Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH PENCAK SILAT

Pencak silat merupakan cabang dari seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.
Pencak silat cukup populer untuk dipelajari di banyak daerah di Asia Tenggara. Seni bela diri
ini banyak dipengaruhi oleh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam.
Biasanya, setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas aliran silat sendiri. Dari semua aliran
silat yang ada, semuanya memiliki ciri khas yang sama, yaitu terlihat seperti tarian dalam
pertarungannya. Kini, cabang bela diri ini sudah terkenal sampai ke Eropa, Amerika, dan
Australia.
Seperti yang telah disebutkan bahwa pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga seni
bela diri yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini adalah warisan dari nenek moyang
bangsa yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Oleh karena lahir dan berkembang di
Indonesia, maka warisan bela diri ini juga dipengaruhi oleh selera, watak, dan bakat yang
dimiliki oleh masyarakat setepat.
Selain itu kondisi alam juga menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi
perkembangan bela diri ini. Kondisi alam yang dimaksud seperti iklim, tempat, lingkungan
sosial, dan sebagainya. Hal ini juga sekaligus menentukan gerakan yang digunakan dalam
pencak silat.
 Secara epistimologi pencak silat berasal dari dua kata yaitu pencak dan silat. Pencak
merupakan gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan, sedangkan silat
merupakan gerak bela diri sempurna yang bersumber dari kerohanian.
 Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pencak silat adalah
permainan atau keahlian menangkis, menyerang, serta membela diri menggunakan
ataupun tanpa senjata.
 Sementara itu Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) mengartikan seni
bela diri ini sebagai hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu
mempertahankan eksistensi (kemandiriannya), serta integritasnya (manunggal) untuk
lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan
iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME).
Seiring perkembangannya pengertian dari pencak lebih mengutamakan unsur seni dalam
penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti dari ajaran bela diri yang
dilakukan pada pertarungan.
Jika melihat kembali mengenai sejarah pencak silat, maka secara umum sejarahnya dapat
dibagi menjadi empat periode. Hal ini disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan sosial pada
masa tersebut. Adapun pembagian tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Zaman Kerajaan
Seni bela diri ini sudah sangat lama dikenal dan dilakukan oleh para pendahulu bangsa
Indonesia. Bahkan ketika Indonesia masih berpisah-pisah dengan berbagai kerajaan, silat
sudah dikenal. Meskipun istilah yang digunakan berbeda-beda untuk setiap daerah. Pada
masa itu seni bela diri ini dimanfaatkan untuk memperluas wilayah suatu kerajaan ketika
melawan kerajaan lain serta sebagai bentuk upaya pertahanan.
Selanjutnya pada tahun 1019 sampai 1041 tepatnya di zaman  pemerintahan Kerajaan
Kahuripan yang dipimpin oleh Prabu Erlangga. Sang Prabu yang berasal dari wilayah
Sidoarjo ini, kerajaan sudah mengenal pencak silat sebagai “Eh Hok Hik” yang berarti maju
selangkah memukul.
2. Zaman Penjajahan Belanda
Ketika masa penjajahan Belanda di Indonesia, perkembangan pencak silat menjadi terhambat.
Hal dikarenakan pemerintah Belanda tidak membiarkan seni bela diri ini tumbuh dan
berkembang. Penyebabnya tentu saja karena mereka menganggap bela diri ini dapat
membahayakan kelangsungan penjajahannya.
Meskipun dilarang masyarakat tidak putus asa. Mereka berlatih dan melakukan silat secara
sembunyi-sembunyi. Itupun hanya dapat dilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok
dengan anggota yang berjumlah kecil.
3. Zaman Pendudukan Jepang
Berbeda dengan pemerintah Belanda, ketika Jepang menduduki Indonesia silat justru
mengalami perkembangan signifikan. Hal ini didorong oleh keinginan Jepang untuk
memanfaatkannya demi kepentingan pribadi. Adapun iming-iming yang diberikan adalah
semangat pertahanan untuk menghadapi sekutu.
Meskipun Jepang hanya memanfaatkan pencak silat demi kepentingan pribadi, setidaknya
seni bela diri ini memiliki kesempatan untuk berkembang pada masa itu. Selain itu
masyarakat juga menjadi sadar bahwa ilmu bela diri ini seharusnya ditempatkan sesuai
posisinya. Tidak hanya itu masyarakat juga mulai mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Zaman Kemerdekaan
Pada tanggal 18 Mei 1948 beberapa pendekar berkumpul di Surakarta dan mendirikan
organisasi bernama Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia atau IPSSI yang diketuai Mr.
Wongsonegoro. Kemudian berubah menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia atau IPSI yang
kini tecatat sebagai organisasi silat paling tua di dunia.
Selanjutnya pada tanggal 11 Mei 1980 Eddie M. Nalapraya yang menjabat ketua IPSI
memprakarsai berdirinya Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat). Pada waktu itu
dihadiri oleh Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Bersama Indonesia ketiga negara
tersebut menjadi pendiri Persilat.

Teknik Dasar Pencak Silat


1. Teknik kuda-kuda
2. Teknik sikap pasang
3. Teknik arah
4. Teknik langkah
5. Teknik Tendangan
6. Teknik pukulan
7. Teknik Tangkisan
8. Teknik Guntingan
9. Teknik Kuncian
10. Teknik Hindaran atau Elakan
11. Sikap Berbaring
12. Teknik Kembangan
JENIS-JENIS PUKULAN DALAM PENCAK SILAT
Dalam olahraga pencak silat ada beberapa teknik dasar yang wajib dikuasai. Satu di antara
teknik dasar yang ada dalam pencak silat ialah teknik pukulan.
Pukulan dalam pencak silat merupakan gerakan serangan terhadap lawan. Dalam praktiknya,
pukulan dalam pencak silat dilakukan dengan menggunakan tangan kosong .
1. Pukulan Depan dalam Pencak Silat

Pukulan depan atau lurus ke arah depan dapat dikatakan sebagai salah satu jenis pencak silat
yang cukup sederhana. Meskipun terlihat sangatlah mudah, pukulan depan sendiri merupakan
jenis pukulan yang perlu penguasaan teknik dasar yang baik dan benar.
Pukulan depan ini memiliki fungsi untuk memberikan serangan kepada lawan secara cepat
dan tepat. Hal ini dilakukan untuk lebih meminimalisasi resiko cedera untuk diri kita sendiri.
Apalagi dalam suatu pertandingan pencak silat, pukulan lurus sering kali digunakan untuk
mencetak poin dengan cepat.
Cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pukulan depan adalah
dengan memaksimal gerakan bantuan dari bahu dan putaran pinggang. Hal tersebut akan
sangat mendukung untuk melakukan pemindahan berat badan ke depan dengan posisi tangan
menyerang.
Dalam pengembangannya, pukulan depan atau lurus sendiri bisa dilakukan dalam dua sikap
tubuh yang berbeda, antara lain sebagai berikut:
 Pukulan depan, yaitu pukulan dengan posisi tangan yang digunakan untuk menyerang
dan selanjutnya sejajar dengan posisi kaki di depan (jab).
 Pukulan depan, yaitu pukulan dengan posisi tangan yang digunakan untuk menyerang,
hanya saja posisi kaki tidak sejajar dengan tangan yang berada di depan (straight).
Nah, berikut ini adalah sederet langkah yang bisa kamu lakukan untuk menguasai gerakan
pukulan depan dalam pencak silat, di antaranya yaitu:
a. Awali gerakan dengan kuda-kuda samping, kemudian letakkan kaki kiri di depan.
b. Posisikan kedua tangan berada di depan dada.
c. Kepal tangan yang akan digunakan untuk memukul.
d. Kedua telapak kaki sejajar.
e. Mengubah kepalan menjadi telungkup ketika memukul dengan tangan kanan.
f. d. Dan, gantilah posisi kaki dan tangan ketika melakukan pukulan lurus.
Selain jenis pukulan depan dalam pencak silat tersebut, ada beberapa kesalahan yang sering
dilakukan pada saat mempelajari teknik ini. Nah, beberapa kesalahan yang secara tidak sadar
muncul dalam melayangkan pukulan lurus atau depan ini, yaitu:
 Sikap kaki yang kurang kuat.
 Badan yang terlalu kaku.
 Sikap badan yang tidak seimbang.
 Letak kaki yang kurang terbuka.
 Gerakan pukulan yang kurang kuat.
 Posisi tangan kurang yang mengepal dan telungkup.

2. Pukulan Bandul dalam Pencak Silat

Teknik pukulan yang kedua adalah pukulan bandul atau sering juga disebut sebagai pukulan
sengkol dalam pencak silat. Pukulan bandul sendiri dilakukan dengan memposisikan tangan
untuk ditekuk hingga 90%. Selanjutnya, tangan yang ditekuk tersebut akan diayunkan dari
bawah menuju ke atas.
Pukulan bandul juga bisa dilakukan dengan posisi kaki yang bervariasi, mulai dari posisi kaki
depan yang sejajar dengan tangan yang dipakai untuk menyerang maupun yang lainnya.
Akan tetapi, selain efektif melemahkan lawan, pukulan bandul ini harus dilakukan dengan
gerakan yang benar agar tidak malah menjadikan tubuh cedera.
Nah, berikut ini adalah cara bisa kamu lakukan untuk menguasai pukulan bandul atau sengkol
dalam pencak silat:
a. Awali gerakan dengan melakukan teknik kuda kuda tengah.
b. Posisikan dua tangan secara menyilang di depan dada.
c. Buatlah kepalan pada jari jari tangan yang hendak digunakan untuk memukul.
d. Posisikan tangan untuk membuat kepalan dengan telungkup.
e. Layangkan atau ayunkan kepalan tersebut dari belakang ke depan.
f. Salah satu tangan yang tidak dipakai untuk melakukan pukulan dapat diletakan tetap
di depan dada.
g. Gerakan pukulan bandul dalam pencak silat ini bisa dilakukan secara bergantian.
Dalam melakukan pukulan bandul, ada beberapa kesalahan yang terjadi apabila tidak dapat
melayangkan pukulan bandul dengan baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa kesalahan
yang sering kali terjadi pada saat melakukan teknik pukulan bandul, antara lain yaitu:
 Sikap kaki tidak kuat.
 Gerakan kuda kuda tengah kurang kuat.
 Sikap badan tidak seimbang.
 Letak kaki kurang terbuka.
 Gerakan pukulan kurang kuat.
 Posisi tangan kurang mengepal.

3. Pukulan Tegak dalam Pencak Silat

Pukulan dalam pencak silat yang ketiga adalah pukulan tegak. Pukulan tegak sendiri bisa
dikatakan sebagai teknik pukulan yang bisa dikatakan sangat menguntungkan bagi para atlet
pada saat bertanding. Pukulan tegak ini pada dasarnya hanya perlu melayangkan pukulan
dengan menggunakan tangan kanan dan kiri secara bergantian.
Meskipun termasuk sebagai pukulan yang cukup sederhana, seorang pesilat perlu menguasai
teknik pukulan yang baik sekaligus tempo dengan tepat. Perlu diketahui bahwa teknik dasar
dari pukulan tegak adalah dengan mengepalkan tangan di depan dada sembari menyiapkan
kuda-kuda. Maka dari itu, teknik ini dinamakan pukulan tegak karena dilakukan dengan cara
kepalan tegak.
Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melayangkan pukulan tegak
dalam pencak silat, antara lain yaitu:
a. Gerakan diawali dengan teknik kuda-kuda tengah.
b. Kedua tangan diposisikan menyilang di depan dada.
c. Jari jari tangan membentuk kepalan untuk digunakan memukul.
d. Lakukan gerakan memukul dengan memakai tangan kanan ke arah depan dengan
posisi kepalan tegak.
e. Salah satu tangan yang tidak dipakai untuk memukul tetap berposisi di depan dada.
f. Lakukan gerakan pukulan pencak silat ini secara bergantian.
Walaupun terlihat sederhana, gerakan ini pada dasarnya perlu pelatihan yang lama agar
memberikan dampak yang signifikan kepada lawan. Oleh karena itu, berikut ini adalah
beberapa hal yang perlu dihindari pada saat melakukan pukulan tegak, di antaranya yaitu:
 Sikap kaki tidak kuat.
 Gerakan kuda kuda tengah kurang kuat.
 Sikap badan tidak seimbang.
 Letak kaki kurang terbuka.
 Gerakan pukulan kurang kuat.
 Posisi tangan kurang mengepal dan tegak.
4. Pukulan Melingkar

Jenis pukulan dalam pencak silat yang keempat adalah pukulan melingkar. Pukulan
melingkar ini bisa dilakukan dengan cara menggerakkan tangan secara melingkar. Pukulan
ini sendiri dapat memberikan dampak yang signifikan kepada lawan apabila lintasan pukulan
dari arah samping luar tubuh ditunjukkan ke arah dalam tubuh.
Supaya pukulan melingkar dalam pencak silat ini memberikan hasil yang bagus, seorang
pesilat harus didukung oleh pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan pukulan.
Yang mana, pukulan melingkar memiliki sasaran yaitu pinggang lawan.
Beberapa langkah untuk melakukan pukulan melingkar, yaitu:
a. Kuda-kuda tengah.
b. Kedua tangan menyilang di depan dada. Tangan untuk memukul, jari-jarinya harus
mengepal.
c. Tangan yang digunakan untuk memukul diayunkan secara melingkar dari sisi kiri
depan kanan dengan kepalan tegak.
d. Tangan satunya tetap berada di depan dada untuk melindungi tubuh.
e. Lakukan dengan mengubah tangan yang memukul.
Sama seperti kesalahan yang sering terjadi pada pukulan lainnya, pukulan melingkar juga
harus dilakukan dengan baik dan benar. Beberapa kesalahan yang sering terjadi, yakni:
 Sikap kaki tidak kuat.
 Gerakan kuda kuda tengah kurang kuat.
 Sikap badan tidak seimbang.
 Letak kaki kurang terbuka.
 Gerakan pukulan kurang kuat.
 Posisi tangan kurang mengepal dan tegak.
5. Pukulan Samping

Pukulan yang terakhir adalah pukulan samping. Pukulan ini bisa dikatakan pukulan yang
mengarah langsung ke samping tubuh dengan menggunakan punggung tangan. Seperti
namanya, jenis pukulan ini diketahui memiliki lintasan ke depan atau lurus dengan
memaksimalkan tangan yang dimulai dari samping.
Cara yang bisa digunakan untuk melakukan pukulan samping, yaitu:
a. Kuda-kuda kiri ke depan dengan sikap yang baik dan benar.
b. Kedua tangan beprosisi menyilang di depan dada. Tangan untuk memukul, jari-
jarinya harus mengepal.
c. Posisi telapak kaki kanan harus membentuk lurus dengan telapak kaki kiri.
d. Pukulan yang digunakan menggunakan punggung tangan dari arah samping ke depan.
e. Lakukan dengan mengubah posisi kaki dan tangan yang memukul.

Demikian adalah pembahasan tentang lima jenis pukulan sekaligus cara untuk melakukannya.
Setiap teknik pukulan kita tahu memiliki gerakannya masing-masing. Alhasil, setiap gerakan
harus dilakukan dengan baik dan benar.

Kesimpulan :
Teknik dasar dari pukulan depan, bandul, tegak, memutar, hingga samping pada dasarnya
terletak di kekuatan kuda-kuda. Teknik kuda-kuda yang kuat dengan kombinasi gerakan yang
tepat akan menghasilkan pola serangan yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai