Anda di halaman 1dari 8

MUAMALAH


Kelompok 4

1.Elsa Aulia (1984202026)


2.Milenia Ari Nursafitri (1984202035)
3.Sinta Maemanah (1984202006)
4.Syukur Ibnu Mubin (1984202029)
Hakekat Muamalah

 Mu’amalah secara etimologi itu artinya saling bertindak, atau saling
mengamalkan.
 Pengertian mu’amalah dalam arti luas yaitu aturan-aturan (hukum-
hukum) Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan
dunia dalam pergaulan sosial.
 Pengertian mu’amalah dalam arti sempit yaitu semua akad yang
memperbolehkan manusia saling menukar manfaatnya dengan cara-cara
dan aturan-aturan yang telah ditentukan Allah dan manusia wajib
mentaati-Nya.
 Dapat disimpulkan muamalah adalah semua hukum syariat yang
bersangkutan dengan urusan dunia,dengan memandang kepada aktivitas
hidup seseorang seperti jual-beli, tukar-menukar, pinjam-meminjam dan
sebagainya. Muamalat juga merupakan tatacara atau peraturan dalam
Pandangan Islam tentang Kehidupan Dunia

1. Ajang ujian dan cobaan



Allah, Islam memandang 2. Ujian dan Cobaan Allah
kehidupan dengan kesungguhan terhadap Manusia Pertama,
serta sikap tanggung jawab. Jika Kehidupan manusia diawali
kita memperhatikan pandangan oleh pengujian Allah kepada
Islam terhadap manusia, kita Adam, manusia pertama
akan menemukan bahwa yang diciptakan Allah.
kehidupan manusia itu
Ketika itu Allah melarang
mengalami proses penciptaan
yang diawali dengan peristiwa Adam mendekati syajaratul
Allah menciptakan Adam dari khuldi (pohon kekekalan).
tanah kemudian Datanglah iblis yang
menyempurnakannya serta menggoda Adam untuk
meniupkan kepada manusia memakan buah pohon surga
sebagian dari ruh-Nya. ini. “…. dan durhakalah
Kemudian Allah memerintahkan Adam kepada Tuhan dan
malaikat untuk sujud
sesatlah ia.” (Thaahaa: 121).
kepadanya.
Makna Spiritual tentang Kejayaan Hidup


Ruang Lingkup Muamalah

1. Muamalah Adabiyah, Muamalah adabiyah merupakan muamalah yang
berkaitan dengan bagaimana cara tukar menukar barang yang ditinjau dari
segi subjeknya yakni manusia. Adapun muamalah adabiyah ini mengatur
tentang batasan-batasan manusia yang boleh dilakukan maupun tidak
boleh dilakukan oleh manusia terhadap suatu benda yang berhubungan
dengan adab maupun akhlak seperti kejujuran, kesopanan, menghargai
sesama, saling meridhoi, dengki, dendam dan sebagainya yang berkaitan
dengan aktivitas manusia dalam menjalankan dan mengelola suatu benda.
2. Muamalah Madiyah, Muamalah madiyah adalah muamalah yang
berkaitan dengan objek muamalah maupun bendanya. Dalam muamalah
madiyah ini menetapkan suatu aturan secara syara’ yang terkait dengan
objek bendanya. Jadi muamalah madiyah ini tentang suatu benda, apakah
benda ini halal, haram atau syubhat. Dan bagaimana jika benda tersebut
menyebabkan kemaslahatan serta kemudharatan bagi manusia. Seperti
Jual beli, Masalah seperti bunga bank, kredit, asuransi dan lain sebagainya.
Prinsip-prinsip Bermuamalah

Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah, kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.
Muamalah dilakukan atas dasar sukarela , tanpa mengandung unsur paksaan.
Agar kebebasan kehendak pihak-pihak bersangkutan selalu diperhatikan.
Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan
menghindari madharat dalam hidup masyarakat. Bahwa sesuatu bentuk
muamalat dilakukan ats dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan
menghindari madharat dalam hidup masyarakat.
Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari
unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam
kesempitan. Bahwa segala bentuk muamalat yang mengundang unsur
penindasan tidak dibenarkan.
Haramnya segala kezaliman dengan memakan harta secara bathil, seperti :
riba, ghasab, korupsi, monopoli, penimbunan , dll
Akhlak Bermuamalah

1. Shiddiq : mempunyai kejujuran dan melandasi ucapan,
perbuatan atas nilai-nilai yang benar berdasarkan ajaran
islam.
2. Istiqomah : konsisten dalam nilai-nilai yang baik,
meskipun menghadapi berbagai godaan dan tantangan.
3. Fathanah : mengrti, memahami, dan menghayati secara
mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajiban.
4. Amanah : bertanggung jawab dalammenjalankan setiap
tugas dan kewajiban.
5. Tablig : mengajak sekaligus memberikancontoh kepada
pihak lain untuk menjalankan ketentuan-ketentuan ajaran
islam.

Anda mungkin juga menyukai