Keyakinan Kelas 6
Kasus 1
Ada seorang anak bernama Kevin, sudah 3 kali berturut-turut Galang tidak menyelesaikan tugas
rumah yang diberikan.
Guru : Oh ya, apakah Kevin tau kemarin teman-teman mengumpulkan tugas apa?
Guru : Ya, apa Kevin juga ingat berapa kali Kevin tidak mengumpulkan PR?
Kevin : Iya bu, 3 kali. Saya lupa bu jika ada PR yang harus dikumpulkan.
Guru : Iya, lupa itu hal yang wajar Nak. Kamu ingat keyakinan kelas kita terkait masalah ini?
Guru : Lalu bagaimana sekarang kamu akan memperbaiki masalah ini, Nak?
Kevin : Saya akan mengerjakan dan mengumpulkan PR saya yang belum saya kumpulkan Bu.
Guru : Baik, itu bisa dilakukan. Apakah besok akan ada masalah tidak menggumpulkan PR
lagi?
Guru : Ya, saya hargai usahamu Vin. Tetap semangat ya. Sekarang jika akan pulang silahkan.
Saat jam istirahat seorang anak kelas VI bernama Lutfi bermain kelereng di halaman sekolah,
tiba-tiba ia mengambil kelereng milik Juhan dan tidak mau mengembalikan lagi, hingga
membuat Juhan menangis dan meninggalkan Lutfi bermain sendirian.
Guru : Lutfi, tadi ibu mendengar saat istirahat kamu ada masalah dengan Juhan ya?
Lutfi : Iya Bu, saya hanya menggambil 1 kelereng Juhan tapi dia marah-marah kemudia dia
malah menangis.
Guru : Ibu tau kamu melakukan itu pasti ada alasannya, lalu mengapa kamu melakukan itu?
Lutfi : Juhan memiliki kelereng yang bagus-bagus bu, tetapi saya meminjamnya tidak boleh,
ya sudah saya ambil saja kelerengnya.
Guru : Iya, menginginkan sesuatu yang lebih bagus dari milik kita itu juga sudah pernah ibu
alami, namun apa kamu tau jika itu akan menimbulkan masalah?
Guru : Baiklah, Ibu tidak akan mencari siapa yang salah disini. Kamu pasti tadi senang sekali ya
bisa bermain kelereng yang lebih bagus dari milikmu?
Lutfi : Iya bu, saya senang sekali apalagi ketika tadi kelereng itu saya gabungkan dengan
milikku bu.
Guru : Iya, ibu bisa membayangkan ketika kamu bermain tadi. Tetapi, mari sekarang kita
bicarakan keyakinan kelas kita. Apa saja keyakinan kelas kita, mana yang belum kamu
yakini saat ini?
Lutfi : Setiap anggota kelas menghormati orang lain dan barang miliknya
Guru : Nah, kamu ingat kembali ketika kamu mengambil kelereng milik Juhan. Apakah kamu
sudah menghormati Juhan?
Lutfi : Tidak
Guru : Tetapi kamu merasa senang dapat bermain kelereng Juhan. Nah, sebenarnya untuk
mendapatkan kesenangan itu ada cara lain tanpa harus merugikan orang lain. Kira-kira
bagaimana menurutmu?
Lutfi : Saya bisa mengajak Juhan bermain bersama-sama Bu, saya juga bisa meminjamkan
kelerengku untuk Juhan saat Juhan meminjamkan kelerengnya.
Guru : Baik, itu bisa dilakukan. Apakah besok akan ada masalah seperti ini lagi?
Lutfi : Tidak Bu