Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hanung Wahyu AP

Kelas : XII MIPA 4


Absen : 13

Materi :
1. A. Gerakan Start
Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya
dilakukan dari atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam.
Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan.
Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu
di dinding kolam. Gerakan pada renang gaya punggung pada dasarnya lebih fokus pada gerakan
tangan dan kaki, tetapi ada juga gerakan pendukung yaitu gerakan pada punggung yang fleksibel.

B. Teknik Dasar Rengang Gaya Punggung


Teknik renang gaya punggung dapat dibagi menjadi Posisi Badan, Gerakan Kaki, Gerakan
Lengan, Gerakan Pengambilan Nafas. dan Koordinasi Gerakan. Berikut penjelasan mengenai
beberapa teknik dasar renang gaya punggung.

1. Posisi Badan
Posisi badan pada reanang gaya punggung mengambang dengan posisi badan terlentang
merupakan keunggulan dalam renang gaya punggung ini.
2. Gerakan Kaki
 Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti gaya bebas tetapi
dengan posisi wajah menghadap ke atas).
 Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang tidak melenceng/
berbelok dengan irama yang tetap.
 Posisi kaki jangan terlalu di permukaan air, melainkan agak ke dalam masuk ke dalam air
(hal ini akan membantu kecepatan juga memudahkan kepala tetap berada di atas)
 Kaki terus bergerak, jangan berhenti (hal ini agar arah renang kita tidak
melenceng/berbelok).
 Telapak kaki agak diluruskan sedemikian rupa sehingga menjadi lurus/sejajar dengan
tulang kaki
 Posisi kedua kaki berdekatan satu dengan yang lainnya.
 Dagu agak didekatkan ke dada, hal ini akan membantu kecepatan dalam berenang.
 Gerakan tangan ketika masuk ke dalam air, maka sisi telapak tangan yang masuk ke
dalam air terlebih dulu (hal ini memperkecil tahanan dari air)
3. Gerakan Tangan.
 Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala
 Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
 Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
 Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya.

4. Gerakan Mengambil Nafas


Perenang gaya punggung dapat dengan mudah bernafas dengan menggunakan hidung
atau mulut karena posisi wajah berada di atas permukaan air. Pengambilan nafas pada
gaya punggung dilakukan saat lengan kiri beristirahat dan pengeluaran nafas dilakukan
saat lengan kanan beristirahat, maupun sebaliknya.

5. Koordinasi Gerakan
Koordinasi gerakan renang gaya punggung adalah rangkaian gerakan renang gaya
punggung yang terpadu yang terdiri dari gerakan meluncur, kemudian dilanjutkan dengan
gerakan kaki, gerakan lengan dan juga pernafasaan, sehingga dapat terbentuk renang gaya
punggung yang benar. Dengan koordinasi beberapa gerakan dalam renang gaya punggung
dihasilkan gerakan meluncur dalam air.

2. Bentuk-Bentuk Pertolongan .
a. Korban keadaan sadar
1) Memberikan pertolongan dengan peralatan yang tersedia seperti ban dan pelampung atau barang
lain yang dapat terapung. Penggunaannya diikatkan pada seutas tali sehingga mudah ditarik. 
2) Melakukan pertolongan langsung kepada korban jika korban berada dalam dasar kolam atau
terapung-apung di permukaan air. 
3) Jika korban masih dapat menggerakkan anggota tubuh (akibat tidak lancar berenang), pertolongan
dapat dilakukan dengan mendorong tubuh korban ke arah sisi kolam secara perlahanlahan. 
b. Korban dalam keadaan tidak sadar.
1) Pada korban yang masih masih dalam Penyelamatan Lanjutan Di Darat, dapat dilakukan  back
stroke saving action, yaitu penolong berenang dalam keadaan terlentang dengan melakukan gerak
kaki seperti gaya katak dan memposisikan tubuh di bawah korban. Posisikan korban dalam keadaan
berbaring, muka dan hidung korban berada di permukaan air dengan salah satu lengan atau kedua
lengan menarik dagu korban. Lakukan gerakan renang secara perlahan-lahan ke tepi.
2) Pada korban yang telah diangkat ke tepi dan ditempatkan pada tempat yang nyaman, lakukan
penyelamatan dengan Sistem Resusitasi Jantung dan Paru (RJP). 
3) Memahami teknik pertolongan  dengan cara Resusitasi Jantung Paru/RJP (Cardiopulmonary
resuctitation/CPR) sangat dibutuhkan jika contact rescue adalah pilihan satu-satunya. 
Keahlian ini akan sangat dibutuhkan untuk  mengatasi kasus henti napas dan jantung yang sering
terjadi pada korban tenggelam. 
C. Pertolongan resusitasi jantung paru dilakukan dengan tindakan penanganan sebagai berikut:
a. Memastikan ketidaksadaran 
b. Membuka jalan napas 
c. Menentukan hilangnya pernapasan 
d. Bantuan pernapasan dikurangi. 
e. Pemeriksaan denyut nadi 
f. Tindakan pijat jantung dan pemberian napas buatan.
g. Kompresi dada lebih dalam lagi 
h. Kompresi dada lebih cepat lagi 
i. Kompresi dengan tangan 
j. Pengaktivasian Emergency Response System (ERS) 
k. Jangan berhenti melakukan kompresi sampai korban batuk 
l. Bawa ke rumah sakit, tindakan medis lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai