Anda di halaman 1dari 152

ENOUGH

Novel Bersama

Karya:

Elsa Aulia, Putri Yasmin Aulia, Riska Nuraida

Penerbit:

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYA TANGERANG

Jln. Perintis Kemerdekaan I/33, Cikokol, Kota


Tangerang, Banten
Judul : Enough

Novel Bersama Karya :

Elsa Aulia, Putri Yasmin Aulia, Riska Nuraida

Design Cover : Elsa Aulia

Penyusun :

Editor : Ismalinar

Pengampu Mata Kuliah Keterampilan Menulis Kreatif :

Ismalinar, S.S., M.Pd.

Dekan FKIP UMT : Enawar, S.Pd., M.M., M.O.S.

Kaprodi Pendidikan Matematika : Prawidi

Sekretaris Prodi Pendidikan Matematika : Yenni, M.Pd.

Penerbit:

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA TANGERANG

Alamat Penerbit: Jln. Perintis Kemerdekaan I/33,


Cikokol, Kota Tangerang, Banten

Terbit pertama pada tahun 2021

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan


Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan penulisan Novel Karya
Bersama ini yang berjudul Enough. Dalam
penyusunan novel ini, kami telah berusaha
semaksimal mungkin mengerjakannya. Namun,
sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan

Kami menyadari tanpa arahan dari dosen


pembimbing, yang sekaligus salah satu dari tim
penulis, dan masukan dari berbagai pihak, serta
fasilitas dari institusi FKIP UMT, tidak mungkin
kami mampu menyelesaikan novel ini. Untuk itu,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat sehingga kami bisa
menyelesaikan karya novel ini.

Semoga novel ini menghibur pembaca dan juga


bermanfaat.

TIM PENULIS
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

KATA SAMBUTAN

DAFTAR ISI

1. MOS

2. New School

3. Pendekatan

4. Luluh

5. Pertengkaran

6. Keterkaitan

7. Strict Parents

8. Broken Home

9. Toxic Relationship

10. Enough

BIOGRAFI PENULIS

4
“ MOS ”

( Masa Orientasi Siswa )

Kring… Kring… Kring…

Suara alarm pun berbunyi. Eza langsung terbangun

dari tempat tidurnya, bergegas menuju kamar

mandi, karena hari ini adalah hari terakhir MOS.

Elzavira Alena yang biasa dipanggil oleh orang

sekitar dengan nama Eza, ia seorang anak gadis

yang memiliki jiwa ekstrovet dan sangat keras

kepala terhadap pilihannya. Disisi lain Eza

memiliki sifat yang sangat tulus dan penuh kasih

sayang, terutama terhadap pasangannya. Eza

memiliki seorang kekasih yang terpaut 2 tahun

darinya. Tetapi disamping itu pasangannya

memiliki sikap yang kasar terhadap Eza, yang biasa

dibilang toxic oleh anak zaman sekarang. Namun

Eza tetap menerima apapun perlakuan

pasangannya.

5
Jam sudah menunjukan pukul 07.30, Eza masih

sibuk dengan baju yang sedang ia kenakan.

“Eza, udah jam berapa ini! Kamu bakalan telat

berangkat ke sekolah” Teriak mama Eza

“Iya mah, bentar lagi, aku lagi pake kaos kaki dulu”

Sahut Eza

Eza langsung bergegas turun untuk menuju mobil

karena supirnya telah menunggu. Di perjalanan Eza

tampak gelisah, karena jam sudah menunjukkan

pukul 08.00, memang jarak perjalanan dari rumah

Eza cukup lama sekitar 30 menit jika menggunakan

mobil.

…..
Di hari terakhir MOS, Pya sangat antusias, ia

bangun lebih pagi dari biasanya. Pamela Yashfa

Adeeva, biasa dipanggil oleh teman temannya

dengan sebutan Pya. Pya ini orangnya introvert tapi

kalo udah ketemu temen sepermainan nya dia

6
bukan lagi orang yang introvert, kalo udah kenal

Pya pasti tau deh sifat aslinya gimana. Wajah cantik

nan polosnya sangat menarik banyak cowo cowo di

sekolah.

“Pyaaa, ayo sarapan” Panggil mama Pya

“Iya mah, bentar” Jawab Pya sambil berjalan

menuju meja makan

“Kayaknya kamu semangat banget deh hari ini”

Sahut mama dengan nada penasaran

“Iya dong mah, harus semangat ini kan hari

terakhir aku MOS” Jawab Pya

“Yaudah nanti dianterin abang yaa, papa udah

berangkat soalnya” Perintah mama, Pya

mengangguk

Setelah selesai sarapan, Pya berangkat dengan

abangnya menaiki sepeda motor. Tetapi ditengah

7
perjalanan, ban motornya bocor, sehingga membuat

ia telat datang ke sekolah.

…..
Jam sudah menunjukkan pukul 07.30, Icel yang

baru bangun membuatnya telat datang ke sekolah.

Lalu ia bergegas untuk kekamar mandi dan bersiap

untuk berangkat ke sekolah. Richelle Nayara yang

biasa dipanggil Icel oleh orang disekitarnya. Nama

Icel biasa disebut oleh orang yang memang dekat

dengan dia. Ia memiliki sifat yang ekstrovert dan

juga paling bisa menghibur teman temannya. Bisa

dibilang Icel adalah teman yang paling baik di

antara teman dekatnya. Setelah selesai mandi, Icel

turun dari kamarnya.

“Eh udah bangun. Sarapan dulu non, udah disiapin

sama saya” Sapa Mba Ela

8
“Iyaa mba, makasih. Tapi Icel udah kesiangan mba,

mau langsung berangkat aja ya mba” Jawab Icel

terburu-buru

“Oh gitu non. Yaudah deh saya bawain bekal aja ya

non” Sahut Mba Ela

“Oke mba. Icel tunggu di mobil yaa” Jawab Icel

sambil berjalan cepat menuju mobil

…..
Sesampainya Eza di depan gerbang sekolah,

ternyata bukan hanya Eza yang telat, Eza melihat 2

orang perempuan dan beberapa orang laki – laki

berbaris di depan gerbang sekolah.

“Kenapa kalian telat?! ini udah jam berapa? Gak

disiplin banget sih!” Gertak kaka osis. Semua siswa

terdiam, karena merasa takut oleh gertakan kaka

osis.

“Kenapa pada diam semua? Kalo saya tanya tuh

dijawab. Kalian punya mulut kan?!” Seru kaka osis


9
“Iya ka, maaf ka kalo kami telat” Sahut Icel

“Maaf maaf! Sekarang kalian saya hukum jalan

jongkok, muterin lapangan satu kali, setelah itu

kalian berjemur di depan tiang bendera selama 2

jam.” Gertak kaka osis

Mereka pun mengikuti perintah dari kaka osis

tersebut. Setelah mereka muterin lapangan satu

kali, mereka langsung berjemur di depan tiang

bendera.

“Eh, kira kira kapan ya selesai dihukumnya”

Gumam Eza bertanya kepada dua orang

perempuan disampingnya

“Gue juga gatau, padahal gue telat berapa menit

doing tetep kena hukum juga” Gerutu Icel

“Iya nih lama. Pegel tau, gue udah pusing banget”

Sahut Pya dengan nada lemas

10
“Kejam banget kaka osisnya” keluh Eza “eh iya,

kenalin nama gue Elzavira panggil aja Eza, nama

kalian siapa?” sambung Eza sambil bertanya

“Gue Pamela, biasa dipanggil Pya” Jawab Pya

“Kalo gue Richelle, panggil Icel aja, biar lebih akrab

hehe” Sahut Icel dengan humble “btw, kalian

masuk jurusan apa?”

“IPA” jawab Eza dan Pya serentak

“Wah sama dong… semoga kita sekelas ya” ucap

Icel semangat

…..
Di tengah perbincangan mereka, Pya tiba tiba

terjatuh dan pingsan, Eza dan Icel spontan

memanggil Iqbal yaitu kaka osis yang berada di

dekat mereka.

“Kak, kak, ada yang pingsan!” seru Eza dengan

nada panik

11
Iqbal bergegas menuju Pya yang sudah tergelatak

di lapangan dan ia pun segera membawa Pya ke

ruang uks.

“Buat kalian kembali ke kelompok masing – masing

ya” Perintah Tasya selaku kaka osis

“Baik kak. Terimakasih” Jawab serentak

Beberapa menit kemudian, Pya tersadar dari

pingsan. Spontan Iqbal memberikan teh hangat

yang sudah ia buat kepada Pya. “Udah siuman, nih

minum dulu teh hangatnya” Perintah Iqbal sambil

memberi segelas teh

Pya langsung duduk untuk mengambil teh hangat

yang diberikan Iqbal “Makasih ya ka, maaf

ngerepotin”

“Iya santai aja” ucap Iqbal “Oh iya, kalau kamu

masih lemes istirahat dulu aja di sini. Saya tinggal

dulu yaa saya masih ada urusan yang lain, sendiri

gapapa kan ya?” Sambung Iqbal


12
“Iya gapapa ko, terimakasih banyak ya ka” Jawab

Pya dengan nada lesu

…..
Tring… ~Bunyi mikrofon sekolah “tes… tes…”

“Selamat siang, kepada murid baru diharapkan

berkumpul di lapangan sekolah” suara guru piket

“Selamat siang anak anak…” sapa seorang guru

yang kini berdiri diatas mimbar

“Siang pak…” sapa balik semua murid baru

Karena hari ini adalah hari terakhir MOS, pihak

sekolah SMA Revarinka memberikan pengumuman

pembagian kelas kepada murid baru. “selamat

datang anak anak di sekolah SMA Revarinka. MOS

hari ini telah selesai, kalian sudah resmi menjadi

siswa siswi SMA Revarinka, semoga kalian betah

sekolah disini ya. Untuk pembagian kelas kalian

bisa melihat dipapan madding di dekat tangga”

“Baik pak” serentak para murid baru


13
Beberapa saat kemudian, para murid bergegas

menuju papan mading, termasuk Pya, Eza dan Icel.

“Elzavira… emm Pamela… Richelle emm mana

ya…” gumam Eza dengan telunjuk yang menempel

dikertas yang ada dipapan madding “yeayy kita

sekelas” ucap Eza kegirangan.

“Kita bertiga sekelas?” Tanya Pya meyakinkan, Eza

mengangguk

“Wah seru dong… kita kelas IPA berapa za?” ucap

Icel

“Kita di kelas IPA III guys” seru Eza

14
New School

Pukul 07.00 bel SMA Revarinka berbunyi. Semua


murid langsung bergegas masuk ke dalam kelasnya
masing-masing. Pya dan Icel sudah berada di
dalam kelas, tak lama kemudian Eza memasuki
kelas IPA III. Eza langsung melihat ke arah Pya dan
juga Icel yang sedang duduk berdua di baris ke
tiga, Eza langsung menghampiri mereka berdua.

“Lo duduk di depan atau di belakang kita aja za”


seru Pya sambil menunjuk meja

“Oh oke, gue duduk di depan kalian ya” ucap Eza


sambil duduk dimeja depan Pya dan Icel

Tak lama kemudian seorang guru masuk ke dalam


kelas, suasana di dalam kelas hening seketika,
murid-murid yang berkumpul kini balik ke
tempatnya masing-masing.

Tiba-tiba ada murid yang baru datang saat guru


sedang memperkenalkan diri. “permisi bu, selamat
pagi. Maaf saya telat masuk ke kelas ibu” seru laki-
laki yang baru saja tiba

“Oh iya gapapa karna ini hari pertama saya


maklumi, tapi jangan di ulangi lagi ya. Silahkan

15
kamu duduk di kursi yang masih kosong” jawab
ibu guru

Mata seorang laki-laki itu tertuju ke tempat Eza


duduk dan menghampirinya sambil meminta izin
untuk duduk di sampingnya. “eh gue duduk disini
ya” ucap laki-laki itu sambil duduk di samping Eza.
Eza mengangguk

“Oh iya, kenalin gue Aksara. Kalo lo?” ucap Aksara


yang memulai memperkenalkan namanya

“Gue Eza” jawab Eza singkat

…..
“Baik anak-anak kita mulai, perkenalkan nama ibu
Dian Astuti, panggil aja Ibu Dian, saya selaku wali
kelas di IPA III. Hari ini kita langsung
pembentukan untuk struktur kelas ya” ujar bu Dian

“Iya bu baik” seru murid-murid IPA III

“Sekarang ibu mau tanya, ada yang mau


mengajukan diri untuk menjadi ketua kelas IPA
III?” tanya bu Dian

Seketika murid-murid terdiam dan saling


menengok satu sama lain.

“Baik kalau tidak ada yang mengajukan diri. Ibu


pilih aja ya?” ucap bu Dian sambil mencari anak
16
yang cocok menjadi ketua kelas. “Kalau kamu yang
duduk di sebelah sana gimana?” ujar bu Dian
sambil menunjuk ke arah Aksara

“Sa… sa… saya bu?” jawab Aksara dengan terbata-


bata

“Iya kamu. Siapa nama kamu?” tanya bu Dian

“Saya Aksara bu” jawab Aksara

“Bagaimana semuanya setuju atau tidak kalau


Aksara jadi Ketua kelas Kalian?” tanya bu Dian
kepada murid IPA III

“SETUJUUUUU” jawab murid dengan semangat

“Baik kalau pada setuju, bagaimana Aksara kamu


bersedia menjadi ketua kelas IPA III?” penawaran
bu Dian kepada Aksara

“Iya ibu saya bersedia” jawab Aksara

“Yaudah nanti kamu pilih untuk wakil ketua kelas,


sekretaris dan juga bendahara untuk kelas IPA III
ya” pinta bu Dian

Selang beberapa menit sebelum bel istirahat


berbunyi bu Dian pamit untuk keluar kelas. “baik
anak-anak karena sudah selesai pertemuan pertama
kita, saya pamit ya. Selamat istirahat semuanya”

17
“Baik bu, terimakasih banyak bu untuk hari ini”
seru murid IPA III

Setelah bu Dian keluar kelas, Icel yang memiliki


sikap Humble mulai membuka percakapan dengan
Aksara. “eh Aksara, kenalin gue Icel” sapa Icel yang
sok dekat. “ini Pya” sambil menunjuk kearah Pya

“Iya gue Aksara, salam kenal yaa” jawab Aksara

“Ehh Aksara kok gue gak asing ya sama muka lo,


kemarin pas MOS lo di kelompok apa?” tanya Icel
karena merasa tidak pernah melihat Aksara selama
MOS

“Eh kayaknya lo salah liat deh, soalnya gue baru


pindah kesini jadinya gak ikut MOS” jawab Aksara

Icel, Pya dan Eza yang sedang asik mengobrol


dengan Aksara, tiba-tiba bel pun berbunyi.

“Eh udah bel istirahat nih, ke kantin kuy” ucap Eza

“Kuy… Aksara lo mau ikut ga?” Tanya Icel

“Gak deh, gue sama anak cowo aja” tolak Aksara

Lalu mereka bergegas pergi ke kantin. Sesampai


dikantin, mereka mencari tempat duduk yang
masih kosong karena kantin sudah mulai Ramai.
Setelah mendapatkan tempat duduk, mereka
memutuskan untuk pesan makanan dan minuman.
18
“Eh lo pada mau pesen makanan apa? Biar gue
yang pesenin” ujar Eza.

“Gue mau somay za” ucap Icel sambil melihat


kearah tukang somay “eh… eh… di tukang somay
ada cogan tuh, nanti sekalian kenalin gue sama
cowo yang itu ya haha" ucap Icel bergurau

Eza menengok kearah tukang somay “haha okee,


nanti gue coba tanya namanya siapa ya” ucap Eza,
Icel hanya tertawa

“Kalo lo mau makanan apa py?” Tanya Eza

“Samain aja deh za” Jawab Pya

Eza langsung berjalan kearah tukang somay lalu


memesan makanan yang dipesan oleh temannya
“Pak, somay nya 2 ya pak, nanti diantar ke meja
yang ada cewe 2 orang itu”

“Oke neng” Jawab penjual somay

Setelah memesan somay, Eza beraksi untuk


menyelesaikan misi “Hai… sorry ganggu” goda Eza

“Kenapa?” jawab cowo tersebut

“Temen gue pengen kenalan sama lo tuh” seru Eza


yang menunjuk kearah tempat duduk mereka

19
Sontak cowo tersebut melihat kearah yang ditunjuk
Eza

“Ohh” jawab cowo tersebut dengan nada cuek lalu


langsung meninggalkan Eza

Tak lama cowo itu pergi, Eza langsung bergegas


kembali ke tempat duduknya, dan langsung
berbicara kepada temannya terutama Icel

‘ih gak jelas banget tuh cowo, tiba tiba ninggalin udah
tau gue lagi ngomong’ – batin Eza

“Gimana za? gimana?” Tanya Icel penasaran

“Sumpah gak jelas tuh cowo, gue lagi ngomong tiba


tiba ditinggal” jawab Eza dengan kesal

“Demi apa?” sambung Pya

“Ha? Beneran? Gila sok cool banget tu cowo. Tapi


gapapa, liat aja gue bisa ko cairin es batu haha”
jawab Icel meyakinkan temannya

…..
Makanan mereka pun sampai dan mereka melahap
makanannya sambil asik mengobrol, tiba tiba Icel
melihat Iqbal yang sedang memesan batagor.
Spontan Icel langsung memberitahu kepada Pya.

20
“Pya, itu ka Iqbal yang kemarin nolongin lo bukan
sih?” ucap Icel

“Eh iya ya bener tuh” sambung Eza

“Mana, mana?” tanya Pya

“Itu loh py… lagi pesen batagor tuh sama temen


temennya” Jawab Icel sambil nunjuk kearah Iqbal

“Oh itu, iya cel itu ka Iqbal” sahut Pya

“Hehe ganteng” ucap Icel

Tak lama kemudian Iqbal melewati mereka dan


duduk disebelah bangku mereka. Karena Iqbal
seorang kaka osis yang famous dan humble, Iqbal
pun melihat ke arah Pya dan menegurnya.

“Eh lo yang kemarin pingsan kan? Nama lu…


ehmm Pamela ya?” tanya Iqbal

“Eh iya ka, ko tau nama aku ka” jawab Pya dengan
nada heran

“Ya tau dong, tuh di nametag nya ada tulisan nama


lo hehe” jawab Iqbal dengan nada bergurau “oh iya
gimana kabar lu sekarang? Udah sehat kan?” Tanya
Iqbal untuk memastikan keadaan Pya

“Alhamdulillah, udah sehat ka, makasih ya ka


kemarin udah nolongin aku” jawab Pya

21
“ehm… ehm…” berdehem Eza seraya meledek Pya

“Woy bal, tempat lo disini kali, ngapain disana”


Sambung temen Iqbal

“Lagi PDKT dia bro” jawab Temen Iqbal yang


lainnya dengan nada bercanda

“Ehmm…gue ke temen temen gue dulu ya” pamit


Iqbal

“Oke ka”

…..
Bel masuk pun berbunyi, seluruh siswa masuk ke
dalam kelas. Eza, Pya dan Icel kembali ke kelasnya.
Namun sesampai di dalam kelas, matanya Eza
tertuju kepada Aksara yang sudah duduk di dalam
kelas, Eza pun bertanya kepada Aksara.

“Eh lo gak ke kantin?” tanya Eza

“Kantin, cuma beli minum doang, abis itu langsung


balik” jawab Aksara

“Oh gitu” sahut Eza

Kemudian guru pun masuk, setelah beberapa jam


menjelaskan, bel berbunyi 3 kali yang menandakan
bel pulang sekolah. Eza, Pya, dan Icel merapikan
alat tulisnya dan memasukkan kedalam tas ransel.

22
“Eh gue pulang duluan ya” sontak Eza bergegas
keluar kelas

“Iya za, hati hati” seru Pya dan Icel

Sampai diparkiran Icel ternyata sudah dijemput,


sedangkan Pya masih menunggu di parkiran. Tidak
lama kemudian Iqbal yang membawa motor datang
menghampiri Pya.

“Eh pulang bareng gue yuk” ajak Iqbal

Pya menoleh, menemukan Iqbal sudah berada di


sebelahnya. “eh ka Iqbal, aku bisa pulang sendiri
kok, ini mau pesen ojek online” Tolak Pya secara
halus

“Udah gausah, bareng gue aja. Lumayan hemat


ongkos” ajak Iqbal sambil bergurau

“Ehmm gapapa nih ka? Soalnya rumah aku ke arah


stasiun loh” Jawab Pya dengan nada tidak enak

“Eh kebetulan rumah gue juga lewatin jalan itu”


lirih Iqbal sambil meyakinkan Pya

“Ohh ya? Tapi ga ngerepotin kan ka kalo bareng?”


ungkap Pya sedikit malu

“Engga dong, nih pake dulu helmnya” suruh Iqbal.


Lalu Pya langsung memakai helm dan bergegas
naik ke motor.
23
…..
Disepanjang jalan, Iqbal dan Pya tidak berbicara
satu katapun yang membuat suasana menjadi
hening dan canggung. Lalu Iqbal memberanikan
diri memulai percakapan lebih dulu kepada Pya.

“Tenang aja, gue gak ada niatan ngapa-ngapain lo


ko. Gue bakal anter lo dengan aman sampe depan
rumah, jadi santai aja gausah canggung” ujar Iqbal
sambil mencairkan suasana

“Eh engga ko ka, aku emang orangnya gini sama


orang baru. Maaf ya ka jadi canggung” seru Pya
canggung

“Gapapa ko, tapi lain kali santai aja ya mel” ucap


Iqbal

“Hehe iyaa ka”

Pya memberitahu jalan menuju rumahnya “Nanti


diperempatan itu belok kanan ya ka, rumah aku
gak jauh dari situ”. Setelah melewati perempatan,
sampailah mereka di depan rumah Pya. Lalu Pya
segera turun dari motor.

“Makasih ya ka udah nganterin aku. Mau mampir


dulu gak ka?” ujar Pya sambil melepas helm

24
“Lain kali aja deh, salam buat nyokap bokap ya.
Besok gue jemput, assalamualaikum” ucap Iqbal
sambil bergegas pergi meninggalkan Pya yang
belum sempat menjawab ajakan Iqbal

…..
Setelah Iqbal pulang, Pya memasuki rumahnya,
dimana Pya tidak menyadari bahwa mamanya
mengintip dari balik jendela

“Assalamualaikum… Pya pulang” ucap Pya


dengan wajah yang senang

“Waalaikumsalam… kamu pulang sama siapa tadi?


Kayanya mama denger kamu ngobrol sama orang
deh” ujar mama dengan penasaran

“Eh iya mah, tadi aku dianter pulang sama temen


aku” jawab Pya dengan nada sedikit khawatir

“Yakin temen doang? Awas ya kalo lebih, kalo


ketauan papa bisa diomelin kamu” tegur mama

“Iya engga ko mah” ungkap Pya meyakinkan


mama

“Yaudah sekarang ganti baju dulu sana, mama


udah siapin makanan kesukaan kamu tuh” perintah
mama. Pya bergegas menuju ke kamar nya untuk
ganti baju.

25
…..
Di waktu yang bersamaan, Eza sampai
dirumahnya, ia mendapatkan notif pesan dari
Kenzo pacarnya

Ping…

Kenzo : udah pulang belum yang?

Eza : udah yang, ini baru sampe rumah. Kenapa?

Kenzo : aku kerumah kamu ya

Eza : yauda kesini aja yang

Kenzo : oke, aku otw ya…

15 menit kemudian, sampailah Kenzo dirumah Eza

Ting… tong…

Bel rumah berbunyi, membuat asisten rumah


tangga berjalan untuk membuka pintu

“Eh mba gak usah, pasti itu si Kenzo, biar aku aja”
ucap Eza, art pun mengangguk dan membiarkan
Eza yang membuka pintu

Cklek…

Eza membuka pintu rumahnya. Matanya menatap


kearah Kenzo yang dihadapannya sambil
tersenyum “Hai… ayo masuk yang” seru Eza

26
Sambil berjalan kearah ruang tamu, Kenzo bertanya
“Tadi gimana di sekolah?”

“Seru ko, aku sekelas sama temen temen yang aku


temuin di MOS waktu itu, jadi lebih akrab deh”
jawab Eza tersenyum lebar

“Wah bagus dong…” seru Kenzo

“Eh iya, terus aku dapet temen sebangku namanya


Aksara” sambung Eza

“Hah? Aksara?” Tanya Kenzo dengan nada tinggi.


Seketika Kenzo menggebrak meja, membuat Eza
kaget

Brakk!!

“Gue kan udah pernah bilang, gue gasuka kalo lo


deket sama cowo lain” gertak Kenzo

“Apaan sih ken, dia kan cuma temen” bantah Eza

“Ya tetep aja, gue gasuka. Paham gak sih?” ucap


Kenzo dengan nada tinggi

Eza yang tidak mau kalah, berusaha membela diri


“Ya mau gimana lagi ken, uda-“ Belum sempat Eza
menjelaskan, Kenzo menamparnya

Plakk!!

27
Eza sontak memegang pipi, menatap tajam Kenzo
sambil menahan tangis

“Udah ya gak usah dijelasin lagi, lo tuh kalo


dibilangin selalu kayak gini. Selalu ngelak” bentak
Kenzo. Eza yang tidak bisa menahan air matanya
hanya menunduk dan menangis

Melihat Eza yang menangis kejar, Kenzo langsung


meminta maaf sambil menghapus air mata Eza
“Udah, udah gak usah nangis, aku minta maaf
sayang. Tapi lain kali jangan diulangi lagi ya, aku
tuh kaya gini karna aku sayang kamu, kamu tau
kan?”

“Iya, tapi bisa kan caranya gak kaya gitu” jawab


Eza dengan sesegukkan

“Iya, iya aku minta maaf. Kamu sekarang mau apa?


Biar aku turutin” Tanya Kenzo melembut

“Aku mau istirahat aja” jawab Eza

“Beneran?” Tanya Kenzo meyakinkan

“Iya bener, aku capek abis pulang sekolah. Kamu


pulang aja” ucap Eza

“Yaudah aku pulang ya, kamu istirahat”

28
Pendekatan

Keesokan harinya, Iqbal sudah berada di depan


rumah Pya menunggunya untuk berangkat bareng
ke sekolah. Disisi lain mama Pya sedang menyiram
tanaman di halaman teras rumah, lalu ia melihat ke
arah luar dimana ada Iqbal yang sedang menunggu
Pya.

Mama Pya langsung memberitahu Pya kalau ada


temannya yang sedang menunggu di depan rumah.
“Py, di depan ada temen kamu tuh lagi nunggu”

“Eh siapa mah?” jawab Pya dengan heran “ohh


kayanya itu ka Iqbal deh, yaudah aku langsung
berangkat ya ma. Assalamualaikum” Pya langsung
bergegas keluar rumah

Pya berjalan terburu-buru untuk menemui Iqbal


yang sudah lama menunggu. Sambil membuka
pagar “Ka Iqbal… maaf ya nunggu lama”

“Engga ko, gue juga baru sampe. Yaudah yuk


berangkat” ajak Iqbal

Selang beberapa menit di perjalanan, tibalah Pya


dan Iqbal di parkiran sekolah. Sontak para murid
menoleh kearah mereka yang baru saja datang.

29
“Eh liat tuh, masih anak baru aja udah berani
deketin Iqbal” cibir kaka kelas “padahal masi
cantikan gue kemana-mana”

Tak lama kemudian Eza lihat Pya dan Iqbal berada


di parkiran. sontak Eza menghampiri mereka “woi
py lo bareng ka Iqbal?” tanya Eza yang sedikit
menyenggol badan Pya. Pya mengangguk sambil
senyum tersipu malu.

“Hai ka” sapa Eza terhadap Iqbal. Iqbal hanya


tersenyum

“Oh iya, ka Iqbal makasih yaa udah jemput aku.


Aku ke kelasnya bareng sama Eza aja ya, gapapa
kan kak?” ucap Pya

“iya gapapa kok, gue duluan ke kelas ya” ucap


Iqbal sambil tersenyum kecil

Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi. Pya


dan Eza langsung bergesas masuk kedalam kelas,
yang dimana Icel sudah berada di dalam kelas.

“Lo berdua berangkat bareng?” sapa Icel

“Engga cel, td ga sengaja kita pas-pasan di


parkiran” ungkap Eza

30
.....
Guru pun datang untuk memulai pelajaran
pertama. Suasana kelas menjadi hening. Disaat
pelajaran berlangsung Aksara mengobrol dengan
Eza, sampai guru pun menegurnya “Aksara, Eza,
ibu lagi nerangin kok kalian malah ngobrol?”

“Iya maaf bu” ucap Aksara dan Eza

“Elu sih, ngajak ngobrol gue. Jadi di tegur kan tuh”


sahut Eza dengan nada kesal

“Yaudah sih hehe” ujar Aksara yang ngeledek Eza

Jam sudah menunjukkan pukul 09.59 dimana jam


istirahat akan tiba dan mata pelajaran pertama akan
segera berakhir, guru itu memberikan tugas.

Mereka bertiga pergi menuju kantin karena sudah


masuk waktu istirahat. Di koridor sekolah Icel tidak
sengaja bertemu dengan cowok yang ia taksir.
Dengan sengajanya Icel sedikit menyengol cowo itu
yang sedang lewat di hadapannya.

Brukk…

“Eh maaf ya kak sengaja, ehmm… maksudnya gak


sengaja” ucap Icel sambil membantu untuk
membereskan buku yang terjatuh

31
“Gausah, gapapa biar gue aja” ujar Rama dengan
cuek sambil menarik buku yang ada di tangan Icel

Rama selesai membereskan buku yang terjatuh lalu


langsung meninggalkan Icel dan teman-temannya.

“Ehem ehem bisaan aje lo cel modusnya” ledek Eza

“aaaaaaaaaa gemoy banget Rama” jawab Icel


sambil senyum-senyum

Icel dan ketiga temannya lanjut begegas ke kantin.

“Mau pesen apa kalian” tanya Pya

“Biasa ya somay aja” jawab Eza yang di setujui juga


oleh Icel

“Okee bentar ya” sahut Pya meninggalkan meja


kantin

Saat Pya sedang berjalan menuju tempat somay,


terdengar suara cowok yang memanggil namanya.
“Pamelaa! Mell! Tunggu” panggil pria yang
bersuara berat itu

Sontak Pya menoleh ke arah suara tersebut yang


ternyata itu Iqbal “eh iya kak. Ada apa?”

“Lo sendirian aja Mel? Makan bareng yuk” tanya


Iqbal sambil mengajak Pya untuk makan bareng

32
“Ehmm… engga ka, aku sama temen-temen aku.
Nanti aja ya ka lain kali, aku gak enak sama temen-
temen aku soalnya” jawab Pya yang menolak
permintaan Iqbal

“Oh… okee, tapi lain kali waktu lo kosongin buat


gue yaa” pinta Iqbal “eh iya gue minta nomor lo
dong” lanjut Iqbal sambil mengeluarkan hpnya

Spontan Pya langsung mengambil hp Iqbal untuk


memberikan nomor telponnya. “nih kak”

“Okee udah gue simpen. Makasih yaa” sahut Iqbal


sambil berjalan meninggalkan kantin

.....
Setelah menunggu pesanan yang di pesan akhirnya
datang.

“Eh tugas yang tadi ngerti gak lo pada? Kerjain


bareng aja yuk” ajak Pya

“Aduhh, gue gak ngerti nih gara-gara si Aksara


ngajak ngobrol” sahut Eza dengan nada kesalnya

“Boleh tuh, rumah gue aja yuk nanti abis pulang


sekolah” saran Icel

“Tapi gak ngerepotin lo kan cel?” ucap Pya basa-


basi

33
“Enggak lah, tenang sih kayak sama siapa aja lo py”
ungkap Icel

.....
Sepulang sekolah Icel dan temannya langsung
bergegas pulang kerumah Icel.

Sesampainya dirumah Icel, Icel mempersilahkan


teman-temannya untuk masuk “Yukk gaiss kita
nyantai di pendopo pinggir kolam renang aja”

“Tadi sampe mana dah?” tanya Eza sambil


mengeluarkan buku

“Nih yang halaman 35 za” jawab Pya

Setelah itu, si mbak mengantarkan cemilan dan juga


minuman “ini non cemilan dan minumannya”

“Iya mba makasih ya” ungkap Pya

“Ehh cel rumah lo kok sepi sih, emang ortu lo pada


kemana?” tanya Eza penasaran

“Iya ortu gue pada sibuk kerja” jawab Icel

“Oh gitu cel” lirih Eza

…..
Setelah tugas mereka selesai, mereka lanjut
berbincang-bincang kecil yang membuat
persahabatan mereka semakin dekat.
34
“Eh btw za lo udah punya pacar ya?” tanya Icel

“Hehe iya udah” jawab Eza

“Pacar lo anak mana? Satu sekolah juga atau


gimana za?” tanya Icel penasaran

“Ehmm… beda sekolah sih, tapi diatas kita 2 tahun


kayak ka Iqbal” sahut Eza

“Kenalin kalii, kan kita pengen tau pacar temen


kita” pinta Pya

“Hehe iya selau, nanti ada saatnya gue kenalin ko”


jawab Eza “oh iya, lo udah mulai deket ya sama ka
Iqbal? Tadi aja sampe dijemput haha” lanjut Eza

“Hah? Demi apa? Lo dijemput ka Iqbal py?” seru


Icel kaget

“Hehe iya, kemaren ka Iqbal ngajak berangkat


bareng soalnya” ucap Pya dengan malu

“Haha gercep juga ya. Kayanya dia suka deh sama


lo” ucap Icel sambil bercanda

“Engga lah cel, secara dia kan punya banyak temen


cewe yang lebih cantik dari gue. Mungkin dia
ngerasa kasian aja karna waktu itu gue pingsan”
jawab Pya dengan nada meyakinkan

35
“Kayanya engga deh Py, kayanya beneran dia suka
sama lo. Kita liat nanti aja deh” ucap Eza

Tiba – tiba hp Pya berdering, panggilan masuk dari


mamanya

drt… drt… drt…

Pya : “halo, assalamualaikum.. kenapa mah?”

Mama : “waalaikumsalam.. kamu dimana py? Ko


belum pulang?”

Pya : “oh iya aku lupa ngabarin mama, aku lagi


ngerjain tugas di rumah temen aku Icel”

Mama : “udah sore loh py, mau pulang jam


berapa?”

Pya : “iya mah, ini udah mau pulang ko”

Setelah mengangkat telpon dari mamanya, Pya


langsung pamit pulang ke Icel dan Eza. “Eh guys,
gue balik duluan ya. Udah disuruh pulang sama
mama gue nih” ucap Pya sambil membereskan
barangnya

“Eh gue juga balik deh, udah sore” sambung Eza

“Oh iyaa udah sore yaa, gaberasa deh. Yaudah hati-


hati ya kalian” jawab Icel

36
…..
Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 malam. Pya
yang sedang belajar, tiba – tiba mendapat panggilan
dari nomor yang tidak dikenal.

Pya : “halo…”

Iqbal : “selamat malam, apa benar ini dengan mba


Pamela?”

Pya : “iya, saya sendiri. Maaf, dengan siapa ya?”


Tanya Pya dengan sedikit bingung

Iqbal : “ini saya mau nganter paket mba. Tapi


alamatnya kurang jelas” ucap Iqbal sambil
menahan tawanya

Pya : “eh paket? Maaf mas, kayanya salah orang


deh. Saya ga mesen paket apa apa ko” jawab Pya
dengan panik

Iqbal : Sontak Iqbal tertawa terbahak – bahak


karena keluguen Pya “hahaha… lucu banget sih
Mel. Emang lo gak tau siapa gue?”

Pya : “tu-tunggu deh, kayanya aku kenal suaranya.


ehmm… ka Iqbal bukan?”

Iqbal : “hahaha.. iyaa, tuh tau”

Pya : “hehe iya suaranya khas, ada apa ka?”

37
Iqbal : “engga ko, gue cuma mau mastiin aja kalo
ini bener nomor lo bukan nomor sedot WC yang
ada di tiang listrik” gurau Iqbal

Pya : “hahaha… ka Iqbal ngelawak mulu nih”


jawab Pya sambil tertawa

Iqbal : “gitu dong ketawa. Btw lo lagi ngapain


Mel?”

Pya : “aku lagi belajar nih ka”

Iqbal : “oh lagi belajar, sorry ya gue ganggu.


Yaudah lanjut aja belajarnya, semangat!
Assalamualaikum”

Pya : “iya ka, makasih ya. Waalaikumsalam”

Setelah Iqbal menutup telpon, tanpa sadar Pya


tersenyum terus menerus

‘Eh kenapa ya ko gue senyam senyum sendiri gini. Tapi


tadi ka Iqbal lucu banget, bikin kepikiran aja nih. Duh
kenapasi gue…Udah udah ayo focus belajar Pya’ – batin
Pya

Setelah mereka telponan Pya mendapati sebuah


pesan dari Iqbal.

Iqbal : mel...

Pya : iya ka, ada apa?

38
Iqbal : besok makan di kantin bareng gue yaa

Pya : gimana yaa ka hehehe

Pya sedikit bingung, karena ia merasa tidak


sebanding dekat dengan Iqbal si pria popular
disekolah

Iqbal : gue gak nerima penolakan yaa

Pya : ehmm… okee dehh ka

…..
Icel terbangun dari tempat tidurnya, lalu ia
melakukan aktivitas seperti biasanya.

Setibanya Icel di sekolah tidak sengaja ia melihat


Rama di parkiran, lalu Icel menghampiri Rama
“Baru sampe kak?” sapa lembut Icel sambil
tersenyum manis

“Iya” jawab Rama dengan sedikit heran karena ia


tidak mengenal cewek tersebut

“Oh iya ka kenalin aku Icel dari kelas 10 Ipa 3 yang


waktu itu gak sengaja nyenggol kakak” ucap Icel
sambil mengulurkan tangan, disaat yang
bersamaan Rama membuka jaketnya sehingga
nametag nya terlihat

39
‘ahha! gue punya ide. Kayaknya gue harus ikutin cara
kak Iqbal deh’ – batin Icel

Sambil celingak celinguk melihat kearah nametag


“Eh gak usah ngenalin deh kak, aku udah tau kok
nama kakak. Rama kan namanya? Aku panggil
sayang aja kali ya” gurau Icel sambil menahan tawa
karena melihat mimik wajah Rama yang sedikit
ilfeel

Rama hanya tersenyum canggung mendengar


gurauan Icel. Lalu ia pergi meninggalkan Icel

‘Idihh ga sopan amat si tuh cowok, nanti kalo kepincut


tau rasa lo hahaha’ – batin Icel

.....
Bel istirahat berbunyi

“Ehh gais, gue hari ini ga makan bareng kalian dulu


yaa” ungkap Pya sambil membereskan buku di
mejanya

“Lah, kenapa py?” tanya Eza

“Iyaa, jadi semalem kak Iqbal ngajak gue ke kantin


bareng” ujar Pya

“Wuih… wuih… wuih… udah mantep aje lo py”


ledek Eza

40
“Gila… cowo hits macem ka Iqbal kepincut sama
kecantikan Pya” ucap Icel dengan bangga

Pya hanya tersenyum mendengar ledekan teman-


temannya. “yaudah, gue duluan yaa guys” Pya
beranjak dari tempat duduknya lalu pergi menuju
kantin.

Sesampainya dikantin, Pya belum melihat batang


hidung Iqbal. Tak lama kemudian Iqbal datang
menepuk pundak Pya, membuat Pya kaget.

“Udah lama nunggu ya? Nih minum dulu” ujar


Iqbal sambil membawa minuman di hadapan Pya

“Engga kok ka, aku baru aja sampe. Makasih ya kak


minumnya”

“Sebenernya gue ngajakin lo ke kantin mau nagih


janji lo, hari ini gue mau beli buku. Lo temenin ya!”

“Pulang sekolah ya kak?”

“Iyaa, gimana? Harus bisa sih” pinta Iqbal maksa

“Ehmm… yaudah deh kak” jawab Pya ragu

.....
Sepulang sekolah Pya sudah menunggu Iqbal di
depan gerbang sekolah.

Tin… tin… ~ suara klakson motor Iqbal


41
“Yukk naik” ajak Iqbal sambil memberikan helm.
Pya langsung memakainya dan menaiki motor.

Setibanya Iqbal dan Pya di gramedia, Iqbal


langsung mencari buku yang ia mau.

Seselesainya Iqbal mencari buku di kiloedia, Iqbal


mengajak Pya untuk makan terlebih dahulu.

“Lo laper gak sih? Makan dulu yuk” ajak Iqbal

“Mau makan apa emang ka?”

“Gimana kalo makan di Losaria aja?”

Tak sadar waktu telah larut malam, Pya yang


melihat jam kaget karena ia lupa mengabari
mamanya “eh yaampun ka, udah jam segini.
pulang aja yuk udah malem banget” ajak Pya
sedikit khawatir

“Eh iya udah jam segini, gak berasa ya” ucap Iqbal

“Iya ka, makannya di rumah aja gapapa kan ka?”


tanya Pya. Iqbal hanya tersenyum sambil
mengangguk

Iqbal dan Pya bergegas ke parkiran karena sudah


terlalu malam. Iqbal tidak sengaja menggandeng
tangan Pya yang membuat jantung Pya berdebar.

42
…..
Sesampainya Pya dirumah, Pya yang sudah
ditunggu oleh mamanya langsung di interogasi.

“Ohh jadi sekarang kamu pergi berduaan tanpa


seizin mama ya” omel mama Pya

“Maaf mah aku lupa kabarin mama, soalnya hp aku


lowbat” jawab Pya ketakutan

“Pergi kemana kamu jam segini kok baru pulang?”


tanya mama dengan nada marah

“Aku cuma anter ka Iqbal beli buku aja kok ma”


jelas Pya

“Mulai besok gak ada ya mama liat kamu di anter


jemput sama cowo, biar papa sama abang aja yang
nganter kamu” jelas mama “dari tadi papa nanyain
kamu, mama udah bilang kalo kamu lagi ngerjain
tugas, eh kamu malah pulang sama cowo”

Sambil menuju ke arah Pya dan Mama “Oh jadi tadi


Pya pulang sama cowo mah?” mamanya tidak
menjawab, Pya hanya menunduk dan terdiam.
“Apa-apaan sih Pya kamu ini anak perempuan loh,
gak baik di antar pulang malam-malam sama cowo.
Kalo tetangga liat mau di bilang perempuan apa
kamu!” ujar papa dengan nada sangat marah

43
“Bukan cuma kamu yang akan di cap jelek sama
tetangga, tapi mama dan papamu sebagai orang tua
juga akan di cap jelek!” sambung mama

Tanpa berbicara satu kata pun Pya hanya tertunduk


dan menangis

“Udah kamu masuk kamar sana dan jangan lupa


omongan papa sama mama yang tadi” suruh papa.
Pya langsung menuju kamarnya sambil menangis

…..
Keesokan harinya Pya merasa tertekan karena
kedua orang tuanya masih saja mengungkit
masalah semalam. Akhirnya Pya mengajak Icel dan
juga Eza untuk bertemu di sekolah karena Pya ingin
menceritakan permasalahan yang sedang ia hadapi.

Pya turun dari kamarnya lalu bergegas untuk


berangkat “ma, aku izin mau eskul ya”

‘duhhh, semoga dapet izin deh dari mama’ – batin Pya

“Sama siapa kamu?” tanya mama

“Kan dianter sama abang, aku disana sama temen


aku ko” jawab Pya

“Yaudah hati-hati. Pulangnya kabarin lagi biar


abang yang jemput” seru mama

44
Luluh

Icel lebih dulu sampai di sekolah, tidak sengaja


Rama lewat di hadapan Icel yang sedang duduk di
koridor “subhanallah calon imam ganteng banget
masih pagi” frontal Icel sambil terkesima melihat
Rama. Rama menoleh ke arah Icel lalu tersenyum.

“Aduhh, aduh di senyumin calon” ucap Icel sambil


senyum. Rama tidak menanggapi gurauan Icel
sambil meninggalkan Icel sendiri

“Mau kemana ka?” tanya Icel yang ternyata


mengikuti Rama dari belakang

“Ngapain lo ngikutin gue?” tanya Rama

“Seneng kan diikutin” jawab Icel sambil senyum-


senyum ke arah Rama

“Aneh” seru Rama

“Jangan gitu ka, gak baik loh cetus sama calon. Aku
Cuma gabut aja kok nungguin temen” jelas Icel

“Terus?” sahut Rama

“Yaaa, aku ikut kakak biar gak bete. Di sinisin


kakak juga ilang betenya aku hehehe” jawab Icel.
Rama tidak menjawab Icel lagi. “ka Rama mau
latihan basket ya?” tanya Icel
45
“Loh, kok lo tau?”

“Yaa. Itu kan kakak pegang bola basket hehehe


gimana sih. Gak usah salting kak” gurau Icel

Rama tidak merespon dan jalan begitu saja kearah


lapangan basket. Icel terus mengikuti Rama.
Sesampainya di lapangan basket, Icel langsung
mengabari teman-temannya melalui chat grup yang
isinya hanya mereka bertiga

Ting…

Notif pesan masuk dari Icel di grup.

“Kacamin”

gue udah di pinggir lapangan basket nih, kita ngobrol


disini aja ya gaiss – Pesan Icel

sontak Eza dan Pya membaca chat grup dari Icel

yauda gue otw kesana ya bentar lagi sampe – Pesan Eza


oke cel, tapi kayanya gue agak telat deh soalnya macet –
Pesan Pya

Sambil menunggu Eza dan Pya datang, mata Icel


selalu tertuju kearah Rama yang sedang main
basket. Disaat Icel sedang focus melihat Rama, tiba-
tiba Eza datang sambil berteriak

46
“Woi Icel!” teriak Eza memanggil Icel. Sontak Icel
menoleh sambil melambai kearah Eza

“Mana nih si Pya belum dateng? Terus lo ngapain


disini? tumben banget” Tanya Eza sambil
memperhatikan lapangan basket

“Gatau, mungkin bentar lagi sam-”

“Ohh… pantesan lo ngajakin kita ngobrolnya disini


aja, ternyata ada doi toh” sambung Eza yang
memotong pembicaraan Icel. Icel hanya menjawab
dengan senyuman

Tidak lama kemudian Pya datang “eh sorry ya gue


telat”

“Santuy ajalah py, sini duduk dulu” sahut Eza

“Emang ada apa sih py? Sampe pengen cerita


langsung gini?” Tanya Icel penasaran

“Tapi pas gue cerita jangan dipotong ya, nanti gue


lupa” ucap Pya, kedua temannya menjawab dengan
mengangguk. “jadi gini…” Pya menceritakan
semua permasalahannya yg kemarin ia alami.

“Yaampun… ortu lo beneran sampe marah kayak


gitu py?” tanya Eza terheran

“Jadi orang tua lo itu gak suka kalo lo pacaran atau


deket sama cowo?” tanya Icel memastikan
47
Pya hanya mengangguk. Lalu Eza dan Icel memberi
sedikit masukan dan kata-kata semangat. Pya
mendengarkan dan menerima dengan baik
masukan kedua temannya.

“Makasih ya guys udah mau dengerin curhatan


gue” ucap Pya sambil tersenyum kecil

“Iyaa, pokoknya kalo kalian ada apa apa cerita aja,


pasti di dengerin ko” seru Icel, Pya dan Eca
mengangguk

“Lagian ka Iqbal ngapain sih pake anter jemput gue


segala” ucap Pya heran

“Hah? Lo masih nanya hal yang udah jelas kaya


gitu py?” tanya Eza sedikit kaget

“Emang lo gak sadar perlakuan ka Iqbal ke lo tuh


beda?” tanya Icel

“Beda? Beda apanya sih?” tanya Pya yang masih


gak paham

“Menurut lo aja deh ka Iqbal tuh gimana sama lo?”


tanya Icel sedikit emosi

“Yaa, baik sih. Ehmm kenapa ya dia baik sama gue,


apa karna dia pernah punya salah ke gue terus dia
mau tebus gitu kali ya” jawab Pya yang polos. Icel
hanya diam sambil menahan emosinya. “ohh atau
48
dia baik karna kasian sama gue ya? gara-gara
waktu itu gue pingsan” sambung Pya

Icel agak frustasi karna keluguen Pya lalu ia


menarik napas panjang dan tersenyum “Bukan gitu
maksud gue Pya sayang, ehmm gimana ya
jelasinnya”

“Haha jangan sampe aja lo nanya langsung kayak


gitu ke ka Iqbal” ujar Eza sambil tertawa melihat
sikap temannya yang polos polos ngeselin

“Ih ko lo tau za? sebenernya tuh kemaren gue mau


tanya, tapi ragu” ucap Pya

“Bloon!! gimana ya jelasinnya ke lo” ucap Eza juga


ikutan kesal

“Ih apaan sih. udah lah gue capek ngomong sama


kalian, gak jelas” gerutu Pya

“Dihhh” jawab Eza dan Icel serentak saling


menatap satu sama lain

…..
Setelah mereka selesai memberi masukan kepada
Pya, lalu Icel bergegas menghampiri Rama yang
sedang istirahat

“Guys… bentar yaa, gue mau ngasih air minum ke


doi dulu” ucap Icel sambil membawa sebotol air
49
“Iya cel lanjut!” jawab Eza mendukung

Lalu Icel berlari kearah Rama sambil menyodorkan


air minum “nih ka minumnya”

“Eh gausah, gue bawa minum ko” tolak Rama


sambil memperlihatkan minumnya

“Itu air minumnya udah mau abis ka, pamali juga


loh ka rezeki ditolak” pinta Icel sambil
menyodorkan air minumnya lagi

Akhirnya Rama pun mengambil air minum yang


diberikan Icel “oke gue ambil ya, ini lo ga ngasih
sesuatu kan di dalemnya”

“Engga ko ka tenang aja, cuma dikasih mantra


doang” jawab Icel bercanda

Sontak Rama kaget sambil menyembur air yang


sedang diminumnya “hah? Mantra apaan?”

“Mantra cinta” jawab Icel sambil tertawa. Rama


sedikit tertawa mendengar gurauan Icel

“Enggalah ka santai aja, gaada apa apa ko


diminumannya” sambung Icel

“Oke makasih ya, gue mau lanjut latihan dulu”


jawab Rama

50
“Iyaa sama sama, semangat latihannya ya calon
imam” ucap Icel. Rama tersenyum sambil berjalan
kearah lapangan

Lalu Icel kembali ke tempat teman-temannya


berada. “Guys… kantin yuk, laper nih”

Mereka langsung bergegas ke kantin. Eza yang


sedang memperhatikan sekeliling kantin “lo pada
pesen samain aja ya, gue males kalo lo pada beda”.
tanpa basa-basi mereka menyetujui ucapan Eza

…..
Tiba tiba notif pesan masuk ke handphone Eza

Ting…

Kenzo : kamu dimana sayang? Aku kangen nih,


ketemuan yuk

Eza : aku lagi main sama temen yang, kalo


ketemuannya besok gimana? Soalnya kalo ditinggal
gaenak nih

Kenzo : kamu semenjak masuk SMA ko kaya gini


sih, dulu aku selalu di prioritasin

Eza : bukan gitu maksud aku yang, soalnya temen


aku lagi ada masalah jadi gaenak kalo aku tinggal
pergi

51
Kenzo tidak membalas pesan dan langsung
menelpon Eza

drt… drt… drt…

“Ehmm… bentar ya gue mau angkat telpon dulu”

“Iya za…” jawab Pya yang sedang asik makan

Selang 5 menit setelah mengangkat telpon, Eza


balik ke meja

“Siapa za?” tanya Icel

“Pacar gue” jawab Eza agak lesu

“Lo gapapa kan za? Ko kaya bete gitu mukanya”


tanya Pya

Dengan mimik wajah sedikit kesal “Gapapa ko,


udah yuk lanjut makannya”

Beberapa menit kemudian Kenzo tiba di kantin


langsung menghampiri Eza dan menarik paksa
tangan Eza “Ayo ikut aku!” suara paksaan Kenzo

Eza yang masih kesal itupun kaget saat Kenzo


datang dan menarik paksa “Eh, apa sih?” ucap Eza
sambil lirik ke arah Pya dan Icel “oh kamu udah
dateng yang? Bentar ya guys” sambung Eza
menutup-nutupi. Eza mengikuti Kenzo dan
meninggalkan kantin. Mereka berbincang-bincang

52
yang mengakibatkan pertengkaran diantara mereka
berdua.

“Kamu kenapa kesini? Kalo ada yang mau


diomongin kan bisa baik baik, gausah tarik tangan
aku kayak tadi, malu diliatin temen aku tau” ucap
Eza dengan kesal

“Karena kamu gamau nemuin aku, kamu malah


prioritasin temen kamu itu!” jawab Kenzo

“Selama ini juga kan aku selalu nurut apa kata


kamu, dan sekarang aku cuma pengen main sama
temen aku doang, tolong kamu ngertiin posisi aku
ken.” ucap Eza.

“Hebat ya kamu! Sekarang udah mulai ngebantah


omongan aku! Gue minta sekarang lo harus ikut
sama gue!” paksa Kenzo

“Gabisa ken. Aku udah janji sama temen aku buat


dengerin masalah dia, dia lagi butuh support ken”
ucap Eza dengan memohon

Kenzo langsung menarik tangan Eza tanpa ada


bantahan sedikitpun. Eza pergi tanpa pamit
meninggalkan teman-temannya yang lagi asyik
makan di kantin.

53
Diwaktu yang bersamaan Icel melihat Rama sedang
memesan makanan, dengan beraninya Icel
menghampiri Rama yang sedang duduk untuk
menunggu makanan tiba.

“Eh ada ka Rama, udah aku duga kita ketemu lagi,


pasti kita jodoh hehe” Goda Icel yang langsung
duduk dihadapan Rama

“Gue juga tiap hari ketemu temen gue, berarti gue


jodoh dong ama dia haha” Ucap Rama

“ya enggalah ka, jodoh ka Rama itu cuma Icel


seorang hahaha” Gurau Icel, dan Rama hanya
tertawa kecil

“Oh iya ka, berarti ka Rama setiap sabtu selalu


kesekolah dong buat ekskul basket?” tanya Icel

“Iya, kenapa emang?” Jawab Rama

“Oke ka, berarti jadwal hari sabtu aku kesini anterin


minum buat ka Rama hehe” goda Icel lagi

“gak usah, gue biasa bawa minuman sendiri kok”


tolak Rama dengan nada cuek

“Minuman ka Rama aja kurang tadi, untung aja ada


minuman dari aku, jadi ka Rama gak kehausan
deh”

54
Ditengah perbincangan mereka, makanan Rama
pun datang. “Eh makanan gue udah datang nih,
Gue makan dulu ya” Ujar Rama

“Gak perlu disuapin kan ka?” tanya Icel sambil


bercanda, dan Rama pun hanya tersenyum

“Oh iya ka, aku pamit dulu ya ka mau ke temen


aku, kasian ditinggalin sendiri hehe. Makan yang
kenyang ya ka hehe” jawab Icel sambil berdiri dan
pergi meninggalkan Rama sendiri. Gak sengaja Icel
berpapasan dengan temen Rama yang rambutnya
sedikit ikal

‘ehmm… itu kayaknya temen ka Rama deh, gue sering


liat dia bareng ka Rama gitu sih. Mau coba minta nomor
ka Rama ahh’ – batin Icel

“Maaf ka, kaka temennya ka Rama kan ya? Tanya


Icel agak sedikit ragu

“Iya gue temen Rama, kenapa?” jawab pria si


rambut ikal

“Aku disuruh ka Rama minta nomernya ke kaka”


pinta Icel sambil berharap

“Ehmm… nomernya si Rama?” Tanya si rambut


ikal untuk meyakinkan

“Iya ka” jawab Icel penuh harap


55
“Nih nomernya Rama” ucap si rambut ikal sambil
mengeluarkan handphonenya lalu memberinya
kepada Icel dan Icel pun berhasil mendapatkan
nomer Rama

‘Akhirnya… gue dapet nomernya ka Rama juga haha,


nanti malem gue hubungin dia ahh…’ batin Icel

Icel pun menghampiri Pya yang sedang makan dan


tiba tiba Icel mengingat Eza yang tak kunjung
datang. “py si Eza kok belum balik sih, coba lo
hubungin dia deh, gue khawatir dia kenapa - napa”
ujar Icel yang khawatir kepada Eza. Pya hanya
mengangguk.

“Kacamin”

Za, lo dimana? Ko belum balik juga sih? – Pesan Pya

15 menit kemudian, Eza membalas pesan yang


berada di grup

Maaf ya, tadi gue buru buru, gak sempet pamit sama
kalian – Pesan Eza
Tapi lo gapapa kan? – Pesan Icel
Tenang aja, gue gapapa kok – Pesan Eza
Lo lagi sama pacar lo kan za? – Pesan Pya
Iya py – Pesan Eza

56
Yaudah oke za, pokoknya jaga diri ya za – Pesan Icel

…..
Malam telah tiba, saatnya rencana Icel untuk
menghubungi Rama di mulai. Tetapi Icel bimbang.

‘duh gue telpon atau engga ya, atau WA aja deh, ih tapi
nanti kalo gue WA gak dibales lagi, telpon aja deh’ –
batin Icel sambil menggenggam handphone lalu
Icel pun langsung menelpon Rama.

Tut… tut… tut…

suara handphone mamanggil, tak lama kemudian


Rama pun mengangkat telpon.

Rama : “Halo!” sapa suara Rama

Icel : …… “subhanallah suaranya ka Rama Adem bener


kayak ubin masjid” batin Icel

Rama : “Halo, ini siapa?” sambung Rama

Icel pun memberanikan diri untuk bersuara dan


membalas suara Rama

Icel : “assalamualaikum ka, ini aku Icel hehe“


Jawab Icel dengan malu

Rama : “Hah! lo dapet nomor gue dari mana?”


jawab Rama dengan nada kaget

57
Icel : “Ada deh, Icel gitu loh haha, jangan lupa di
save ya ka nomor aku…” ledek Icel

Rama : “ehmm… yaudah gue putus dulu ya


telponya, soalnya lagi ada kesibukkan” jawab Rama

Icel : “e-eh… bentar ka, aku mau ngasih tau, hari


senin pas jam istirahat temuin aku di koridor kelas
deket kantin ya, oke ka? Semangat sibuknya ya ka,
sama kalo tidur jangan lupa mimpiin aku hehe, bye
ka!” sambung Icel

“Hadehhh, ni anak selalu aja… gue temuin manusia


aneh itu gak yaa” – batin Rama

…..
Hari senin pun tiba, bel masuk sekolah berbunyi,
Icel yang tampak ceria membuat heran temennya

“Cel bahagia bener kayaknya hari ini” kata Pya

“Tau nih, itu lo bawa paperbag isinya apaan dah,


tumben tumbenan bawa begituan?” tanya Eza
dengan nada penasaran

“Ada deh, nanti gue ceritain ya, sama satu lagi


nanti pas istirahat kalian duluan aja, nanti gue
nyusul, soalnya gue ada misi penting yang harus
diselesaikan hahaha” kata Icel

58
Pelajaran pun dimulai, semua murid
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.
Ditengah pelajaran Aksara berbicara kepada Eza

“Woy za, pulang sekolah pergi yuk, makan kek ke


Mall deket sekolah ini, sekalian kenalin daerah sini”
ajak Aksara

“Hah? Hari ini?” jawab Eza

“Iya hari ini lah, masa tahun depan” gurau Aksara

“Ehmm… gimana ya, yaudah deh gue juga gak ada


kegiatan sih” jawab Eza menyetujui

Setelah beberapa jam pelajaran, bel istirahat


berbunyi, Icel langsung bergegas menemui Rama di
koridor kelas

‘Bismillah, semoga ka Rama mau nemuin aku, semangat


cel’ – batin Icel

Sesampainya di koridor kelas, ternyata Rama sudah


menunggu duluan, Icel langsung menghampiri ka
Rama yang sedang duduk disana

“Hai, udah lama nunggunya ka?” tanya Icel yang


sudah membuat Rama menunggu

“Ehmm… engga kok, ada apa emang?”

59
Sambil menjulurkan tangannya Icel memberikan
sebuah paperbag “Ini… aku mau kasih makanan
buat ka Rama, ini aku bikin sendiri loh ka hehe.
Dimakan ya aku buatnya pake rasa cinta loh”

“Kok tumben tumbenan kasih beginian” ucap Rama


bingung

“Hehe iya, mau kasih aja ke kaka, santai aja gak ada
peletnya kok” sambung Icel

“Oke deh gue terima ya” ucap Rama sambil


mengambil paperbag yang ada di tangan Icel

“Nah gitu dong, semoga suka ya kaa” kata Icel

“Haha bisa aja, btw makasih ya, lo mau sekalian ke


kantin kan? Yuk, bareng aja kesana” ajak Rama

“Boleh deh ka” jawab Icel mengikuti langkah Rama

‘akhirnya Rama cepet luluh juga kan sama gue, ahhh Icel
gituuu lohhh hahaha’ – batin Icel sambil senyum-
senyum

Rama yang melihat ke arah Icel yang sedang


tersenyum “Cel, lo ngapa?”. Icel yang lanjut
berjalan tak menggubris pertanyaan dari Rama

“Cel… ehh lo mau kemana? Duduk sini aja” tanya


Rama lagi sambil sedikit teriak. Icel yang

60
mendengar suara Rama langsung menoleh ke
belakang, ternyata Rama sudah duduk

‘hadduhhh, malu banget gue’ – batin Icel

“E-eh iya kak” ucap Icel gagap

“Duduk sini, kebanyakan bengong si lo jadi bablas


kan” kata Rama

“Aku pesen makanan dulu deh kak” ucap Icel


sambil terbangun dari tempat duduknya

“Ngapain? Makan aja sini berdua. Lagian lo bawain


makanan banyak bener sih, dikira gue abis nguli
apa” ucap Rama

“I-itu kan buat ka Rama. Terus maksudnya ka


Rama aku yang suapin ka Rama gitu?” kata Icel
sedikit bergurau

“Yaa… ga gitu konsepnya. Bentar gue ambilin


sendok dulu” ucap Rama sambil berdiri

“Oh hehe iyaa kak”

‘gilaaa... masih ga nyangka gue bisa bikin seorang Rama


jadi cair begini. Ga sia-sia perjuangan gue’ – batin Icel
merasa bangga

“Yuk makan” ajak Rama setelah mengambil sendok

61
Pertengkaran

Bel pulang pun berbunyi. Eza yang memiliki janji


dengan Aksara sepulang sekolah langsung
membereskan alat tulisnya

“Ayo za” ajak Aksara

“Ehmm… Iya sabar dulu kekk” jawab Eza yang


masih sibuk membereskan alat tulis

“Lama lo za, gue tunggu parkiran ya” ucap Aksara

“Yauda sanaaa”

Icel yang tidak sengaja menmdengar percakapan


Eza dan Aksara langsung bertanya “mau kemana lo
berdua kaga ngajak-ngajak kita. Gitu amat”

“Ah lo, gue juga gatau si Aksara ngajak ke mall”


jawab Eza

“Lo mau ajak kita ke mall za?” sambung Pya


dengan muka polosnya

“Apaan si py, gue ngomong apa lo nyautnya apa”


jawab Eza sedikit ngegas

“Itu si Aksara ngajak Eza ke mall. Bukan ngajak lo


bambang” jelas Icel

62
“Yaudah deh, gue duluan yaa guys. Aksara udah
nungguin” selang Eza yang bergegas meninggalkan
kedua temannya

…..
Eza langsung menghampiri Aksara “Gue naik ya”,
sahut Aksara dengan mengangguk. Aksara
langsung menjalankan motornya menuju mall

“Lo tau daerah sini gak ra?” tanya Eza

“Gak tau sih, kan lewatin jalan sini baru pas mulai
sekolah aja” saut Aksara

Sambil menunjuk ke arah warung makan “Tuh ra,


makanan disitu enak banget apalagi ikan bakar
daun kemanginya, juara pokoknya”

“Lo suka makan disitu za? Boleh nanti kita makan


disitu gimana?” tanya Aksara

“Gue sih gak selalu makan disitu, cuma dari


beberapa tempat, yaa tempat itu favorite. Tapi gak
sekarang lah ra kalo mau makan disitu” kata Eza

“Yauda zaa, nanti kapan kapan yaa” ajak Aksara

“Okee boss” jawab Eza menyetujui

63
…..
Sesampainya di parkiran mall Eza langsung turun
dari motor dan bergegas jalan ke pintu masuk mall

“Ini namanya Lobby Perintis ra, gue sering naik


grab dari sini kalo lagi gak di jemput” cerita Eza

“Lo suka makan ayam Rikeju gak za” tanya Aksara

“Gak terlalu suka pedes sih ra” jawab Eza

“Ayamnya bau tau, kalo ditempat tinggal gue yang


dulu” canda Aksara

“Bau apa?” tanya Eza

“Bau gitu soalnya tuh yaa kandang ayamnya


disamping tuh toko Rikejunya“ jawab Aksara
sambil ketawa ngakak

“Bisa aja lo hahahah. Kita mau kemana nih ya yang


enak?” sambung Eza

“Lo lagi mau makan apa za? Itu ada minuman


chatjam. Mau?” tanya Aksara

“Ehmm… boleh deh”

Aksara bergegas untuk mengantri didepan Chatjam

Eza yang menunggu Aksara lalu mendapatkan


sebuah pesan

64
Ping…

Kenzo : sayang, kamu udah pulang belum?

Eza : udah nih sayang

Kenzo : yauda kamu istirahat gih sayang, nanti


malem aku mau ketemu kamu ya

Eza : okee sayangku, nanti malem kita ketemu ya

…..
Aksara selesai memesan minuman langsung
menghampiri Eza “Nih za”

“Makasih ya” ucap Eza

“Kalo disini ada toko sepatu spacs gak za?” tanya


Aksara

“Oh, ada kok itu sepatu khusus cowok kan?”

“Iyaa za, betul” sambung Aksara

“Tokonya ada di lantai 3, pojokan gitu sih kalo gak


salah deket toko Minijadi” ucap Eza “lo mau beli
sepatu ra?” tanya Eza

“Iya nih sekalian aja yukk, mau kan nemenin gue?”


ajak Aksara, Eza mengangguk

Eza dan Aksara bergegas ke arah toko yang di


maksud. Sesampainya di toko, Aksara langsung
65
memilih sepatu yang ia suka dan langsung
membayarnya

“Yukk, udah selesai nih. Kita makan dulu yuk za”


ajak Aksara

Lalu Eza dan Aksara langsung menuju tempat


makan yang beraneka macam Seafood. Tak di
sangka ternyata di sana ada temannya Kenzo, lalu
temannya Kenzo yang melihat Eza sedang bersama
pria lain langsung mengambil foto dan
mengirimnya ke Kenzo yang membuat Kenzo
marah dan kesal lalu menghampiri Eza di sebuah
tempat makan di mall.

‘ANJINGGG, cewek gue bohong demi buat jalan sama


tuh cowo, siapa sih tuh cowok kurang ajar banget!!’ –
batin Kenzo

15 menit kemudian Kenzo sudah sampai, dan


langsung ketempat makan yang beritahukan oleh
temannya.

“Ezaaa” Kenzo berteriak dan menghampiri Eza


sambil menarik tangan Eza. Eza hanya terdiam
serta kaget

“Eh santai bro, gaboleh kasar sama cewe” ucap


Aksara sambil melepas tangan Eza yang digenggam
oleh Kenzo
66
“Lo siapa? HAH!” ucap Kenzo kesal. Kenzo yang
terbakar api cemburu pun lalu menarik kerah baju
Aksara dan menantangnya “Berani beraninya lo
ajak cewek orang jalan seenak jidat lo!”

“Ehh ehh apaan sih! Udahh, malu di liatin orang


banyak” ucap Eza sambil melerai mereka yang
saling emosi

“Za, mau aja lo punya cowok model begini” ucap


Aksara sambil melepaskan tangan Kenzo

“Diem lo! Gausah ikut campur urusan gue, ini


pacar gue” bentak Kenzo yang langsung menarik
paksa Eza dan meninggalkan Aksara sendiri.

Kenzo dan Eza bertengkar di dalam mobil “Ken


bisa gak sih gausah narik tangan”

“Udah diem, lo tau gak sih kesalahan lo apa?!”


bentak Kenzo sambil nunjuk ke arah Eza

“Iya aku tau, aku udah bohong sama kamu, terus


aku jalan sama cowo, aku minta maaf” ucap Eza
sambil memohon

“Lo kan tau sikap dan sifat gue bakal begini, kalo lo
bikin gue kesel!” ucap marah Kenzo

“Iya aku minta maaf, aku tau. Tapi ken kalo


masalah jalan sama cowo, itu cuma temen kelas
67
aku, dia minta nemenin aku buat liat daerah sini.
Kalo aku bilang sama kamu, pasti kamu gabakal
izinin aku” jelas Eza

“Gue gamau ada tapi-tapian za! lo tuh udah salah,


udah bikin gue kesel!” bentak Kenzo sambil
menampar pipi Eza

“Iya aku janji gak kayak gitu lagi sama kamu, udah
ya ken” ucap Eza yang sudah bercucur air mata

Setelah mereka berbincang dan mendengarkan satu


sama lain, Eza menenangkan Kenzo yang sedang
terbawa emosi, untuk meredekan emosinya.

“Yaudah sekarang lo gue anterin balik. Apus air


mata lo, nanti dilihat orang, bikin malu!” Kenzo
langsung mengantarkan Eza untuk pulang.

…..
Di sisi lain Eza merasa gelisah setelah kejadian tadi
siang, karena Kenzo belum mengabari sama sekali.

Beberapa kali chat dan telpon Eza tidak ada respon


dari Kenzo, membuat Eza semakin tak menentu.

‘Kenzo kamu kemana sih, bikin aku khawatir’ –Ujar


batin Eza

Eza masih berusaha menelpon Kenzo berharap


Kenzo mengangkat telpon darinya.
68
Karena tak ada respon juga dari Kenzo, akhirnya
Eza mencari tahu dengan menelpon beberapa
teman dekatnya Kenzo dan ternyata Kenzo berada
di salah satu bar di Jakarta

‘kenapasih ken bisa-bisanya lo kesitu, kesalahan gue


sampe fatal banget ya sampe buat lo kayak gini. Kok gue
nyesek yaa denger Kenzo ke tempat itu’ – batin Eza

Sehabis Eza sholat isya, Eza melihat ponsel, dan


mendapatkan notif pesan dari Aksara

Aksara : Zaa, lo lagi dimana? Udah pulang?

Eza : Udah kok ra

Aksara : Alhamdulillah. Gimana? lo baik - baik aja


kan? Sorry ya gue baru nanya kabar lo, takutnya lo
masih sama pacar lo

Eza : Baik ko, iya gapapa ra gue juga minta maaf ya


tadi lo gue tinggal sendirian

Aksara : Iya za gue ngerti kok, tenang aja. kalau lo


butuh apa apa bilang aja ya za.

Eza tidak membalas lagi pesan dari Aksara, Eza


langsung pergi ketempat tidur, lalu terdiam sambil
memikirkan hubungannya dengan Kenzo, sampai
ketiduran.

69
Tiba tiba di pagi hari panggilan masuk dari Kenzo,
setelah Kenzo memikirkan ulang tentang kejadian
kemarin

drt… drt… drt…

Eza : “halo sayang”

Kenzo : “iya halo, kamu lagi apa?

Eza : “aku lagi siap-siap sekolah, kenapa sayang?”

Kenzo : “gapapa, aku cuma mau minta maaf soal


kemaren, aku kayak gitu karna aku takut
kehilangan kamu”

Eza : “iya gapapa, aku ngerti kok sama sikap kamu”

Kenzo : “aku jemput ya, mulai sekarang berangkat


sekolah sama pulang sekolah sama aku aja ya”

Eza : “emang gak ngerepotin kamu?”

Kenzo : “engga kok sayang, aku lakuin kan demi


kamu hehe“

Eza : “yaudah iya yang, aku tunggu yaa”

20 menit kemudian …

Tin… tin… ~ suara klakson motor Kenzo

Kenzo tiba di depan rumah Eza

70
“Eh Kenzo udah dateng, aku pamit dulu ya mah”
Eza pun bergegas menghampiri Kenzo

“Hai…” sapa Eza dengan senyum gembira

“Hai… ayo naik, nanti kesiangan” suruh Kenzo

…..
Di depan kelas Aksara sedang menunggu Eza
datang untuk menanyakan keadaan Eza secara
langsung.

Eza pun datang dan bertanya kepada Aksara “Woy,


ngapain lo tumben udah dateng duluan, biasanya
juga telat”

“Haha gue mah emang rajin kali, waktu itu karena


gue anak baru aja dan gatau kelas” ujar Aksara

‘ehmm… gue tanya kabarnya gak ya, tapi kayaknya ini


anak gak kenapa-napa sih’ – batin Aksara

“Haha alesan aja lo, bilang aja nungguin gue kan…”


sahut Eza “udah ah mau ke dalam kelas dulu, bye”

Bel pun berbunyi, semua siswa masuk ke dalam


kelasnya masing-masing. Di kelas IPA III Jam
pelajaran segera di mulai. Guru pun datang dan
langsung menjelaskan materi lalu ditengah
penjelasan, beliau memberikan tugas yang dimana

71
muridnya harus mencari referensi buku di
perpustakaan

“Baik anak-anak ibu akan memberikan tugas di


halaman 58 kalian cari referensi dari buku lain ya,
kalian silahkan pergi ke perpustakaan”

Murid pun serentak menjawab “baik bu”

Para murid langsung bergegas ke perpustakaan dan


berpencar untuk mencari buku.

“Gue mau nyari buku disana” ucap Eza sambil


menunjuk ke tempat yang ingin dia datangi

“Ehmm kalo gue mau nyari ka Rama aja biasanya


kan dia di perpus hehe, tolong cariin buku buat gue
ya py, lopyu” ucap Icel yang langsung pergi

“Sabar ya py” kata Eza sambil menepuk pundak


Pya dan meninggalkannya. Pya hanya menghela
napasnya ‘untung temen’

Selagi Pya mencari buku, tiba-tiba ada yang


memanggil Pya, suara itu tidak asing baginya
“Hei…” Pya menoleh, menemukan Iqbal yang
sedang tersenyum manis kepadanya lalu Pya
membalas dengan senyuman

“Tumben ke perpus, lagi cari buku?” tanya Iqbal

72
“Iya nih ka, disuruh nyari buku buat referensi gitu”
jawab Pya sambil melanjutkan mencari buku

Iqbal mengangguk “udah dapet bukunya?”

“Belum, ka Iqbal lagi nyari buku juga?” tanya Pya

“Gue? Engga… gue lagi nyari pacar” gurau Iqbal

“Hah? Nyari pacar di perpus? Emang ada?” tanya


Pya polos

“Ada, gue udah nemu ko” ucap Iqbal sambil


senyum senyum

Pya menjadi lesu setelah mendengar Iqbal


menemukan pacarnya di perpus “Bagus deh, terus
dimana pacarnya?”

“Nih di depan gue” ucap Iqbal yang masih juga


senyum senyum

Pya bingung karena di depan Iqbal itu hanya ada


dirinya “Hah? Depan ka Iqbal?” Pya menoleh ke
belakang “Gak ada siapa-siapa tuh ka”. Iqbal hanya
bisa tertawa melihat tingkah Pya yang menurutnya
sangat lucu

Tiba-tiba Icel datang “Py… udah nemu belum? Eh


ada ka Iqbal”

“Belum cel, lo udah nemu?” tanya Pya

73
“Nemu apa? buku atau ka Rama?” tanya balik Icel

“Ya buku lah, kan kita kesini mau nyari buku,


bukan nyari ka Rama” jawab Pya

“Tadi kan gue nitip ke lo, gue mau nyari ka Rama


dulu, tapi ka Rama nya gak ada huhu” ucap Icel

“Rama? Rama anak basket bukan?” sambung Iqbal

“Iya iya bener ka, sekelas sama ka Iqbal?” tanya Icel


dengan semangat

“Beda, dia Ipa gue Ips. Tapi gue kenal sama dia,
satu tim basket soalnya” jawab Iqbal

Pya melihat mereka sedang asik berbincang,


akhirnya ia melanjutkan mencari buku disekitar
situ

“Ohh kirain sekelas hehe” ucap Icel

“Kenapa? Lo suka ya sama dia?” tanya Iqbal

“Iyaa, eh engga maksudnya iyaa gimana ya haha


tadinya mau suka sama ka Iqbal, tapi udah punya
Pya, gak jadi suka deh” ucap Icel sambil tertawa.
Iqbal kaget dengan ucapan Icel dan hanya tertawa
kecil sambil melihat kearah Pya

Pya yang sedang melanjutkan mencari buku


mendengar percakapan mereka, ia bingung karna

74
namanya disebut dalam obrolan, Pya menoleh
“Kenapa? Ko nyebut nyebut nama gue?”

“Haha gapapa mel, mau gue bantu cari bukunya


gak?” tanya Iqbal sambil menghampiri Pya

“Gak usah ka, kayanya buku ini bisa jadi referensi


deh” ucap Pya sambil melihat lihat isi buku

“Udah nemu py?” tanya Icel langsung


menghampiri Pya sambil melihat buku yang
dipegang Pya “Iya ini bener py bisa buat referensi,
gue juga ngambil buku yang kayak gini deh”

“Udah nemu nih bukunya? Yaudah gue duluan ya”


ucap Iqbal

Pya sedikit sedih karna akan berpisah dengan Iqbal


“Iya ka, makasih ya”

“Nanti malem gue telpon, angkat ya” ucap Iqbal


sambil berbisik

Pya langsung tersenyum lebar “Iya ka”

“Woi… jangan senyum senyum mulu kali, udah


yuk gabung sama yang lain” ucap Icel

75
Keterkaitan

Seperti biasa di hari sabtu mereka bertiga


mengikuti ekstrakulikuler di sekolah. Pya yang
berangkat ke sekolah di antar oleh abangnya, Icel
diantarkan oleh supirnya, dan Eza yang diantarkan
oleh pacarnya.

Tin… tin… ~ suara klakson motor Kenzo

Eza menghampiri Kenzo yang sudah menunggu


“Kamu gak bosen kan harus anter jemput aku gini”
ucap Eza sambil tersenyum

“Ya enggak dong, masa anter jemput pacar sendiri


bosen” jawab Kenzo sambil mencubit gemas pipi
Eza. Eza hanya tertawa kecil sambil menatap
Kenzo.

“Nih pake dulu helm nya. eh iya, hari ini aku free
loh gak ada kegiatan, aku temenin kamu sampe
ekskul selesai ya” ucap Kenzo

“Serius? bener kamu bisa nemenin sampe selesai?”


tanya Eza kaget mendengan ucapan Kenzo

“Iyaa bisa, biar aku gak bolak balik juga. Lagian


aku gabut kalo di rumah aja, yaudah yuk
berangkat” jawab Kenzo

76
Sesampainya di parkiran sekolah, Eza turun dari
motor lalu meyakinkan Kenzo “Kamu beneran mau
nemenin aku sampe selesai? Aku bakal lama loh”

“Iya beneran, emang kenapa?” tanya Kenzo

“Ya gapapa sih, aku gak enak aja kamu bakal


nunggu lama. Kamu pulang aja, nanti aku bisa naik
ojek online ko” jawab Eza meyakinkan

“Loh kok naik ojek online sih, emang kamu


keberatan kalo aku nungguin?” tanya Kenzo heran

“Maksud aku gak gitu, aku gak enak aja kalo kamu
nunggu kelamaan ken” seru Eza

“Alah… Pasti ada yang disembunyiinkan dari aku”


ucap Kenzo curiga

“Gak ada ken, ini masih pagi loh kamu udah bentak
aku kaya gini” ucap Eza

“Terus apa kalo gak ada yang disembunyiin? Kamu


kayaknya takut gitu kalo aku nungguin kamu
sampe selesai” ucap Kenzo salah paham

“Gak ada ken. udah deh aku masuk dulu daripada


ribut disini, ayo kalo kamu mau ikut” ucap Eza
sambil melangkah pergi

Sambil menarik tangan Eza dengan kasar “Tunggu


dulu, gue belum selesai ngomong sama lo!”
77
Dari kejauhan, Aksara melihat Kenzo menarik kasar
Eza. Aksara yang melihat kejadian itu ingin
menghampiri mereka tetapi ia dipanggil oleh
pelatihnya. Di saat yang sama, Eza tidak sengaja
melihat Aksara yang membuat keduanya saling
bertukar pandangan.

‘aduh ada Aksara, gue harus pergi dari sini’ – batin Eza

“Ayo kita masuk dulu aja” ucap Eza sambil


menarik tangan Kenzo

Tidak sengaja, di koridor Eza yang sedang jalan


terburu-buru bertemu dengan Icel dan Pya

“Eh za, mau kemana lo? buru-buru amat” tanya Icel

“Itu pacar lo kan za? dia mau ikut ekskul bareng


kita juga?” sambung Pya

“Ehh kalian, ehmm… kenalin, ini pacar gue Kenzo”


ucap Eza sedikit kaget “ken, kenalin ini sahabat aku
Icel sama Pya” sambung Eza. Mereka hanya
tersenyum dan sedikit mengangguk

“Gue ke kantin dulu ya guys, kalian duluan aja ke


lapangan” ucap Eza sambil pergi meninggalkan Icel
dan Pya

Setelah sampai di kantin, Eza dan Kenzo mulai


membahas lagi masalah yang tadi di parkiran
78
“Kamu salah paham ken, maksud aku tuh biar
kamu gak nunggu kelamaan dan bisa istirahat
dirumah” jelas Eza

“Kan tadi aku udah bilang, aku kalo dirumah gabut


gak ngapa-ngapain” ucap Kenzo

“Yaudah iya, maafin aku udah bikin kamu salah


paham. Sekarang aku mau ke lapangan basket,
ekskul nya udah mau dimulai. Kamu mau disini aja
atau ikut aku kesana?” Tanya Eza

“Yaudah ayo, aku ikut”

…..
Di sisi lain Aksara yang sudah selesai berbincang
dengan pelatihnya, langsung pergi mencari Eza
karna khawatir. Kebetulan Aksara bertemu Icel dan
Pya “Woi, Eza mana? Ko gak sama kalian?”

“Ko tiba-tiba nyariin Eza? Emang ada apa?” tanya


Icel penasaran

“Tadi Eza sama pacarnya” sambung Pya

“Iya dia kemana? Cepetan kasih tau gue” paksa


Aksara

“Aneh lo! dia sama pacarnya, ngapain lo masih


nyariin dia?” ucap Icel sedikit kesal

79
“Ya justru itu, dia lagi dalam bahaya” ucap Aksara
dengan nada sedikit keras

“Lebay banget sih. lo yang bahaya, ngapain lo


ngedeketin cewe yang udah punya pacar” bentak
Icel

“Ih udah sih jangan pada marah-marah, emang ada


apa sebenernya sama Eza?” tanya Pya

“Gue gak bisa ngejelasin sekarang, jadi cepet kasih


tau gue Eza ada dimana” ucap Aksara “Atau kalo
kalian gak percaya, kalian bisa ikut gue”

Icel pun penasaran dengan ucapan Aksara “Tapi


bener ya nanti lo jelasin semuanya”. Aksara hanya
mengangguk

“Eza sama Kenzo tadi ke kantin” ucap Pya

Setelah tahu Eza ada dimana, Aksara langsung


bergegas pergi yang diikuti oleh Icel

“Eh… pada mau kemana? Tungguin guee” ucap


Pya sambil mengejar mereka berdua

Mereka pun berpapasan di koridor depan kantin,


Eza kaget melihat temannya berlari kearahnya “eh
kalian mau kemana? Bukannya ekskul udah mau
mulai? Ko kalian malah kesini?”

80
Aksara tercengang melihat Eza dan Kenzo ternyata
baik-baik saja, ia pun hanya terdiam. Icel melihat
kearah Aksara dan terpaksa harus memahami
situasi “E… ini gue mau ke kantin dulu za, ayo ra”
ajak Icel sambil mendorong Aksara

“Eh mau kemana lagi sih? Nih Eza nya kan ada
disini” ucap Pya sambil terengah-engah

Icel pun menarik paksa tangan Pya “Hehe canda


mulu lo py, ayo! Lo duluan aja za, nanti kita
nyusul”

“Ohh oke, jangan lama lama” jawab Eza

“Dia cowo yang waktu itu jalan sama kamu kan?”


tanya Kenzo

“Iya ken, yaudah yuk” jawab Eza mengalihkan


pembicaraan

…..
Eza dan Kenzo pun menunggu di pinggir lapangan
karena eskul belum di mulai. Di waktu yang
bersamaan Aksara pun bercerita tentang ia melihat
Eza yang bertengkar oleh pacarnya di parkiran, Icel
dan Pya pun terkejut

81
“Yaudah nanti gue omongin lagi sama Eza. Btw,
mumpung eskul belum mulai gue mau kasih
minum ke ka Rama dulu ya” jelas Icel

“Makin deket aja ni, yaudah sana cel gue duluan ke


Eza ya.” ucap Pya

“Gue juga ke tim gue duluan ya” sambung Aksara

Icel pun bergegas menemui Rama di perkumpulan


eskulnya “ka Rama?” panggil Icel

Rama pun menoleh ke arah sumber suara “Eh iya”

“Ciee yang disamperin nih” ledek teman-teman


Rama

“Bentar ya gue samperin dulu” ucap Rama yang


terbangun dari tempat duduknya

“Ada apa?” tanya Rama

“Ini kak sesuai janji aku kemarin, di minum ya kak”


ucap Icel sambil mengulurkan air minum di
tangannya

“Oh kirain gue lo bercanda” ucap Rama

“Aku gapernah bercanda sama kakak” canda Icel

“Lo mau eskul juga atau cuma anter minum


doang?” tanya Rama

82
“Ciee udah mulai kepo nih ka Rama” ledek Icel
sambil tersenyum

“Gak sih, kalo lo kesini Cuma buat anter minum ya


hebat aja haha” ujar Rama

“Nah itu tau” jawab Icel

“Hah?! Seriusan lo? Kalo gitu nanti gue anter


pulangnya” ucap Rama yang sedikit terkejut. Icel
hanya tertawa melihat Rama “Dih ko lo malah
ketawa sih”

“Ya lagian ka Rama ada ada aja, aku juga mau


ekskul lah kak” jelas Icel

“Ohh yaa kirain” ucap Rama

“Terus gimana kak? nanti jadi anter aku pulang


gak?” tanya Icel meyakinkan

“Iya dehh, karena gue udah ngomong gitu mau gak


mau gue anter lo deh” ucap Rama

“Ohh berarti terpaksa nih nganterinnya?” tanya Icel

“Ohh… Jadi lo gak mau gue anter? Yaudah kalo


gak mau” kata Rama

“Mauuuu mauuuu, kapan lagi kesempatan emas ini


datang lagi” ucap Icel sangat senang

83
Rama tertawa melihat tingkah Icel “Oke nanti gue
tunggu di parkiran”

“Iyaa kakak ganteng. Aku kesana dulu ya” pamit


Icel meninggalkan Rama

…..
Semua ekskul pun dimulai. Dari kejauhan, Kenzo
hanya memandang Eza yang sedang ekskul. Tak
lama kemudian Kenzo melihat ada Aksara ke arah
toilet, lalu Kenzo mengikuti Aksara

“Berenti lo” ucap Kenzo

Aksara pun menoleh “Kenapa?”

“Gue mau ngomong sama lo, tapi lo gak usah


bilang ke Eza. Cukup lo aja yang tau” jelas Kenzo

“To the point aja. Gak usah basa basi” kata Aksara

“Gue minta sama lo jangan deketin cewe gue lagi!”


ancam Kenzo

“Loh… dia kan temen gue dan gue juga satu kelas
sama dia, ya pasti selalu deket lah” ucap Aksara

“Maka dari itu lo jauhin cewek gue!” pinta Kenzo

“Ya emang kenapa? toh dia gak kenapa kenapa,


cewe lo aman sama gue” kata Aksara

84
Kenzo menarik kerah baju Aksara lalu
mengancamnya lagi “Gue peringatin sekali lagi
sama lo! Jangan deketin cewek gue lagi atau lo tau
akibatnya!” lalu Kenzo pun melepas genggaman
tangannya dari kerah Aksara dan bergegas pergi
meninggalkan Aksara

…..
Hari menjelang sore dan ekskul pun berakhir, Eza
dan Kenzo pun bergegas pulang

“Guys, gue duluan yaa” ucap Eza

“Gue juga ya py duluan. Lo sama siapa py?”


sambung Icel

“Nanti gue di jemput ko, hati hati ya kalian”

Di saat Pya sedang menunggu Pya dapat notif


pesan dari abangnya bahwa ia tak bisa menjemput

“gimana yaa… gue naik angkot aja deh” – batin Pya

Pya pun beranjak untuk ke halte depan sekolah dan


pulang menggunakan angkot

Di tengah perjalanan, angkot yang di naiki oleh Pya


mogok, lalu Pya berjalan sambil menunggu angkot
lainnya tetapi tidak satupun angkot datang

85
Tiba-tiba ada motor yang menghampirnya “Mel...”
panggil lelaki yang tak asing suaranya

Pya menoleh ke arah lelaki tesebut “Eh ka Iqbal”

“Lo ngapain jalan sendirian?” tanya Iqbal

“Aku lagi nunggu angkot ka, soalnya tadi angkot


yang aku naikin mogok” jelas Pya

“Oh gitu, yaudah ayo bareng gue aja” tawar Iqbal

“Ehh engga ka gak usah, paling sebentar lagi juga


dateng angkotnya” tolak Pya

“Udah bareng aja. Disini jarang ada angkot lewat


lagi” kata Iqbal

“Ehmm… iya sih kak, udah lumayan jauh aku jalan


belum ada angkot juga” jawab Pya dengan melas

“Nah yaudah yukk gue anter aja” ucap Iqbal

Akhirnya Pya setuju untuk pulang bareng Iqbal.


Sepanjang jalan Pya hanya memikirkan bagaimana
jika orang tuanya tau kalau ia pulang bersama Iqbal

“Lo kenapa mel? Kok dari tadi gue perhatiin lo


diem aja. Lo lagi ada masalah?” Tanya Iqbal

“Hah? Eh engga kok ka” jawab Pya

86
“Kalo ada masalah cerita aja mel ke gue jangan
dipendem” kata Iqbal

“Hehe iya ka” ucap Pya dengan canggung

Sesampainya dirumah, ternyata papah Pya juga


baru pulang kerja, dan melihat Pya pulang bareng
laki laki. Iqbal pun langsung menghampiri dan
bersalaman pada papah Pya

“Sore om… kenalin saya Iqbal, kaka kelasnya Pya”


sapa Iqbal

“Oh iya, saya masuk dulu” ucap papa Pya sambil


pergi meninggalkan Iqbal. “oke om” jawab Iqbal

Papah Pya langsung masuk kedalam rumah, Pya


pun merasa khawatir karena Pya takut diomelin
lagi oleh kedua orang tuanya.

“Eh mel, kok lo bengong sih?” tanya Iqbal

“E-eh maaf ya ka, malah di diemin” ucap Pya

“Iya santai mel. yaudah gue langsung cabut ya,


masih ada urusan lain” ucap Iqbal sambil menaiki
motornya

“Oke ka, makasih ya udah anterin aku. hati hati


dijalan ya ka” kata Pya

87
Setelah Iqbal pergi, Pya langsung masuk ke dalam
rumah. Pya langsung menuju kamarnya, untuk
bersih bersih.

Setelah malam tiba, Pya dipanggil mamanya untuk


makan malam “Pya... turun nak, makan dulu”

“Iya mah...” jawab Pya

Sesampainya Pya di meja makan, suasana sangat


serius. Papa Pya langsung menaruh alat makannya
sambil berkata “Py, duduk. Papa mau nanya”

Pya langsung duduk “Iya kenapa pah?”

“Cowo yang tadi sama dengan cowo yang waktu


itu anter kamu malem malem?” tanya papa Pya

“Iya pah” jawab Pya

“Kamu inget omongan papa dan mama waktu itu


gak sih? Kan udah dibilangin jangan deket deket
sama cowo, cowo yang nganter cewe malem malem
itu gak baik” tegas papa Pya

“Ta-tapi… ka Iqbal baik ko pah. Aku juga bakal


jaga diri aku” ucap Pya meyakinkan papa nya

“Bantah aja terus, kamu jadi berani gini ya. kenapa


kamu gak pulang sama abang?! Kan udah
dibilangin kemana mana sama abang” bentak papa
Pya
88
“Tadi abang gak bisa jemput aku pah, jadi aku naik
angkot, dijalan angkotnya mogok, terus aku
nunggu angkot yang lain tapi gak dateng dateng.
Eh ka Iqbal tiba tiba dateng nawarin tumpangan”
jelas Pya

“Alasan aja! Pokoknya papa gak suka ya kamu


deket sama cowo itu” larang papa Pya

“Udah pah, ini lagi di meja makan gak sopan. Kali


ini mama dukung Pya, karena seharusnya kita
berterima kasih sama Iqbal udah nganterin Pya,
kalo Pya kenapa napa gimana…” ujar mama Pya
yang menengahi pembicaraan “yaudah lanjut
makan lagi, keburu dingin nanti lauknya”

89
Strict Parents

Tak terasa sudah dua tahun berlalu. Eza, Icel dan


Pya menaiki kelas 3. Iqbal dan Rama sudah lulus
dari SMA Revarinka, tetapi masih tetap
berhubungan dengan Pya dan Icel. Walaupun
hubungannya berbeda, Rama dan Icel menjadi
sepasang kekasih, sedangkan Iqbal dan Pya hanya
dekat tapi tidak ada status. Padahal Iqbal sudah
menembak Pya 2 kali tapi ditolak, karena Pya ada
tuntutan tidak boleh pacaran. Walau begitu, Iqbal
tetap berjuang untuk mengambil hati Pya.

Sedangkan, hubungan Eza dan Kenzo bisa dibilang


lebih parah dari sebelumnya. Bukan cuma main
tangan saja, sekarang main kaki juga. Teman
temannya sudah menasihati Eza untuk segera
akhiri hubungan toxic itu. Tapi Eza tetap pada
pendiriannya, ia berpikiran kalau Kenzo akan
berubah kalau dikasih kesempatan, makanya Eza
selalu bertahan di hubungan toxic itu. Pertemanan
antara Aksara dan Eza menjauh, tapi Aksara tetap
memperhatikan Eza dari jauh.

…..
Di kantin, seperti biasa Eza, Icel dan Pya memakan
makanan favorit mereka, somay.

90
“Somay mang Agus emang favorit gue banget.
Karna cuma dengan makan somay ini, gue selalu
inget Rama, jadi kangen Rama” kata Icel sambil
senyum

“Ya… ya… mulai dah bucin Rama” ucap Eza

“Dih aneh lo cel, masa inget ka Rama karna somay”


ucap Pya heran

Icel yang tadinya sedang tersenyum mengingat


Rama, jadi berekspresi masam karna ucapan Pya
“Bodoamat, gak usah di dengerin cel. Mending
lanjut makan terus mikirin Rama”

Pya heran dengan tingkah temannya itu “stress...”

“Biarin aje py, namanya juga lagi bucin ya kayak


gitu” ucap Eza memaklumi

Selagi asik mengobrol, tiba tiba Icel dan Eza


mendapatkan notif pesan grup yang dibuat oleh
Iqbal. Beranggotakan, Eza, Icel, Iqbal dan Rama

“Surprise Pya”

Guys, gue mau minta tolong boleh gak? Gue mau ngasih
surprise buat Pya, pada bisa bantu gue kan? – Pesan
Iqbal

Icel dan Eza sontak saling pandang, lalu lanjut


membalas pesan di grup
91
Bisa ka, oh iya hari sabtu Pya ultah ya – Pesan Eza
Bisa banget dong, jadi gimana rencananya ka – Pesan
Icel
Jadi kalian ajak Pya main kemana kek malem minggu,
terus nanti gue tiba tiba dateng ngasih kue. Gimana
menurut kalian? – Pesan Iqbal
Lah terus peran gue disini ape? – Pesan Rama
Haha ya kamu nanti dateng sama ka Iqbal lah sayang. Eh
iya, gimana kalo dirumah aku aja? Kebetulan papa mama
aku pekan ini gak ada di rumah, sekalian nginep juga
boleh. Biar surprise nya lebih berasa haha – Pesan Icel
Seru tuh, sekalian nanti kita bakar bakar ya. Tapi nanti
gue sendirian dong, lo sama Rama, Pya sama Iqbal –
Pesan Eza
Wah boleh tuh, tapi ngerepotin lo ga cel? Ajak aje pacar
lo za – Pesan Iqbal
Atur aja atur, gak ngerepotin kok tenang aja – Pesan Icel

Setelah membuat rencana, Icel kembali membuka


topik pembicaraan “Py, lo hari sabtu ultah kan ya?
Nginep dirumah gue yuk…”

“Ayo… nanti kita party kecil kecilan yaa” ucap Eza

“Ih mau… pasti seru, yaudah nanti gue izin dulu


ya” kata Pya dengan semangat

92
“Oke, kabarin aja ya. Nanti kalian dateng ke rumah
gue sabtu malem aja, jadi pulangnya hari minggu”
jelas Icel. Pya dan Eza menyetujuinya

…..
Hari sabtu pun tiba, Iqbal, Rama, Eza dan Kenzo
sampai dirumah Icel lebih dulu karena ingin
menyiapkan dan memantapkan rencananya.

“Nanti pas Pya dateng, kalian nunggu di kamar aku


aja. Biar aku sama Eza yang ngarahin Pya ke
pendopo situ” jelas Icel sambil menunjuk

“Terus selang beberapa menit kalian dateng deh,


cake nya tadi aku taro meja makan ya” ucap Eza

“Yaudah kita ke kamar aku dulu yuk, udah jam 7


nih. Kayaknya bentar lagi Pya dateng”

Sekitar jam 7 malam, Pya berangkat diantar oleh


abangnya dan sampai di rumah Icel sekitar jam
19.30. Pya di sambut oleh Icel dan Eza “Yeayy
happy sweet seventeen py…”

Pya tertawa kecil “aaa… thankyou guys”

“Yaudah yuk kita ke pendopo, tas lo taro sini dulu


aja py” ucap Icel

93
Setibanya di pendopo, Icel menyuruh Pya untuk
menutup matanya “Py, lo tutup mata dulu deh.
Gue sama Eza mau ngasih kado”

“Nih penutup matanya” ucap Eza

“Ehmm… harus banget tutup mata?” tanya Pya


curiga. Icel dan Eza hanya diam dan melihat kearah
Pya. “iya iya deh gue pake” sambung Pya

“Nanti tunggu aba aba dari kita baru lo buka ya py”


ucap Eza sambil pergi memanggil para cowo

“Lo gak bakal ngapa ngapain gue kan…” ucap Pya

“Iye kagak, Eza lagi ngambil kadonya bentar” ucap


Icel. “eh eh udah dateng… bentar bentar” lanjut Icel

“Py, dalam hitungan ketiga lo buka penutup


matanya ya” ucap Eza “satu… dua… tiga…”

Pya membuka penutup matanya secara perlahan.


Lampunya padam, hanya terlihat cahaya dari lilin
kue ulang tahun. Terlihat siluet tidak asing yang
sedang memegang cake, sambil bernyanyi lagu
‘Happy Birthday’.

Pya terkejut dan langsung tersenyum bahagia


mengetahui ternyata Iqbal yang memegang cake itu
“aaa… yaampun, thankyou very much guys. This is
my happiest birthday” ucap Pya sambil terharu
94
“Yeayy sama sama py. Btw… it’s party time” teriak
Icel sambil menyalakan music

“Yeayy…” ucap serempak. Icel, Rama, dan Eza,


Kenzo menikmati waktu berdua.

Iqbal yang sedari tadi memandangi Pya, akhirnya


memberanikan diri untuk berbicara “mel, gue mau
ngomong sesuatu sama lo”

“Eh? Ehmm… mau ngomong apa ka?” ucap Pya

“Ehmm… mungkin gue adalah cowo yang paling


mengganggu di hidup lo, gue udah ditolak 2 kali
tapi tetep aja masih ngedeketin lo. Jujur, lumayan
sakit hati sih pas ditolak haha ditambah gue gak tau
alasan lo nolak gue. Padahal gue ngerasa lo juga
punya rasa yang sama kayak gue” jujur Iqbal. Pya
hanya mendengarkan sambil menatap Iqbal. “justru
itu yang bikin lo beda dari yang lain, rasanya gue
pengen perjuangin lo banget. So, for the last time, I
want to say it again… would you like to be my
girlfriend?” lanjut Iqbal sambil tersenyum tipis

Hati Pya berdegup kencang, ia merasa tersentuh


dengan pengkuan Iqbal. Pya menjawab dengan
gugup “ehmm… jujur ya ka, I want to… but-“
Ucapan Pya dipotong, ternyata teman temannya
mendengar pengakuan Iqbal kepada Pya.

95
“Yeay akhirnya kalian punya status juga” ucap Icel

“Haha jadi bisa triple date dong ya” sambung Rama

“Yeayy selamat Pya dan ka Iqbal” ujar Eza

“Congrats ya…” ucap Kenzo

Iqbal tidak bisa menahan senyumnya dan kembali


memandang Pya “Tadi kamu belum selesai
ngomong tau, jadi gimana?”

Pya melihat Iqbal sangat bahagia, tersenyum


dengan lebar “Yeah, I want to be your girlfriend”
ucap Pya sambil tersenyum manis. Iqbal memeluk
erat Pya, ia sangat senang karena merasa
perjuangannya tidak sia sia.

…..
Di malam yang sama, papa dan mama Icel pulang.
Padahal Icel bilang, kalau di akhir pekan papa dan
mama nya tidak ada dirumah.

“Loh kok kamu udah pulang? Katanya ada kerjaan


di Bandung?” tanya papa Icel yang tiba lebih dulu

“Iya, client aku tiba tiba ngebatalin janji, kesel


banget aku” jawab mama Icel yang baru sampai

“Makanya kamu dirumah aja sih jagain Icel, kalo


masalah uang biar aku yang cari” ucap papa Icel

96
“Ya aku nyari uang juga buat kebahagiaan Icel kali.
Kamu juga bukannya mau liburan sama sekretaris
cewek kamu? Kenapa ada disini” tanya mama Icel

“Jaga ya omongan kamu. Aku pergi sama rekan


kantor, bukan sama dia. Aku pulang karna masih
ada pekerjaan yang harus diselesain” ucap papa
Icel

Adu mulut itu pun terus berlangsung, bahkan


suaranya sampai terdengar ke belakang rumah,
tempat pesta diadakan. Tanpa bilang ke teman
temannya, Icel langsung pergi kearah suara itu.
“mah… pah…” ucap Icel. Orang tuanya tidak
mendengar, mereka masih terus adu mulut.
Beberapa kali dipanggil oleh Icel pun mereka masih
tidak mendengar

Kemarahan Icel memuncak “mah… pah… bisa gak


sih kalo ketemu tuh gak usah berantem?! Icel capek
dengernya” teriak Icel. Akhirnya orang tuanya pun
berhenti adu mulut

“Eh Icel sayang, maaf ya kalo suara mama papa


ngebangunin kamu. Lagian papa nya selalu ngajak
ribut mulu” ucap mama Icel

97
“Loh kok jadi aku sih? Kan kamu duluan, aku udah
ngomong baik baik loh” ucap papa Icel. Mereka
melanjutkan adu mulut itu

Icel sangat muak dengan kebiasaan orang tuanya


yang selalu bertengkar kalau bertemu, sambil
menahan tangisnya Icel berkata “argh… please…
kalian jangan malu maluin aku bisa gak? ada temen
aku di belakang, mereka bisa denger kalian
berantem” Icel langsung pergi ke kamarnya
melainkan ke pendopo, karena sudah terlanjur
malu dengan temannya.

Disisi lain, teman temannya merasa tidak enak


sudah mendengar pertengakaran itu

“Do you know what I mean, right?” ucap Kenzo,


saat yang lain hanya terdiam karena terkejut

“Yeah, kayaknya kita harus pulang” sambung Iqbal

“Yang tadi berantem itu… orang tu-“ ucapan Pya


dipotong oleh Eza “udah py, gak usah diperjelas”

“Kalian pulang duluan aja, gue masih mau nunggu


Icel” ucap Rama yang masih terkejut

“Ka Rama… Maybe next time, not now. Kayaknya


Icel masih butuh waktu sendiri” ujar Eza

98
“Iya Ram, lo coba tanya kabarnya via chat or call
aja” ucap Iqbal. Rama pun mengikuti nasihat
temannya. Akhirnya mereka pergi dari rumah Icel.

…..
Jam menunjukkan pukul 11.30 malam, Pya sampai
dirumah diantar oleh Iqbal.

“Kamu gapapa pulang malem gini? Gak dimarahin


mama papa?” tanya Iqbal khawatir

“Nanti aku ceritain kejadian yang tadi, biar gak


dimarahin hehe” jawab Pya yang memang dari
awal sudah mengkhawatirkan hal itu

“Semoga gak dimarahin ya… yaudah kamu masuk


dulu sana, good night luv!” ucap Iqbal sambil
tersenyum dan dibalas senyum juga oleh Pya “good
night too luv. Hati hati di jalan ya ka”

…..
Pagi pun telah tiba. Tidak ada yang mengetahui
kalau Pya semalam sudah pulang, kecuali mbak
Ijah pembantu dirumah Pya. Rutinitas mbak Ijah di
minggu pagi, selalu membuatkan teh, kopi dan
susu untuk majikannya

99
“Ini teh sama kopi nya bu, pak” ucap mbak Ijah
sambil memberikan ke mama dan papa Pya yang
sedang menonton tv di ruang keluarga

“Oke, makasih ya mbak. Itu susu buat siapa?


Reyhan masih belum pulang jogging mbak” ucap
mama Pya

“Oh ini susu buat dek Pya bu” jawab mbak Ijah

“Loh Pya udah pulang? Jam berapa dia pulang


mbak?” tanya mama Pya

“Udah bu, sekitar jam setengah 12 malam” jelas


mbak Ijah

“Tolong panggilin Pya suruh ke bawah ya mbak”


suruh papa Pya. Mbak Ijah langsung bergegas ke
kamar Pya. Pya sudah menduga hal ini akan terjadi,
Pya pun ke bawah menuju orang tuanya “kenapa
pah?”

“Kamu katanya mau nginep dirumah temen kamu


py? ko semalem pulang?” tanya mama Pya

“Semalem pulang sama siapa?” tanya papa Pya

“Biar anaknya ngejelasin dulu pah… duduk dulu


py, jadi gimana?” ucap mama Pya

100
Pya menjelaskan alasan kenapa dia tidak jadi
menginap “… kalo pulang, aku semalem dianter ka
Iqbal pah”

“Dia lagi dia lagi, papa udah capek ya ngomongin


kamu mulu py… udah berapa kali papa bilang ke
kamu hah?!” bentak papa Pya

Mama Pya pun turut memarahi Pya “Kamu udah


kelas 12 loh py, pasti bakal banyak ujian ujian. Mau
nilai kamu jelek karna sibuk mikirin cowo?”

“Papa gak mau denger nama cowo itu lagi ya.


Mulai sekarang kamu gak boleh keluar, kecuali
sekolah” tegas papa Pya

“Bukannya apa apa, ini juga buat kebaikan kamu


py. kamu paham kan?” jelas mama Pya

Pya hanya tertunduk dan menangis, ia tidak bisa


menjawab perkataan yang dilontarkan oleh orang
tuanya.

…..
Setelah di marahi orang tuanya, Pya hanya berdiam
diri dikamarnya. Tiba tiba Abang Pya yang
bernama Reyhan masuk ke kamar Pya tanpa
mengetuk pintu.

“Hai adikku sayang, udah pulang nih” sapa Reyhan

101
“Apa? Ngapain kesini?” ucap Pya dengan ketus

Melihat ada yang aneh dengan adiknya, Reyhan


langsung menghampiri Pya dan duduk di
sebelahnya “Galak bener. Kamu kenapa sih? masih
pagi udah bete aja. Sini sini cerita sama abang”

Dengan mata yang sembab, Pya menatap kearah


luar jendela “I feel really bad now, but dunno why”

Reyhan tau dengan jelas kalau adiknya sedang ada


masalah “Tell me, what’s wrong? kamu bukan tipe
orang yang bete tanpa sebab loh py, kamu biasanya
bete kalo ada masalah terus marah marah sendiri”

“If I tell you, maybe I will cry” ucap Pya

“It’s okay. If you want to cry, just cry. Jangan


dipendem ah, gak baik” ujar Reyhan

Ucapan Reyhan membuat Pya tenang sekaligus


membuat Pya menangis. Reyhan yang melihat
adiknya menangis ia hanya menenangkannya,
menepuk bahu adiknya dan tidak mengatakan apa
apa. Karena Reyhan tau, kalau adiknya sedang
menangis lalu di tanya alasannya, pasti nangisnya
gak berhenti berhenti.

Dengan wajah yang masih dibasahi oleh air mata,


Pya bertanya “Bang… dosa gak kalo aku bilang

102
mama sama papa jahat? udah gak baik?”. Reyhan
mendengarkan sambil mengelap air mata di wajah
adiknya. “Kenapa ya sekarang mereka selalu
marahin aku?” sambung Pya sambil sesegukkan
dan menatap abangnya

Reyhan menatap balik Pya lalu tersenyum “Hey…


gak gitu sayangnya abang. Jadi, orang tua kalo
marah itu tandanya mereka peduli. Mereka gak
mau kalo anaknya salah jalan, makanya mereka
marah. Pokoknya mereka mau menjadi orang tua
yang terbaik untuk anaknya”

“Tapi kan aku tau mana yang terbaik buat aku, aku
juga bakal jaga diri kok” ucap Pya

“Gini deh, kamu pernah denger kata kata kayak


gini gak ‘baik menurut kita, belum tentu baik
menurut Allah’?” tanya Reyhan. Pya mengangguk.
“Nah orang tua juga menerapkan hal itu untuk
anaknya. Emang ada masalah apa sih kamu sama
mama papa?” sambung Reyhan penasaran. Pya
paham dengan nasihat yang diberikan Reyhan.
Lalu ia menceritakan masalah yang ia alami

103
Broken Home

Ketika beberapa orang bercerita tentang kehidupan


di dalam rumahnya, membanggakan betapa hebat
kedua orang tuanya, bahkan bercerita tentang
liburan bersama keluarganya. Icel terkadang
merasa iri karena ia tak memiliki hal semewah itu.

Menangis di dalam kamar adalah rutinitas


kehidupanku, Icel pun gak mengerti kenapa kedua
orang tuanya selalu bertengkar di setiap mereka
bertatap muka. Icel tau membuat kedua orang
tuanya berdamai sulit untuk di lakukan

drt… drt… drt…

Handphone Icel berdering tanda suara panggilan


masuk dari Rama, namun Icel tak menjawabnya

‘duhhh ngapain sih pake ngehubungin gue… pasti kak


Rama mau nanyain soal kemarin nih’ – batin Icel

Rama : “cel”

Icel : “iya”

Rama : “lo baik-baik aja kan? Maaf ya semalem gue


gak pamit lagi sama lo“

104
Icel : “ya gapapa ka. Aku juga minta maaf ya ka ada
kejadian tak terduga”

Rama : “keluar yukkk!”

Icel : “aku malu ka”

Rama : “gausah malu, siap-siap ya lo gue jemput”

Icel pun bergegas siap-siap tanpa membalas pesan


dari Rama. Icel turun dari kamarnya dan menuju
ruang makan dan berharap mama dan papanya
dapat berdamai. Namun tiba-tiba senyum Icel
memudar. Mama dan papa berdebat lagi dan lagi

“KAMU YANG MAIN DI BELAKANG AKU MAS”


bentak mama

Plakk!!

Suara tamparan yang kencang mendarat di pipi


mama. Mama pun terdiam sambil memegangi
pipinya, aku yang melihat kejadian itu secara
langsung pun kaget dan langsung mengahmpiri
keduanya

“STOPPPPP!!!” teriak Icel “kalian kenapa sih


berantem terus, liat di depan mata kalian itu ada
aku anak kandung kalian berdua, apa kalian gak

105
malu aku sudah sebesar ini pahh… mahh… Kapan
kalian mau dengerin aku sih” sambung Icel dengan
nada membentak sambil melihat ke arah mama dan
papa secara bergantian

Papa yang masih terbawa suasana emosi “DIEM


KAMU. KAMU ITU GAK TAU APA APA!!”

“KAMU MAS YANG HARUSNYA DIEM!!” balas


mama bentak

“KAMU WANITA EGOIS YANG


MEMENTINGKAN DIRI KAMU SENDIRI” bentak
papa yang emosinya memuncak

“KAMU YANG SELINGKUH DI BELAKANG


AKUU… APA KAMU GAK MEMENTINGKAN
DIRI KAMU SENDIRI?!” jelas mama

“KAMU ITU GAK PUNYA BUKTI YA, JANGAN


ASAL NUDUH AKU AJA!!” ucap papa sambil
menunjuk ke arah mama

Icel pun langsung bergegas pergi tanpa pamit


ternyata Rama sedari tadi sudah menunggu Icel
dan kemungkinan ia mendengar pertengkaran di
dalam rumah.

“Ehh ka Rama udah sampe” sapa Icel


106
“Cel… lo gak papa??” tanya Rama penasaran

“Udah yukk ka berangkat” ajak Icel yang masih


sedikit emosi

Lalu mereka langsung bergegas pergi


meninggalkan rumah. Sesampainya di taman
tempat tujuan Rama “lo ngapain ka ngajak gue
kesini?” tanya Icel heran

“Biar hati lo adem liat pemandangan disini seger


kan” jelas Rama

Icel hanya terdiam dan menghela nafas merasakan


ketenangan “Makasih yaa ka Rama”

“Tenangin diri lo dulu yaa, apapun yang lo rasain


lo boleh kok ceritain ke gue biar lo gak ngehadepin
masalah itu sendiri. Lo punya gue, gue gak mau lo
mendem dan ngerasain kesedihan sendiri”

Icel lagi lagi mengehela nafas panjang “aku gak tau


mau mulai cerita dari mana” ucap Icel dengan nada
sedih

“Kalo mau nangis gapapa kok cel, ada bahu gue


buat lo” ujar Rama sambil mengusap lembut bahu
Icel

107
“Aku gak tau kapan terakhir kali aku berdamai
sama diri aku sendiri, beberapa tahun bukan waktu
yang singkat. Mental aku terancam setiap aku lihat
pertengkaran mereka” kata Icel

“Aku gak pantes ya bahagia? Kenapa harus aku ya


ka? Temen temen aku lihat aku selalu baik baik aja
hidup enak mewah, tapi yang aku butuhin bukan
kemewahan harta. Aku Cuma ingin mama dan
papa itu damai, gak kayak sekarang yang aku
dengar hanya adu mulut, saling maki aja” cerita Icel
yang tak terasa air matanya pun menetes

“Aku benci mama, aku benci papa. Aku benci diri


aku!!!!!” teriak Icel

Rama pun langsung memeluk erat tubuh Icel dan


menenangkannya“sssssttttt… sayang jangan gitu.
Udah ya udah kamu gak sendiri dan kamu gak
boleh gitu. aku tau kamu anak baik gak sebaiknya
kamu benci mereka”. Icel pun hanya menangis
tersedu. “Puasin dulu nangisnya sampe kamu lega,
sekarang kamu gak mendem dan punya masalah
sendiri lagi. Ada aku, kita sama-sama ya kamu anak
hebat” lanjut Rama. Icel pun merasa sedikit lega
setelah bercerita

108
…..
Beberapa hari Icel bolos sekolah setelah kejadian
itu, karena merasa malu kepada teman-temannya.
Di sekolah seperti biasa Pya dan Eza tanpa Icel

“Eh py, Icel belum masuk juga ya?” tanya Eza

“Iya belum, mungkin dia kesiangan” jawab Pya

“Masa kesiangan sampe berhari hari” ujar Eza


heran

“Gue juga kemarin udah coba ngehubungin dia tapi


gak ada jawaban” ucap Pya

Mereka pun langsung mengirim pesan ke Icel

Ting…

Eza : cel, lo belum masuk sekolah juga?

Eza : Icel, lo baik-baik aja kan?

Icel tak menanggapi pesan dari Eza

Tak menyerah untuk dapat informasi tentang Icel,


Eza pun mengirim pesan ke Rama

Ting…

109
Eza : pagi ka Rama, lo tau keadaan Icel gak? Dia
beberapa hari ini gak masuk sekolah

Rama : oh ya? Gue malah gak tau tapi terakhir


ketemu baik-baik aja kok

Eza : syukur deh ka kalo dia baik-baik aja. Gue


sama Pya jadi khawatir

Rama : nanti coba gue omongin deh sama Icel ya

Rama pun langsung menghubungi Icel tetapi gak


ada jawaban, yang membuat Rama ikut cemas dan
khawatir. Tanpa pikir panjang, Rama langsung
bergegas kerumah Icel

…..
Sesampainya dirumah Icel “Misi bi, Icel ada bi?”
tanya Rama ke asisten rumah tangga

“Eng… anu mas” jawab bibi dengan gugup

“Kenapa bi? Icel mana?” tanya Rama cemas

“Non Icel gak mau keluar kamar, karena habis


berdebat lagi. mas Rama masuk aja” suruh bibi

TOK… TOK…

“Ceell…” panggil Rama


110
‘hah kak Rama, aduhhhh ngapain sih tuh anak pagi-pagi
kerumah’ – batin Icel

Rama memanggil beberapa kali masih tak ada


jawaban “cel gue ada sesuatu buat lo” pancing
Rama

Lalu Icel membukakan pintu untuk Rama


“Apaansih ka masih pagi udah kesini” ucap Icel
yang masih ngantuk

“Nah kan akhirnya di buka juga, gue khawatir


takut lo bunuh diri aja hahaha” canda Rama

Icel menghela nafas panjang “Ishh… gilaaaa lo”

“Ke halaman belakang yuk, ngobrol santuy” ajak


Rama

“T-tapi gue belom mandi kaaa” jawab Icel

“Kamu gak mandi udah cantik ko” kata Rama

“Is is is kak Rama mah bisa aja” ucap Icel sambil


tersenyum karena gombalan Rama

“Nahh gitu dong senyum, yukk!” ajak Rama

Mereka pun berjalan menuju halaman belakang.


Sebenarnya Icel sudah tau apa maksud dan tujuan
111
Rama kerumahnya pagi pagi, Icel yang malas untuk
membahas masalah namun ia pun gak bisa
menyembunyikannya dari kekasihnya itu

“Lo kenapa gak masuk sekolah? Temen temen lo


pada khawatir tuh ngehubungin lo juga susah”
ucap Rama

“Gapapa ka, mau istirahat dulu” jawab Icel

“Cel, lo harus tetep sekolah. Masalah dirumah yaa


buat dirumah tapi kan disekoah lo ada temen-
temen yang sayang sama lo, dikit lagi mau ujian loh
cantik. Masuk sekolah yang rajin yaa biar mama
papa dan gue juga bangga punya kekasih yang
cantik dan pinter juga” jelas Rama

Saran yang Rama berikan seperti saran orang tua


pada umumnya. Icel membayangkan kalau ia
mendapatkan nasehat seperti yang Rama ucapkan
itu keluar dari mulut orang tuanya. Icel hanya
terdiam memikirkan hal itu sambil berandai andai

‘kapan yaa mama papa bisa perhatian lagi sama gue’ –


batin Icel tak terasa air matanya menetes

“Cel, lo mikirin apa?” tanya Rama sambil


mengusap air mata Icel

112
“Eh engga ka engga” jawab Icel

“Lo inget kan apa yang pernah gue bilang, cerita lo


cerita gue juga. Masalah lo ya maslah gue juga jadi
jangan lo pendem sendirian lagi ya” ucap Rama

“Iya ka, aku malu kalo sekolah nanti pasti Eza dan
Pya bahas masalah waktu itu tentang orang tua
aku” jelas Icel

“Mereka temen kamu bahkan sahabat kamu, jadi


mereka pasti memaklumi apa yg terjadi di rumah
kamu, gak akan mereka menertawakan kamu cel”
jelas Rama. Icel terdiam lagi dan mencerna
omongan yang Rama sampaikan

…..
Seminggu sudah Icel bolos sekolah dan tidak
ketemu sama Pya dan Eza. Icel pun merasa bosan
akhirnya dia pergi kesekolah. Sesampainya di
sekolah ia langsung menghampiri Pya dan Eza

“Hai” sapa Icel. Pya dan Eza pun langsung


memeluk erat Icel

“Aduhh gue gabisa napass, lepass” ucap Icel

“Hehehe maap, abisan gue kangen bangett sama lo”


ucap Eza
113
“Iya nih cel kangen tauk, lo gak masuk masuk
sekolah tuh ada yang kurang gitu” sambung Pya

“Heleh lebay lo pada” jawab Icel

“Kenapasi lo gak masuk sekolah, lo pasti mikirin


hal yang-“ ceplos Pya

“Sstt… Pya…” ucap Eza sambil melotot ke arah


Pya. “nanti pulang sekolah jalan yuukk, makan gitu
gue kangen banget loh cel” ajak Eza mengalihkan
omongan Pya

Bel pun berbunyi tanda kelas sudah mau mulai,


mereka belajar seperti biasanya.

Ping…

Icel mendapat notif dari Rama

Rama : semangat yaa sayang belajarnya

Icel hanya tersenyum membaca pesan dari Rama


dan tak membalas pesan dari Rama

…..
Sepulang sekolah Eza yang awalnya bersemangat
untuk jalan dan makan bareng teman-temannya ini
pun jadi berubah membatalkan janjinya

114
“Guys, kita undur aja yaa” Ucap Eza

“Loh kenapa zaa?” tanya Icel

“Gapapa, ini tiba-tiba Kenzo mau ketemu. Biasalah


kangen dia” jelas Eza

“yaahh… kan lo udah janji sama kita” ucap Pya

“Maaf yaaa” ucap Eza merasa bersalah

“Udah za gapapa, lo temuin aja pacar lo. Nanti kita


buat rencana lagi ya” ucap Icel

“Okee guys, gue duluan ya” ucap Eza


meninggalkan kedua temannya

Pya pun bete karena gagal untuk jalan

“Udah gak usah bete, gimana kalo kita hari ini jalan
berdua dulu, gue terakir lo makan deh” ajak Icel

“Wahh serius cel. Ayoo boleh” jawab Pya semangat

Icel dan Pya pun membereskan buku dan bergegas


untuk pergi jalan dan makan berdua tanpa Eza

“Lo gak dijemput kan py sama abang lo?” tanya Icel

“Enggak cel. Gue belum bilang juga sih” jawab Pya

115
“Okedehh, nanti takutnya bentrok gajadi jalan deh
hahaha” ucap Icel “nanti anter gue ambil uang ke
ATM dulu yaa, gue gak ada uang cash py”
sambung Icel

“Okee okee cel” jawab Pya setuju

“Tapi gapapa kan jalan ke sebrang mall?” tanya Icel

“Iyaa gapapa cel. Yg deket taman itu kan? Disitu


bukannya sepi cel?” jawab Pya

“Yaa lumayan sepi sih tapi gak ada lagi selain


disitu” ucap Icel

Mereka pun bergegas jalan ke arah ATM sambil


ngobrol ngobrol dan tidak sengaja sesampainya di
depan ATM Pya melihat Eza dari kejauhan di
taman bersama Kenzo

“Cel… itu kayak si Eza bukan sih di taman” tanya


Pya sambil menunjuk

“Mana sih? Salah liat kali lo py” jawab Icel sambil


mencari yang Pya maksud

“Ituuu yg seragam kayak kita itu tasnya kayak tas


Eza” ujar Pya meyakinkan

116
“Yaudah biarin aja Py. Dia sama pacarnya ini bukan
sama orang lain” ucap Icel

“Ish cel…” rengek Pya

“Apasihh py lo kayak anak kecil yang gak dibeliin


balon aja haha” canda Icel

“Icel…” panggil Pya

“Dia udah gede py gabakal ilang gak bakal kenapa


kenapa juga tenang aja” jelas Icel

“Ehmm… tapi tau kan lo Kenzo itu gimana? Gue


takut aja kenapa napa sama si Eza” ucap Pya
khawatir dengan sahabatnya itu

“Tumben lo pinter, abis makan apa lo?” canda Icel

“Ahh becanda mulu lo” ucap Pya kesal “udah ayo


kita samperin aja” ajak Pya

“Eh tunggu, gak usah di samperin kali py dari jauh


aja” ucap Icel

Setelah Pya dan Icel mendekati Eza yang sedang


bersama kekasihnya itu ternyata mereka sedang
berantem hebat entah apa yang sedang di
perdebatkan “Itu si Eza nangis?” tanya Icel

117
“Kan lo sih gak percaya mereka tuh pasti
berantem” ucap Pya

“Duh Eza juga sih bandel anaknya udah dibilang


berkali kali juga” ucap Icel

Pya dan Icel melihat Eza sedang menangis seperti


memohon mohon dan Kenzo seperti diam tak
peduli. Kenzo pun ingin pergi meninggalkan Eza
tetapi Eza terus menahannya sampai tiba tiba…

Plakk!!

Tamparan mendarat di pipi Eza sangat kencang.


Icel pun jadi teringat kejadian saat papanya
menampar mamanya. Eza tersungkur kesakitan
sambil memegang pipinya yang merah bekas
tamparan tangan Kenzo. Tak lama kemudian Kenzo
dengan teganya meninggalkan Eza begitu saja. Icel
dan Pya pun langsung menghampiri Eza

“Eh… za… Lo gapapa?” tanya Pya khawatir

“Yaampun za… Gue udah bilang berkali kali sama


lo!! Udah tinggalin dia!!” bentak Icel

“Lo gak paham cel” ucap Eza

118
“Lo GOBL*K, cinta ke orang begitu buat apa?!”
ucap Icel terbawa emosi setelah melihat kejadian
tadi “BUAT APA LO SAYANG SAMA ORANG
YANG BIKIN FISIK LO TERSIKSA. LO MAU TIAP
BERANTEM DIA SELALU MANFAATIN TUBUH
LO BUAT JADI SASARAN KEMARAHAN DIA?”
sambung Icel yang semakin emosi

“Lo gak paham kan gimana sayangnya sama


seseorang. Gimana lo selalu dapet perhatian dari
orang yang lo sayang. Orang yang udah di restuin
sama kedua orang tua. Lo gak pernah kan
ngerasain gimana orang tua lo baik ke orang yang
lo sayang sampe dapet restu, pernah gak lo tentram
damai hati lo saat kayak gitu” ceplos Eza yang tidak
sengaja sedikit menyindir Icel

JLEB!!!

Ucapan Eza langsung membuat hati Icel sakit


karena Eza membahas masalah mama dan papa.

“Udah dong kalian jangan malah jadi berantem”


ucap Pya menengahi

“Terserah lo, gue capek ingetin lo za. Gue tau gue


ada dikeluarga yang gak baik dan gue gak mau lo
sampe kayak mama dan papa gue. Apalagi pacar lo

119
itu udah main tangan sebelum lo punya hubungan
yang lebih serius. Lo gak akan bisa ubah sikap
seseorang!! Lo pikir beberapa tahun waktu yang
cepet? Sama aja kan dia gak berubah demi lo?!”
jelas Icel. Icel pun pergi meninggalkan Pya dan Eza
di taman tanpa pamit

…..
Keesokan harinya, suasana kelas tidak seperti
biasanya. Bagi Pya, suasana kelas menjadi dingin
dikarenakan Icel dan Eza belum juga baikan. Di
dalam kelas biasanya Icel adalah anak yang selalu
ceria dan selalu mulai pembicaraan. Berbeda
dengan sekarang, ia lebih diam dan tak peduli.
Begitu juga Eza yang biasanya selalu tersenyum,
kini hanya diam dan termenung.

Selama kegiatan belajar Icel dan Eza tidak saling


berbicara satu sama lain. Mereka masih mengingat
kejadian kemarin yang membuat mereka marah
dan kesal.

120
Toxic Relationship

3 hari telah berlalu, Eza dan Icel masih belum


berkomunikasi sejak kejadian waktu itu. Di dalam
kamar Eza hanya merenung dan menangis, ia
berpikir kenapa bisa mengucapkan perkataan itu
kepada sahabatnya sendiri.

‘kenapa sih… kenapa gue bisa ngomong kayak gitu sama


Icel, kenapa emosi gue membuat pertemanan gue jadi
pecah ginii’ - batin Eza

Eza yang menangis gak tau harus cerita ke siapa


lagi, akhirnya ia menghubungi Aksara melalui chat

Eza : “assalamualaikum… ra, gue mau cerita sama


lo, gue ganggu gak?”

Aksara : “waalaikumsalam… ohh cerita aja za, gak


ganggu kok, ada apa?

Eza : “gue lagi berantem sama Icel, terus minggu


minggu ini gue lagi bingung sama diri gue sendiri
dan gatau lagi harus gimana ama Kenzo”

Aksara : “lo kenapa berantem sama Icel? kalo


hubungan lo udah gak sehat udah lepasin za, gue
kasian sama lo, selalu disakitin sama Kenzo”

121
Eza langsung menceritakan kejadian kepada Aksara
dengan perlahan agar Aksara mengerti maksud
yang diceritakan Eza

Eza : “gue yang salah. Pas gue emosi, gue ngucapin


kata kata yang bikin Icel sakit hati ra. Tapi gue
bener gak ada niat ngomong gitu, gue kebawa
emosi aja karena gue abis berantem ama Kenzo”

Aksara : “yaudah lo minta maaf duluan ke Icel,


bilang baik baik kalo lo gak berniat ngomong gitu”

Eza : “gue minta maafnya besok aja kali ya”

Aksara : “iya za. oh iya satu lagi za, lo harus pikirin


hubungan lo ama Kenzo buat kedepannya ya, inget
pesen gue za”

Eza : “iya ra. gue selalu berdoa ko sama Allah, biar


dikasih jalan keluar buat hubungan gue”

Aksara : “semoga dikasih jalan keluar yang terbaik


buat lo ya”

Eza : “iya makasih ra, udah dengerin curhatan gue”

Setelah itu Eza langsung berbaring di kasur, dan


melihat kenangan foto ia bersama Kenzo.

‘ken, kenapa kamu sekarang kayak gini? kenapa kamu


sekarang main tangan ke aku… kamu dulu janji sama
aku dan orang tua aku kalo kamu mau ngejaga aku, tapi
122
kenapa kamu ingkari. Aku liat foto kita dulu, aku rindu
banget ken, kita yang dulu, yang selalu ketawa bareng,
nangis juga kita nangis bahagia ken, aku kangen kamu
yang dulu” – batin Eza sambil menangis melihat foto
kenangan mereka dimasa lalu

…..
Pukul 06.45, Eza sudah sampai disekolah, di dalam
kelas ternyata Icel belum datang. Eza langsung
duduk ditempat duduknya sambil menunggun Icel.
Beberapa menit kemudian Icel datang dan langsung
duduk tanpa menyapa teman temannya. Eza yang
melihat seperti itu merasa bersalah dan Eza akan
menghampiri Icel sehabis jam pelajaran selesai.

Jam istirahat pun tiba…

“Py, lo duluan ke kantin aja, gue mau ngomong


ama Icel dulu bentar” suruh Eza

“Mau ngomong apa?” tanya Pya penasaran. Eza


dan Icel hanya diam, tidak ada yang menjawab.
Sambil melihat kearah Eza dan Icel, Pya akhirnya
memahami situasi itu, lalu langsung pergi
meninggalkan mereka berdua “oke, gue duluan ya”

Eza pun memberanikan diri untuk memperbaiki


hubungan dengan Icel “Cel…”. Icel menoleh. “gue

123
mau ngomong sama lo sebentar aja mau jelasin
yang waktu itu cel, bisa?” lanjut Eza

“Iya, ngomong di taman aja ya za, gaenak disini


soalnya“ ucap Icel dan Eza hanya mengangguk,
mereka pun langsung menuju taman sekolah

“Cel, gue mau minta maaf atas kejadian waktu itu


ya. Gue ngerasa bersalah udah ngomong gitu sama
lo cel, tapi jujur cel gue gak bermaksud ngomong
gitu ke lo, kemarin gue kebawa emosi cel. Maaf
banget ya cel” ucap Eza sambil memohon

“Iya gapapa za, mungkin guenya juga terlalu bawa


perasaan karena emang disitu situasinya lagi pada
kebawa emosi. Gue ngerti kok za, kita sahabatan
udah hampir 3 tahun kali hehe” kata Icel

“Makasih ya cel, udah ngertiin gue, makasih udah


jadi sahabat gue yang paling ngertiin gue hehe”
jawab Eza sambil memeluk Icel

“Iya za, maaf ya atas sikap gue kemaren. oh iya


sekarang kita ke kantin yuk, nyusulin Pya, kasian
dia pasti di kantin sendirian” ucap Icel

Eza dan Icel langsung menhampiri Pya yang berada


di kantin “Pya!” teriak Eza. Pya yang menoleh
langsung melambaikan tangannya ke Eza dan Icel.

124
“Nah gitu dong baikan, kan enak liatnya” ledek Pya

…..
Bel pulang pun berbunyi. Kenzo melakukan
rutinitas seperti biasa yaitu menjemput Eza pulang
dan ia pun menunggu di depan gerbang sekolah.
Eza yang sudah dihubungi oleh Kenzo, langsung
berjalan keluar dan pamit kepada sahabatnya “Gue
duluan ya, udah di jemput sama Kenzo “

“Iya za hati hati” ucap serempak Pya dan Icel

Kenzo yang sudah menunggu di depan gerbang


sekolah, langsung melambaikan tangan

“Yuk ken, lama ya?” kata Eza sambil menaiki motor

“Engga kok, eh iya btw nanti aku sekalian main di


rumah kamu ya” ucap Kenzo dan Eza mengiyakan

Sesampainya dirumah Eza, mereka langsung


masuk ke ruang tamu dan Eza langsung ke dapur
untuk mengambil air minum. Tetapi kesempatan
itu malah diambil Kenzo untuk membuka hp Eza.
Kenzo melihat chattan Eza dengan Aksara yang
semalam, kejadian itu membuat Kenzo sangat
marah.

125
Tak lama kemudian Eza datang sambil membawa
minum dan meletakkannya dimeja “nih ken minum
dulu”

Plakk!!

Kenzo yang menampar Eza “Ini maksudnya apa?!”


sambil memperlihatkan chattan Aksara dan Eza

“Kenapa sih ken?!” tanya Eza dengan menangis

“Masih nanya kenapa?! Semalem lo gak chattan


sama gue tapi lo chattan sama si cowo brengsek si
Aksara!” bentak Kenzo

“Aku cuma curhat masalah Icel, karena aku lagi


berantem ama Icel ken. cuma itu doang” ucap Eza

“Gausah banyak alesan anjing! Ini ada nama gue,


maksudnya apaan?! Lo udah kayak cewe murahan,
chattan sana sini!” ucap Kenzo dengan nada tinggi

“Cukup ya ken, cukup kamu bentak aku kayak gini,


aku lama lama capek sama sikap kamu” keluh Eza

“Udah gue bilang gue gasuka lo deket sama si cowo


brengsek itu, jadi gini kan tingkah lo!” tegas Kenzo

“Separah itu aku dimata kamu ken? Aku selalu


sabar hadepin sikap kamu selama ini. Kamu kasar
sama aku, aku terima, aku kasih kesempatan buat

126
kamu malah kamu sia siain lagi” ucap Eza sambil
menangis

“Lo bisa diem gak sih?! Gue enek liat lu nangis


gitu!” jawab Kenzo sambil menjambak rambut Eza

“Sakit ken sakit, lepasin aku” pinta Eza

Kenzo langsung melepaskan Eza yang tergeletak di


lantai sambil menangis dan menahan pipinya yang
merah karena tamparan Kenzo

“Aku pacaran sama kamu udah 3 tahun dan


ternyata sikap asli kamu kayak gini ken?! Aku
kecewa sama kamu!” ucap Eza

“Emang sikap asli aku begini! Kenapa kamu


gasuka? Hah?! Jawab anjing!” bentak Kenzo

“Cukup ken! Aku udah muak ya sama sikap kamu,


aku pengen kita putus!” kata Eza

“Gak! Gue gak mau putus dari lu” bantah Kenzo

“Aku mau tetep kita putus, aku harus sabar gimana


lagi sama sikap kamu yang kayak gini ken. Semakin
aku pertahanin hubungan aku sama aku, semakin
nyakitin diri aku sendiri ken!” jelas Eza “Sekarang
kamu pergi dari rumah aku. Pergiii!!!” lanjut Eza
sambil mendorong Kenzo agar keluar dari
rumahnya dan langsung menutup pintu rumah
127
“Buka! Buka pintunya cewe murahan!” ucap Kenzo

Eza menangis dibalik pintu karena mendengar


ucapan Kenzo kepada dirinya dan harus
mengakhiri hubungan yang sudah terjalin cukup
lama dengan Kenzo

‘yaallah… kenapa kisah aku berakhir seperti ini, ken


kenapa kamu sejahat ini sama aku, aku saying banget
sama kamu ken hiksss’ – batin Eza

Eza langsung lari menuju kamarnya dan


menghubungi kedua sahabatnya

“Kacamin”

guys, gue udah putus sama Kenzo – Pesan Eza


kok bisa za? – Pesan Pya
Alhamdulillah deh hehe – Pesan Icel
iya, tadi abis pulang sekolah gue ribut sama Kenzo,
Kenzo nampar gue dan jambak gue. Disitu gue udah
gatau harus gimana lagi – Pesan Eza

~Panggilan WhatsApp Grup Masuk~

Pya : “coba ceritain za, kok bisa Kenzo separah itu


sama lu?” tanya Pya dengan nada penasaran

Icel : “iya za, coba ceritain kok cowo brengsek itu


bisa kayak gitu”

128
Eza pun bercerita dengan panjang lebar atas
kejadian yang ia alami

Eza : “ternyata omongan lo waktu itu bener cel, kita


gak bisa merubah seseorang sesuai dengan
kemauan kita” jawab Eza sambil menangis

Icel : “za… udah gue bilang dari dulu, lo pacaran


sama dia udah 3 tahun yang lo dapetin malah
siksaan kayak gitu. Gue waktu itu ngomong begitu
karena gue sayang sama lo za, gue gamau sahabat
gue disakitin sama cowo brengsek kayak Kenzo”

Pya : ”iya za, walaupun setiap hari lo berharap bisa


kembali lagi ke awal sama Kenzo yang masih
romantic. But trust me, kalo hubungan lo udah
toxic gini lo gak akan bisa ngerubah dia, karena
yang lo liat sekarang ini, ya sikap asli dia za”

Eza : “kalian bener, sekuat apapun gue pertahankan


hubungan ini, Kenzo tetep bakal kayak gini, karena
sikap dia sebenernya tuh seperti ini”

Icel : “tuh Pya aja ngerti, tumben tumbenan tu


bocah paham yang kita maksud haha. udah za…
jangan nangis, sayang air mata lo buat cowo kayak
dia. Lo udah bahagia sekarang, yuk bangkit za”

Pya : “is apasih cel! iya za, keputusan lo udah tepat


banget kok. udah, lo itu cantik, walaupun masih
129
cantikan gue sih hehe, tapi pasti banyak cowo
diluar sana yang lebih baik dari Kenzo yang
pastinya sayang sama lo”

Icel : “peluk online dulu yuk buat kita semua hehe,


gue sayang sama kalian berdua… yaudah sekarang
tidur yuk besok disekolah kita cerita cerita lagi ya”

Eza : “iya… sampai ketemu besok ya guys, makasih


udah selalu care sama gue, makasih udah selalu
sabar hadepin sikap gue yang keras kepala ini”

Pya : “yaudah yuk tidur, bye guys…”

~Panggilan WhatsApp Grup berakhir~

…..
Keesokan harinya, Eza langsung berangkat
kesekolah dengan mata bengkaknya, karena Eza
nangis semaleman. Sesampai dikelas, Aksara
melihat Eza dengan mata bengkak, langsung
menanyakan kepada Eza.

“Woy za, mata lo kenapa? bengkak gitu, abis nangis


lo ya” tanya Aksara dengan nada meledek

“Engga kok, enak aja lo” jawab Eza berbohong

“Bilang aja, ada masalah apa lo?” tanya Aksara

130
“Apaan sih ra, gue lagi gak mood” ucap Eza jutek.
Eza langsung duduk ditempatnya

Aksara yang mengkhawatirkan Eza, langsung


menanyakan kepada Icel dan Pya yang berada
duduk di koridor depan kelas “Weh, si Eza kenapa
matanya bengkak gitu?”

“Abis putus dia ama si cowo brengsek” ucap Icel

“Kok bisa? eh tapi Alhamdulillah sih, kasian cewe


yang gue suka disakitin sama cowo brengsek kayak
dia” ucap Aksara spontan, perkataan itu membuat
Pya dan Icel kaget.

“Haha lo suka sama Eza?“ tanya Icel

“Diem diem Aksara naksir Eza toh haha” ucap Pya

“Hahaha gimana ya… gue ngerasa beda aja pas


pertama kali duduk disamping Eza, rasanya gue
langsung suka gitu hehe. Satu tahun gue sekelas
sama Eza, walaupun gue pernah ngejauh dari Eza,
tapi dari kejauhan gue selalu merhatiin dia anjir
haha jadi gue tau sikap dan sifat dia” jelas Aksara

“Ah… so sweet banget Aksara, tapi gue dukung


banget sih lo sama sahabat gue” ucap Pya

“Haha udah gue duga sih lo suka sama Eza ra,


semenjak lo perhatian ke Eza waktu itu” kata Icel
131
…..
Beberapa hari setelah putus dengan Eza, Kenzo
masih belum terima diputusin oleh Eza, ia masih
kesal dan ingin memberi pelajaran kepada Eza

“anjing! gak terima gue diputusin kayak gini, gue


gamau Eza dimilikin orang lain selain gue TITIK. Gue
harus kerumah Eza sekarang juga” – batin Kenzo

Kenzo langsung pergi menuju rumah Eza,


setibanya dirumah Kenzo langsung mengetuk pintu

Tok! Tok! Tok!

Eza yang berada dirumah, langsung membuka


pintu dan ternyata…

“Kamu ngapain kesini lagi ken?” tanya Eza

“Gue mau ngomong sama lo za” kata Kenzo

“Mau ngomong apalagi sih ken? udah jelas kan


omongan aku waktu itu, kita udah gak ada
hubungan lagi ken” ucap Eza

“Engga za, gue gaterima! Gue gak mau putus sama


lo, gue gamau lo dimilikin orang lain!” ucap Kenzo

“Apaansih ken, gila ya kamu! Aku tegasin sekali


lagi ya sama kamu, hubungan kita udah berakhir.
Jadi stop gangguin aku lagi” bentak Eza sambil
menutup kencang pintu rumahnya. Dibalik pintu
132
Eza menangis melihat perlakuan Kenzo tadi, ia
masih belum bisa move on dari Kenzo, hati Eza
masih mencintai Kenzo, tetapi dia harus terbiasa
untuk jauh dari Kenzo, dan harus memulai
kehidupan barunya tanpa Kenzo

…..
Eza masih suka diteror oleh Kenzo, karena Kenzo
belum mau mengakhiri hubungannya dengan Eza.
Hampir setiap hari Kenzo datang kerumah Eza
untuk menemui Eza. Eza yang semakin ketakutan,
akhirnya mengirim pesan ke Aksara untuk datang
kerumahnya

15 menit kemudian Aksara sudah sampai dirumah


Eza. Namun ternyata Kenzo masih mengintai
rumah Eza, Kenzo yang melihat Aksara datang
kerumahnya semakin memuncak amarahnya, ia
menunggu waktu yang tepat untuk memberi
pelajaran kepada Aksara

Tin… tin… ~ suara klakson motor Aksara

Eza membuka pintu lalu langsung menghampiri


Aksara “Gilak cepet amat lo sampenya”

“Iyalah gue kesini tanpa rem haha” canda Aksara

“Ah bisa aja lo. oh iya jajan dulu yuk, gue gak ada
makanan nih dirumah, laper juga” ajak Eza
133
“Yaudah ayo naik” ucap Aksara

“Mau jalan aja gak? Deket ko disitu, sekalian


olahraga haha” tanya Eza. Aksara mengiyakan
keinginan Eza. Akhirnya mereka berjalan ketempat
yang dituju, Kenzo yang melihat mereka langsung
membuntuti mereka berdua

‘nah kesempatan bagus gue mau beri pelajaran ama tuh


cowo’ – batin Kenzo

Brukkk

Kenzo yang memukul Aksara dari belakang,


membuat amarah Aksara muncul, dan mereka
saling memukul satu sama lain, Eza yang melihat
kejadian itu berteriak

“Kenzo, Aksara cukupp!! kalian apa apaan sih


kayak anak kecil tau gak. Gak malu apa diliatin
orang? kamu juga ken, kenapa kamu masih ngusik
hidup aku sih” bentak Eza

“Ngapain dia jalan sama lo?” ucap Kenzo sambil


menunjuk Aksara

“Lo kan udah diputusin sama Eza. udah deh, stop


ngusik kehidupan cewe gue lagi” tegas Aksara.

Eza yang kaget mendengarnya membuat Eza harus


mengiyakan perkataan Aksara barusan “iya ken,
134
aku udah pacaran sama Aksara, jadi jangan ganggu
hidup aku lagi!”

“Anjing! berarti lo putus sama gue karna dia?


Sialan! Liat aja dia gak bakal bertahan lama sama lo,
setelah tau sifat asli lo yang murahan itu” ucap
marah Kenzo sambil menunjuk nunjuk Eza

“Jaga omongan lo anjing!” ucap Aksara. Kenzo


langsung meninggalkan mereka berdua. Aksara
dan Eza pulang kerumah Eza untuk mengobati luka
yang berada di wajah Aksara.

Sesampainya dirumah Eza langsung mengambil


kotak p3k dan langsung mengobati luka Aksara

“Aduh… pelan pelan za” seru Aksara

“Eh sorry sorry, soal omongan Kenzo tadi…” ucap


Eza yang belum menyelesaikan perkataannya

“Udah gak usah dipikirin za, gue tau dia cuma


bacot doang. oh ya… maaf ya za tadi gue bilang
gitu, gue ngomong gitu biar lo gak diusik lagi sama
Kenzo” jelas Aksara

“Iya gapapa kok ra, gue ngerti. Makasih ya udah


nolongin gue sampe lo kayak gini” ucap Eza

‘kayaknya ini waktu yang tepat gue bilang ke Eza, gue


udah gabisa nunggu lagi nih’ – batin Aksara
135
Dengan suasana yang sedikit serius, Aksara
menatap Eza “za, gue mau ngomong sama lo”

“Apaansih ra, serius amat ngomongnya, yaudah


bilang aja” ucap Eza dengan santai

Tanpa basa basi, Aksara langsung mengatakannya


“Sebenernya… ehmm gue suka sama lo”

“Hah?! lo suka sama gue ra haha” ucap Eza terkejut

“Gue serius za, lo malah ketawa” kata Aksara

“Hehe ya sorry, kok lo bisa suka sama gue ra? kan


kita biasanya juga berantem mulu” tanya Eza

“Ah kepo lo haha intinya gue selalu khawatir kalo


lo jalan sama Kenzo, takut kejadian yang di sekolah
terulang lagi. Eh ternyata emang si Kenzo orangnya
begitu, tapi alhamdulillah lo sadar kalo dia gak baik
buat lo” jelas Aksara

“Duh gimana ya ra, maaf gue gabisa jawab


sekarang karena gue juga kan baru putus sama
Kenzo. Gue juga mau nenangin diri gue sendiri
dulu” ujar Eza

“Iya za gue ngerti kok. Gue juga minta maaf yaa


bilang ini di waktu yang kurang tepat” ucap
Aksara. Perkataan Aksara membuat Eza bingung
dan berpikir berkali kali.
136
Enough

Tak terasa sudah memasuki akhir semester. SMA


Revarinka akan mengadakan Ujian Nasional
minggu depan, semua murid diharapkan focus
untuk menghadapi ujian tersebut.

Pya dituntut untuk harus mendapatkan nilai yang


memuaskan “Py, minggu besok kamu udah ujian
nasional, mama sama papa mohon sama kamu
untuk focus belajar ya, biar nilai kamu bagus dan
kamu bisa masuk universitas ternama nanti” ucap
mama Pya

“Iya bener, papa yakin kamu pasti bisa py. Kalo


nanti nilai ujian kamu bagus, papa janji bakal
nurutin kemauan kamu deh” ucap papa Pya

“Oke deh. Doain aku ya. Tapi beneran bakal


nurutin semua kemauan aku kan kalo nilai aku
dapet nilai bagus?” tanya Pya dengan semangat

“Oh iya dong… papa kan kalo udah janji pasti


ditepati” jawab papa Pya sambil tersenyum

Setelah selesai berbincang, Pya langsung pergi ke


kamar dan langsung menelpon Iqbal

Tut… tut… tut…

137
suara handphone mamanggil, tak lama kemudian
Iqbal pun mengangkat telpon.

Iqbal : “halo… assalamualaikum”

Pya : “walaikumsalam, aku nelpon ganggu gak?”

Iqbal : ”haha engga sama sekali dong, malah aku


seneng ditelpon duluan gini. Ada apa nih? Kangen
sama aku yaa”

Pya : “haha gak salah sih tapi bukan itu yang mau
aku omongin. Gini ka, barusan aku ngobrol sama
mama papa, hp aku bakal disita sampe hari terakhir
ujian, aku bener bener gak boleh megang hp ka dan
harus focus sama ujian. Kalo kita gak komunikasi
dulu, gapapa kan?”

Iqbal : ”ehmm… agak berat sih, ya tapi gapapa kok.


Itu juga buat kebaikan kamu, kamu nurut aja sama
mama papa ya. Aku juga lagi focus buat masuk
sekolah penerbangan nih, doain aku keterima ya.
Biar orang tua kamu yakin kalo aku gak main main
deketin anaknya”

Pya : “aamiin, semangat ya ka! aku selalu menyertai


ka Iqbal dalam doaku ko tenang aja haha”

138
Iqbal : “aduh… si selalu bisa bikin aku senyum
senyum sendiri nih haha kamu juga semangat ya
ujiannya, semoga nilainya memuaskan, aamiin”

Setelah mereka berbincang cukup lama, Pya


mengakhiri panggilan telpon karena hari sudah
mulai malam.

…..
Ujian nasional di SMA Revarinka telah berlangsung
selama 4 hari tanpa ada kendala satu apapun. Tiba
di hari dimana hasil ujian di umumkan oleh pihak
sekolah dan semua muid datang kesekolah untuk
mengambil hasil ujiannya.

Semua murid telah berkumpul di kelasnya masing-


masing lalu guru pun membagikan hasil ujian
mereka.

“Nanti bukanya bareng-bareng ya” ucap Eza

“Okee, yuk buka 1.....2.....3” ucap Icel. Mereka pun


serentak membuka hasil ujiannya

“Waaa Alhamdulillah” teriak Pya, Eza dan Icel


kegirangan dengan hasil ujiannya. Mereka
mendapat nilai yang memuaskan terutama Pya.

“Gimana kalo kita party buat ngerayain kelulusan


kita?” ucap Icel yang memulai percakapan. Pya dan

139
Eza pun langsung saling pandang dan satu
pemikiran ke arah orang tua Icel

“Kenapa? Pasti karna ortu gue ya?” tanya Icel

“Iya cel. Kita jadi gak enak” ucap Pya

“Apaansih kalian, santai aja sih hehe, udah


pokoknya party dirumah gue” Jelas Icel

…..
Hari perayaan kelulusan pun tiba. Sebelum
berangkat, Pya datang menghampiri kedua orang
tuanya untuk menagih janji mereka.

“Pah, mah, hasil ujian aku memuaskan kan? aku


mau nagih janji kalian, boleh?” ucap Pya

“Boleh dong, kamu mau apa?” tanya Papa

“Aku mau papa dan mama merestui hubungan Pya


sama ka Iqbal” pinta Pya. Orang tua Pya saling
menatap

“Mah, pah ka Iqbal itu gak seperti yang kalian


pikirin, ka Iqbal itu baik sama aku dan aku juga
ngerasa ka Iqbal itu tulus” jelas Pya

“Kalo mama sih semua keputusan ada dikamu py,


mama liat liat juga Iqbal orangnya baik ko” ucap
mama

140
“Bener yaa mah, besok kak Iqbal mau dateng kesini
mama baik baik yaa” pinta Pya

“Yaudah suruh dateng aja. Maafin papa yaa selama


ini udah marahin kamu, makasih juga udah kasih
hasil yang memuaskan” ucap papa tersenyum

“Yeay, makasih juga ya pah, mah” jawab Pya


langsung memeluk papa dan mamanya

Pya pun langsung pamit kekamar dan langsung


menghubungi Iqbal untuk datang ke party yang di
adakan oleh Icel

…..
Disisi lain Aksara yang diundang Icel
menghubungi Eza

Ping…

Ponsel Eza pun berbunyi tanda ada pesan masuk

Aksara : za, emang si Icel ngadain party?

Eza : iya, lo diundang?

Aksara : iya tadi gue di chat Icel

Eza : oh yaudah, lo dateng?

Aksara : iya dong, lo kesana ama siapa za? Sama


gue aja ya, biar besok gue jemput

141
Eza : oh boleh deh ra, jemput gue jam set 7 ya

Aksara : ok za

Eza yang yang tidak membalas pesan Aksara


langsung menyiapkan baju untuk dikenakan besok
di acara party Icel

…..
Tibalah acara party dirumah Icel, semua orang
sudah berkumpul disana. Suasana party sangat
meriah. Icel memanggil Eza dan Pya untuk duduk
di dekat kolam renang, karena ada yang ingin Icel
sampaikan tentang keluarganya yang sekarang.

“Guys, gue mau cerita masalah keluarga gue ke


kalian, walaupun gue udah nerima semuanya tapi
gak plong aja kalo gak cerita sama kalian” ucap Icel

“Iya cel, cerita aja kita dengerin kok” jawab Pya,


dan Eza sambil mengangguk

“Yang waktu itu kalian denger, orang tua gue disitu


lagi ribut besar. Setelah kejadian itu mereka sering
ribut, dan akhirnya papa gue gugat cerai ke mama
gue, dan mama mengiyakan itu semua. Sebelum
UN dimulai, sidang perceraian orang tua selesai,
mereka resmi cerai. Sekarang gue tinggal sama
bokap gue doang, dan mama pergi kerumah nenek
gue” ucap Icel panjang lebar
142
Eza dan Pya kaget mendengar itu “Asli gue sampe
bingung mau ngerespon apa, tapi mungkin itu
keputusan yang terbaik buat ortu lu cel” ucap Eza

“Tapi disisi lain, lo juga hebat kok cel, lo bisa


nerima semua keadaan lo sekarang ini” ujar Pya

“Ka Rama salah satunya alasan gue bisa nerima


keadaan gue sekarang. Ka Rama care banget sama
gue disaat gue terpuruk waktu itu, dia selalu
nyemangatin gue dan beri gue masukan, kalo anak
broken home gak selalu gagal buat menuju masa
depan” ucap Icel

“Alhamdulillah deh cel, ka Rama udah buat lo


bersahabat sama diri lo. Oh iyaa, gue juga
Alhamdulillah orang tua gue udah setuju kalo gue
berhubungan sama ka Iqbal hehe” kata Pya

“Demi apa sih py? syukur deh kalo gitu, berarti lo


udah gak ada rasa was was lagi ngejalanin
hubungan lo sama ka Iqbal” ucap Icel

“Bagus dong py, perjuangan lo sama ka Iqbal gak


sia sia. Sekarang giliran gue yang cerita yaa,
alhamdulillah gue juga bisa lepas dari Kenzo dan
satu lagi pasti lo pada kaget” cerita Eza

“Apaan tuh, jangan setengah setengah kalo cerita,


penasaran gue” ucap Pya
143
“Gue tau pasti Aksara kan? haha” tanya Icel

“Ih kok lo tau sih cel. Jadi, Aksara kemarin bilang


ke gue kalo dia suka sama gue, tapi gue gatau dia
nembak gue atau engga, soalnya gue juga gamau ke
geeran dulu dan gue masih ada rasa trauma sama
Kenzo” ucap Eza

“Ih bego lo, kenapa jadi ketularan Pya sih, itu tuh
Aksara nembak lo. Tapi terserah lo sih za, kalo lo
gamau pacaran dulu, itu keputusan lo” kata Icel

“Iya karena kemaren juga mau UN gue gak mikirin


tentang cinta cintaan, kalo sekarang gapapa deh
Aksara mau nembak, gue terima haha” canda Eza

“Haha bisa aja lo. Tapi gapapa za, Aksara baik kok,
gue setuju kalo lo sama Aksara” ucap Pya

Pya dan Icel tertawa atas candaan Eza, Icel melihat


Aksara memanggil Eza lalu memberitahu Eza

“Za lo dipanggil Aksara tuh” ucap Icel

Eza menoleh “Yaudah gue kesana dulu ya”. Eza


menghampiri Aksara “ada apa ra, manggil gue?”

“Masih inget omongan gue waktu itu gak? Jadi


gimana za? hehe” tanya Aksara

144
“Oh yang waktu itu haha, ehmm… gimana ya…”
Jawab Eza sambil menangguk – anggukan kepala
menandakan Eza nerima Aksara

“Hah?! serius za? lo mau. Anjir gue mimpi gak sih


za? haha” tanya Aksara sambil mencubit tangannya
karena merasa dirinya sedang mimpi. Eza hanya
mengangguk sambil tersenyum bahagia.

…..
Mereka semua berkumpul di pendopo dansambil
bercerita cedan berfoto untuk menjadi kenangan
mereka.

“ Guys, walaupun kalian pergi, tapi gua yakin pergi


kalian untuk menggapai cita cita kalian. Tapi ingat
apapun nanti , kalo misalkan kita dipisahkan oleh
jarak, kita tetap saling komunikasi yah. “

“ Ih pasti za!, akhirnya masalah yang menimpa kita


satu persatu selesai juga ya” ucap Icel

“Yeayy! Enough… It’s time for us to be happy.


Makasih buat kalian semua udah support satu sama
lain” Ucap Pya dan mereka saling merangkul.

Persahabatan mereka yang hampir hancur kembali


menyatu lagi. Karena mereka sadar setiap masalah

145
yang menimpa di kehidupan mereka itu membuat
mreka menjadi kearah yang lebih baik. Dan mereka
berharap persahabatan ini akan tetap selalu ada,
yang selalu membawa aura positif satu sama lain.

Akhirnya mereka bahagia dengan kehidupan yang


mereka jalani sekarang, yaitu Eza yang sudah lepas
dari hubungan toxic dengan Kenzo, mulai
membuka lembaran baru dengan Aksara, Pya yang
sudah direstui untuk berhubungan kembali dengan
ka Iqbal oleh orang tuanya, dan Icel yang sudah
bersahabat dan menerima keadaan dirinya yang
sekarang ini.

~ENOUGH~

persahabatan kita itu kayak kopi tubruk,


permukaannya kasar. Tapi ketika dicium,
terus kenal lebih dalam, kamu enggak akan
bisa ngelupain itu.”~ Filosofi Kopi

146
Pertemuan

Tangis dan tawa kita jalani bersama

Seperti pelangi yang datang setelah hujan

Walaupun raga kita jauh

Tetapi hati kita selalu dekat

Sahabatku,

Ayo kita hadapi badai ini

Dengan kebahagian yang kita miliki

Sampai akhirnya kita bertemu dengan pelangi

Sahabatku,

Percayalah walaupun kita sudah berjarak

Akan selalu ada yang berkmakna pada setiap


kehadiran dan pertemuan

147
BIOGRAFI PENULIS

Elsa Aulia, biasa dipanggil Eca, lahir di Tangerang


pada hari Minggu tanggal 25 Juni 2000, Arti nama
Elsa Aulia yaitu Lincah dan Suci , anak ke 4 dari 4
bersaudara, lahir dari pasangan Sutardi dan
Purwanti.
Sejak di SD ia aktif mengikuti berbagai kegiatan
maupun organisasi seperti, Dokter Kecil,
Drumband, PMR, Tari Saman dan organisasi OSIS,
serta pernah mendapatkan juara lomba BTQ, dan
juara lomba Drumband.
Saat ini sedang melanjutkan pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Tangerang program
studi Pendidikan Matematika., ia ingin menjadi
guru serta menjadi Pegawai Negeri Sipil. Itulah
biografi singkat dari Elsa Aulia, Semoga dapat
menginspirasi yang membaca untuk selalu percaya
diri dan aktif dalam berkomunikasi maupun
berorganisasi.

148
BIOGRAFI PENULIS

Putri Yasmin Aulia, biasa di


panggil Putri atau Yasmin. Lahir di Jakarta tanggal
10 Oktober 2001. Anak kedua dari tiga
bersaudadara, dari pasangan M.Priyantoro dan
Rusmiati.

Sejak SD hingga SMP, ia aktif mengikuti kegiatan


seni tari mengingat ia sangat suka menari. Ia juga
pernah beberapa kali mendapatkan juara dalam
lomba menari. Saat memasuki SMK, ia mengganti
kegiatan tari dengan kegiatan paskibra, walau
hanya aktif saat mendekati hari kemerdekaan untuk
mengibarkan bendera merah putih disekolah.

Saat ini, ia melanjutkan jenjang pendidikan di


Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan
program studi Pendidikan Matematika. Ia ingin

149
menjadi seorang guru dan membuka tempat kursus
untuk membantu mereka yang membutuhkan.

150
BIOGRAFI PENULIS

Riska Nuraida adalah namanya, ia Lahir di


Tangerang, 18 April 2001. Ia anak kedua dari dua
bersaudara. Ia memiliki nama akrab yang sering
disapa yaitu Ika. Sejak kecil ia selalu di nasehati
untuk rajin beribadah, jujur, dan bertanggung
jawab. Ia memulai pendidikan di SDN JURUMUDI
2 ketika berumur 6 tahun, lalu melanjutkan
pendidikannya di SMPN 21 Kota Tangerang dan
aktif mengikuti ekstrakulikuler basket.
Pada saat ini ia melanjutkan pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Tangerang. Ia memilih
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi
151
Pendidikan Matematika, dan pada saat ini ia aktif
mengikuti kegiatan Himpunan Mahasiswa Prodi
Matematika (HIMADIKA). Itulah biografi singkat
Riska Nuraida, semoga dapat menginspirasi untuk
selalu percaya diri.

152

Anda mungkin juga menyukai