Anda di halaman 1dari 26

Aksi Nyata Modul 1.

4 Budaya
Positif
Menyebarkan
Pemahaman dan
Pengalaman
Penerapan Budaya
Positif

Oleh :
AGUS AHMAD SYAUQI, S.Pd.I
SDN BANJARSARI 02
Bagaimana kita berinteraksi?

Hadir Seutuhnya (Presence – Mindfulness)

Tenangkan
hati dan pikiran
berdamai sejenak semua
situasi dalam diri untuk
hadir seutuhnya di ruang
belajar ini
Konsep Kunci
Modul Budaya
Positif
Perubahan Paradigma Posisi Kontrol
Belajar Restitusi

Disiplin Positif Keyakinan Kelas

Kebutuhan Dasar Manusia


Segitiga Restitusi

Motifasi Prilaku Manusia


DASAR PENDIDIKAN KHD - MENUNTUN

“Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat


yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia,
maupun anggota masyarakat”
(KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraph 4)
Pembelajaran Dengan Paradigma
Baru

Pembelajaran dengan paradigma baru


dirancang
dengan prinsip pembelajaran yan
berdeferiansi, sehingga setiap siswa g
sesuai dengan kebutuha dari belaja
perkembanganny untukn r
a pelajar mewujudkan tahap
pancasila. profil
Profil Pelajar PAGE
04
Pancasila
Beriman, bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa dan berakhlak mulia
Mandiri
Bergotong-
royong
Berkebinekaan
global
Bernalar
kritis Kreatif.
Disiplin Positif PAGE
Dalam budaya kita, Disiplin diri membuat 05

makna kata disiplin orang


menggali potensinya
telah berubah menjadi menuju sebuah tujuan, apa
sesuatu yang dilakukan yang dihargainya.Guru
seseorang pada orang memiliki tujuan
lain untuk menciptakan anak anak
mendapatkan yang memiliki disiplin diri
kepatuhan. sehingga dalam berprilaku
Kita cendrung mereka akan mengacu pada
menghubungkan nilai- nilai kebijakan
kata disiplin universal dan memiliki
dengan
Disiplin positif motivasi
sebagai dalah satu cara penerapan instrinsik.
disiplin agar anak
mauketidaknyamanan.
melakukan sesuatu tanpa ancaman, iming- iming hadiah atau
hukuman
Kebutuha Dasar
Manusia
Bertahan hidup

Kasih sayang dan


rasa diterima
Penguasaan

Kebebasan

Kesenangan
Motivasi Perilaku
motivasi adalah usahaManusia
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok
orang tertentu tergerak melakukan sesuatu, karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya
.
Menghindari
Mendapat Menghargai
Ketidaknyamanan
imbalan atau nilai- nilai
dan Hukuman
penghargaan kebajikan diri
sendiri
Murid Murid Murid melakukan
melakukan melakukan disiplin diri karena
disiplin diri disiplin diri sadar akan nilai
karena takut karena ingin kebajikan dirinya
mendapat mendapat (motivasi intrernal)
Konsep Disiplin Dengan Identitas
Gagal
Bersifat menyakitkan pada anak yang dihukum,
Murid tidak nyaman dalam jangka waktu
Hukuman
panjang, murid akan tersakiti, bersifat
memaksa, mendorong anak menyakiti diri
sendiri.

Penghargaan tidak efektif, penghargaan


Penghargaan merusak hubungan, mematikan kreatifitas,
penghargaan menghukum ( sistem ranking
)
Konsep Disiplin dengan Identitas
Sukses murid tidak nyaman dalam jangka
waktu pendek,mendorong murid
Konsekuensi menyesuaikan
diri,murid belajar mematuhi
peraturan,memerlukan monitoring
berkelanjutan, murid
menghormati peraturan.

Menguatkan murid dalam jangka waktu


panjang, masalah terpecahkan,murid akan
Restitusi mendapatkan penguatan,Murid belajar
bertangung jawab atas
prilakuannya,Murid akan menghormati
Disiplin dengan
Pendekatan
Restitusi
restitusi adalah proses menciptakan
kondisi bagi murid untuk memperbaiki
kesalahan mereka, sehinga mereka bisa
kembali pada kelompok mereka,
dengan karakter yang lebih kuat.
( Gossen; 2004)
TUJUAN
RESTITUSI
Bukan untuk menebus kesalahan, melainkan untuk
belajar dari kesalahan
Memperbaiki hubungan
Tawaran bukan
paksaan
Restitusi menuntun
untuk melihat ke
dalam diri
Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari
tindakan Restitusi fokus pada solusi
Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah
Perbedaan ( Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi
) Contoh Kasus : Siswa makan di kelas saat jam
pelajaran

Hukum an Konsekuensi Restitus


i

Guru memberikan Guru menanyakan


Guru menghukum siswa
konsekuensi untuk keyakinan kelas/ diri dan
tersebut untuk lari
tidak jajan saat jam membantu siswa mencari
keliling lapangan 3 kali
istirahat. solusi atas
Guru marah dan
Guru tegas dan siswa permasalahannya Guru
siswa merasa takut
menghargai terbuka dan siswa
peraturan menghormati dan
meghargai dirinya dan
orang lain
Posisi Kontrol
Manusia
Contoh Penerapan 5 Posisi
KasusKontrol
: Siswa datang terlambat

Penghukum Pembuat rasa Teman Pemantau


bersalah Manajer

"Kamu harus 'Kamu "Ayolah, "Kamu "keyakinan kelas


patuhi seharusnya lakukan demi sudah tahu apa yang telah
aturan sudah tahu, Pak guru, peraturannya, dilanggar?,Langkah
sekolah, berapa kali masa kamu mengapa apa yang harus
nanti bapak harus tidak mau." kamu langgar? kamu lakukan
setelah selesai memberitahu
" untuk
jam pelajaran, kamu?'
memperbaikinya? "
kamu bersihkan
wc"
Keyakinan
Kelas Keyakinan kelas

Belajar dengan semangat


dan percaya diri.
Disiplin waktu
Menjaga kebersihan
Saling bekerjasama
Menghargai orang
lain
Menerapkan 5S ( salam,
sapa, senyum,sopan dan
santun.
Pembentukan Keyakinan
Kelas
Bersifat lebih abstrak daripada peraturan yang lebih rinci dan
konkret. Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal
yang dibuat dalam bentuk kalimat positif.
Keyakinan kelas tidak dibuat dalam jumlah banyak sehingga
mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.
Keyakinan kelas merupakan sesuatu yang dapat
diterapkan di lingkungan kelas tersebut.
Pembuatan keyakinan melibatkan semua warga kelas
melalui kegiatan curah pendapat.
Keyakinan kelas ditinjau kembali dari waktu ke waktu.
Menstabilkan identitas
bertujuan untuk membuat murid
yang merasa gagal karena berbuat
salah menjadi positif terhadap
dirinya

Validasi tindakan yang


salah
Membantu murid mengenali
basicneed yang ingin
dipenuhi
ketika melakukan kesalahan
itu.

Menanyakan keyakinan
Menyiapkan anak untuk
meyakini nilai- nilai yang
dipercaya, dan
Menstabilkan
Identitas
Validasi tindakan yang
salah
Menanyakan
keyakinan
Contoh penyelesaian
kasus dengen segitiga
restitusi
LINK YOUTUBE

https://youtu.be/XQWFeWwJylY
Untuk membangun budaya yang positif, sekolah perlu
menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan
nyaman agar murid-murid mampu berpikir, bertindak,
dan mencipta dengan merdeka, mandiri, dan
bertanggung
jawab.

Guru harus mampu berkolaborasi dengan guru


lain untuk berrefleksi pada posiis kontrol sebagai
seorang manajer yang mampu menuntun murid
menjadi insan yang mandiri, merdeka, dan
Te r i m a K a s i h
Guru bergerak Indonesia
Maju

Anda mungkin juga menyukai