Guru : Excell. Pada saat pembelajaran Bahasa Inggris tadi, apa yang sudah kamu perbuat?
: saya bermain lempar-lemparan bola kertas, bu.
Guru : Ibu juga pernah bermain bola-bola kertas. Kamu senang ya main lempar-lempar bola
kertas?
Excell : Iya bu, sangat mengasikan.
Guru : Kamu pasti punya alasan mengapa kamu main lempar-lemparan bola kertas, apa
alasam kamu melakukan itu?
Excell : Saya merasa bosan bu belajar Bahasa inggris karena saya tidak paham dengan
materinya.
Guru : Oh jadi kamu merasa bosan ya, pertemuan yang akan datang ibu akan menerapkan
metode pembelajaran dengan games di pelajaran bahasa Inggris. Supaya kamu tidak
bosan.
Excell : Iya bu, kayanya asyik deh kita belajar sambil bermain.
Guru : Excell apakah sikap kamu dipelajaran bahasa Inggris tadi sesuai dengan keyakinan
kelas yang telah kita buat?
Excell : Tidak bu, tidak sesuai
Guru : Kira-kira keyakinan kelas apa yang telah kamu langgar?
Excell : keyakinan kelas yang tidak saya laksanakan yaitu saling menghormati. Saya tidak
menghormati guru dan temam-teman saya yang sedang belajar.
Guru : ya betul sekali Excell. Untuk selanjutnya pada saat pembelajaran dikelas apa yang
akan kamu lakukan?
Excell : saya akan mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dan tidak menganggu
teman
di jam pelajaran, saya akan bermain di jam istirahat.
Guru : bagus Excell, kamu sudah menyadari kesalahanmu dan menemukan solusinya untuk
kamu sendiri. Ibu harap kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan
melakukan keyakinan kelas yang telah kita sepakati.
Excell : baik bu.
Guru : untuk pertemuan selanjutnya, ibu akan mencoba menerapkan metode games di
pembelajaran yaitu permainan lempar bola kertas supaya kamu tidak bosan ketika
belajar Bahasa Inggris.
Excell : wah asyik! Terima kasih bu.
Guru : sama-sama Excell. Silahkan kembali ke kelas ya.
REFLEKSI
Setelah saya berdiskusi dengan ibu Al Nuri’ah, saya menyadari bahwa perilaku saya bermain
lempar-lempar bola kertas di pembelajaran bahasa Inggris tidak sesuai dengan keyakinan
kelas yaitu saling menghormati. Saya akan bermain di luar jam pelajaran dan tidak
menggangu teman-teman saya.
SKENARIO DIALOG KASUS 2
REFLEKSI
Setelah saya melakukan dialog dengan Ibu Al Nuri’ah menngenai permasalahan saya, saya
mulai sadar bahwa pelaku disiplin sangat penting untuk membentuk karakter saya. Saya akan
mulai disiplin mengatur waktu kapan saya tidur dan waktu saya bermain HP sehingga saya
bisa berangkat sekolah tepat waktu.