Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Filsafat Ilmu

Oleh :

LELYNA HARAHAP
8196122001

Dosen Pengampu :
Dr. Kaysar Panjaitan, M.Pd

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memiliki satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi
analisis bahasa, pembahsan tentang filsafat pendidikan. Oleh karena itu menulis membuat
Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi
terkhusus pada pokok bahasa tentang filsafat pendidikan.

B. Tujuan Penulisan

Tugas CBR ini merupakan suatu tugas untuk membandingkan antara satu buku
dengan buku yang lain, membandingkan kedua buku ini bertujuan untuk menambah dan
meningkatkan pengetahuan kita mengenai filsafat pendidikan dan menguatkan kita untuk
berfikir kritis mengenai filsafat pendidikan.

C. Manfaat

1. Untuk menambah pengetahuan mengenai filsafat Ilmu Untuk mengetahui bagaimana


sebenarnya berfikir untuk berfilsafat.
2. Untuk mengetahui prinsip dan konsep-konsep apa saja yang dilakukan filsafat Ilmu.

D. Identitas Buku

a. Buku Utama

1. Judul : Filsafat Ilmu


2. Edisi : Revisi
3. Pengarng : Prof. Dr. Ahmad Tafsir
4. Penerbit : PT. Remaja BosdaKarya
5. Kota terbit : Bandung
6. Tahun terbit : 2004

2
7. ISBN :-

b. Buku I Sebagai Buku Pembanding 1

8. Judul : Filsafat Pendidikan


9. Edisi : Revisi cetakan ke 4
10. Pengarng : Prof. Dr. H. Jalaluddin
& Prof. Dr. H. Abdullah Idi, M. Ed
11. Penerbit : Rajawali Pers
12. Kota terbit : Jakarta
13. Tahun terbit : 2014
14. ISBN : 978-979-769-372-5

C. Buku ke 2 Sebagai Pembanding II

1. Judul : Filsafat Pendidikan


2. Edisi : Ke 1
3. Pengarng : Moh. Ghufron S.Ag., M.Pd
4. Penerbit : Kalimedia
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2017
7. ISBN : 978-602-6827-37-1

3
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. PENGETAHUAN SAIN
a. Antologi Sain
1. Hakikat Pengetahuan Sain

Sain adalah pengetahuan Rasional Empiris. Cara kerja saya dalam memperoleh teori itu tadi
adalah cara kerja metodeilmiah. Rumus baku metode ilmiah ialah:logico-hypothetico-
verificatif    (buktikanbahwa itu logis, tarik hipotesis, ajukan bukti empiris). Harap dicatat
bahwa istilah logico  dalam rumus itu adalah logis dalam arti rasional. Pada dasarnya cara
kerja sain adalah kerja mencari hubungan sebab-akibatatau mencari pengaruh sesuatu
terhadap yang lain. Asumsi dasar sain ialah tidak ada kejadian tanpa sebab.Asumsi ini oleh
Fred N. Kerlinger (Foundation of Behavior Research, 1973:378) dirumuskan dalam ungkapan
post hoc, ergo propterhoc (ini, tentu disebabkan oleh ini). Asumsi ini benar bila sebab akibat
itumemiliki hubungan rasional.Ilmu atau sain berisi teori. Teori itu pada dasarnya
menerangkan hubungansebab akibat. Sain tidak memberikan nilai baik atau buruk, halal atau
haram,sopan atau tidak sopan, indah atau tidak indah; sain hanya memberikan nilai benaratau
salah. Kenyataan inilah yang menyebabkan ada orang menyangka bahwa sainitu netral.

b. Srtuktur Sain

Dalam garis besarnya sain dibagi dua, yaitu sain kealaman dan sain sosial.Contoh
berikut ini hendak menjelaskan struktur sain dalam bentuk nama-namailmu. Nama ilmu
banyak sekali, berikut ditulis beberapa saja diantaranya : (1) Sain Kealaman (2) Sain Sosial
(3)Sain Humaniora.

B. Epistimologi Sain
a. Objek Pengetahuan Sain

Objek pengetahuan sain (yaitu objek-objek yang diteliti sain) ialah semuaobjek yang
empiris. Jujun S. Suriasumantri ( Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, 1994: 105)

4
menyatakan bahwa objek kajian sain hanyalah objek yangberada dalam ruang lingkup
pengalaman manusia. Yang dimaksud pengalaman disini ialah pengalaman indera. Objek-
objek yang dapat diteliti oleh sain banyak sekali: alam, tetumbuhan,hewan, dan manusia,
serta kejadian-kejadian di sekitar alam, tetumbuhan, hewandan manusia itu; semuanya dapat
diteliti oleh sain. Dari penelitian itulah munculteori-teori sain. Teori-teori itu berkelompok
atau dikelompokkan dalam masing-masing cabang sain

b. Cara Mmoeroleh Pengetahuan Sain


1. Huamanise

Humanisme adalah paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu


mengatur dirinya dan alam. Humanisme telah muncul pada zaman Yunani Lama
(Yunani Kuno)

2. Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan
pengukut pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal, temuannya diukur dengan
akal juga.
3. Empirisme
Empirisme adalah paham filsafat yanga mengajarkan bahwa yang benar ialah yang
logis da nada bukti empiris.
4. Positivisme
Mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis , ada bukti empirisme yang terukur.

C. Aksiologi Sain

Secara umum, teori artinya pendapat yangberalasan. Alasan itu dapat berupa argumen
logis, ini teori filsafat; berupaargumen perasaan atau keyakinan dan kadang-kadang empiris,
ini teori dalampengetahuan mistik; berupa argumen logis-empiris, ini teori sain.Sekurang-
kurangnya ada tiga kegunaan teori sain: sebagai alat membuat eksplanasi, sebagai alat
peramal, dan sebagai alat pengontrol.

B. PENGETAHUAN FILSAFAT

A. Antologi Filsafat

5
Ontologi filsafat membicarakan hakikat filsafat, yaitu apa pengetahuan filsafat itu
sebenarnya. Struktur filsafat dibahas juga di sini. Yang dimaksudstruktur di sini ialah cabang-
cabang filsafat serta isi (yaitu teori) dalam setiapcabang itu. Yang dibicarakan di sini
hanyalah cabang-cabang saja, itupun hanyasebagian. Teori dalam setiap cabang tentu sangat
banyak dan itu tidak dibicarakandi sini. Struktur dalam arti cabang-cabang filsafat sering juga
disebut sistematikafilsafa

a. Hakikat Pengetahuan Filsafat

Hatta mengatakan bahwa pengertian filsafat lebih baik tidak dibicarakanlebih dulu;
nanti bila orang telah banyak mempelajari filsafat orang itu akanmengerti dengan sendirinya
apa filsafat itu (Hatta, Alam Pikiran Yunani , 1966,I:3) Langeveld juga berpendapat seperti
itu. Katanya, setelah orang berfilsafat sendiri,barulah ia maklum apa filsafat itu, makin dalam
ia berfilsafat akan semakinmengerti ia apa filsafat itu (Langeveld, Menuju ke Pemikiran
Filsafat , 1961:9). Pendapat Hatta dan Langeveld itu benar, tetapi apa salahnya
mencobamenjelaskan pengertian filsafat dalam bentuk suatu uraian. Dari uraian
inidiharapkan pembaca mengetahui apa filsafat itu, sekalipun belum lengkap. Dandari situ
akan dapat ditangkap apa itu pengetahuan filsafat.

Poedjawijatna (Pembimbing ke Alam Filsafat , 1974:11) mendefinisikan filsafat


sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan akal pikiran belaka. Hasbullah Bakry Sistematik Filsafat ,
1971:11) mengatakan bahwa filsafat sejenis pengetahuanyang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai ketuhanan, alamsemesta dan manusia, sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentangbagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal
manusia dan bagaimanasikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Definisi Poedjawijatna dan Hasbullah Bakry menjelaskan satu hal yangpenting yaitu
bahwa filsafat itu pengetahuan yang diperoleh dari berpikir. Sepertiyang sudah dijelaskan
pada Bab 1, memang ciri khas filsafat malah ia diperolehdengan berpikir dan hasilnya berupa
pemikiran (yang logis tetapi tidak empiris).Apa yang diingatkan oleh Hatta dan Langeveld
memang ada benarnya.Kita sebenarnya tidak cukup hanya dengan mengatakan filsafat ialah
hasilpemikiran yang tidak empiris, karena pernyataan itu memang belum lengkap.

b. Struktur Filsafat

6
Filsafat terdiri atas tiga cabang besar yaitu : antologi, epistemologi, danaksiologi.
Ketiga cabang itu sebenarnya merupakan satu kesatuan:

 antologi, membicarakan hakikat (segala sesuatu) ini berupa pengetahuan


tentang hakikat segala sesuatu
 epistmologi cara mempoleh pengetahuan itu;
 aksiologi, membicarakan guna pengetahuan itu.

Antologi mencakupi banyak sekali filsafat, mungkin semua filsafat masuk di sini,misalnya
Logika, Metafisika, Kosmologi, Teologi, Antropologi, Etika, Estetika,Filsafat Pendidikan,
Filsafat Hukum dan lain-lain. Epistemologi hanya mencakupsatu bidang saja yang disebut
Epistemologi yang membicarakan cara memperolehpengetahuan filsafat. Ini berlaku bagi
setiap cabang filsafat. Sedangkan aksiologihanya mencakup satu cabang filsafat yaitu
Aksiologi yang membicarakan gunapengetahuan filsafat. Inipun berlaku bagi semua cabang
filsafat. Inilah kerangka struktur filsafat.

B. Epistimologi Filsafat

Epistemologi filsafat membicarakan tiga hal, yaitu objek filsafat (yaitu yang
dipikirkan), cara memperoleh pengetahuan filsafat dan ukuran kebenaran(pengetahuan)
filsafat.

a. Objek Filsafat

Tujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, yangterdalam. Jika


hasil pemikiran itu disusun, maka susunan itulah yang kita sebutsistematika Filsafat.
Sistematika atau Struktur Filsafat dalam garis besar terdiriatas antologi, epistemologi dan
aksiologi. Objek penelitian filsafat lebih luas dari objek penelitian sain. Sain hanyameneliti
objek yang ada, sedangkan filsafat meneliti objek yang ada dan mungkinada. Sebenarnya
masih ada objek lain yang disebut objek forma yang menjelaskansifat kemendalaman
penelitian filsafat. Ini dibicarakan pada epistemologi filsafat,

b. Ukuran Pengetahuan Kebenaran Filsafat

Pengetahuan filsafat ialah pengetahuanyang logis dan hanya logis. Bila logis dan
empiris, itu adalah pengetahuan sain.Kebenaran teori filsafat ditentukan oleh logis tidaknya
teori itu. Ukuranlogis tidaknya tersebut akan terlihat pada argumen yang menghasilkan

7
kesimpulan(teori) itu. Fungsi argumen dalam filsafat sangatlah penting, sama dengan fungsi
data pada pengetahuan sain.

C. Aksiologi Pengetahuan Filsafat

Di sini diuraikan dua hal, pertama kegunaan pengetahuan filsafat dankedua cara
filsafat menyelesaikan masalah.

a. Keguanaan Pengetahuan Filsafat

Filsafat sebagai philosophy of life sama dengan agama, dalam hal samamempengaruhi sikap


dan tindakan penganutnya. Bila agama dari Tuhan atau darilangit, maka filsafat (sebagai
pandangan hidup) berasal dari pemikiran manusia.Berikut uraian yang membahas kegunaan
filsafat dalam menentukan philosophy of life. Banyak orang memiliki pandangan hidup,
banyak orang yang menganggap philosophy of life itu sangat penting dalam menjalani
kehidupan

1. Kegunaan Filsafat bagi akidah-akidah


2. Kegunaan filsafat bagi Hukum-hukum

8
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS

A. Pembahasan Isi Buku


Ketiga buku yang bertemakan filsafat ini menurut saya sangat bagus karena
disamping materi yang padat dan cukup luas, ketiga buku tersebut juga dilengkapi dengan
materi awal yang mengajak pembaca untuk lebih memahami kajian materinya dengan baik
sehingga pembaca lebih mengerti maksud dari penulis yang ingin disampaikan kepada
pembaca lebih terstruktur dan mudah dimengerti sehingga pembaca lebih mudah menangkap
materinya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir Materi kajiannya lebih berfokus secara
ilmiyah ke pengetahuab tentang Sain dan Pengetahuan Filsafat dilihat dari 3 bab yang
dibahas hampir keseluruhan materi berarah ke pengetahuan tentang Filsafat Ilmu.
Jika dibandingkan dengan Filsafat Pendidikan karya Prof. Dr. H. Jalaluddin &
Prof. Dr. H. Abdullah Idi, M. Ed materi kajiannya lebih terfokus dan terperinci, mengapa
saya katakan demikian, karena kajian materinya lebih padat dan lebih sedikit terlihat dari 7
bab yang dibahas di dalamnya yang hampir keseluruhannya materinya berhubungan dengan
filsafat pendidikan. Dari berbagai aspek dan faktor yang mempengaruhi perkembangannya,
materi pada buku ini lebih dipersempit agar pembaca lebih mudah menangkap maksud dan
tujuan mempelajari setiap babnya.
Jika dibandingkan dengan buku Filsafat Pendidikan karya Moh. Ghufron S.Ag.,
M.Pd sebenarnya hanya sedikit saja yang terlihat perbedaan diantara kedua buku tersebut,
materi pada buku ini juga membahas masalah filsafat pendidikan. Namun di dalam buku ini
agak sedikit diperlebar mengenai pendidikan hingga 14 bab.
Tetapi pada dasarnya ketiga buku ini mempunyai tujuan yang sama yaitu, bagaimana
pembaca dapat mengerti dan memahami apa maksud dan tujuan dari mempelajari filasafat
pendidikan dan implikasinya terhadap diri sendiri dan kehidupan sehari-hari.

9
B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku

Buku, Filsafat Ilmu : Prof. Dr. Ahmad Tafsir , sangatlah bagus baik dari segi cover
buku yang terasa lebih ke ilmiyah, penyajian isi dalam buku juga bagus, hanya saja ada
sedikit materi yang sepertinya sedikit susah dipahami dari buku pembanding yang lainnya
karena lebih berarah kepada ilmu dari filsafat.

Buku, Filsafat Ilmu karya Prof. Dr. H. Jalaluddin & Prof. Dr. H. Abdullah Idi,
M. Ed ini sangatlah bagus, baik dari segi cover buku, layout dan ketata bahasaan yang sudah
mengikuti selera pembaca, jika ditinjau dari segi materi juga sudah sangat bagus karena pada
setiap bab nya penulis sudah memaparkan maksud dan tujuan membaca setiap point dari
setiap babnya, tetapi buku ini tidak dilengkapi dengan cara dan praktek dari setiap bab agar
tujuan dan maksud dari bab tersebut dapat terelealisasi, buku juga tidak dilengkapi contoh
soal.

Buku, Filsafat Pendidikan karya Moh. Ghufron S.Ag., M.Pd ini sangatlah bagus,
baik dari segi cover buku, layout dan ketata bahasaannya yang sudah dimengerti , setiap
babnya ditulis dengan sangat baik dan penulis berusaha menyajikan setiap bab dengan
sangat baik, tetapi di dalam buku ini tidak penulis tidak memberikan rangkuman di akhir
bab, dan tidak memberikan contoh-contoh soal agar pembaca dapat lebih muda memahami
buku tersebut.

10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari ketiga buku yang sudah saya bandingkan dapat saya simpulkan bahwa
sebenarnya ketigabuku ini tidak jauh berbeda karena keduanya membahas tentang filsafat
pendidikan dan tidak hanya dalam lingkup sosial tetapi juga dalam lingkup keluarga dengan
berbagai faktor yang mempengaruhinya yang dapat kita lihat dari keseluruhan bab yang
terkesan simpel.Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin
mempelajari materi filsafat pendidikan.

B. Saran

Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi
kepemimpinan dan manajemen, tetapi ada baiknya kedua buku ini lebih diperbanyak dibagian
aspek pendukungnya seperti, rangkuman di akhir bab, evaluasi dan masih banyak lagi sebagai
panduan untuk memahami dan mengaplikasikan setiap teori yang ada di dalam kedua buku
ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Bandung, PT. Remaja BosdaKarya
Ghufron. 2017. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia
Jalaluddin,Idi Abdullah. 2014. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press

12

Anda mungkin juga menyukai