Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Pengertian......................................................................................................................................2
2.2 Deklarasi Ekonomi Pada tanggal 28 Maret 1963........................................................................2
2.3 Tujuan Pembentukan Dekon........................................................................................................3
2.4 Isi Dekon (Deklerasi Ekonomi).....................................................................................................3
2.5 Penyebab Kegagalan Dekon (Deklarasi Ekonomi).....................................................................3
2.6 Dampak Deklarasi Ekonomi.........................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................5
PENUTUP............................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak awal merdeka bangsa Indonesia dalam perekonomiannya didominasi oleh perusahaan
asing, sehingga menimbulkan berbagai kebijakan yang dicanangkan pemerintah bangsa
Indonesia dalam mengatasi perekonomiannya. Memasuki tahun 1960 ekonomi bangsa
Indonesia mengalami kemunduran yang sangat mencemaskan. Harga kebutuhan hidup selalu
tinggi, sehingga perekonomian bangsa Indonesia mengalami inflasi yang melambung tinggi.
Perkembangan selanjutnya, kegiatan ekonomi pada masa Demokrasi terpimpin juga
dilandaskan atas strategi dasar ekonomi Indonesia yang diamanatkan dalam oleh Presiden
Soekarno Deklarasi Ekonomi pada tanggal 28 Maret 1963.

Latar belakang dikeluarkan Deklarasi Ekonomi adalah karena berbagai peraturan dikeluarkan
pemerintah untuk merangsang ekspor (export drive) mengalami kegagalan, misalnya Sistem
Bukti Ekspor (SBE). Sulitnya memperoleh bantuan modal dan tenaga dari Luar Negeri,
sehingga pembangunan yang direncanakan guna meningkatkan taraf hidup rakyat tidak dapat
terlaksana dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Dekon (Deklarasi Ekonomi)?


2. Bagaimana Deklarasi Ekonomi Pada 1963?
3. Apa Tujuan Pembentukan Dekon (Deklarasi Ekonomi)?
4. Apa saja isi Dekon (Deklarasi Ekonomi)?
5. Apa penyebab kegagalan Dekon (Deklarasi Ekonomi)?
6. Bagaimana dampak dari Dekon (Deklarasi Ekonomi)?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Apa itu Dekon (Deklarasi Ekonomi)


2. Untuk mengetahui Bagaimana Deklarasi Ekonomi Pada 1963
3. Untuk mengetahui Apa Tujuan Pembentukan Dekon (Deklarasi Ekonomi)
4. Untuk mengetahui Apa saja isi Dekon (Deklarasi Ekonomi)
5. Untuk mengetahui Apa penyebab kegagalan Dekon (Deklarasi Ekonomi)
6. Untuk mengetahui Bagaimana dampak dari Dekon (Deklarasi Ekonomi)
1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Deklarasi Ekonomi (Dekon) adalah Deklarasi yang disampaikan oleh Presiden Soekarno pada
tanggal 28 Maret 1963 di Jakarta, untuk menciptakan ekonomi nasional yang bersifat
demokratis dan bebas dari imperialisme dan system ekonomi berdikari (berdiri di atas kaki
sendiri) sebagai pelaksanaan Dekon, pada 26 Mei 1963 dikeluarkan serangkaian peraturan di
bidang ekspor dan impor, harga, serta lainnya yang seluruhnya berjumlah 14 buah peraturan
yang dikenal sebagai “peraturan 26 Mei”.

2.2 Deklarasi Ekonomi Pada tanggal 28 Maret 1963

Presiden Soekarno menyampaikan Deklarasi Ekonomi (Dekon) di Jakarta. Dekon merupakan


strategi dasar dalam ekonomi terpimpin. Tujuan utama Dekon adalah untuk menciptakan
ekonomi nasional yang bersifat demokratis dan bebas dari imperialisme untuk mencapai
kemajuan ekonomi. Mengingat tidak mudah untuk mendapatkan bantuan luar negeri, maka
pemerintah Indonesia menyatakan bahwa ekonomi Indonesia berpegang pada sistem ekonomi
Berdikari (Berdiri di atas kaki sendiri).

Pada bulan September 1963 Presiden Soekarno menunda pelaksanaan Dekon dengan alasan
sedang berkonsentrasi pada konfrontasi dengan Malaysia. Upaya-upaya perbaikan ekonomi
yang dilakukan pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin tidak menunjukkan hasil yang
menggembirakan. Baca juga: Kondisi Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin Kondisi
ekonomi memburuk karena anggaran belanja negara setiap tahunnya terus meningkat tanpa
diimbangi dengan pendapatan negara yang memadai. Salah satu penyebab membengkaknya
anggaran belanja tersebut adalah pembangunan proyek-proyek mercusuar, yang lebih bersifat
politis.

Akibatnya, ekonomi makin terpuruk. Harga barang-barang naik mencapai 200-300% pada
tahun 1965 sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa pecahan mata uang
Rp1000,00 (uang lama) diganti dengan Rp 1 (uang baru). Penggantian uang lama dengan
uang baru diikuti dengan pengumuman kenaikan harga bahan bakar. Hal ini menyebabkan
mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).

2
2.3 Tujuan Pembentukan Dekon

Tujuan utama dibentuk Deklarasi Ekonomi adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat
nasional, demokratis, dan bebas dari sisa-sisa imperialisme untuk mencapai tahap ekonomi
sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Deklarasi Ekonomi bertujuan untuk mengatasi
keadaan ekonomi Indonesia, sehingga mendukung proses pembangunan di Indonesia, selain
itu mencanangkan Deklarasi Ekonomi ( Dekon) diharapkan dapat mengatasi laju inflasi.
Tujuan yang hendak dicapai bukanlah sekedar mencetuskan suatu terobosan ekonomi,
melainkan untuk mendorong perkembangan masyarakat secara menyeluruh artinya untuk
mencapai “Demokrasi Nasional” yang kemudian akan menuju tahap sosialis Indonesia.

2.4 Isi Dekon (Deklerasi Ekonomi)

Deklarasi ekonomi pada dasarnya memiliki 14 aturan. 9 diantaranya soal ekonomi, 4


mengenai kepegawaian, 1 mengenai koordinasi pelaksanaan peraturan" tsb. aturan tersebut
tersebar dalm uu dan aturan berikut:

1. Peraturan Presiden No.1 tahun th. 1963 ttg pelaksanaan ekspor


2. Peraturan Presiden No.6 tahun th. 1963 ttg pelaksanaan impor
3. Peraturan Pemerintahan No. 20 th. 1963 ttg kebijakan harga
4. Peraturan presiden no.7 th 1963 ttg aktifitas perusahaan dagang negara
5. PERPU no. 3 th 1963 ttg pencabutan beberapa undang - undang perekonomian lama
6. Instruksi presiden no. 2 thn 1963

2.5 Penyebab Kegagalan Dekon (Deklarasi Ekonomi)

Salah satu langkah yang diambil pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi pada
masa demokrasi terpimpin adalah Deklarasi Ekonomi. Dalam perkembangannya, langkah
tersebut mengalami kegagalan karena pemerintah gagal memperoleh pinjaman dana dari
International Monetary Fund (IMF) sebesar 400 juta dollar AS.

Kegagalan dekon juga anatara lain yaitu :

1. Penanganan masalah ekonomi tidak rasional, lebih bersifat politis dan tidak ada
kontrol.

3
2. Tidak adanya ukuran yang obyektif di dalam menilai sesuatu usaha atau hasil orang.

2.6 Dampak Deklarasi Ekonomi

Deklarasi Ekonomi tidak mampu mengatasi kesulitan ekonomi dan masalah inflasi. Dekon
justru mengakibatkan perekonomian Indonesia stagnan. Meski masalah perekonomian
dipegang oleh pemerintah, prinsip-prinsip dasar ekonomi banyak diabaikan. Selain itu,
kehidupan ekonomi saat itu justru semakin memburuk karena anggaran belanja negara setiap
tahunnya terus meningkat tanpa diimbangi dengan peningkatan pendapatan negara.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada awal tahun 1960 pemerintah Indonesia berusaha mengadakan pengendalian inflasi yang
melambung tinggi,tetapi usaha tersebut tidak berhasil. Akhirnya pada tahun 1963 usaha
tersebut tidak dijalankan dengan baik sehinggga, bangsa Indonesia mengalami hiper inflasi.
Presiden Soekarno punya keyakinan bahwa dengan mencanangkan Deklarasi Ekonomi maka
cita-cita ekonomi sosialis Indonesia akan tercapai setelah imperialisme dan feodalisme
dihancurkan secara total,baik di Indonesia maupun luar negeri Indonesia. Pada tanggal 1 Mei
1963 terjadi dua perkembangan yang sanggat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia yaitu pertama Indonesia menerima kekuasan politik atas Irian Barat dan Belanda.

Kedua keadaan perang yang darurat perang yang memberikan kekuasaan yang sangat besar
kepada anggkatan besar bersenjata dan menempatkan pemerintah sipil dikekuasaan militer
sejak Indonesia merdeka sampai awal tahun 1950 yang bergerak dengan cepat. Hal ini
diakibatkan banyaknya uang yang beredar dan jumlah barang yang sedikit dan kurang pekerja
yang berkopetensi dalam bidang pekerjaanya, adanya pasar dalam negeri yang dilanda oleh
barang –barang impor hasil luar negeri tampa batas yang mengakibatkan tidak ada tempat
industri dalam negeri sendiri.

5
MAKALAH
SEJARAH INDONESIA
“Dekon (Deklarasi Ekonomi)”

Disusun Oleh :

Kelompok 6

- Nurbah
- Mila Amelia Sari
- Renita Anggraeni
- Zahra Najla A.S
- Anjani

KELAS XII IPA 3

SMAN 1 PEBAYURAN

Anda mungkin juga menyukai