Anda di halaman 1dari 8

DILANDA DERITA

Tokoh :

Malin Kundang : Ricky

Sangkuriang : Fathur

Arjuna : Bijak

Aji Saka : Willy

Gatot Kaca : Iqbal

Gumindra : Zhorif

Iteung : Azkia

Dayang Sumbi : Alfara

Timun Mas : Cindi

Purbasari : Madikha

Ibu Roro : Melva

 Pendahuluan :

3 tahun lalu, Malin Kundang memutuskan merantau ke Bandung untuk menuntut ilmu. Selama 3
tahun dia berteman dengan banyak orang, dan mendapat banyak hal baru.

Musik : Masih anak sekolah, satu SMA.

 Prolog :

3 orang sedang duduk sambil mengerjakan latihan soal.

Gumindra : (menulis+dalem hati) “oh, ini mah gampang banget. Yang inj bisa. Ini dikaliin terus
ditambah. Ah, Ini mah seratus lah nilainya ge.” Katanya di dalam hati.

Timun Mas : (menulis+dalem hati) “wah, urang bisa sih ieu nomer hiji nepi kanu tilu. Urang pinter
kieu euy. Nomer opat kumahanya ieu? Andai hese kieu, teu ngarti.”

Malin Kundang : (mainin pulpen+dalem hati) “nyontek we urang mah. Santuy. Hirup mah kudu
instan.”

Malin Kundang : “Woi, nyontek euy. Hese ieu mah aing teu bisa.”

Timun Mas : “Eh, tilu nomer mah gampang.”

Malin Kundang: “Mun urang nu ngerjakeun mah keburu si ibuna incuan.”

Gumindra : “Matakna, geus bego mbung diajar!”

Tutup tirai
 Scene 1

Musik : Dulu kita masih remaja

7 orang jalan menuju gerbang sekolah.

Sangkuriang : “Purbasari, aku ramal kita akan bertemu di kelas.”

Temen-temen : “Cieeeeee”

Purbasari : “Nya heeh atuh, da sekelas. Jelema lieur.”

Sangkuriang : “Hehehehehe”

Malin Kundang : (mendorong sangkuriang) "Ai maneh, ngabodor wae."

 Scene 2

Di kelas, ada guru mengajar matematika. Guru pun mengabsen muridnya.

Ibu Roro: “Sebelum kita belajar matematika, kumpulkan semua HP di depan!”

Aji Saka : “Ntar istirahat dibalikin kan,Bu?”

Ibu Roro : “Gak, HP kalian akan dikembalikan setelah UN!”

Arjuna : “Kok gitu sih Bu?”

Ibu Roro : “ Karena kalian pasti malah main HP, bukannya belajar buat UN. Ibu tau itu!”

Sangkuriang : “Ah ibu suka perhatian gitu sama kita, jadi enak. Hehehehe.”

Ibu Roro : "Sudah kita lanjutkan belajar turunan. Nah, turunan dari 2x³ + 3x² + 4x + 7 “

Malin Kundang : “Turunan teh naon, Bu? Incu? Incu saha, Bu?”

Ibu Roro : “Astaghfirullahaladzim, jadi murid teh tong belegug atuh.”

Malin Kundang : "Nya atuh bu maap. Meni kejam kitu."

Arjuna : "Sing gelut, sing gelut."

Purbasari : "Eh, durhaka geura ngomong kitu ka guru."

Iteung : “Yee, free time."

Timun Mas : "Naha jol free time ai Iteung?"

Iteung : "Kan keur garelut, jadi arurang free time."

Semua orang joget dan kelas pun jadi heboh.

Musik : Suka-suka nongkrong di pinggir jalan.

Gumindra : “Hei hei, kalian teh teu sopan. Ada guru lagi ngajar teh.”

Ibu Roro : “Astaghfirullah. Kalian itu sebentar lagi juga lulus. Harus berjuang di titik terakhir dan
membanggakan banyak orang. Kalian sekolah selama 3 tahun, dan UN adalah penentuannya.
Apakah kalian layak untuk lulus atau tidak?”
Dayang Sumbi : “Aaahhhhhh, ibu so sweeettt.”

Gatot Kaca : “ah, da lulus mah pasti lulus, bu.”

Ibu Roro : “Ayo kita lanjut belajar lagi, sebelum bel menyerang.”

Bel Telkom berbunyi.

Semua : “Yeee, istirahat!”

Ibu Roro : “Eh, tunggu dulu. Lebih baik kita istirahatnya diakhiri aja ya!”

Semua : “Mbuuungg.”

Semua murid berseru dan mulai keluar kelas.

 Scene 3

Semua murid kabur ke taman galau

Iteung : "bekel naon euy?"

Dayang Sumbi : "udang meh pinter siga si gumindra."

Iteung : "Ahsyiiapp."

Timun mas : "Kamu moal makan?"

Purbasari : "engga ah, asa wareg."

Sangkuriang : "Purbasari kamu cantik deh hari ini, seperti aku yang ganteng hari ini." (Malin
mendorong si Sangkuriang)

Semua : "Cieee"

Purbasari : "Ngagombal weh tuluy."

Timun Mas : "Heeh ih, bacot."

Iteung : "ashiaaappp"

Dayang Sumbi : “Ai maneh ahsyiap ahsyiap wae. bosen ngadengena.”

Timun Mas : “Sorakin Iteung!”

Semua : “Hu hu huuuu!”

Arjuna, Aji Saka, Gatot kaca menghampiri teman teman nya

Arjuna : “Senen hareup teh UN euy, diajar sing rajin”

Aji Saka : “TO ge meni rumit pisan ciga silsilah keluarga urang, komo deui UN.“

Gatot Kaca : “Urang mah dek diajar jeung si gumindra, si otak cerdas nan cemerlang seperti tanpa
kaca.”

Gumindra : “haha, terima kasih. oke, aku bantu”

Dayang Sumbi : “kamu makan sih apa bisa pinter gitu?”


Iteung : “Iya, les dimana bisa pinter gitu?”

Arjuna : “otak nya pake oli apa bisa lancar gitu?'

Gatot Kaca : “mandinya pake apa bisa pinter gitu?”

Purbasari : “tidurnya dimana bisa pinter gitu?”

Aji Saka : “pake suku cadang apa bisa pinter gitu?”

Timun Mas : “nya ai maneh da si Gumindra teh sarua manusia. Ngan diajar Gumindra mah!”

Arjuna : “Nya kalem we atuh ni ngegas siga bemo.”

Dayang Sumbi : “Kan kita mah ga bisa atuh, pelajaran teh susah masuk ke otak yeuh!”

Timun Mas : “Kita pasti bisa teman-teman! Ayo jangan menyerah dulu. Kita buktikan ke dunia kalau
kita bisa meraih nilai UN tertinggi!”

Iteung : “Setujuuuu!”

Mereka semua pun menari untuk membangkitkan semangat dengan lagu “Pasti Bisa”.

 Scene 4

Ibu Roro : “Ibu sudah jelaskan turunan, kan? Sekarang coba kalian kerjakan halaman 146 no 33
sampai 39. ibu mau keluar dulu sebentar.”

Dayang Sumbi: “woyyy ada kunjaw nihhh, urang jaga pintu. Malin maneh liat kunjaw nya hehehe”

Malin Kundang: “no 33 – 35 A D C

Gatot Kaca : “ 34 naon euy “

Purbasari : “No. 34 D”

Aji Saka : “tong garandeng teuiing euy”

Arjuna : “ayo teman teman berdoa agar kita diselamatkan dari murka nya Bu Roro”

Semua : “aamiin”

Dayang Sumbi : “malin buru Bu Roro terus Deket aduhhh buru”

Malin Kundang : “36 – 39 E A C “

Ibu Roro : “Malin ngapain kamu di meja ibu!?" (membentak)

Malin Kundang : “Ga ngapa-ngapain, bu.”

Ibu Roro : "Bohong! Kamu pasti liat kunci jawaban yang saya kan?"

Malin Kundang : "Iya bu. Maaf."

Ibu Roro : “kamu itu ya tidak sopan, jika tidak mengerti bertanya, bukan malah mencotek! Dasar
murid kurang ajar! Ibu kutuk kamu.”

Malin Kundang : "Mana bisa? Yang bisa kutuk saya hanya ibu saya!"
Ibu Roro : "Kita buktikan! Kukutuk kau jadi murid yang rajin!"

(Suara petir)

Sangkuriang: “Naon teu terjadi nanaon”

Malin Kundang : "Tuh kan, moal ngaruh bu. Udsh ah, kita kerjakan soal lagi gais."

Purbasari : "Loh, malin kok jadi rajin?"

Dayang Sumbi : "Berarti kutukannya berhasil?"

Malin Kundang : "Hah? Beneran?"

Aji Saka : "Ibu, kutuk aku jadi kaya raya, bu." (Memohon)

Arjuna : "Ibu, kutuk aku jadi sukses bu. Arjuna mohon."

Gatot Kaca : "Kutuk Gatot jadi pintar buuuu!" (Teriak)

Semua : "Bu, kutuk aku bu, aku rela."

Ibu Roro : “Kok malah jadi pada minta dikutuk sih. Ayo lanjut kerjakan, ibu masih ada urusan
sebentar lagi”

Ibu Roro pun pergi

Arjuna : “Gaisss, gimana nanti surprise ke Bu Roro nya nih?”

Purbasari : “Udah aja, kita berisik dan pura-pura ga merhatiin si ibu.”

Aji Saka : “Heeh, bener. Siap-siap nya meh aktingna meyakinkan."

Ibu Roro pun masuk kelas

Ibu Roro : “Anak-anak, ibu jelaskan ulang turunan buktinya tadi masih ada yang tidak mengerti!”

Gatot Kaca : “Kan udah Bu tadi, terus weh turunan teu bosen-bosen.”

Ibu Roro : “Kan tadi setelah dikasih rest masih banyak yg belum bisa. Oh iya, yang lain ke mana nih?”

Semua : “gataau.”

Ibu Roro : “hhhh, ya sudah kalau kalian tidak mau belajar, ibu keluar saja.” (lesu)

Tiba-tiba Malin Kundang dan Sangkuriang datang dengan membawa kue.

Semua : “Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun Bu Roro, selamat ulang
tahun.”

Ibu Roro :, “Wahhh, terimakasih anak-anak. Ibu ga nyangka kalian ingat ulang tahun ibu.”

Semua : “Sama-sama ibuu.”

Malin Kundang : “Makan dulu atuh Bu kuenya!”

Sangkuriang : “Iya Bu, santuy aja atuh.”

Setelah kue dimakan, Ibu Roro pun melanjutkan pembelajaran.


Ibu Roro : “Anak-anak, terima kasih banyak, ya. Kita lanjutkan belajar.”

Sangkuriang : “Nyanyi lagi, nyanyi lagi.”

Semua : “Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun Bu Roro, selamat ulang
tahun.”

Ibu Roro : “Kalian ini, alasan gamau belajar. Sudah, sekarang turunan adalah....”

Semua : “Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun Bu Roro, selamat ulang
tahun.”

Ibu Roro : “Hei, ibu ga suka ya kalian kayak gini. Jangan diulangi lagi. Kalian itu sudah ketinggalan
banyak pelajaran, cobalah belajar lebih giat.”

Sangkuriang : “Baik ibu cantiikkk.”

Iteung : “Eh, kita belum foto bareng. Kan sekarang hari terakhir ngajar.”

Timun Mas : “Bener ibu, kita foto dulu.”

Malin Kundang : “Hayu hayu foto, meh teu diajar euy. Semuanya merapaatt.”

Arjuna : “Panggil kelas lain buat fotoin kita.”

Aji Saka : “Eh, pang fotoin lah, da bageur.”

Mereka pun foto kelas bersama, dan sangat amat riweuh sekali.

Malin Kundang : “eh, Boomerang boomerang acan.”

Gatot Kaca : “heeh boomerang, euy. Lilakeun we meh teu diajar.”

Ibu Roro : “aduh, kalian ini, benar-benar.”

Malin Kundang : “damai Bu. Bentar lagi UN, mending kita refreshing aja daripada belajar.”

Dayang Sumbi : “Iya Bu. Cape 3 tahun belajar terus.”

Ibu Roro : "sudah, sudah. ibu ada pesan buat kalian. Ini Hari terakhir kita belajar dan senin sudah
mulai UN. Selamat berjuang, harus semangat, taklukan rintangan, dan halangan yang melintang.
Buktikan kalian hebat dan pasti bisa!"

Semua : "Aamiin"

Bel berbunyi

 Scene 5

Hari UN pun tiba. Anak-anak sedang bersiap-siap ujian dan berbincang ringan.

Gatot kaca : hai guys, setelah ini mau pada kemana?

Aji saka: Ashiap, saya mau lanjut paket C

Arjuna: Yang benul lah, bercanda we terus

Aji saka : Hehe, urg ge bingung udah ini mau kemana


Gatot kaca: ai maneh, dek kamana?

Arjuna : Urang mah santuy we, ngikutin filosofi Tokai

Gumindra : Kamu yakin, mau berdiam diri saja? kita itu harus serius memikirkan masa depan kita loh

Dayang Sumbi : "Orang pinter mah beda, udah mikirin masa depan."

Timun Mas : "Betul betul betul"

Dayang sumbi : "fix urang mah mau berdoa jodoh sama gumindra biar masa depannya jelas hahaa."

Ibu Roro pun datang untuk memberi tahu bahwa UN akan segera dimulai.

Ibu Roro : "Anak-anak, sebentar lagi UN akan dimulai. Mari bersiap dan berikan yang terbaik.
Ssmangat. "

Kertas LJK dan soal pun dibagikan, anak-anak mulai mengerjakan UN dengan serius. Namun, di
tengah pengerjaan UN, Ibu Roro datang.

Ibu Roro : "foto dulu yah."

Iteung : "ibu, geser kesini bu. Biar aku keliatan bu."

Ibu Roro : "eh, kalian mah pura-pura ga ngeliat. "

Iteung : "loh, kenapa?"

Aji saka : "candid, bu?"

Ibu roro : "iya, sok itu gatot kaca, tegak duduknya."

Ibu Roro pun melihat sekeliling kelas.

Ibu Roro : "purbasari, jangan lesu gitu dong."

Purbasari : "semangat bu saya mah. Semangat pisan."

Ibu Roro : "sok ya Ibu foto, 1..2..3."

Aji saka : "bagus ga bu fotonya?"

Ibu Roro : "bagus, seperti murid teladan. Padahal sebenarnya bukan."

Gatot Kaca : "ih, ibu meni jahat kitu."

Ibu Roro : "iya, iya. Ibu minta maaf, ya kalau ibu keterlaluan. Sebenarnya ibu juga tidak mau seperti
ini."

Arjuna : "ah, ibu mah minta maaf we terus."

Gumindra : "udah hei, kerjain lagi."

Iteung : "iya, sebentar lagi lulus. Jangan durhaka ke guru, nanti dikutuk kaya Malin Kundang."

Timun Mas : "dikutuknya juga jadi rajin mah mau atuh saya juga."

Dayang Sumbi : "ehh, berisik. Lagi ujian juga."

Timun Mas : "iya, deh. Maaf."


Scene 6

Tidak terasa UN berlalu. Dan sekarang hari dimana semua orang bahagia sekaligus kehilangan.
Dimana mereka benar-benar akan terpisahkan dan menyambut dunia yang sebenarnya. Hari
kelulusan pun tiba.

Ibu Roro : “Anak-anak, tidak terasa kalian sudah lulus. Ibu bangga melihat kalian bisa melewati
rintangan yang banyak ini. Maafkan semua kesalahan ibu, ya.”

Dayang Sumbi : “Aaaa ibuuu, kita gak akan ketemu lagi.”

Timun Mas : “Bakalan kangen kalian ihh.”

Iteung : “Ngke pasti loba tugas da.”

Sangkuriang : “Untung urang mah dek kerja.”

Purbasari : “Eh, ga nyangka ya ternyata nilai UN tertinggi itu Malin Kundang.”

Gatot Kaca : “Iya, saya kira Gumindra yang nilai tertingginya.”

Gumindra : “Iya euy, saya jadi tersaingi kan.”

Arjuna : “Naha bisa Kitu, Lin?”

Malin Kundang : “Kan urang dikutuk jadi rajin ku si ibu.”

Aji Saka : “Ah, da ibu sih gamau ngutuk aku.”

Sangkuriang : “Hanjakal teu durhaka. Hahahha.”

Malin Kundang : “Eh, kadeun hayang dikutuk.”

Iteung : “Aneh ih budak teh.”

Dayang Sumbi : “Hayu teman-teman kita nyayii.”

Musik : Sampai Jumpa

Terima kasih yang sudah menonton drama kami. Mohon maaf apabila ada salah kata dan perilaku.
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai