Anda di halaman 1dari 2

TUGAS DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.

SKENARIO POSISI KONTROL GURU SEBAGAI MANAJER

Skenario 1 (Menyendiri, tidak fokus pada pembelajaran, dan kesalahpahaman dalam


berteman)

Janeta : “Selamat Pagi Bu”


Guru : “ Selamat Pagi Janeta, silakan duduk!”
Janeta : “Ada keperluan apa ya B
u memanggil saya?”
Guru : “Ibu guru mengamati akhir-akhir ini kamu terlihat menyendiri dan tidak fokus
memperhatikan penjelasan Ibu. Ada masalah apa Janeta?”
Janeta : Iya bu, saya malas untuk pergi ke sekolah.
Guru : "Mengapa demikian Janeta?"
Janeta : "Beberapa waktu lalu, Alya tidak mengajak saya ke kantin, saya berpikir dia
mengacuhkan saya, tidak mau berteman dengan saya"
Guru : "Oh begitu, kamu berhak bersikap demikian bila dicueki oleh teman, itu hal yang
manusiawi" Bolehkah saya memanggil Alya agar penyebab masalahnya lebih
jelas?
Janeta : “Boleh bu”
Guru : “Alya, silakan duduk, ibu dengar dari Janeta beberapa hari ini kamu bersikap acuh
Janeta, yang biasanya kalian pergi ke kantin bersama-sama, tidak kalian lakukan.”
Alya : “Benar bu, saya agak kesal dengan Janeta karena beberapa hari yang lalu karena
saya ajak bermain tidak mau.”
Guru : “Oh begitu, apakah benar Janeta?”
Janeta : “Iya Bu. Pada saat itu, saya sedang tidak enak badan.”
Guru : “Baik Alya, kesal merupakan sikap yang wajar dan manusiawi. Ibu Tidak tertarik
mencari siapa yang salah disini. Mari kita selesaikan masalah ini!
Janeta dan Alya menjawab serentak “Iya Bu”.
Guru : “Janeeta dan Alya tindakan yang kalian lakukan masih wajar, yang saya maksud
disini kalian tidak sampai beradu mulut sehingga menyulut emosi kalian. "Sekarang
kita ingat kembali keyakinan kelas yang kamu belum tunjukkan?” Silakan Janeta
dulu!”
Janeta : "Hmm, tanggung jawab, mandiri, dan saling menyayangi Bu"
Guru : "Bagus, kalau Alya?”
Alya :”Saling menyayangi”
Guru : Baik, Kira-kira apa yang bisa kalian lakukan untuk memperbaiki masalah ini?"
Alya : "Saya minta maaf kepada Janeta telah mengacuhkannya, kemudian kita akan
saling menyayangi dan berteman seperti sediakala Bu"
Janeta : “ Saya akan memaafkan Alya, dan mulai sekarang saya akan membaur bermain
bersama teman dan fokus memperhatikan penjelasan guru.”
Guru : "Baik, itu bagus.” Saling menyayangi antar teman dapat menciptakan hubungan
yang harmonis di kelas, sehingga kalian bisa nyaman belajar.”
Janeta dan Alya menjawab serentak "Iya Bu”.
Guru :"Terima kasih, ibu hargai usaha kalian sudah mencari solusi terbaik, silakan setelah
ini bermaaf-maafan dan kembali bermain bersama"
Skenario 2 (Tidak Membawa Buku)

Guru : "Arya, kamu terlihat cemas, sedang mencari apa?"


Arya : "Itu Bu, sebentar lagi kan pelajaran matematika, saya lupa tidak membawa buku
catatan matematika, padahal PR matematika saya kerjakan di buku tersebut ."
Guru : "Oh begitu, coba dicari dengan teliti."
Arya : "Sudah bu, sepertinya memang tertinggal"
Guru : “ Tidak apa-apa, tidak ada manusia yang sempurna Arya, semua pasti pernah
melakukan kesalahan. Kamu pasti punya alasan mengapa kamu sering lupa
membawa buku pelajaran?”
Arya : “Itu Bu, saya sering bermain HP sampai larut malam, sehingga kurang
memperhatikan jadwal pelajaran untuk hari berikutnya. Baru saya persiapkan
paginya sebelum berangkat ke sekolah Bu.”
Guru : "Ya baik, jadi hari ini kamu tidak membawa buku. Sekarang kita ingat kembali
keyakinan kelas kita, apa yang kita yakini, dan belum dapat kamu tunjukkan?"
Arya : "Kemandirian dan tanggung jawab bu."
Guru : "Bagus, kamu masih ingat. Kira-kira apa yang bisa kamu lakukan untuk
memperbaiki masalah ini?"
Arya : "Saya akan mengurangi bermain HP bu, dan mempersiapkan buku pelajaran
dengan lebih teliti pada malam hari."
Guru : "Bagus, berkenaan dengan PR Matematika, apa yang bisa kamu lakukan?"
Arya : "Mohon izin mengerjakan PR Matematika di buku lain Bu pada saat istirahat."
Guru : Boleh, silakan mengerjakan kembali PR Matematikamu.
Arya : Terima kasih Bu, mohon maaf Bu.”
Guru : Iya, sama-sama, Ibu hargai usahamu Amira, sekarang silakan dikerjakan Prnya
dengan mandiri ya."
Arya : “Baik Bu” (mengangguk)

Anda mungkin juga menyukai