Anda di halaman 1dari 3

1.4.a.

7 Demonstrasi Konstektual – Budaya Positif


SKENARIO SEGITIGA RESTITUSI
TERHADAP MURID YANG MELANGGAR PERATURAN
KASUS 1
Pada hari Jumat, seusai pembelajaran olah raga di lapangan, murid-murid kembali ke kelas
mereka untuk mengikuti pembelajaran berikutnya. Guru olah raga memberikan waktu 10
menit untuk mereka ganti seragam lagi, namun karena kelas mereka seusai pembelajaran olah
raga adalah istirahat maka ada seorang anak yang bernama Dika tidak langsung ganti
seragam. Dia malah asyik melanjutkan bermain bola di dalam kelas. Tanpa menghiraukan
temannya yang sedang beristirahat. Lalu bola tersebut mengenai bekal temnnya yang
bernama Tansyah, Tansyah ketika bekal mie yang dia bawa tumpah karena kena bolanya
Dika. Tansyah mau memukul Dika dan ada temannya yang melerai. Lalu ada salah satu
temannya yang melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelasnya.
Sherly : permisi Bu,
Guru : iya ada apa nak?
Sherly : saya mau melapor Bu, di kelas ada anak yang bertengkar.
Guru : siapa yang bertengkar?
Sherly : dika sama Tansyah Bu
Akhirnya wali kelas menyuruh Sherly untuk memanggil kedua temannya tersebut. Setelah
mereka datang, wali kelas mengajak mereka untuk berbincang menanyakan apa
permasalahannya.
Guru : kalian tau kenapa Ibu panggil ke sini?
Dika & Tansyah : iya Bu
Guru : sekarang coba jelaskan kepada Ibu bagaimana kejadiannya? Siapa
dulu
yang mau menjelaskan?
Dika : saya tadi main bola di kelas Bu, terus tidak sengaja kena bekalnya
Tansyah
Guru : lalu Tansyah, apa yang sudah kamu lakukan?
Tansyah : saya tadi mau mukul Dika Bu
Guru : kenapa kamu lakukan itu?
Tansyah : karena saya gak terima Bu, mie saya tumpah padahal saya lapar kalau
mie saya tumpah saya harus menunggu sampai pulang ke rumah
untuk
makan
Guru : Dika kamu tau apa keyakinan kelas yang sudah kita sepakati?
Dika mengangguk.
Guru : bolehkah bermain bola di kelas?
Dika : tidak bu, maaf saya salah
Guru : sekarang kamu juga sudah mendengar sendiri alasan Tansyah
melakukan itu tadi, apa kamu bersedia memperbaiki kesalahan kamu?
Dika : iya bu
Guru : berarti kamu harus mengganti mienya Tansyah, tapi kamu harus
memasak sendiri mienya, apa kamu bersedia?
Dika : tapi saya tidak bisa memasak bu
Guru : kamu masak mienya di rumah dan minta bantuan ibumu untuk
mengajarimu memasak mie, jadi besok kamu bawa mienya ke sekolah
lalu berikan kepada Tansyah untuk mengganti mie yang sudah kamu
tumpahkan
Dika : iya baik bu
Guru : Tansyah bagaimana apa kamu sudah bisa memaafkan Dika? karena
mie mu besok diganti Dika dan dia akan memasaknya sendiri
Tansyah : iya bu
Guru : sudah sekarang kalian saling memaafkan lalu kembali ke kelas
Keesokan harinya membawakan mie hasil masakannya sendiri untuk Tansyah merekapun
sudah bersenda gurau seperti biasanya lagi.

KASUS 2
Pada saat pembelajaran Bahasa Jawa yang dilakukan secara daring dan jadwalnya pada jam
pertama yaitu dimulai pukul 07.00 wib, ada satu murid yang selalu terlambat untu absensi
demikian juga dalam pengumpulan tugasnya juga terlambat. Lalu anak tersebut dipanggil
oleh gurunya untuk datang ke sekolah agar guru tau alasan anak tersebut.
Guru : kenapa kamu selalu terlambat untuk absen dan mengumpulkan tugas Bahasa Jawa?
Wahid : iya bu, karena saya selalu bangun kesiangan
Guru : jam berapa kamu bangunnya?
Wahid : jam sembilanan bu
Guru : kamu tau kan pembelajaran dimulai jam 7?
Wahid : iya bu
Guru : kenapa kamu kok bangunnya siang?
Wahid : karena saya main mobile legend sampai larut malam
Guru : ibu tau semua orang pernah melakukan kesalahan, tapi ibu yakin kamu pasti bisa
memperbaiki kesalahan itu
Wahid : iya bu, maafkan saya
Guru : kamu tau kan keyakinan kelas yang sudah kita sepakati bersama?
Wahid : iya bu, saya akan tidur lebih awal dari biasanya agar tidak terlambat mengikuti
pembelajaran secara daring.

Berikut link video 1.4.a.7 Demonstrasi Konstektual – Segitiga Restitusi:


https://drive.google.com/file/d/1l9glUg2SE0Djwd62IvjkSdGSdXIsS02w/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1kMJo457HMREs1dFQsrbx8HDroKLTI7gL/view?
usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai