Anda di halaman 1dari 5

PTK

Vok A

Tugas Ringkasan Mata Kuliah

: Filsafat Ilmu BAB II. PENGENALAN FILSAFAT

A. Pengertian Filsafat Filsafat termasuk ilmu pengetahuan yang paling luas cakupannya, karena filsafat merupakan pendekatan yang memahami secara menyeluruh terhadap kehidupan dan dunia dalam hal makna dan nilai-nilainya. Tujuannya adalah pemahaman (uderstanding) dan kebijaksanaan (wisdom). Berikut beberapa tinjauan mengenai pengertian filsafat : 1. Filsafat dari Segi Etimologi Secara etimologi, filsafat memiliki dua arti. Pertama, apabila mengacu asal kata philein dan sophos maka filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana. Kedua, apabila mengacu asal kata philos dan sophia maka filsafat berarti teman kebijaksanaan (kata benda). 2. Filsafat sebagai Suatu Sikap Filsafat merupakan sikap terhadap kehidupan dan alam semesta. Sikap dewasa secara filsafat meliputi sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran dan selalu bersedia meninjau suatu masalah dari semua sudut pandang. 3. Filsafat sebagai Suatu Metode Filsafat merupakan cara berpikir secara mendalam, hati-hati dan teliti. Cara berpikir ini bersifat inclusive (secara luas) dan sypnoptic (secara garis besar). 4. Filsafat sebagai Kelompok Persoalan Persoalan filsafati berbeda dengan persoalan non-filsafati yang mampu dijawab secara langsung. Persoalan filsafati cenderung akan menimbulkan pertanyaan susulan terus menerus yang tidak mudah untuk dijawab. Oleh karenanya, hingga kini masih banyak persoalan filsafat yang masih diperdebatkan bahkan ada yang belum terpecahkan. 5. Filsafat sebagai Sistem Pemikiran Terkait dengan berbagai persoalan filsafati kemudian munculah beberapa teori atau sistem pemikiran dari para filsuf. Namun, sulit untuk menentukan teori atau sistem pemikiran yang baku dalam filsafat karena bergantung pada kadar subjektivitas dari filsuf itu sendiri. 6. Filsafat sebagai Analisis Logis tentang Bahasa dan Penjelasan Makna Istilah Tugas pokok filsafat adalah menganalisis arti bahasa. Fungsi filsafat adalah menganalisis konsep. Sedangkan, tujuan filsafat adalah menyingkirkan kekaburan dengan cara

PTK Vok A

menjelaskan arti istilah atau ungkapan dalam ilmu pengetahuan dan dalam kehidupan sehari-hari. 7. Filsafat Merupakan Usaha untuk Memperoleh Pandangan yang Menyeluruh Filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten. Usaha tersebut dimulai dengan mengambil alih hasil-hasil pengalaman manusia di bidang keagamaan, etika, dan ilmu pengetahuan kemudian hasil tersebut direnungkan secara menyeluruh. Selanjutnya akan diperoleh kesimpulan umum tentang sifat-sifat dasar alam semesta, kedudukan manusia di dalamnya serta pandangan ke depan. B. Objek Material dan Objek Formal Filsafat Istilah objek material sering juga disebut dengan pokok persoalan. Pokok persoalan pada filsafat berbeda dengan ilmu yang bukan filsafat. Filsafat tidak hanya mengarahkan perhatian pada salah satu aspek objek material seperti disiplin ilmu lain yang terbatas ruang lingkupnya. Objek material yang tak terbatas dari filsafat menyebabkan filsafat mampu mengatasi setiap ilmu, baik dalam hal metode maupun ruang lingkupnya. Sehingga objek formal pada filsafat terarah pada unsur-unsur keumuman yang secara pasti ada pada ilmu-ilmu khusus. C. Hubungan Ilmu dengan Filsafat Pada mulanya filsafat merupakan induk atau ibu ilmu pengetahuan (mater scientiarum). Namun, selanjutnya ilmu-ilmu khusus memisahkan diri dari filsafat. Hal ini dikarenakan, objek material filsafat sangat umum padahal ilmu-ilmu membutuhkan objek material yang khusus. Meskipun dalam perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan diri dari filsafat, tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu menjadi terputus. Ada hubungan timbal balik antara filsafat dengan ilmu. Filsafat memerlukan ilmu sebagai landasan untuk membahas suatu permasalahan agar tidak keliru dan dinilai dangkal. Sedangkan, ilmu membutuhkan filsafat untuk menganalisis konsep-konsep dasar dan memeriksa asumsi-asumsi dari masingmasing ilmu untuk memperoleh arti dan validasi. D. Persoalan Filsafat Persoalan filsafat memiliki materi dan ruang lingkup yang berbeda dengan persoalan non-filsafat. Ciri-ciri persoalan filsafat adalah bersifat umum, tidak menyangkut fakta, bersangkutan dengan nilai-nilai (values), bersifat kritis, bersifat sinoptik, dan bersifat impilkatif.
2

PTK Vok A

E. Berpikir secara Kefilsafatan Berfilsafat termasuk kegiatan berpikir, namun orang berpikir belum tentu berpikir secara kefilsafatan (berfilsafat). Ciri-ciri berpikir secara kefilsafatan diantaranya adalah radikal, universal (umum), konseptual, sistematik, komprehensif, bebas, bertanggung jawab, koheren dan konsisten F. Cabang-Cabang Filsafat Ada tiga jenis persoalan filsafat yang utama yaitu persoalan tentang keberadaan, persoalan tentang pengetahuan, dan persoalan tentang nilai-nilai. Jenis-jenis persoalan filsafat ini selanjutnya bersesuaian dengan cabang-cabang filsafat berikut : 1. Metafisika Cabang filsafat ini memuat uraian tentang sesuatu yang ada di belakang gejala-gejala fisik seperti bergerak, berubah, hidup, dan mati. Persoalan-persoalan metafisis dibedakan menjadi persoalan ontologi, persoalan kosmologi dan persoalan antropologi. 2. Epistomologi Cabang filsafat epistomologi mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan validitas pengetahuan. 3. Logika Sebagai cabang filsafat yang bersangkutan dengan kegiatan berpikir, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat berpikir secara lurus. Objek material logika adalah pemikiran, sedangkan objek formalnya adalah kelurusan berpikir. 4. Etika Etika merupakan cabang filsafat yang biasa disebut dengan filsafat moral. Etika atau moral juga dapat diartikan kesusilaan. Objek material etika adalah tingkah laku, sedangkan objek formal etika adalah kebaikan dan keburukan dari tingkah laku tersebut. 5. Estetika Cabang filsafat estetika biasa disebut dengan filsafat keindahan. Estetika digambarkan sebagai kajian filsafati tentang keindahan dan kejelekan. G. Aliran-Aliran Filsafat 1. Persoalan Keberadaan Tiga segi pandangan yang timbul dari persoalan keberadaan : a. Keberadaan dipandang dari segi jumlah (kuantitas). Aliran filsafat berdasarkan segi kuantitas meliputi : 1) Monisme, aliran yang menyatakan hanya ada satu kenyataan fundamental.
3

PTK Vok A

2) Dualisme, aliran yang mengganggap adanya substansi yang msing-masing berdiri sendiri. 3) Pluralisme, aliran yang mengakui adanya banyak substansi. b. Keberadaan dipandang dari segi sifat (kualitas). Aliran filsafat berdasarkan segi kualitas meliputi : 1) Spiritualisme, aliran ini juga biasa disebut dengan idealisme (serba cita). 2) Materialisme, aliran yang menyatakan bahwa tidak ada hal yang nyata selain materi. c. Keberadaan dipandang dari segi proses, kejadian atau perubahan. Aliran filsafat berdasarkan segi proses meliputi : 1) Mekanisme, aliran yang menyatakan bahwa semua kejadian dapat dijelaskan berdasarkan asas-asas mekanik (mesin). 2) Teleologi, aliran yang berpendirian bahwa yang berlaku dalam kejadian alam merupakan suatu kemauan atau kekuatan yang mengarahkan alam ke satu tujuan. 3) Vitalisme, aliran yang memandang bahwa kehidupan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan secara fisika-kimiawi, karena hakikatnya berbeda dengan yang tidak hidup. 4) Organisisme, aliran yang memandang hidup sebagai suatu struktur yang dinamik, suatu kebulatan yang heterogen tetapi memiliki sistem yang teratur. 2. Persoalan Pengetahuan Aliran-aliran yang menyangkut persoalaan pengetahuan yang bertalian dengan sumbersumber pengetahuan meliputi : a. Rasionalisme, aliran yang berpandangan bahwa semua pengetahuan berasal dari akal. b. Empirisme, aliran yang berpendirian bahwa semua pengetahuan diperoleh lewat indera. c. Realisme, aliran yang menyatakan bahwa objek-objek yang diketahui adalah nyata dalam dirinya sendiri. d. Kritisisme, aliran yang berusaha menjawab persoalan pengetahuan dalam dua tahap yaitu pengamatan sebagai permulaan pengetahuan dan pengolahan akal sebagai pembentukannya. Aliran-aliran yang menyangkut persoalaan pengetahuan yang menekankan pada hakikat pengetahuan meliputi : a. Idealisme, aliran yang berpendirian bahwa pengetahuan adalah proses-proses mental ataupun proses-proses psikologis yang sifatnya subjektif. b. Empirisme, aliran yang berpendirian bahwa hakikat pengetahuan berupa pengalaman.

PTK Vok A

c. Positivisme, aliran yang berpendirian bahwa kepercayaan yang dogmatis harus digantikan dengan pengetahuan faktawi. d. Pragmatisme, aliran yang menekankan apa guna dari pengetahuan. 3. Persoalan Nilai-nilai (Etika) Aliran-aliran yang menyangkut persoalaan nila-nilai (etika) meliputi : a. Idealisme etis, aliran yang meyakini hal-hal berikut : 1) Lebih mengutamakan sifat spiritual atau mental dibanding sifat inderawi atau materi; 2) Lebih mengutamakan kebebasan moral dibanding ketentuan kejiwaan; 3) Lebih mengutamakan hal yang umum dibanding hal khusus. b. Deontologisme etis, aliran yang berpendirian bahwa suatu tindakan dianggap baik tanpa disangkutkan dengan nilai kebaikan suatu hal. c. Etika teleologis, aliran yang berpendirian bahwa kebaikan atau kebenaran suatu tindakan yang sepenuhnya bergantung pada suatu tujuan. d. Hedonisme, aliran yang menganjurkan manusia untuk mencapai kebahagiaan. e. Utilitarisme, aliran yang berpandangan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang menimbulkan kenikmatan atau kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai