Kini, sebagian besar perusahaan menggunakan mesin absen sidik jari di kantor untuk mendisiplinkan karyawan. Apakah di tempat Anda bekerja demikian? Iya atau tidak, Anda harus tetap disiplin dalam bekerja. Disiplin kerja berarti taat dan patuh terhadap peraturan kantor seperti jam masuk dan jam pulang serta target/pencapaian kerja. Berikut akibat buruk jika Anda tidak disiplin:
Mendapat hukuman. Tentu ada hukuman dan sangsi jika Anda tidak disiplin kerja. Misalnya jika Anda datang terlambat, lalu harus membersihkan kantor sebelum memulai bekerja. Tentu ini sangat tidak menyenangkan. Bukan hanya lelah, melainkan juga jam kerja jadi terlambat. Bahkan, jika keterlambatan tidak dapat ditoleransi, Anda bahkan terancam dipecat. Mengurangi penghasilan. Jaman sekarang, memberikan hukuman terdengar kuno dan tidak efektif. Dengan demikian, banyak perusahaan dan perkantoran yang lebih menerapkan pemotongan gaji apabila karyawan tidak disiplin. Ini tentu dianggap merugikan bagi karyawan karena mereka tidak memperoleh upah sebagaimana semestinya. Menurunkan reputasi dan menjadi tidak disukai atasan/sesama karyawan. Akibat buruk lainnya yang akan diterima jika tidak disiplin bekerja adalah turunnya reputasi dan adanya pandangan buruk dari bos/atasan dan sesama teman kerja. Anda akan merasa tertekan di kantor karena dicemooh dan tidak disukai.
pelaksanaannya disiplin tidak hanya karena adanya hukuman bagi sipelanggar, namun terbentuk dari adanya rasa tanggung jawab yang dimiliki orang tersebut. Dengan terbentuknya rasa disiplin dalam diri setiap orang, maka hal tersebut dapat meningkatkan gairah kerja dan tujuan organisasi maupun individu akan terlaksana dengan baik. Sikap disiplin darus diterapkan dalam melakukan pekerjaan. Adapun yang dimaksud dengan kerja yaitu kegiatan dalam melakukan sesuatu dan orang yang kerja ada kaitannya dengan mencari nafkah atau bertujuan untuk mendapatkan imbalan atas prestasi yang telah diberikan kepada organisasi. Untuk mendukung lancarnya pelaksanaan pekerjaan, maka diperlukan adanya disiplin kerja. Disiplin dalam kaitannya dengan pekerjaan adalah ketaatan melaksanakan aturan-aturan yang mewajibkan atau diharapkan oleh suatu organisasi agar setiap tenaga kerja dapat melaksanakan aturan-aturan yang mewajibkan atau diharapkan oleh suatu organisasi agar setiap tenaga kerja dapat melaksakan pekerjaan dengan tertib dan lancar. Dalam suatu organisasi seorang pimpinan memerlukan alat untuk komunikasi dengan para karyawannya mengenai tingkah laku para karyawan, dan bagaimana memperbaiki perilaku para karyawan menjadi lebih baik lagi, dan disiplin kerja yang diterapkan merupakan alat komunikasi pimpinan. Seperti yang dikemukakan oleh Veithzal Rivai (2004 : 444) yang menyebutkan bahwa : Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan pada manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Organisasi juga sangat membutuhkan disiplin kerja daripada pegawainya, karena dengan mereka merasa sebagai bagian organisasi tersebut maka pegawai berusaha menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi dirinya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat martono (1987 :92) yang melakukan bahwa yang dimaksud dengan disiplin kerja yaitu suatu keadaan yang menunjukan suasana tertib dan teratur yang dihasilkan oleh orang-orang yang berada dalam naungan sebuah organisasi karena peraturan-peraturan yang berlaku dihormati dan diikuti. Maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap mental yang dimiliki oleh pegawai dalam menghormati dan mematuhi peraturan yang ada di dalam organisasi tepatnya bekerja yang dilandasi karena adanya tanggung jawab bukan karena keterpaksaan sehingga dapat mengubah suatu perilaku menjadi lebih baik daripad sebelumnbya.
b. Tujuan Disiplin Kerja Disiplin kerja sebenarnya dimaksudkan untuk memenuhi tujuan-tujuan dari disiplin kerja itu sendiri. Sehingga pelaksanaan kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya disiplin kerja bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi yang teratur, tertib dan pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan rencana sebelumnya. Disiplin kerja yang dilakukan secara terus menerus oleh manajemen dimaksudkan agar para pegawai memiliki motivasi untuk mendisiplinkan diri, bukan karena adanya sanksi tetapi timbul dari dalam dirinya sendiri. Sementara menurut Reza Aryanto dalam Republika (2003 : 32) yang dikutip dari Rusmiati Ernawati (2003:32) mengemukakan tujuan dilaksanakannya disiplin kerja, sebagai berikut : a. Pembentukan sikap kendali diri yang positif. Sebuah organisasi sangat mengharapkan para pegawainya memiliki sikap kendali diri yang positif, sehingga ia akan berusaha untuk mendisiplinkan dirinya sendiri tanpa harus ada aturan yang akan memaksanya dan ia pun akan memiliki kesadaran untuk mengahasilkan produk yang berkualitas tanpa perlu banyak diatur oleh atasannya. b. Pengendalian kerja. Agar pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan dari organisasi, maka dilakukan pengendalian kerja dalam bentuk standar dan tata tertib yang diberlakukan oleh organisasi. c. Perbaikan sikap. Perubahan sikap dapat dilakukan dengan memberikan orientasi, pelatihan, pemberlakuan sanksi dan tindakan-tindakan lain yang diperlukan pegawai. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka disiplin kerja bertujuan untuk memperbaiki efektifitas dan mewujudkan kemampuan kerja pegawai dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi.
c. Fungsi Disiplin Kerja Menurut pendapat T. Hani Handoko (1994 : 208) Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional. Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin yang akan membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja. Dengan begitu akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan. Pendapat tersebut dipertegas oleh pernyataan Tulus Tuu (2004 : 38) yang mengemukakan beberapa fungsi disiplin, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menata kehidupan bersama Membangun kepribadian Melatih kepribadian Pemaksanaan Hukuman Menciptakan lingkungan kondusif
Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu kelompok tertentu dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya menjadi lebih baik dan lancar. Disiplin juga dapat membangun kepribadian seorang pegawai. Lingkungan yang memiliki disiplin yang baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib, dan tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar senantiasa menunjukan kinerja baik. Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk dalam waktu yang sangat singkat. Namun, semua itu terbentuk melalui suatu proses yang membutuhkan waktu yang lama. Salah satu proses untuk membentuk kepribadiaan tersebut dilakukan melalui proses latihan. Latihan tersebut dilaksanakan bersama antara pegawai, pimpinan dan seluruh personil yang ada dalam organisasi tersebut. Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturanperaturan yang berlaku di lingkungan tersebut. Dengan pemaksaan, pembiasaan dan latihan disiplin seperti itu dapat menyadarkan bahw
A - Amal dengan penuh amanah Amalkan sikap ceria melalui senyuman, menyeronokkan dan bertolak ansur dalam melaksanakan kerja. Ia akan membantu penampilan diri kita. Kerja yang diamanahkan perlu dilaksanakan dengan rasa tanggungjawab yang tinggi. Dengan ini, perkara negatif dapat dihindari dari diri kita. Amalkan (lakukan) kerja tadi dengan ilmu, kepakaran, kebolehan serta minat kita. Ia akan mewujudkan keyakinan diri untuk kita laksanakan tugas. Segala ilmu pekerjaan yang dimiliki perlu kita amalkan untuk mempertingkatkan produktiviti dan kualiti kerja kita. Maka akan wujudlah DISIPLIN dalam kerja. Kesimpulannya, pekerjaan merupakan satu jaminan masa depan. Tidak kira apa pun jawatannya, ia tetap memerlukan sumber ekonomi (wang). Orang yang tidak mempunyai pekerjaan sering dipandang hina oleh masyarakat. Orang yang bekerja perlu membina kerjayanya supaya sentiasa maju dan berjaya. Oleh itu, untuk berjaya dalam kerjaya, ia memerlukan DISIPLIN dalam kerja. Ini merupakan pandangan penulis. Pembaca budiman diminta menyatakan pendapat, komen dan teguran jika tersasar daripada matlamat.