Seorang anak yang baru saja masuk Sekolah Dasar (SD) ketika pulang sekolah ditanya oleh
kedua orang tuanya
Suatu hari di kelas sedang mempelajari bahasa inggris, dan untuk mengetes para muridnya guru
tersebut menanyai setiap murid yang hadir.
Guru: “‘WORK’ artinya kerja, kalau ‘WORKING’ artinya bekerja, Paham anak-anak??”
Murid2: “Paham..!!”
Di Kelas Bahasa Indonesia SMA Bulugan, Pak Guru Semar sedang mengajar Peri-bahasa,
kemudian dia memberikan soal ke murid-murid di kelas:
Semar: “Anak-anak coba kalian lanjutkan peribahasa ini, Guru kencing berdiri, murid
kencing..?”
Semar: “Salah!”
Gareng: “Murid kencing di celana!”
(Ruang kelas jadi hiruk pikuk, sebab murid pada kebingungan) Tiba-tiba si Nunung mengangkat
tangan,
Nunung: “Artinya, waktu acara kemping minggu kemaren saya lihat Pak Guru Semar kencing
berdiri dibawah pohon mangga, sedangkan hari ini si Ateng nggak masuk sekolah, menurut
keterangan dokter dia sakit kencing nanah ..!”
Semar: “..?”
Bu Guru: “Coba Bagong kamu jawab pertanyaan ibu, berapa hasil dari 5 x 5 = ?”
Bu Guru: “Heh lo muka semplak jawab pertanyaan ibu, berapa hasil dari 9x9x8x7:5 = ?”
Bu Guru: “Dasar kamu ya, bukannya jawab malah ngelunjak!! (PlAKKkk kena gampar kiri-
kanan)”
Bu Guru: “Ok sekarang kamu muka jamban.. berapa hasil dari 896×7:7×2= ??”
Ateng: “Haaahhh GAK TAU BU!!! ”
Mono Dan Ateng: “Gebukin aja yok nih Guru sama si kamprett.”
Suatu pagi didalam kelas yang penuh ceria, anak anak bersiap untuk belajar. Pelajaran pertama
adalah Matematika, ibu guru masuk kedalam ruangan disambut salam dari murid muridnya.
Sebelum pelajaran dimulai ibu guru bertanya kepada murid muridnya.
Murid: “Saya,.!!”
Murid: “Emmmmpppaaattttt,..!!”
Guru: “Sekarang coba kita hitung bersama sama..”(sambil mengeluarkan gambar kuda dan
memajangnya di papan tulis)
Guru: “Semuanya lihat kegambar ya.. kaki depan kuda ada berapa coba,..??”
Murid: “Duuaaaa..”
Murid: “Duuuuaaaaa,..”
Murid: “Duuuaaa..”
Guru: “Kaki kirinya berapa..??”
Murid: “Duuuuaaa..”
Murid: “Delapan,.”
Murid: “??!!??”
Bagong adalah anak seorang pejabat negara yang bertugas dalam bidang keuangan. Kebetulan,
Bagong pun merupakan bendahara di sekolahnya. Suatu hari, ia ketahuan menggunakan uang
kelas itu untuk keperluan pribadi. Dipanggillah ia ke ruang guru.
Guru: “Mengapa kau gunakan uang itu untuk kepentinganmu sendiri? Padahal itu kan uang milik
temanmu! Apakah kau sedang terdesak?”
Guru: “Lalu mengapa? Cepat katakan! Jika tidak,akan saya laporkan kepada ayahmu!!”
Bagong: “Laporin aja, Bu! Toh ayah saya yang mengajarkannya kepada saya.”
Bu Guru: “Baguusss. Coba kamu Ateng sebutkan contoh lainnya binatang yang hidup di dua
alam?”
Ateng: “Babi ngepet Bu! Di alam nyata dan alam goib! Ekekekek..”
Petruk: “Parah deh Ibu, lagu kebangsaan Indonesia aja sampai ga tau?!”
Gareng: “Dengar ya Bu, kami ke sekolah tuh ingin belajar, bukan untuk ditanya-tanyain seperti
ini. Mumet ndasku!”
Ateng: “Trus orang ganteng kayak saya ini pantesnya jadi pacar siapa dong Bu?”
Bu Guru: “Kamu ini bandel sekali! Sekolah itu yang bener. Belajar dengan serius. Punya cita-
cita ga sih kamu?”
Ateng: “Dulu cita-cita saya ingin jadi pilot, tapi semenjak masuk sekolah dan ketemu Ibu, cita-
cita saya berubah ingin membahagiakan Ibu..
Bu Guru: “Ateng..!! Kamu kalo masih suka godain Ibu, Ibu akan panggil kepala sekolah!”
Ateng: “Dih jangan dong Bu, panggil Mas aja biar lebih mesra..”
Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa Indonesia yang paling
ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti
harimau kelaparan.
Bu Guru: “Mengapa bilang selamat pagi saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian
mendoakan saya tidak selamat ya?”
Bu guru: “Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu!
Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula
ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.”
Bu guru: “Sama-sama, duduk! Dengar sini baik-baik. Hari ini Bu Guru mau menguji kalian
semua tentang perlawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kamu
semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?”
Murid-murid: “Bodoh!”
Guru: “Tinggi!”
Murid-murid: “Rendah!”
Guru: “Jauh!”
Murid-murid: “Dekat!”
Guru: “Berjaya!”
Murid-murid: “Menang!”
Murid-murid: “Pandai!”
Guru: “Bukan!”
Murid-murid: “Ya!”
Guru: “Diam!!”
Murid-murid: “Duduk!”
Guru: “Rusak!”
Murid-murid: “Baik!”
Bu Guru: “???&^&*(#%!!!”
Gareng: “Iya, bener! Emangnya kenapa, Bang? Emang ada masalah gituh?”
Semar: “Yeee, elu mah! Gua kan sebagai kakak harus ngingetin elu sebagai adik buat belajar!”
Gareng: “Gareng baru tau tuh, kalo mau ujian harus belajar, Bang!”
Gareng: “Yang Gareng tau sih dan Gareng kerjain selama ini, kalo ujian itu harus diisi, bukan
dibelajarin, Bang!”
Ibu: “Pertama taruh wajan di atas kompor terus nyalakan kompornya., setelah itu tuang minyak
ke wajan jangan terlalu banyak..”
Ibu: “Setelah panas masukan bawang merah yang sudah diiris.. tunggu sampe matang baru
masukan bumbu halus..”
Ibu: “Kalau sudah tunggu sebentar.. sampai bumbu matang dan baunya harum.. kalau sudah
masukan santannya..”
Ada seorang anak perempuan berumur lima tahun bernama Ratmib29. Ia bukan hanya imut,
tetapi juga cantik dan pintar. Sebentar lagi Ratmib29 akan masuk TK, karena itu, sang ibu
mencoba untuk mengajarinya pelajaran hitung-menghitung sedikit demi sedikit.
Ratmib29: “(Mengangguk)”
Ibu: “Anak pintar! Baik, kita belajar menghitung satu sampai sepuluh dulu, oke?”
Ratmib29: “Ah itu sih gampang, Bu. Ratmib29 sudah bisa. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.. 10.”
Ibu: “Wooooww, anak Ibu pintar sekali! Sekarang, coba lanjutkan hitungan kamu.”
Ibu: %?#$@!&^
Di desa suka maju, terdapat SD suka mundur.. Suatu pagi di SD suka mundur di ruangan kelas
5..
Guru: “Anak anak sekarang pelajaran PPKN, silahkan buka buku kalian di halaman 5, bab 2..
Tapi sebelumnya ibu mau ngetest kalian dulu.. Petruk.. Coba kamu berdiri dan sebutkan
PANCASILA dari sila pertama sampe sila yang ke 5..”
Bu guru: “Apa..?? dasar kamu.. Pokoknya kamu Ibu tugaskan untuk mencari dan menghafal
PANCASILA di rumah..”
Setelah pulang ke rumah, Petruk bertemu ayahnya yang sedang baca koran..
Petruk: “Oooo..”
Petruk pun pergi ke dapur untuk bertanya pada ibunya.. Namun ternyata ibunya sedang makan
ayam goreng..
Setelah itu Petruk pergi ke ruang nonton dan bertanya pada kakaknya yang sedang menonton
salah satu acara gosip yg menggosipkankan salah satu pelawak yaitu Gareng.
Akhirnya Petruk pun pulang ke rumahnya.. Tapi dalam perjalan pulang, Petruk bertemu dengan
anak nakal yang memukuli Mono.
Anak nakal: “Siapa takut..?? Saya tunggu kamu sama si bapak botak Di lapangan..”
Akhirnya Petruk pun pulang ke rumahnya dengan merasa senang karena telah mendapatkan
jawaban dari tugasnya.. Besok paginya di kelas Petruk..
Bu guru: “Klo begitu, silahkan berdiri dan sebutkan dari sila pertama..”
Bu guru: “PPLLLAAAKKKK..!”
Bu guru: “+_)(*&^%$#@!~`-=?/><,.”
Pada hari Senin, Pak Bagong yang merupakan seorang guru matematika ingin menguji
pemahaman siswa-siswanya setelah belajar materi penjumlahan dan pengurangan. Berikut
percakapan Pak Bagong dan Siswa-siswanya.
Pak Bagong: “Baru saja kita belajar materi penjumlahan dan pengurangan, sekarang Bapak akan
menguji kalian semua dengan soal cerita, apakah kalian siap?”
Siswa-siswa : ”Siaappp!!”
Pak Bagong: “Kemarin Septi mempunyai uang Rp 1500 dan Septi menggunakan uangnya untuk
membeli bakso seharga Rp 750, lalu berapa uang kembaliannya?”
Pak Bagong: “Kan uang yang Septi berikan ke tukang bakso Rp 1000, hahahaa kena kalian
semua.”
Pada hari Selasa, Bu Omas dan siswa-siswanya belajar matematika. Mereka Belajar tentang
sudut segitiga.
Siswa-siswa: “jat.”
Siswa-siswa: “jat.”
Bu Omas: “huss,, salah.. yang benar adalah kedua sudut itu sama besar.”
Pada hari kamis Pak Bagong dan siswa-siswanya belajar matematika. Ketika sedang belajar, Pak
Bagong menunjuk salah satu murid yg bernama Ateng untuk menggambar.
Ateng: “Maaf pak, saya kan tidak bisa membuat segitiga sama kaki., tapi saya bisanya
menggambar segitiga sama tangan.”
Ateng: “Hehee.. maaf Pak,, itu cuma main-main saja.. baiklah Pak, akan saya buat.”
Ada sepasang teman karib yang lagi belajar komputer bersama, yang satu belum begitu familiar
tentang penggunaan tool tool yang ada di computer. Sebut saja si Bagong dan Gareng.
Bagong: “Boleh tanya gak Reng,,? Fungsi dari ENTER apa sich,,?”
Gareng: “Ya kerjanya biar cepet Gong,, kalau lama bukan ENTER namanya, tapi ENTAR…!!”
Bagong: “Hahahaha.. bisa aja loe.. boleh Tanya lagi ga..? Aku masuk di internet, aku cari cari
Facebook.com,, kok ga ada mulu yah.” knapa tuh Reng??
Bagong: “Belum Reng.. Emangnya harus,,? Emang apaan sih WWW itu,,??
Gareng: “Ehmm.. kasih tau ga yach..? Ya pokoknya kalau mau masuk website ya harus ketik
WWW dulu,,
kalau ga salah, itu singkatan dari Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,”
Bagong: “Owh gitu yach Reng..? jadi harus salam dulu,,? Keren yach..”
Murid: “Benuaaa..!”
Guru: “Salah! Yang benar Indonesia terletak diantara dua samudra dan dua-duanya amatlah
dalam..!!”
Guru: “Sekarang flora dan fauna. Kalau ikan paus binatang mamalia, buaya binatang reptilia,
kambing binatang herbivora. Sedangkan macan adalah binatang..?”
Murid: “Carnivora..!!”
Guru: “Kalian ini memang bodoh.. Macan adalah binatang yang amat menakutkan..!!”
Murid: “??!!..”