Anda di halaman 1dari 6

KASUS 1

1. Menstabilkan Identitas
Guru : Albar, kamu tahu kenapa ibu memanggil kamu kesini ?
Albar : iya bu.., karena saya terlambat masuk kelas
Guru : Jam masuk sekolah yaitu jam 7, tadi kamu masuk kelas jam
berapa ?
Albar : Jam 8 bu..
Guru : Seingat kamu, sudah berapa kali kamu terlambat masuk kelas ?
Albar : 3 kali bu..
Guru : Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk ibu.
Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini.
2. Validasi tindakan yang salah
Guru : Kamu pasti punya alasan mengapa kamu datang terlambat ?
Albar : Iya bu..
Guru : Sekarang coba ceritakan pada ibu apa alasanmu ?
Albar : Semalam saya tidur jam 10. Jam 5 pagi ibu saya
membangunkan karena saya masih mengantuk akhrnya saya tidur
kembali dan tak terasa jam sudah menunjukan pukul 7
3. Menanyakan keyakinan
Guru : Kita sudah membuat keyakinan kelas.
Guru: Keyakinan kelas apa yang telah kita sepakati?
Albar : Hadir tepat waktu bu..
Guru : Apakah Albar meyakini keyakinan kelas kita?
Albar : Iya bu..
Guru : Jika Albar meyakininya, apakah Albar bersedia
memperbaikinya?
Albar : Iya bu..
Guru : Jika Albar memperbaikinya, apa yang akan Albar lakukan ?
Albar : Saya akan menyetel alarm di HP dan meminta bantuan ibu
untuk membangunkan.
Guru : Tepat sekali tindakan kamu Albar, tetap semangat ya…silahkan
pulang
Assalamualaikum wr.wb
Nama saya Sevamaritza
kelas 6A.
Terima kasih ibu
guru ,Saya senang sekali
diajak diskusi dengan ibu
guru untuk menemukan
solusi atas kesalahan yang
telah saya lakukan.
Saya akan lebih tertib lagi
melaksanakan
tanggungjawab saya
seperti piket kelas.
Wasslamu’alaikum wr.wb
KASUS 2
1. Menstabilkan identitas
Guru : “Seva, hari Selasa sepulang sekolah kamu tidak piket kelas
ya ?
Seva: “Iya, Bu..maaf, soalnya saya buru-buru pulang karena mau
diajak ibu pergi berbelanja ke Mall.”
2 Validasi tindakan yang salah
Guru : “Wah, pasti itu sangat menyenangkan. Bu guru juga pasti
sangat senang jika diajak berbelanja. Namun, apakah yang kamu
lakukan sudah sesuai aturan sekolah?”
Seva: “Tidak bu, soalnya saya tidak melaksanakan piket kelas tanpa
izin.”
3. Menanyakan keyakinan
Guru : “Kamu masih ingat dengan keyakinan kelas kita?
Seva: Masih bu.
Guru : Kira-kira apa keyakinan yang belum kamu terapkan.?
Seva : “Tertib melaksanakan piket kelas, Bu
Guru : “Nah, kira-kira apa yang bisa kamu lakukan agar kamu
bisa menerapkan apa yang sudah kamu yakini?”
Seva : “Saya bisa minta izin kepada Ibu Guru”
Guru : “Mungkin ada yang lain?”
Seva : “Ehmm… saya piket kelas dulu setelah itu baru ikut ibu ke
berbelanja
Guru : “Nah, berarti kamu sudah paham bahwa kita harus tertib
aturan kelas ya.”
Seva: “Ya, bu, insya Allah saya akan berusaha lebih tertib lagi.”
G : Albar, kamu tahu kenapa ibu memanggil kamu kesini ?
M : iya bu.., karena saya terlambat masuk kelas
G : Jam masuk sekolah yaitu jam 7, tadi kamu masuk kelas jam berapa ?
M : Jam 8 bu..
G : Seingat kamu, sudah berapa kali kamu terlambat masuk kelas ?
M : 3 kali bu..
G : Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk ibu. Tidak ada orang yang
sempurna di dunia ini.
G : Kamu pasti punya alasan mengapa kamu datang terlambat ?
M : Iya bu..
G : Sekarang coba ceritakan pada ibu apa alasanmu ?
M : Semalam saya tidur jam 10, Jam 5 pagi ibu saya membangunkan, karena saya masih
mengantuk akhrnya saya tidur kembali dan tak terasa jam sudah menunjukan pukul 7

G : Kita sudah membuat keyakinan kelas.

G: Keyakinan kelas apa yang telah kita sepakati?

M : Hadir tepat waktu bu..

G : Apakah Albar meyakini keyakinan kelas kita?

M : Iya bu..

G : Jika Albar meyakininya, apakah Albar bersedia memperbaikinya?

M : Iya bu..
G : Jika Albar memperbaikinya, apa yang akan Albar lakukan ?

M : Saya akan memasang alarm di HP dan meminta bantuan ibu untuk membangunkan.

G : Tepat sekali tindakan kamu Albar, tetap semangat ya…silahkan pulang

G : “Alan, hari Selasa sepulang sekolah kamu tidak piket kelas ya ?

M : “Iya, Bu..maaf, soalnya saya buru-buru pulang karena mau diajak ibu pergi
berbelanja ke Mall.”

G : “Wah, pasti itu sangat menyenangkan. Bu guru juga pasti sangat senang jika diajak
berbelanja. Namun, apakah yang kamu lakukan sudah sesuai aturan sekolah?”

M : “Tidak bu, soalnya saya tidak melaksankan piket kelas tanpa izin.”

G : “Kamu masih ingat dengan keyakinan kelas kita? Kira-kira apa keyakinan yang
belum kamu terapkan.?

M: “Tertib melaksanakan piket kelas, Bu

G : “Nah, kira-kira apa yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa menerapkan apa yang
sudah kamu yakini?”

M : “Saya bisa minta izin kepada Ibu Guru”

G : “Mungkin ada yang lain?”

M : “Ehmm… saya piket kelas dulu setelah itu baru ikut ibu berbelanja
G : “Nah, berarti kamu sudah paham bahwa kita harus tertib aturan kelas ya.”

M : “Ya, bu, insya Alloh saya akan berusaha lebih tertib lagi.”

Anda mungkin juga menyukai