Anda di halaman 1dari 3

Monolog

TANGIS NAPI
PEMBUNUH
karya Luki Safriana

1 | www.teaterpetass.com
(Download naskah lainnya di www.teaterpetass.com)
SEORANG PEREMPUAN PARUH BAYA TERSUDUT DI RUANG KAMAR
PENGAB PENJARA ITU. NAPI PEMBUNUH. MEMASUKI UMURNYA YANG KE-35,
DIA SUDAH MENGALAMI 1/3 MASA HUKUMAN DARI TOTAL 30 TAHUN. DIA
MASIH TERLIHAT CANTIK DAN RUPAWAN. KENING DAN GURATAN MUKA ITU
HANYA MENUNJUKKAN MUKA PENYESALAN YANG MENDALAM. HARI ITU
TATAPANNYA MENATAP TAJAM MEMPERLIHATKAN DAN MENGINGATKAN
SUASANA/ KEJADIAN YANG KELAM DIMANA DIA TERPAKSA MEMBUNUH SANG
PACARANYA YANG TELAH MENGHAMILINYA DILUAR NIKAH DAN TIDAK MAU
BERTANGGUNG JAWAB. PERISTIWA YANG TELAH MENGUBAH SEGALANYA.
REGUK MANIS MADUNYA KEHIDUPAN YANG SELAMANYA MENJADI PETAKA
NYARIS TAK BERUJUNG. MESKI DEMIKIAN, DIA TETAP TABAH
MENGHADAPINYA DAN TEGAR MENERIMA BERBAGAI CACIAN CEMOOHAN
ORANG LAIN SETA DICAP SEBAGAI PEMBUNUH BERJILBAB BERDARAH DINGIN.
DIA IKHLAS. DITEMANI LAMPU TEMARAM.

“ Astaghfirullahal’adziiiim.. Aku menyesal. Aku puas. Aku bertobat.. Campur aduk


perasaanku…

(menutup muka lalu tertawa)

Aku masih ingat betul waktu tanganku memegang pisau itu.. haha

(tertawa sambil memegang pisau2an)

Waktu pacarku sedang tertidur terlelap, aku tusuk, tusuk, tusuk, tusuk ke seluruh tubuhnya!
Bangsaaaaaat! Upz, aku harus mampu menjaga emosi, dan kewibawaanku. Apalagi aku
perempuan berjilbab memang perempuan berjilbab tak boleh membunuh? enak saja baginya
aku tahu aku telah berbuat dosa aku tidak bias mengontrol nafsu syahwatku.. Siaal! aku kan
perempuan juga?? Lagian jilbabkan hanya menutupi aurat, bukan menutupi nafsu
selangkangan..

(Lalu tidur di ranjang dan bercumbu dengan guling)

Aku menikmatinya.. Aku memang khilaf tak sadar, satu persatu, bajuku kulepas.. dan
terjadilah..

Maaf agak vulgar, jadi malu juga, uuh. Aku memang seorang penggila seks. Duh, aku malu..
Entah dimana nilai religiku saat itu (lalu berlagak mencari sesuatu, ketemu kecoa di kotak)
Astagfirullah! Hei kecoa.. kecoa.. kecoa kemari kau

(menjadi freak)

kecoa.. kecoa.. meski kau binatang yang menjijikkan tapi bau, tidak lebih menjijikkan daripada
aku rupaku saja yang cantik tapi kelakuanku lebih kecoa dibandingkan kamu..”

(Napi Pembunuh Itu Menangis Teringat Masa Lalunya)

2 | www.teaterpetass.com
(Download naskah lainnya di www.teaterpetass.com)
“ Pacarku tahunya Cuma enaknya saja giliran udah berojol hamil,. cuih! sialan/dia malah mau
kabur tahi banget kamu. Ada dan dan banyaak banget alasannya/ yang paling sering
dikatakannya belum siaplah mau ngejar karir dulu lah, malulah penghasilan belum cukuplah.
Taiklah! Terus aku mau jawab aapa coba? aku bête banget, gondok abis. Amarahku bergejolak
mendidih. sampai ke ubun-ubun

(nangis lalu geram)

“Akhirnya terpaksa deh aku gugurin. Untung aku selamat. Dengarkan hai pengadilan. Aku
mengaku dengan sesadar-sadarnya. Aku telah membunuhnya dengan biadab. Sangat biadab!
Pisauku yang sangat tajam kuhujamkan berkali-kali sampai aku puas. Puas.. Modar modar
modar.. “

(tertawa lepas lalu terdiam)

“Aku perempuan.. yah perempuan

(lalu menggeram dan marah2)

Laki-laki bencong. Laki-laki tahunya enaknya saja. Laki-laki gila. Laki-laki monyet. Laki-laki
kecoa. Kecoa laki-laki. Kecoa kecoa kecoaaaa..

(Sayup2 terdengar suara sirene, dia panik!)

“ Penjaga.. penjaga.. Aku mau keluar aku mau keluar!! Penjaga aku tidak bersalah. Aku tidak
berdosa. Aku sudah insyaf. Aku sudah jadi perempuan. Aku bukan kecoa penjagaa. Aku bukan
pembunuh! Aku bukan pembunuh!! Aku kan perempuan berjilbab..”

SUASANA PENJARA PUN MENJADI HENING

SELESAI

3 | www.teaterpetass.com
(Download naskah lainnya di www.teaterpetass.com)

Anda mungkin juga menyukai