Anda di halaman 1dari 19

Tidak Gosok Gigi

Si Bimo, anak Sekolah Dasar kelas satu, selain rangking satu di kelasnya dia juga cukup ganteng.

Namun demikian, si Bimo memiliki satu kebiasaan buruk yang hanya diketahui oleh teman-
teman satu kelasnya. Kebiasaan itu adalah bahwa si Bimo sering tidak gosok gigi.

(Suatu hari, ketika sang ibu wali kelasnya sedang mengajar).

Ibu guru: (Berhenti mengajar sejenak) “Bimo, tadi pagi tidak gosok gigi, ya?”

(Alangkah kagetnya si Bimo. Dia berpikir, siapa gerangan di antara kawan-kawan sekelasnya
yang bercerita kepada ibu wali kelasnya perihal kebiasaannya ini)

Bimo: “Kok, ibu guru bisa tahu?”

Ibu guru: (Tersenyum) “Coba lihat, ada sisa sayur di gigimu.”

Bimo: (Mendengar jawaban ibu guru, berteriak dengan riang) “Kalau begitu, Ibu salah. Tadi pagi
saya sarapan nasi goreng pake telor dadar. Terakhir saya makan sayur tiga hari yang lalu.”

Belajar Menulis

Pada suatu hari seorang anak yang baru saja masuk Sekolah Dasar (SD) ketika pulang sekolah
ditanya oleh kedua orang tuanya

Ibu: “Belajar apa kau hari ini nak?”

Anak: “Belajar menulis bu.”

Ayah: “Apa yang kau tulis nak?”

Anak: “Tidak tau yah, aku belum belajar membaca.”


Alasan Terlambat Sekolah

Dua orang anak Sekolah Dasar yang nakalnya bukan main sebut saja Gareng dan Bagong.

Selalu terlambat masuk sekolah. Seribu alasan mereka buat,

(Hari ini mereka terlambat lagi).

Guru: “Gareng! Kenapa hari ini kamu terlambat lagi?”

Gareng: “Anu, anu, bu, semalam saya mimpi jalan jalan naik sepeda sama ayah

saya keliling kota.”

Guru: (Kesal) “Kalau kamu Bagong, kenapa kamu juga terlambat!”

Bagong: “Anu, bu, semalam saya mimpi ketemu Gareng sedang jalan jalan naik sepeda bersama
ayahnya, ya udah bu, saya ikutan mereka keliling kota.”

Siswa Ganteng

Bu Guru: “Baik, sebelum pulang ada yang mau bertanya?”

Joko: “Saya Bu!”

Bu Guru: “Iya, apa pertanyaannya?”

Joko: “Maukah Ibu jadi pacarku?”

Bu Guru: “Orang kayak kamu mau jadi pacar Ibu? Huek! Ga pentes!”

Joko: “Trus orang ganteng kayak saya ini pantesnya jadi pacar siapa dong Bu?”

Bu Guru: “Kamu ini bandel sekali! Sekolah itu yang bener. Belajar dengan serius. Punya cita-
cita ga sih kamu?”
Joko: “Punya dong Bu..”

Bu Guru: “Apa cita-citamu?”

Joko: “Dulu cita-cita saya ingin jadi pilot, tapi semenjak masuk sekolah dan ketemu Ibu, cita-cita
saya berubah ingin membahagiakan Ibu..

Bu Guru: “Joko..!! Kamu kalo masih suka godain Ibu, Ibu akan panggil kepala sekolah!”

Joko: “Dih jangan dong Bu, panggil Mas aja biar lebih mesra..”

Bu Guru: “Ampun Tuhan!” (pingsan manja)

Lomba Lari

Di sebuah lapangan, ada empat orang anak yang bersiap-siap hendak lomba lari. Sang pelatih
pun mulai menghitung. "1, 2, 3, lari!!!!" teriak sang pelatih setelah meniup peluit dengan
kencang. Semua peserta lomba berlari, kecuali Paijo.

Pelatih : "lho kenapa kamu gak ikut lari?"

Tarjo : "lha saya nomor 4 pak. Tadi yang disuruh lari 1, 2, dan 3."

Bahasa Inggris

Dalam sebuah kelas Bahasa Inggris di kelas 3 Sekolah Dasar tiba-tiba Robi bertanya pada
gurunya,

Robi: “Miss, kalau bahasa Indonesianya Tomorrow apa?”

Guru: “Besok.” (Jawabnya singkat sambil memeriksa kertas ulangan murid-muridnya).

Robi: “Sekarang aja Miss.”


Guru: “Enggak bisa dong Mas, jawabannya besok.”

Robi: “Yah Miss, masa saya tanya satu kata aja dijawabnya besok?”

SD yang kocak abis

Hacim adalah salah satu murid yang bodoh di kelasnya tapi dia selalu bikin temanya ketawa
karena tingkahnya,, saat di tanya guru nya pun jadi begini

Guru-anak anak jika kalian ibu beri 2 ekor bebek terus di tambah 1 bebek pemberian teman
kalian berapa jumlah bebek yang kalian miliki

Murid - 3 bu ( jawab serempak selain hacim)

Guru - pintar kalian - hacim kenapa diam aja kamu gak bisa jawab

Hacim - bisa bu

Guru - terus kenapa diam

Hacim - saya gak suka sama bebek bu walaupun di kasih pasti saya jual lagi bu

Guru -@$@$@@@@

SMA bikin ngakak terbaru

Waktu masih sma bowet adalah seorang siswa biasa ,,tak ada yang istimewa darinya ,, di sekolah
pun dia bukan siswa pandai malah suka bikin jengkel guru nya karena jawabanya yang agak
nyleneh ,,ini salah satu jawaban bowet waktu di kasih pertanyaan oleh gurunya

Guru - coba kamu jawab pertanyaan ibu


Bowet - iya bu

Guru - siapa penemu telepon

Bowet - bapak saya bu

Guru - masih sabar,,, sekali lagi siapa penemu tv

Bowet - bapak saya bu

Guru - mulai kesal ,,siapa penemu radio

Bowet - bapak saya bu --

Gurupun marah dengan jawaban bowet

Guru - dari tadi saya tanya gak ada jawaban kamu yang benar,,, di tanya penemu telepon, radio
dan tv jawaban kamu selalu jawab bapak saya,, emang bapak kamu seorang ilmuwan,,

Bowet - bukan bu bapak saya seorang pemulung

Guru -@$@$@$@$@

Anak Sekolah Dasar Dengan Guru

Bimo yang duduk dibangku Sekolah Dasar ditanya Bu Yati Pesek, Gurunya

Bu Yati Pesek: “Bimo, ada 5 bebek yang lagi mencari makan disawah. Kalo ditembak pemburu,
kena satu tinggal berapa?”

Bimo: (Setelah berpikir sejenak) “Ga ada sisanya bu.”

Bu Yati Pesek: “Kenapa ga ada sisanya?”

Bimo: “Yang lain terbang semua karena kaget.”


Bu Yati Pesek: (Tersenyum bijak) “Yah, sebetulnya bukan itu jawabannya. tapi saya suka cara
berpikir kamu.”

Bimo: (Tidak mau kalah) “Boleh saya yang tanya bu guru?”

Bu Yati Pesek: “Boleh.”

Bimo: “Ada tiga wanita makan eskrim, satu makanya dikunyah2, yang satu digigit2 dan yang
terakhir dijilat2. pertanyaannya wanita mana yang sudah menikah?”

Bu Yati Pesek: (Tanpa berpikir panjang) “Sudah pasti yang menjilat2 eskrimnya.”

Bimo: (Senyum2) “Sebetulnya yang sudah menikah yang menggunakan cincin kawin bu, tapi
saya suka cara berpikir ibu.”

Anak Sekolah Dasar Patah Hati

Gareng adalah anak Sekolah Dasar kelas satu selain juara di kelasnya, dia cukup ganteng juga
lah. Dia punya satu teman sekolah namanya Oneng, si Oneng cantik dan manis.

Singkat cerita, Gareng jatuh hati sama si Oneng, ternyata Oneng juga punya hati ama Gareng.
Suatu hari, karena kagak tahan lagi

Gareng: “Oneng, kamu tahu aku suka kepadamu. Sayang kita masih kecil, bila nanti kita udah
dewasa, kita menikah ya!”

Oneng: (Dengan wajah yang memerah merona) “Reng, bukannya aku menolak, aku sih mau aja.
Tapi dalam keluarga kami, kami hanya menikah sesama kerabat saja. Paman menikah dengan
bibi, kakek menikah dengan nenek, dan bahkan papa menikah dengan mama. Kamu kan bukan
kerabat aku Reng jadi gak bisa menikah kita besok.”

(Mendengar jawaban si Oneng, Gareng tidak masuk satu minggu karena patah hati).

Panggilan Buat Ibu

Dalam kelas baru murid sekolah dasar kelas satu. Seperti biasa terjadi kenal mengenal antara
guru dan murid.

Guru: “Siapa nama kamu?”

Murid: “Nunung.”

Guru: “Kalau ibu kamu siapa?”

Murid: “Mama?”

Guru: “Maksud ibu, nama Ibu kamu?”

Murid: “Iya, Mama.”

Guru: “Okelah, bagaimana Ayah kamu panggil Ibu kamu?”

Murid: “Eh, monyet.”

Berhitung

Bu Guru: “Siapa yang bisa berhitung?”

Semar: (Mengangkat tangan).

Bu Guru: “Benar kamu bisa berhitung?”


Semar: “Bisa Bu. Ayah yang mengajari.”

Bu Guru: “Baik, coba kita lihat. Setelah tiga, berapa?”

Semar: “Empat.”

Bu Guru: “Bagus. Setelah enam?”

Semar: “Tujuh.”

Bu Guru: “Setelah sembilan?”

Semar: “Sepuluh.”

Bu Guru: “Bagus sekali. Rupanya ayahmu benar-benar tau bagaimana mengajar

berhitung. Lalu setelah sepuluh?”

Semar: (Dengan senyum penuh keyakinan) “Jack, Queen, King & AS! bu.”

Bu Guru: “!@#$%^&*+”

Surat

Guru: “Kenapa kemarin kamu tidak masuk sekolah Reng?”

Bagong: “Sakit Bu.”

Guru: “Kenapa kamu tidak mengirim surat?”

Bagong: “Percuma bu guru.”

Guru: “Kenapa kamu bilang seperti itu?”

Bagong: “karena setiap saya mengirim surat, saya tak pernah mendapatkan surat
balasannya.” (Dengan lugunya).

Kaki Kambing

Dalam sebuah pelajaran matematika, Ibu guru bertanya kepada murid.

Ibu Guru : Kaki ayam ada berapa, Bonar ?

Bonar : Dua bu

Ibu Guru : Bagus, sekarang jojon, kaki kambing ada berapa ?

Jojon : Delapan Ibu Guru

Ibu Guru : Bagaimana bisa begitu ?

Jojon : Coba hitung, 2 kaki depan, 2 kaki belakang, 2 kaki kiri dan 2 kaki kanan. Kan
2+2+2+2=8

Ibu Guru : Jojon, sungguh pintar kau seperti pejabat saja.

Menengok Bayi Sebelah Rumah

Tetangga Jono Kecil punya bayi. Sayangnya, bayinya lahir tanpa telinga. Saat ibu dan bayi baru
pulang dari rumah sakit, keluarga Jono diajak untuk melihat bayinya.

Sebelum mereka meninggalkan rumah mereka, ayah Jono Kecil berbicara dengannya dan
menjelaskan bahwa bayinya tidak memiliki telinga. Ayahnya juga mengatakan kepadanya bahwa
jika dia menyebutkan sesuatu tentang telinga bayi yang hilang atau bahkan mengatakan kata
telinga, dia akan mendapatkan hukuman saat mereka kembali ke rumah.

Jono Kecil memberitahu ayahnya bahwa ia mengerti sepenuhnya.


Saat Jono melihat ke dalam buaian bayi, dia berkata, Betapa cantiknya bayi ini.

Si ibu bayi berkata, Wah, terima kasih Jono.

Jono berkata, Dia memiliki kaki kecil yang indah, tangan kecil yang indah, hidung kecil yang
lucu dan mata yang indah sekali. Bisakah dia melihat dengan baik?

“Ya”, sang ibu menjawab, “kami sangat bersyukur, Dokter mengatakan bahwa dia akan memiliki
penglihatan 20/20.”

“Bagus sekali, kata Jono Kecil, karena dia akan kesulitan pakai kacamata!

Belajar Menulis

Seorang anak yang baru saja masuk Sekolah Dasar (SD) ketika pulang sekolah ditanya oleh
kedua orang tuanya

Ibu: “Belajar apa kau hari ini nak?”

Anak: “Belajar menulis bu.”

Ayah: “Apa yang kau tulis nak?”

Anak: “Tidak tau yah, aku belum belajar membaca.”

Belajar Bahasa Inggris

Suatu hari di kelas sedang mempelajari bahasa inggris, dan untuk mengetes para muridnya guru
tersebut menanyai setiap murid yang hadir.
Guru: “‘WORK’ artinya kerja, kalau ‘WORKING’ artinya bekerja, Paham anak-anak??”

Murid2: “Paham..!!”

Guru: “Sekarang kalian cari kata lain, mulai dari Ateng.”

Ateng: “‘SING’ artinya nyanyi, jadi ‘SINGING’ artinya bernyanyi.”

Guru: “Pinter, sekarang Mono?”

Mono: “‘SONG’ artinya LAGU jadi kalau ‘SONGONG’ artinya BELAGU!”

Saat Belajar Peribahasa

Di Kelas Bahasa Indonesia SMA Bulugan, Pak Guru Semar sedang mengajar Peri-bahasa,
kemudian dia memberikan soal ke murid-murid di kelas:

Semar: “Anak-anak coba kalian lanjutkan peribahasa ini, Guru kencing berdiri, murid
kencing..?”

Petruk: “Murid kencing berlari!”

Semar: “Salah!”

Gareng: “Murid kencing di celana!”

Semar: “Goblok, salah!”

(Ruang kelas jadi hiruk pikuk, sebab murid pada kebingungan) Tiba-tiba si Nunung mengangkat
tangan,

Nunung: “Murid kencing bernanah !!”

Semar: “Hah..!, apa artinya itu?”


Nunung: “Artinya, waktu acara kemping minggu kemaren saya lihat Pak Guru Semar kencing
berdiri dibawah pohon mangga, sedangkan hari ini si Ateng nggak masuk sekolah, menurut
keterangan dokter dia sakit kencing nanah ..!”

Semar: “..?”

Murid: “Hore.. hore seratus!

Belajar Berhitung Dengan Guru Genit

Bu Guru: “Anak2 ayo kita belajar berhitung!!”

Murid: “YA BU!!!”

Bu Guru: “Coba Bagong kamu jawab pertanyaan ibu, berapa hasil dari 5 x 5 = ?”

Bagong: “GAK TAU BU!”

Bu Guru: “Kok gak tahu?”

Bagong: “GAK TAU kenapa ibu begitu cantik.”

Bu Guru: “Ouhhh mmuaach mmuacch.”

Bu Guru: “Heh lo muka semplak jawab pertanyaan ibu, berapa hasil dari 9x9x8x7:5 = ?”

Mono: “Busetttt kurang banyak Bu!!”

Bu Guru: “Dasar kamu ya, bukannya jawab malah ngelunjak!! (PlAKKkk kena gampar kiri-
kanan)”

Bu Guru: “Ok sekarang kamu muka jamban.. berapa hasil dari 896×7:7×2= ??”

Ateng: “Haaahhh GAK TAU BU!!! ”


Bu Guru: “Dasar gublokkkk kamu ya!!!” (KEplAakkKK kena gampar kiri-kanan-atas-bawah)

Bu Guru: “Nah sekarang kamu ya imut, 5+5 = ??”

Bagong: “DELIMA BU!!!”

Bu Guru: “kok delima?”

Bagong: “DELIMA aku tanpamu bu.”

Bu Guru: “Oouh co cweet amat kamu.. MMuuaaccchhh”

Mono Dan Ateng: “Gebukin aja yok nih Guru sama si kamprett.”

Kaki Kuda

Suatu pagi didalam kelas yang penuh ceria, anak anak bersiap untuk belajar. Pelajaran pertama
adalah Matematika, ibu guru masuk kedalam ruangan disambut salam dari murid muridnya.
Sebelum pelajaran dimulai ibu guru bertanya kepada murid muridnya.

Guru: “Anak anak, siapa yang pernah melihat kuda..??”

Murid: “Saya,.!!”

Guru: ” Sekarang ibu mau tanya,..Kuda kakinya ada berapa coba,.??”

Murid: “Emmmmpppaaattttt,..!!”

Guru: “Sekarang coba kita hitung bersama sama..”(sambil mengeluarkan gambar kuda dan
memajangnya di papan tulis)

Guru: “Semuanya lihat kegambar ya.. kaki depan kuda ada berapa coba,..??”

Murid: “Duuaaaa..”
Guru: “Kaki Belakang,.??”

Murid: “Duuuuaaaaa,..”

Guru: “Kaki kanannya ada berapa,..??”

Murid: “Duuuaaa..”

Guru: “Kaki kirinya berapa..??”

Murid: “Duuuuaaa..”

Guru: “Sekarang jumlah kakinya ada berapa..?”

Murid: “Delapan,.”

Guru: “Delapan apa empat,.??”

Murid: “??!!??”

Belajar Korupsi

Bagong adalah anak seorang pejabat negara yang bertugas dalam bidang keuangan. Kebetulan,
Bagong pun merupakan bendahara di sekolahnya. Suatu hari, ia ketahuan menggunakan uang
kelas itu untuk keperluan pribadi. Dipanggillah ia ke ruang guru.

Guru: Mengapa kau gunakan uang itu untuk kepentinganmu sendiri? Padahal itu kan uang milik
temanmu! Apakah kau sedang terdesak?

Bagong: Tidak, Bu..

Guru: Lalu mengapa? Cepat katakan! Jika tidak,akan saya laporkan kepada ayahmu!!

Bagong: Laporin aja, Bu! Toh ayah saya yang mengajarkannya kepada saya
Saat Mengajar

Bu Guru: “Sebutkan binatang yang bisa hidup di dua alam?”

Bagong: “Katak! Di darat dan di air.

Bu Guru: “Baguusss. Coba kamu Ateng sebutkan contoh lainnya binatang yang hidup di dua
alam?”

Ateng: “Babi ngepet Bu! Di alam nyata dan alam goib! Ekekekek..”

Bu Guru: (Keselek penggaris)

Saat Pelajaran Biologi

Bu Guru: “Sekarang sebutkan binatang yang alat kelaminnya di punggung?”

Ateng: “Huahahah kalo pipis muncrat ke udara dong Bu?”

Bagong: “Ngaco nih Ibu, mana ada binatang kelaminnya di punggung?”

Bu Guru: “Ada loh!”

Gareng : “Apaan Bu?”

Bu Guru: “Kuda lumping!”

Ateng: (Mikir lama)

kemudian kelas bubar.


Sekolah Dasar Kurang Ajar

Ibu Guru: “Apa lagu kebangsaan Indonesia?”

Petruk: “Parah deh Ibu, lagu kebangsaan Indonesia aja sampai ga tau?!”

Gareng: “Dengar ya Bu, kami ke sekolah tuh ingin belajar, bukan untuk ditanya-tanyain seperti
ini. Mumet ndasku!”

Mono: “Kalo banyak nanya mendingan Ibu jadi polisi aja.”

Bu Guru: (jejelin kapur satu-satu)

Dokter Gila

Ada seorang pasien yang pergi ke dokter. Dia mengeluh kenapa rambutnya cepat putih.
Pasien : Dokter, kenapa rambut kepala saya cepat putih beruban?

Dokter : Itu karena letaknya dikepala, sebagai Pusat Pikiran jadinya cepat putih

Pasien : Oh Gitu dok, tapi kenapa rambut “bawah” saya tidak cepat putih?

Dokter : Karena daerah itu adalah Pusat Hiburan.. HAHA

Pasien : Ooo Dokter Edan!

Guru Kocak

Bu Guru: Poltax, coba kamu sebutkan 10 binatang buas dlm waktu 5 detik!
Poltax: Singa, Harimau, Elang, Ular
Bu Guru: Habis waktu! Sekarang coba kamu Min!
Admin: Ikan Hiu, Piranha, Dinosaurus, Kucing Garong, Keong Racun…
Bu Guru: Lelet kamu Min! Sekarang coba Afika, sebutkan 10 binatang buas dlm
waktu 5 detik?!
Afika:5 ekor harimau dan 5 ekor singa!
Bu Guru: Yaps, pinter..!!

Kakek Sombong

Seorang kakek bercerita tentang pengalamannya sewaktu berperang pada jaman perang dulu.
Percakapan mereka sebagai berikut

Kakek :”Dulu kakek pergi berperang, ketika kakek dan teman-teman kakek akan pergi
menyerang musuh pakai pesawat, ternyata di tengah perjalanan pesawat kami tertembak oleh
musuh sehingga pesawat kami hancur dan semua yang ada dipesawat itu meninggal termasuk
sang pilot” cerita kakek dengan bangga.

Cucu :(Dengan nada heran) “Tapi kenapa kakek sampai sekarang masih hidup ?”

Kakek :(Menjawab dengan penuh kebanggaan) “Karena kakek ketinggalan pesawat!!!”

Anak Kecil

Seorang balita yang masih berumur tiga tahun, berjalan menuju seorang ibu yang sedang hamil
Dia lalu bertanya (biasa, anak kecil pengen tahu)
“Kenapa perut ibu besar sekali ?”
“Saya punya bayi, nak” jawabnya
“Bayinya ada di perut ibu ?” tanyanya penuh keheranan
“Yah, seperti itulah”
“Apakah dia baik ?” Tanyanya dengan mata berkaca-kaca.
“Ya, tentu. Dia sangat baik”
Kemudian anak itu menangis dan berteriak “Lalu kenapa ibu memakannya ?”
Saat Lupa Rumah

Selama beberapa tahun terakhir ini Pak Iwan membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut, kumis
dan cambang yang lebat. Pada suatu hari, semua itu dicukurnya habis.

Sepulangnya dari tukang pangkas, dia melihat puteranya sedang bermain di depan rumah. Dia
ingin tahu, apakah putranya masih mengenalnya dalam keadaan klimis seperti itu. Karena itu, dia
bertanya pada putearanya, dimana rumah Pak Iwan.

Dengan ketakutan, anaknya berlari masuk ke dalam rumah, “Bu .. Bapak telah mencukur
brewoknya, dan kini jadi lupa dimana rumah kita!

Anda mungkin juga menyukai