Anda di halaman 1dari 9

ISIM ( ‫)إسم‬

Oleh :
Ano Wiharja
 ISIM adalah semua jenis kata benda atau segala
sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda
mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan
dengan masalah waktu.

 ISIM (kata benda) ada yang bersifat konkrit (dapat


dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat
abstrak (tidak dijangkau diindera).
Ciri-Ciri Isim
 Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata mempunyai
akhiran kasroh, maka bisa dikatakan ia adalah isim.
Contoh : ً‫ب هّللا ِ ربَّا وبِا إل ْس َال ِم ِد ي نا‬
ِ ‫ضي ُْت‬
ِ ‫َر‬
Kata yang di garis bawah ( ِ ‫هلل‬dan ‫س َال ِم‬
ْ ‫ )إل ا‬di atas termasuk isim,
dikarenakan akhiran katanya berupa harokat kasroh.
 Tanwin : Jika suatu kata berakhiran tanwin, maka ia adalah isim.
Contoh :‫هللا َمثَ ًال َك لِ َم ًة طَيِّبَ ًة‬
ُ ‫ض َر َب‬
َ
Kata bergarisbawah (‫طيِّبَ ًة‬
َ ‫)مثَ ًال َك ِل َم ًة‬
َ di atas merupakan isim, terlihat
dari adanya tanwin pada akhirannya.
Pembagian Isim

 Isim Berdasarkan Jenisnya


Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim mudzakkar
(laki-laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing bagian tersebut ada
yang faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan perempuan (hakiki) dan ada
yang hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya sama sekali tidak diketahui jenis
kelaminnya (benda).
Mudzakkar hakiki dan muannats hakiki sangat mudah dibedakan dan tidak
memerlukan ciri-ciri khusus, sedangkan yang lafdzi untuk membedakannya
diperlukan ciri-ciri serta cakupannya.
 Ciri Muannats Lafdzi: diakhiri dengan ta’ marbuthoh (‫)ة‬
Contoh : ‫ ا ل َم ْد َر َس ُة‬، ُ‫ا لنّافِ َذة‬
 Cakupan Muannats Lafdzi meliputi :
Alat tubuh yang berpasangan
Contoh : ‫ ِرجْ ٌل‬،‫ أُ ُذ ٌن‬، ‫ يَ ٌد‬،‫َعي ٌْن‬
 Benda yang tidak dapat dihitung
Contoh: ‫ ا لنَّا ُر‬، ‫ ِر ْي ٌح‬،‫َس َح ٌاب‬
 Isim Berdasarkan Jumlah Benda
Berdasarkan jumlah bendanya isim dibagi menjadi tiga,
yaitu
1. Isim mufrod, adalah isim yang jumlah bendanya satu
satuan (satu biji, satu helai, satu pohon dan sebagainya),
biasanya ditandai dengan dhommah, fathah, kasroh.
2. Isim mutsanna, Isim mutsanna adalah isim yang jumlah
bendanya dua satuan. Tanda khas yang mudah diketahui
dari isim ini adalah akhirannya … ‫آن‬atau ِ …‫ يَ ِن‬untuk
mudzakkar dan ‫تَ ِان‬atau ‫تَ ْي ِن‬untuk muannats.
3. Isim jamak. Isim jamak adalah isim yang jumlah bendanya
lebih dari dua satuan.
 Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau Tidak Terdefinisi (Umum)
 Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim
nakiroh (umum) dan isim ma’rifat (khusus).
1. Isim nakiroh ditandai dengan adanya tanwin ( ‫ ٌــ‬، ‫ ِــ‬، ‫)ًــ‬
Contoh : ‫ى ِك ت ٌَاب‬
، ‫هُ ُد‬
2. Isim ma’rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :
Isim yang diawali dengan Al ( ‫)ال‬
Contoh : ‫ى ا ل ِكت َُاب‬
، ‫ا ل ُه َد‬
1. Isim dhomir (kata ganti)
Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya
untuk menggantikan isim tertentu.Berdasarkan penampakkannya dalam
tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim dhomir bariz (tampak dalam
tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak dalam tulisan).
2. Isim isyaroh (kata tunjuk)
Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
menunjuk isim-isim tertentu.Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim
yang ditunjuk serta jenis dan jumlahnya.
3. Isim maushul (kata sambung)
Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.
4. Isim alam (nama)
Isim alam adalah isim yang digunakan untuk nama tertentu tanpa membutuhkan
penjelasan. Isim ini ma’rifat karena setiap nama menunjukkan isim tertentu.
Pada bagian ini akan dikhususkan pada kata yang digunakan untuk nama
manusia.
5. Isim munada (yang dipanggil)
Adalah isim yang berada setelah huruf nida. Isim ini menjadi ma’rifat karena
setiap objek yang diseru. pasti telah tertentu dan diketahui oleh si penyeru.
Huruf nida terdiri dari huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan
jauh.
6. Isim idhofat (yang disandarkan)
Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim (tidak fiil dan tidak
juga huruf) Isim yang pertama yang disandarkan disebut mudhof
( ‫اف‬
ٌ ‫ض‬ ُ sedangkan isim yang disandari disebut mudhof ilaihi (ِ‫اف إِ َلْيه‬
َ ‫)م‬ ٌ ‫ض‬
َ ‫)م‬,
ُ yang
merupakan isim ma’rifat adalah isim yang menjadi mudhof, sedangkan yang
menjadi mudhof ilaihi dapat ma’rifat dapat pula nakiroh tergantung bentuknya.
‫‪CONTOH DALAM AL-QUR’AN‬‬

‫ض تَ َخافُ ْو َن اَ ْن يَّتَ َخطَّفَ ُك ُم النَّاسُ فَ ٰا ٰوى ُك ْم َواَيَّ َد ُك ْم بِ نَصْ ِر ٖه‬


‫َو ْاذ ُكر ُْٓوا اِ ْذ اَ ْنتُ ْم قَ ِل ْي ٌل ُّم ْستَضْ َعفُ ْو َن فِى ااْل َرْ ِ‬
‫َو َر َزقَ ُك ْم ِّم َن الطَّيِّ ٰب ِ‬
‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكر ُْو َن –‪٢٦‬‬

‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا اَل تَ ُخ ْونُوا هّٰللا َ َوالر َّس ُْو َل َوتَ ُخ ْونُ ْٓوا اَمٰ ٰنتِ ُك ْم َواَ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُم ْو َن – ‪٢٧‬‬

‫َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ َمٓا اَ ْم َوالُ ُك ْم َواَ ْواَل ُد ُك ْم فِ ْتنَةٌ ۙ َّواَ َّن هّٰللا َ ِع ْن َد ٗ ٓه اَجْ ٌر َع ِظ ْي ٌم ࣖ ‪٢٨ -‬‬

‫)‪(Q.S. Al Anfaal : 26-28‬‬


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai