4) Mengadakan imunisasi masal yang
murah
dan gratis
5) Membangun Posyandu.
2. Indeks Pembangunan Manusia

Konsep indikator Minimal ada empat kebijkasanaan pokok dalam


pembangunan upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM)
manusia sebagai yaitu.
ukuran
pembangunan yang
sejajar dengan a. Peningkatan kualitas hidup yang meliputi
indikator kualitas manusianya seperti jasmani, rohani,
pendapatan per dan kejuangan, maupun kualitas kehidupannya
kapita dan laju seperti perumahan dan pemukiman yang
pertumbuhan. sehat;
b. Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan
upaya pemerataan penyebarannya;
c. Peningkatan kualitas SDM yang
berkemampuan dalam memanfaatkan,
mengembangkan dan menguasai iptek yang
berwawasan lingkungan; serta
d. Pengembangan pranata yang meliputi
kelembagaan dan peran hukum yang
mendukung upaya peningkatan kualitas SDM.
Komponen Indeks Pembangunan Manusia
menurut Badan Pusat Statistik.

Angka Harapan Angka Melek Rata-Rata Lama Pengeluaran Riil


Hidup Huruf Sekolah per kapita yang
Angka Harapan Angka melek huruf Rata-rata lama disesuaikan
Hidup (AHH) pada adalah persentase sekolah mengukur standar
waktu lahir penduduk usia 15 menggambarkan hidup layak
merupakan rata- tahun keatas yang jumlah tahun yang menggunakan
rata perkiraan dapat membaca digunakan oleh Produk Domestik
banyak tahun yang dan menulis huruf penduduk usia 15 Bruto (PDB) riil
dapat ditempuh latin dan atau tahun keatas yang disesuaikan,
oleh seseorang huruf lainnya. dalam menjalani sedangkan BPS
selama hidup.. pendidikan formal. dalam menghitung
standar hidup layak
menggunakan
rata- rata
pengeluaran per
kapita riil yang
disesuaikan dengan
formula Atkinson
formula Atkinson
B. Bonus Demografi dan Dampaknya
terhadap Pembangunan
1. Bonus Demografi
Bonus demografi adalah kondisi
menurunnya angka ketergantungan
penduduk usia tidak produktif terhadap
usia produktif akibat penurunan jumlah
kelahiran. Dengan kata lain bahwa bonus
demografi adalah melimpahnya jumlah
penduduk usia produktif (15-64 tahun)
atau usia kerja dibandingkan dengan usia
tidak produktif (usia 0-14 tahun dan lanjut
usia >65 tahun).
2. Dampak Positif Bonus Demografi terhadap Pembangunan

Bonus demografi dapat memberikan dampak yang sangat positif bagi perekonomian
dan pembangunan, antara lain:
a. peningkatan jumlah tenaga kerja;
b. menurunkan angka kemiskinan;
c. peningkatan modal nasional;
d. meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
e. dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia dibidang pendidikan dan
kesehatan
Dampak negatif atau bahkan bencana sosial bionus demografi.

a. Meningkatnya jumlah pengangguran, baik terdidik maupun tidak terdidik. Hal ini
terjadi karena usia kerja yang banyak tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan
lapangan pekerjaan.
b. Meningkatnya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Tenaga Kerja Wanita
(TKW) yang bekerja di luar negeri dengan memiliki skill yang rendah.
c. Jika tenaga kerja produktif memiliki pendidikan dan keterampilan yang rendah
maka tidak mampu bersaing dalam pekerjaan yang semakin kompetitif, baik di
dalam negeri maupun global.
d. Meningkatkan tawuran dan kekerasan antar pelajar, mahasiswa, dan pemuda.
Hal ini terjadi karena mereka tidak memiliki pekerjaan atau aktivitas yang positif.
Meningkatnya perilaku negatif lainnya di kalangan pemuda seperti narkoba dan
sex bebas.
Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan oleh
seluruh komponen bangsa

a. Pemerintah
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, di antaranya sebagai berikut.

1) Pendidikan, dengan memperbanyak sekolah-sekolah kejuruan yang sesuai dengan potensi


sumber daya alam di daerah masing-masing dan memberikan beasiswa pendidikan
sebanyak-banyaknya terutama beasiswa pendidikan tinggi.
2) Pelatihan, dengan menggalakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan
(skill) dan wirausaha dalam bidang pengelolaan sumber daya alam.
3) Penyediaan lapangan pekerjaan di berbagai bidang, seperti industri, perdagangan, dan
jasa yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam. Pemerintah harus
menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya yang berkaitan dengan potensi sumber daya
alam di Indonesia seperti bidang pertanian, perkebunan, kelautan, dan pariwisata.
4) Pelayanan kesehatan dan peningkatan gizi masyarakat. Program pemerintah berkaitan
dengan biaya pengobatan gratis.
5) Kerja sama di bidang perdagangan dengan meningkatkan produk hasil pengolahan sumber
daya alam yang berkualitas ekspor, memiliki nilai tambah, dan membuka pasar di luar
negeri.
b. Masyarakat
Upaya untuk meningkatkan sumberdaya manusia tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah, melainkan juga harus melibatkan masyarakat. Upaya yang dapat
dilakukan di antaranya sebagai berikut.

1) Memiliki motivasi yang tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya


sampai ke jenjang perguruan tinggi.
2) Aktif mengikuti pelatihan untuk meningkatkan skill yang berkaitan
dengan pengelolaan hasil sumber daya alam.
3) Kreatif berwirausaha dan membuka lapangan kerja di bidang
pemanfaatan kekayaan sumber daya alam.
4) Mendorong generasi muda untuk aktif pada kegiatan positif sesuai
minat dan bakatnya, seperti klub olahraga, kesenian, maupun
organisasi karang taruna.
SUB BAB Permasalahan
penduduk dan Sumber
data Kependudukan
A. Permasalahan yang Diakibatkan
Dinamika Kependudukan
1. Masalah Penduduk Bersifat Kuantitatif
Setiap negara pasti memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Penduduk merupakan
salah satu sumber yang dihadapi oleh kebanyakan negara berkembang.

a. Jumlah Penduduk Besar Indonesia menghadapi masalah yang berkaitan


Penduduk dalam suatu negara dengan banyaknya jumlah penduduk yaitu
merupakan subjek dan objek sebagai berikut.
pembangunan. 1) Pemerintah harus dapat menjamin
terpenuhinya kebutuhan hidupnya.
2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan
prasarana kesehatan dan pendidikan serta
Manfaat jumlah penduduk fasilitas sosial lainnya.
yang besar di antaranya:
1) penyediaan tenaga
kerja;
2) mempertahankan keutuhan
negara.
c. Tingkat Kemakmuran yang Rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin,
jumlah penduduk Indonesia yang hidup di
b. Pertumbuhan Penduduk Cepat bawah garis kemiskinan cukup besar yakni
Secara nasional pertumbuhan penduduk sebanyak 37,5 juta penduduk. Kemakmuran
Indonesia masih relatif cepat, walaupun berbanding lurus dengan kualitas sumber
ada kecenderungan menurun. daya manusia.

Laju pertumbuhan penduduk pada 1971– Banyak negara yang miskin sumber daya
1980 sebesar 2,32% per tahun, tahun alam tetapi tingkat kemakmuran
1980–1990 sebesar 1,98% pertahun dan penduduknya tinggi. Indonesia dikenal
periode 1990–2000 sebesar 1,6% per sebagai negara yang kaya sumber daya
tahun. alam, akan tetapi banyak penduduk yang
masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Keadaan demikian tentunya sangat tidak
menguntungkan dalam pelaksanakan
pembangunan wilayah dan peningkatan
pertahanan keamanan negara. Oleh karena
itu, Indonesia mengeluarkan program
Keluarga Berencana untuk membatasi
jumlah anak dalam keluarga demi
kesejahteraan keluarga.
2. Masalah Penduduk Bersifat Kualitatif

a. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah b. Tingkat Pendidikan yang


Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk Rendah
adalah dengan melihat angka kematian dan angka Tingkat pendidikan bukanlah
harapan hidup. satu-satunya indikator untuk
mengukur kualitas SDM
Angka Harapan Hidup Angka Kematian penduduk suatu negara.
Angka harapan hidup Angka kematian kasar (Crude Kualitas SDM berhubungan
pada suatu umur x Death Rate) adalah angka dengan produktivitas
adalah rata-rata tahun yang menunjukkan berapa kerja.
hidup yang masih akan besarnya kematian yang
dijalani oleh seseorang terjadi pada suatu tahun
yang telah berhasil tertentu untuk setiap 1000
mencapai umur x, pada penduduk.
suatu tahun tertentu,
dalam situasi mortalitas
yang berlaku di
lingkungan
masyarakatnya.
B. Sumber Data Kependudukan
1. Sensus Penduduk a. Sensus de Jure
Sensus penduduk adalah Sensus ini berupa proses pencacahan jiwa yang
keseluruhan proses pendataan dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-
penduduk berawal dari benar tercatat dan berdomisili di suatu wilayah.
pengumpulan, pengolahan, b. Sensus de Facto
penyajian, dan penilaian. Informasi Sensus ini berupa proses pencacahan penduduk
kependudukan yang harus didata yang dilaksanakan terhadap semua orang yang
menurut PBB, antara lain sebagai ditemui petugas sensus ketika pelaksanaan sensus
berikut. penduduk.
a. Lokasi daerah pencacahan dan
jumlah penduduknya.
b. Arus migrasi (perpindahan) 1)Canvasser, yaitu sensus yang dilaksanakan
penduduk. dengan cara petugas mendatangi rumah-rumah
c. Data rumah tangga. penduduk dan mewawancarainya.
d. Komposisi penduduk 2)House Holder, yaitu sensus yang dilaksanakan
berdasarkan tingkat umur, jenis dengan cara mengirim daftar pertanyaan atau
kelamin, pekerjaan, agama, dan angket yang disebarkan pada tiap-tiap rumah
pendidikan. penduduk.
3. Survei Penduduk
Hasil sensus penduduk dan registrasi
penduduk memiliki tingkat keterbatasan,
yaitu hanya menyediakan data statistik
kependudukan dan kurang memberikan
2. Registrasi Penduduk informasi tentang sifat dan perilaku
Registrasi penduduk dilaksanakan untuk penduduk setempat.
menghimpun data kependudukan yang
bersifat dinamis yang tidak terdata Untuk mengatasi keterbatasannya perlu
melalui sensus, seperti data kelahiran, dilaksanakan survei penduduk yang
kematian, mobilitas penduduk, sifatnya lebih terbatas dan informasi yang
perkawinan, dan perceraian. dikumpulkan lebih luas. Survei penduduk
biasanya dilaksanakan dengan sistem
Pelaksanaan registrasi penduduk sampel atau dalam bentuk studi kasus.
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang
terkait dengan kependudukan. Pelaksana
registrasi penduduk dilakukan kepala
desa dan seluruh perangkatnya.
Kesimpulan
Dinamika Kependudukan Indonesia

Kualitas Permasalahan
Faktor
Penduduk dan yang
Dinamika dan
Indeks diakibatkan
Proyesksi
Pembangunan Dinamika
Kependuduka
Manusia Kependuduka
n
n
Mobilitas Bonus Demografi
Penduduk dan Dampaknya Sumber Data
dan Tenaga terhadap Kependudukan
Kerja Pembangunan

Kemukakanlah pertanyaan atau pendapat


Anda tentang materi pembelajaran bab ini.
Kuis

1. Apa perbedaan mendasar antara sensus penduduk, registrasi,


dan survei?
2. Mengapa angka kematian bayi dijadikan indikator kesehatan
masyarakat suatu negara?
3. Apa faktor penarik dan pendorong terjadinya arus urbanisasi?
4. Sebutkan dampak positif adanya bonus demografi bagi
perekonomian dan pembangunan di Indonesia.
5. Kualitas penduduk akan ditentukan oleh tingkat pendidikan.
Menurut Anda bagaimana cara untuk meningkatkan tingkat
pendidikan penduduk Indonesia?
TERIMA
KASIH
Mencoba bukanlah untuk menjadikan
manusia yang sukses. Tapi mencoba untuk
menjadi manusia yang bernilai.

(Albert Einstein)
KISI-KISI UJIAN
a. Bentuk soal
- 10 Pilihan Ganda
- 1 Essay

b. Kisi-kisi Pilihan ganda


Peseta didik mampu menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran
Peseta didik mampu menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kematian

Peseta didik mampu menentukan faktor-pendorong terjadinya mobilitas

Peserta didik mampu menentukan Dampak dari mobilitas penduduk

Peserta didik mampu menentukan permasalahan ketenagakaerjaan di Indonesia

Peserta didik mampu menghitung beban ketergantungan

Peserta didik mampu menentukan dampak positif dan negatif bonus demografi

Peserta didik mampu membedakan jenis sumber data kependudukan

Peserta didik mampu membedakan jenis piramida penduduk

Peserta didik memahami komponen daripada IPM


b. Kisi-kisi Essay
1. Diberikan sebuah tabel data kependudukan kalian akan disuruh mencari
 Angka kelahiran kasar dan kelahiran menurut umur
 Angka kematian kasar dan angka kematian enurut umur
 Angka migrasi masuk dan keluar
 Angka pertumbuhan penduduk
 Angka proyeksi penduduk berdasarkan geometri, eksponensial dan aritmatika
 Angka dependency penduduk
 Angka sex ratio
 Angka kepadatan penduduk agraris, kasar dan fisiografis
 Jenis piramida penduduknya (tidak menggambar cuman tentukan jenis piramidanya)

Anda mungkin juga menyukai