Anda di halaman 1dari 6

B.

Kuantitas dan Analisis Demografi

Dilihat dari aspek jumlah atau kuantitas, penduduk Indonesia pada saat ini menempati urutan
keempat dari seluruh dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika serikat.

Jumlah atau kuantitas penduduk adalah banyaknya penduduk yang menempatu suatu wilayah pada
waktu tertentu. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia, penduduk Indonesia adalah orang
yang sekurang kurangnya telah enam bulan bertempat tinggal di wilayah indonesia dengan demikian
penduduk Indonesia terdiri atas warga negara Indonesia dan warga negara asing, kecuali para diplomat
atau perwakilan negara asing di Indonesia.

1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan hasil sensus tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 271.641.324 jiwa. Pada
tahun 1930 jumlah penduduk Indonesia baru 60,7 juta jiwa, sedangkan pada tahun 2013 diperkirakan
telah mencapai 250 juta. Hal ini berarti jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus
bertambah. Pertambahan jumlah penduduk tersebut memerlukan bahan pangan dan pakaian, serta
sarana dan prasarana untuk mendukung kehidupan seperti rumah tempat tinggal ,tempat pendidikan,
tempat ibadah, alat transportasi, dan lain lain .

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi disebabkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah dicapai oleh manusia.

2. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh faktor
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.

Pertumbuhan penduduk terdiri atas dua macam, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan
pertumbuhan penduduk total.

a. Pertumbuhan penduduk alami

Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh


kelahiran dan kematian.

Cara menghitung:

Pt=Po+(L-M)

Keterangan:

Pt : Jumlah penduduk pada akhir tahun

Po : Jumlah penduduk pada awal tahun


L. : Jumlah kelahiran setahun

M. : Jumlah kematian setahun

b. Pertumbuhan penduduk total

Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran,
kematian, imigrasi dan emigrasi.

Cara menghitung:

Pt= Po + (L-M) + (I-E)

Keterangan:

Pt : Jumlah penduduk pada akhir tahun

Po : Jumlah penduduk awal tahun

L : Jumlah kelahiran setahun

M : Jumlah kematian setahun

I : Jumlah imigrasi setahun

E : Jumlah emigrasi setahun

c. Pertumbuhan Penduduk Geometris

Penghitungan laju pertumbuhan penduduk rata rata per tahun antara dua sensus dapat
digunakan rumus pertumbuhan penduduk geometris yaitu

Pn = Po (1+r)

Keterangan:

Pn : jumlah penduduk tahun n

Po : jumlah penduduk tahun o atau tahun awal

n : jumlah tahun antara tahun o dan tahun n

r : jumlah pertumbuhan penduduk rata rata per tahun

a. Angka kelahiran

Angka kelahiran dapat dihitung dengan dua cara, yaitu angka kelahiran kasar atau crude birth rate (CBR)
dan angka kelahiran khusus atau age spesific birth rate (ASBR)/ age spesific fertility rate (ASFR).

1) Angka kelahiran kasar


Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukan banyaknya kelahiran hidup setiap
1.000 orang dalam waktu satu tahun.

Cara menghitung:

CBR= jumlah kelahiran hidup selama satu tahun /jumlah penduduk pada pertengahan tahun × 1.000

2). Angka kelahiran khusus, age spesific birth rate ( ASBR), atau age spesific fertility rate ASFR)

Angka kelahiran khusus adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran hidup dari
1.000 wanita usia tertentu dalam waktu satu tahun.

Cara menghitung:

Jumlah kematian penduduk kelompok usia tertentu setahun/ jumlah penduduk usia tertentu pada
pertengahan tahun × 1.000

b. Angka kematian

Perhitungan angka kematian pun dapat menggunakan dua cara, yaitu angka kematian kasar
( crude death rate) dan angka kematian khusus ( age spesific death rate).

1). Angka kematian kasar

Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukan banyaknya kematian setiap 1.000 orang
dalam waktu setahun.

Cara menghitung:

CDR = jumlah kematian selama setahun / jumlah penduduk pertengahan tahun × 1.000

[18/7 09.29] +62 857-4189-2584: E. Permasalahan Kependudukan dan Solusinya

Masalah kependudukan di Indonesia dibedakan menjadi tiga kelompok

1. Masalah Kualitatif

a. Masalah Pendidikan

Tingkat pendidikan di Indonesia sangat rendah. Rendahnya tingkat pendidikan dapat berpengaruh
terhadap bidang lain seperti kesehatan,lapangan kerja, dan pembangunan.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pendidikan sebagai berikut:

1). Pemerataan kesempatan bersekolah hingga tamat SMA/sederajat.

2). Mengarah siswa untuk masuk ke sekolah kejuruan.


3). Pembangunan sarana dan prasarana merata di seluruh wilahah Indonesia.

4). Perhatian harus lebih ditingkatkan untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil.

5). Kualitas pendidikan harus ditingkatkan .

b. Masalah Kesehatan

Indonesia tergolong negara dengan tingkat kesehatan rendah. Karena disebabkan oleh faktor
makanan,lingkungan,fasilitas kesehatan, dan ketersediaan tenaga medis.

Untuk mengatasi masalah kesehatan perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1). Masyarakat memiliki ketahanan pangan yang memandai.

2). Fasilitas kesehatan hendaknya tersebar merata diseluruh wilayah tanah air.

3). Tersedia tenaga medis yang memandai.

4). Masyarakat memiliki kemudahan akses dibidang kesehatan.

c. Masalah Mata Pencaharian

Masalah mata pencaharian yang dihadapi penduduk Indonesia adalah

1). Sulitnya memperoleh pekerjaan,sehingga terjadi banyak pengangguran. Disebabkan karena jumlah
pencari kerja lebih banyak dari lowongan pekerjaan,pertumbuhan penduduk yang masih tinggi,eksodus
tenaga kerja dari sektor pertanian wilayah perdesaan,oleh mekanisme dan komersialisasi pertanian.

2). Jenis mata pencaharian sebagiam penduduk tergolong tidak berkualitas karena hanya mengandalkan
otot dam tergantung kondisi alam.

Hal yang perlu dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut yaitu:

a). Perlu diterapkannya pendidikan kreatif

b). Pemerataan pembangunan diseluruh wilayah tanah air.

c). Penyuluhan pengetahuan dan keterampilan bagi petani ,nelayan,peternak untuk memberikam
sentuhan ilmu pengetahua dan teknologi tepat guna.

d. Masalah Pendapatan
Pengasilan di negara berkembang jauh dibawah penghasilan penduduk negara maju.

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan upaya-upaya berikut:

1). Setiap pekerja harus memiliki kompetensi khusus yang memandai sesuai permintaan pasar.

2). Menetapkam standar upah yang disesuaikan dengan biaya hidul layak.

2. Masalah Kuantitatif

a. Jumlah Penduduk Besar

Jumlah penduduk Indonesia tahun 2013 diperkirakan berjumlah 250 juta jiwa,terbesar ke4
didunia,sesudah Tiongkok,India,dan Amerika serikat. Oleh karena itu menimbulkan berbagai masalah
seperti:

1). Pemerintah harus menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup penduduk secara layak. Akan tetapi
kemampuan pemerintah masih terbatas. Sehingga berakibat masih banyaknya penduduk kekurangan
gizi makanan,gedung sekolah yang kurang memenuhi syarat,timbulnya permukiman kumuh dan lain-
lain.

2). Penyediaan lapangan kerja,sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial
lainnya.

b. Pertumbuhan Penduduk yang Cepat

Secara nasional pertumbuhan penduduk indonesia masih relatif cepat,walaupun ada kecenderungan
menurun. Untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk,pemerintah mengadakan program
keluarga berencana (KB).

[25/7 07.25] +62 857-4189-2584: C. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237,6 juta jiwa, dan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun.

Pulau Jawa,luasnya hanya 6,9% dari luas Indonesia,tetapi jumlah penduduknya mencapai 58% dari
jumlah penduduk Indonesia. Hal ini berarti persebaran penduduk Indonesia tidak merata.

Akibat dari tidak meratanya penduduk,adalah luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit,karena
adabya alih fubgsi lahan, yaitu lahan pertanian yang diubah menjadi permukiman dan industri.
Untuk mengatasi masalah persebaran penduduk yang tidak merata tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Program transmigrasi perlu digalakkan

2) Kegiatan pembangunan di luar Jawa perlu diintensifkan

3) Perlu dibuka jalur transportasi cepat dan murah antarpulau,agar terjadi mobilitas penduduk,dan hal
ini dapat memperlancar persebaran penduduk

3. Masalah Mobilitas Penduduk

Mobilitas yang menjadi masalah kependudukan adalah mobilitas sirkuler,khususnya para pekerja
yang pada waktu pagi pergi ke kota atau pusat kota, sorenya kembali ke tempat tinggalnya di pinggiran
kota.

Anda mungkin juga menyukai