SKOR NILAI=
`
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga
mampu menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK RIVIEW” . Tugas ini dibuat untuk
memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu “FILSAFAT PENDIDIKAN”.
Tugas critical book review ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua khususnya dalam hal perkembangan psikologi
peserta didik. Saya menyadari bahwa tugas critical book review ini masih jauh dari
kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangandan kesalahan, saya
mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas ,
karna keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical book
review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatian nya
saya mengucapkan terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Tujuan CBR
c. Manfaat CBR
d. Identitas buku
BAB 3 PEMBAHASAN
BAB 4 PENUTUP
C. Kesimpulan
D. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sering mendengar pendapat bahwa filsafat adalah ibu dari ilmu
pengetahuan. Atau pendapat bahwa filsafat adalah sumber dari segala ilmu
pengetahuan yang ada. Pendapat di atas memang benar adanya. Filsafat merupakan
tonggak lahirnya ilmu pengetahuan. Itu terbukti dengan dijadikannya filsafat sebagai
dasar atau pondasi dari berbagai ilmu pengetahuan yang dewasa ini semakin
berkembang pesat. Sebut saja psikologi, sosiologi atau antropologi dan lain sebagainya.
Orang berfilsafat itu adalah orang yang berpikir, secara tidak langsung
berartikan pasti menggunakan aktifis berpikir.
B. Tujuan CBR’
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kita sering mendengar pendapat bahwa filsafat adalah ibu dari ilmu
pengetahuan. Atau pendapat bahwa filsafat adalah sumber dari segala ilmu
pengetahuan yang ada. Pendapat di atas memang benar adanya. Filsafat merupakan
tonggak lahirnya ilmu pengetahuan. Itu terbukti dengan dijadikannya filsafat sebagai
dasar atau pondasi dari berbagai ilmu pengetahuan yang dewasa ini semakin
berkembang pesat. Sebut saja psikologi, sosiologi atau antropologi dan lain sebagainya.
Orang berfilsafat itu adalah orang yang berpikir, secara tidak langsung
berartikan pasti menggunakan aktifis berpikir.
2. Tujuan CBR’
Manfaat CBR
Filsafat ilmu pengetahuan adalah ilmu filsafat yang membahas berbagai macam
tentang ilmu pengetahuan. Filsafat Ilmu Pengetahuan berusaha memperoleh
pemahaman tentang ilmu pengetahuan secara jeas, benar dan lengkap, serta mendasar
untuk dapat memudahkan dalam memahami suatu hal sehingga menjadi ciri khas dari
ilmu pengetahuan yang sebenarnya.
Pemikiran rasional yaitu logis, kritis dan sistematis yang mampu membuat
manusia berfilsafat. Filsafat Ilmu Pengetahuan perlu memperkenalkan cara-cara umum
yang digunakan dalam kegiatan ilmu pengetahuan (misalnya: metode deduktif dan
induktif dengan hasil kesimpulan yang bersifat analitik dan sintetik), disamping
memperkenalkan berbagai macam metode ilmu pengetahuan yang selaras dengan
berbagai jenis ilmu pengetahuan yang terkait.
BAB 2
menyeluruh dan mendalam, untuk memperoleh kejelasan dan kebenaran yang dapat
diandalkan, memiliki peranan yang tidak kecil dalam perjalanan sejarah umat menusia,
yaitu sebagai pendobrak, pembebas, dan sebagai pembimbing.
BAB 3
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu jenis kegiatan mengetahui manusia. Bila
dibedakan dengan pengetahuan lainnya, ilmu pengetahuan memiliki kekhususan dalam
hal untuk memperoleh tingkat kualitas pengetahuan yang lebih daripada pengetahuan
biasa sehari-hari.
Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang lebih jelas (clearly), lebih rinci
(distingly), serta lebih dapat diandalkan kebenarannya, ilmu pengetahuan (pengetahuan
ilmiah) berusaha menggunakan pendekatan, sudut pandang , cara dan langkah-langkah
yang jelas dalam menyelidiki obyek yang mejadi kajiannya, menggunakan akal pikir
(rasio) untuk berpikir secara optimal (rasional), yaitu perlu berpikir kritis (terarah pada
kebenaran yang sesungguhnya), berpikir logis (menggunakan kaidah penalaran yang
lurus dan masuk akal) serta berpikir sistematis (menggunakan kerangka pemikiran
yang memiliki keterkaitan logis satu sama lain).
BAB 4
Dari pendekatan epist emologis, kita telah memahami bahwa ilmu pengetahuan,
sebagai salah satu jenis pengetahuan, merupakan pengetahuan yang perlu diusahakan
secara rasional, obyektif, sistematis, dan dapat dikaji secara umum.
Dan akhirnya dari tinjauan aksiologis, kita dapat memahami bahwa ilmu
pengetahuan di samping memiliki nilai kejelasan dan kebenaran, juga memiliki nilai
instrumental pragmatis, yaitu membantu kita menghadapi dan memecahkan berbagai
persoalan dan permasalahan yang mungkin kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Agar proses ketiatan tersebut sampai pada tujuan yang dapat diandalkan, kita
perlu mengikuti cara-cara serta langkah-langkah yang merupakan prosedurnya. Karena
kegiatan ilmu pengetahuan itu pada pokoknya adalah kegiatan berpikir, maka telah
diperkenalkan berbagai macam cara berpikir, misalnya: berpikir deskriptik, yaitu
berpikir untuk memberikan keterangan-keterangan yang dapat memberikan gambaran
yang jelas tentang hal yang dipersoalkannya; berpikir deduktif, yaitu penalaran
pengambilan kesimpulan atas dasar rumusan yang bersifat umum ke dalam hal-hal yang
lebih bersifat khusus; berpikir induktif, yaitu penalaran pengambilan kesimpulan atas
dasar hal-hal yang bersifat khusus-individual ke dalam rumusan yang bersifat umum;
berpikir analitis, yaitu kegiatan berpikir untuk menemukan keteranganketerangan, yang
sebenarnya secara hakiki dan implisit sudah pasti ada dan melekat pada hal
bersangkutan dan tinggal mengeksplisitkan saja; berpikir sintetis, yaitu kegiatan
berpikir untuk mencari dan memberikan penjelasan atau keterangan terhadap hal yang
dipertanyakan, sementara keterangan-keterangan tersebut tidak selalu terdapat pada
hal yang bersangkutan, sehingga keterangan tersebut lebih bersifat aksidental atau
kebetulan. Selain cara-cara berpikir seperti tersebut di atas, juga telah diperkenalkan
langkah-langkah yang perlu kita jalani untuk sampai pada tujuan yang kita harapkan.
Berkenaan dengan hal yang dibahas, pertama-tama kita perlu menemukan rumusan
masalahnya. Rumusan masalah tersebut memicu kita berpikir untuk memberikan
jawaban yang jelas dan benar
BAB 5
Dalam proses kegiatan ilmiah, sebagai kegiatan berpikir, kita dapat menemukan
hal yang merupakan bahan pemikirannya. Bahan pemikiran sebagai obyek material
didekati dan ditinjau dari sudut pandang tertentu, sehingga menampakkan segi tertentu
dari hal yang bersangkutan (obyek formal). Perhatian terhadap segi tertentu tersebut
dapat memunculkan pertanyaan yang berkenaan dengan segi tersebut. Terhadap
pertanyaan yang muncul tersebut mendorong orang untuk berpikir memberikan
penjelasan sebagai jawabannya. Sehingga dari kegiatan ilmiah ini diharapkan
menghasilkan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang memberikan penjelasan
serta memuat kebenaran yang dapat diandalkan.
Pengetahuan ilmiah ini tentu saja merupakan pengetahuan yang memiliki ciri-
ciri tertentu, sehingga cukup dapat diandalkan untuk membantu mengatasi berbagai
persoalan maupun permasalahan yang kita hadapi dalam kehidupan ini. Pengetahuan
ilmiah bersifat umum, yaitu kelayakannya tidak tergantung pada faktor-faktor subyektif,
namun didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah yang dapat diterima oleh masyarakat
luas. Ilmu pengetahuan mempunyai dasar pembenaran.
Berdasarkan hal serta aspek yang diminati untuk diteliti, akan muncullah
berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya: fisika, kimia, botani, zoologi, psikologi,
ilmu sosial-politik, ilmu sosialekonomi. Berkenaan dengan bidang yang menjadi sasaran
penelitiannya, dimungkinkan orang semakin mengarahkan pada bidang yang semakin
sempit, agar dapat memberi perhatian semakin khusus, semakin memfokus. Di samping
itu orang juga tidak hanya sekedar ingin mengetahui (ilmu pengetahuan teoritis), tetapi
juga ingin memiliki pemahaman untuk dapat memprediksi, mengontrol, mengendalikan,
dan memanfaatkan yang ditelitinya itu (ilmu pengetahuan praktis).
BAB 6
BAB 7
Sesuai dengan fokus perhatian dan pemikiran manusia terhadap proses serta
hasil pengetahuan itu dapat berbeda, maka pemahaman maupun teori tentang
pengetahuan serta tentang kebenaran pun juga berbeda-beda pula.
Bab 8
METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup berbagai pola pikir serta
pola kerja, tata langkah, pendekatan, cara teknis serta berbagai alat bantu yang
digunakan untuk memperoleh pengetahuan atau mengembangkan pengetahuan. Pola
umum tata langkah dalam metode ilmiah mencakup penentuan masalah, perumusan
jawaban sementara (hipotesa). Pengumpulan data, perumusan kesimpulan dan
verifikasi.
BAB 9
Maka jelaslah bahwa ilmu pengetahuan memiliki peranan yang demikian besar
dalam membantu manusia memperoleh keterangan, memperoleh penjelasan yang dapat
diandalakan untuk dipakai sebagai dasar pertimbangan mengambil keputusan untuk
bertindak.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Filsafat ilmu pengetahuan adalah filsafat yang membahas berbagai macam
tentang ilmu pengetahuan.
2. Filsafat yang mengajak orang untuk berpikir sungguh-sungguh, secara
menyeluruh dan mendalam, untuk memperoleh kejelasan dan kebenaran
yang dapat diandalkan, memiliki perana yang tidak kecil dalam perjalanan
sejarah umat manusia, yaitu sebagai pendobrak, pembebas, dan sebagai
pembimbing.
3. Berkenaan dengan hal yng dibahas, petama-tama kita perlu menemukan
rumusan masalahnya. Rumusan masalah tersebut memicu kita berpikir untuk
memberikan jawaban yang jelas dan benar.
4. Setiap pernyataan ilmiah harus disertai dasar-dasar pembenarannya,
pernyataan tersebut harus didasarkan atas pemahaman-pemahaman yang
dapat di benarkan secara apriori melalui penalaran, dan juga didasarkan aras
hasil-hasil penemuan secara empirik serta telah dikaji secara ilmiah
secukupnya.
5. Sesuai dengan fokus perhatian dan pemikiran manusia terhadap proses serta
hasil pengetahuan itu dapat berbeda, maka pemahaman maupum teori
tentang pengetahuan serta tentang kebenaran pun juga berbeda-beda pula.
B. REKOMENDASI
Dari buku utama sudah bagus tinggal gambar yang perlu di tambahi sehingga
membuat buku lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA