Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 2.1
PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MURID
1. Facts (Peristiwa)
Sebelum mempelajari paket modul 2 Praktik Pembelajaran yang berpihak pada Murid,
ada tahapan yang harus dilalui yaitu mengerjakan Tes Awal Paket Modul untuk
mengukur kemampuan awal atau pretest sebelum mempelajarai Paket Modul 2 ini di
kerjakan pada tanggal 8 Februari 2023, Pembelajaran setiap modul dalam Pendidikan
Guru Penggerak menggunakan alur MERDEKA. Pada tanggal 9 Februari 2023 saya
mulai membuka modul 2.1 tentang Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan murid di
Mulai Dari Diri dengan membuat refleksi mandiri.
Tahap berikutnya secara mandiri saya melakukan eksplorasi konsep dan mengisi forum
diskusi Eksplorasi Konsep tentang materi memenuhi kebutuhan belajar murid melalui
pembelajaran berdiferensiasi secara asinkronus dari tanggal 10 – 12 Februari 2023,
setelah itu pada hari senin, tanggal 13 Februari 2023 saya mengunggah tugas Diagram
Frayer tentang Apa definisi pembelajaran berdiferensiasi?, Apa saja ciri-ciri/karakteristik
pembelajaran berdiferensiasi?, Contoh-contoh pembelajaran berdiferensiasi?, dan Yang
bukan merupakan contoh pembelajaran berdiferensiasi?.
Pada Selasa, 14 Februari 2023 kami melaksanakan kegiatan Sinkronus di Ruang
Kolaborasi 1 bersama Fasilitator yaitu Ibu Hj. Reni Nila Wati Dewi, S.Pd dan rekan
Calon Guru Penggerak Angkatan 7 yang berasal dari PP Mad Rohim Kab. Bogor dan Ibu
Ririh Ridiawati dari Kab. Bandung . Tugasnya adalah mengamati dan menganalisa
sekenario pembelajaran dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.
Setelah itu bersama kelompok membuat bahan presentasi untuk kegiatan ruang
kolaborasi 2 yaitu menganalisa pembelajaran berdiferensiasi jenjang SMA.
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik di ruang kolaborasi
kelompok.
Kegiatan berikutnya adalah kami Bersama kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan
analisia pembelajaran beriferensiasi di Ruang Kolaborasi 2 secara bergantian dan
masing-masing kelompok menyampaikan tanggapan dan pertanyaan ini yang selalu
membuat kegiatan Ruang Kolaborasi 2 menjadi sesuatu yang menarik karena kami
banyak mendapatkan umpan balik dan masukan dari rekan sejawat sehingga dapat
memperkuat dan menguatakan terhadap konsep materi tersebut. Setelah itu kami
mengupload hasil tugas tersebut ke LMS Unggah Tugas Ruang Kolaborasi. Tahap
selanjutnya yaitu kegiatan Demonstrasi kontekstual, membuat Perangkat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi dan mengunggahnya ke dalam LMS.
Tak hanya itu, tugas lainnya adalah memberikan umpan balik, masukan, dan tanggapan
terkait RPP berdiferensiasi yang dibuat oleh rekan CGP lainnya. Selang beberapa hari
berikutnya, yakni Selasa, 21 Februari 2023 kami bergabung dalam ruang Elaborasi
Pemahaman bersama instruktur Bpk. IRMAN FIRMANSYAH dengan didampingi oleh
fasilitator, pengajar praktik, dan rekan CGP lainnya. Kegiatan yang dilakukan adalah
menyimak pemaparan instruktur, tanya jawab, dan memperdalam materi pembelajaran
berdiferensiasi Adapaun tugas selanjutnya adalah membuat video yang memuat tentang
koneksi antar materi; keterkaitan modul 2.1 pembelajaran berdiferensiasi dengan modul
1.1 filosofi Ki Hajar Dewantara, modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak, modul 1.3
visi guru penggerak, dan modul 1.4 budaya positif. Kegiatan modul 2.1 diakhiri dengan
kegiatan Aksi Nyata yang mana kegiatan tersebut diupload di Youtube dan diunggah
pada LMS.

2. Feelings (Perasaan)
Adapun perasaan yang saya alami selama mempelajari modul 2.1 tentang memenuhi
kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi adalah merasa senang dan
bersyukur karena mendapatkan ilmu dan pemahaman baru terkait pembelajaran yang
berpihak kepada murid dan memberikan kemerdekaan dalam belajar yaitu pembelajaran
yang mengakomodir kebutuhan belajar murid yaitu pembelajaran berdiferensasi. Dengan
adanya modul ini saya dapat memahami dan meluruskan yang selama ini masih
miskonsepsi terkait Strategi dan Teknik dalam melakukan pembelajaran berdiferensasi.

3. Findings (Pembelajaran)
Pembelajaran yang saya dapatkan dari pembelajaran di modul 2.1 yakni tentang
pembelajaran berdiferensiasi yang menjadi ciri khas dari kurikulum merdeka, ini adalah
salatu pembelajaran yang memberikan rasa kedilan kepada setiap murid. Karena tujuan
dari pembelajaran ini adalah setiap murid dipastikan mendapatkan hak yang sama yakni
mendapat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar mereka, kita mempercayai
bahwasanya dalam satu kelas itu terdapat keberagaman baik dilihat dari kesiapan belajar,
kemampuan siswa dalam memahami materi, tingkat ekonomi siswa, bakat, dan minat
siswa. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal yang
dilakukan oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Keputusan masuk
akal ini berlandaskan pada tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Guru
harus mampu merespon kebutuhan belajar murid dengan menerapkan strategi
pembelajaran berdiferensiasi. Yakni; diferensiasi konten, proses, dan produk. Selain itu,
guru juga musti mampu menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid
untuk belajar, manajemen kelas yang efektif, dan penilaian yang berkelanjutan. Sebelum
melaksanakan pembelajaran ini guru harus terlebih dahulu memetakan kebutuhan belajar
murid Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction
in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan
kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah:
a. Kesiapan belajar (readiness) murid
b. Minat murid
c. Profil belajar murid
Adapun strategi dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu Diferensiasi konten,
diferensiasi proses, dan diferensiasi produk
4. Future (Penerapan):
Hal yang akan saya lakukan agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan
secara efektif, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah memetakan kebutuhan
belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid. Dengan memetakan
kebutuhan belajar murid guru dapat menentukan perbedaan konten, proses, serta produk
dalam kegiatan pembelajaran. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada
tahun/semester sebelumnya baik melalui angket, pengamatan maupun wawancara dengan
sesama rekan guru dan wali murid. Memang, pembelajaran berdiferensiasi ini bukan
sesuatu yang baru namun sudah juga di laksanakan oleh semua guru. Hanya saja
terkadang guru mengabaikan dan tidak melakukan pengembangan serta peneguhan dalam
implemtasinya. Dan pada akhirnya guru tidak mampu memahami kebutuhan belajar
murid. Oleh karena itu, dengan mempelajari modul 2.1 tentang pembelajaran
berdiferensiasi makan guru seolah di ingatkan kembali agar selalu semangat dalam
mewujudkan merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Anda mungkin juga menyukai