Anda di halaman 1dari 59

FILSAFAT PENDIDIKAN

(DRS.EDWARD PURBA M.Si, Prof.Dr. YUSNANDI, M.Si)

Nama. : Joshua Valentino

Nim. : 5192431001

Dosen Pengampu : Prof.Dr. Baharuddin ST.M.Pd/May Sari Lubis S.Pd,M.Pd

Mata Kuliah. : Filsafat Pendidikan

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


SEPTEMPBER 2019

Kata Pengantar

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
limpahan nikmat beserta karunia-Nya hingga saya dapat memenuhi tugas CJR ini tepat
waktu,dan dengan segenap kemampuan saya

Tidak lupa saya mengucapkan terima kassih kepada orang tua saya yang telah
memberikan sarana dan prasarana untuk saya sehingga saya dapat berkuliah dan
menyelesaikan tugas CBR dan terima kasih untuk dosen pengampu yang telah
memberikan tugas CBR ini kepada saya, dengan memberikan pentunjut beserta arahan-
arahan dalam pembuatan CBR yang baik dan benar sesuai dengan sitematika yang ada.

Kemudian rasa terima kasih penulis juga ucapkan kepada teman-teman yang telah
membantu dalam penyumbangan ide beserta saran kepada penulis.

Medan, 23 September 2019

Joshua Valentino
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
B. Tujuan Penulisan CBR
C. Manfaat CBR
D. Identitas Buku
Bab II Ringkasan Buku
Ringkasan Buku Utama
Ringkasan Buku Kedua
Ringkasan Buku ketiga
Bab III Pembahasan
Pembahasan Isi Buku
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Bab IV Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I

PENDALUHUAN

A.RASIONALISASI CRITICAL BOOK REPORT

Terkadang kita mencari pengetahuan pada suatu buku,namun kita pernah merasa
bahwa buku tersebut memiliki kekurangan, sehingga menimbulkan kesan yang tidak
puas. Kekurangan pada sebuah buku dapat kita lihat dari pembahasannya, analisisnya,
serta kalimat yqng di gunakan pada sebuah buku. Saya membuat Critical Book Report
ini, agar dapat mempermudah Anda dalam memilih bukuyang tepat, dan
memndapatkan ilmu pengetahuan. Terutama dalam materi filsafat pendidikan.

B.TUJUAN CRITICAL BOOK REPORT

1. mengulas isi sebuah buku


2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku pokok dan buku pembanding
4. Mengkritisi buku materi kuliah filsafat pendidikan
5. Memberi suatu kesimpulan dari berbagai pendapat ahli mengenai filsafat
pendidikan

C.MANFAAT CRITICAL BOOK REPORT

1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang filsafat pendidikan


2. Mengetahui cakupan berapa akad yang terdapat dalam materi filsafat pendidikan
, yang di kemukakan oleh pendapat beberapa ahli.
3. Agar penulis bisa membandingkan buku dengan menggunakan kalaimat yang
baik dan tepat
4. Melatih kemampuan diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi
mengenai filsafat pendidikan
5. Berargumen dengan menggunakan bahasa yang baku dan tepat

D.IDENTITAS BUKU( UTAMA)


1. Judul. : Filsafat Pendidikan
2. Edis. :
3. Pengarang / Editor : Drs. Edward Purba M.Si / Prof. Dr. Yusnadi MS
4. Penerbit. : Unimed Press
5. Kota Terbit. : Medan
6. Tahun Terbit. : 2017
7. Isbn : 978-602-7938-38-0

E.IDENTITAS BUKU PEMBANDING 1

1.Judul. : Filsafat Pendidikan

2.Edisi. :1

3. Pengarang/ Editor. : Faisal Batubara

4. Penerbit. : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

5. Kota Penerbit. : Jakarta

6. Tahun terbit. : 2019

7. No. ISBN. : 978-602-269-343-7

F.BUKU PEMBANDING 2
1.Judul. : Filsafat Ilmu

2.Edisi. :

3.Pengarang/ Editor. : Dr. Sumarto, M.pd.l

4. Penerbit. :Pustaka Ma’Arif Press

5. Kota Terbit. : Jambi

6. Tahun Terbit. :2017

7. No, ISBN. : 978-602-50299-6-7

BAB 2

RINGKASAN BUKU

Ringkasan Materi Bab 1

PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PEnNDIDIKAN

1.Pengertian Filsafat

Filsafat adalah suatu proses kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap
yang sangat kita jungjung tinggi.
Pengertian filsafat secara Etimologi:

Kata filsafat dalam bahasa inggris (philosophy), dan dalam bahasa arab falsafah,
yang kedua nya dari bahasa yunani yakni, philosophia yang mempunyai arti philein
(cinta) sedangkan sophia (kebijaksanaan) jadi dapat kita simpulkan bahwa orang
yang senang berfilsafat adalah orang pecinta atau pencari kebijaksanaan.

Berikut ini pengertian filsafat menurut pendapat berberapa ahli

1.)Langeveld

Filsafat adalah berpikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang menentukan,
yaitu masalah-masalah yang mengenai makna keadaan,Tuhan,keabadian,kebebasan.

2.)Poedjawijatna

Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya
bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka

3.)Notonagoro

Filsafat itu menelah hal-hal yang menjadi objek nya dari sudut intinya yang mutlak
dann yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah, yang di sebut hakikat.

Filsafat bukan mempersoalkan fenomena tau gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa,


akan tetapi yang di cari adalah hakikat dari suatu gejala atau fenomena atau
peristiwa. Hakikat adalah suatu prinsip yang menyatakan sesuatu adalah apa
sesuatu itu.

2.Tujuan berfilsafat

Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara
mendalam . Jadi filsafat harus reflektif, radikal, integral. Maksud nya reflektif
(manusia menangkap objek nya secara intensional dan keseluruhan nilai,makna
yang di ungkapkan objek-objek yang di hadapi nya. Sedangkan Radikal(mencari
pengetahuan sedalam-dalam nya atau sampai akar nya. Filsafat ingin menembus
hingga mencapai inti masalah.

3. Alasan Berfilsafat
Pada dasar nya kita sebagai makhluk hidup berpikir tidaj mau menerima apa ada
nya, Ia selalu bertanya apa yang ada di balik yang dilihat, dirasakannya dan gelaja
yang terjadi di lingkuangannya slalu di kaji dan dianalis.

Ada 3 hal yang mendorong manusia mau berfilsafat:

A. Keheranan

Banyak filsuf berpendapat bahwa awal mula nya filsafat adalah timbul
rasa heran atau kagum pada manusia. Misalnya Plato mengatakan: mata kita
memberi pengamatanbintang-bintang.matahari, dan langit. Pengamat ini
memberi dorongan untuk menyelidiki itu lah mencul nya filsafat.

B. Kesangsian

Filsuf oleh Agustinus dan Rene berpendapat bahwa kesangsian itu


merupakan sumber utama pemikiran atau penyelidilan

C. Pembebas

Filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara berfikir yang misitis


dan mite.kehadiran filsafat bukan hanya sebagai pendoprak pintu yang
mempertahakan tradisi dan kebiasaan penuh dengan berbagai mitos dan
mite melainkan merenggut manusia dalam kungkungan tersebut.

D. Pembimbing

Filsafat beraifat pembimbing terhadap keluar nya manusia dari belenggu


kebodohan atau ketidak tauannya. Ckntoh nya seperti pa da manusia yang
tidak cara berpikir tidak teratur,tidak jernih dan peran filsafat dalam sebagai
pembimbing untuk berfikir secara sistematis dan logis

4. Pengertian Pendidikan

Pendiddikan adalah suatu proses, dan pendidikan meruoan usaha dengan penuh
tanggung jawab dari orang dewasa untuk membinmbing,memimoin dan mengarahkan
peaerta didik untuk meningkatnya potensi di dalam diri peserta didik
Hubungan masyarakat dan pendidikan adalah hunbungan antar subjek dan
aktifitasnya. Hubungan ini sedemikian menentukan bahwa masyarakat akan lebih maju
bila masyarakat itu aktif membina pendidikan.

Masalah-masalah pendidikan yang berkaitan dengan masalah filsafat umum:

1.) Hakikat kehidupan yang baik(karena pendidikan akan berusaha untuk


mencapai tuhjuannya)
2.) Hakikat manusia(karna manusia memerlukan dan melaksanakan
pendikakan)
3.) Hakikat masyarakat(karna pendidikan merupan proses sosial)

Ringkasan Bab 2

FILSAFAT PENDIDIKAN

1.Filsafat Pendidkan sebagai sistem


Filsafat ditandai dengan pemunculan teori-teori atau sistem pemikiran yang di
hasilkan oleh para pemikir atau filsuf.

Filsafat pendidikan mempunyai 3 cabang utama dari filsafat yakni:

 Ontologi

Ontologi berasal dari bajasa Yunani ‘onta’ yang artinya sunguh-sungguh ada, dan
logos artinnya teori atau ilmu.

Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari keberadaan bentuknya yang


paling abstrak dan ontologi juga juga membahas tantaan dan struktur kenyataan
dalam arti yang luas.

 Epistemologi

Adalah cabang filsafat yang menyelidiki secara kritis,landasan,batas-batas, dan


patokan pengetahuan.Epistemologi pendidikan dimaksudkan mencari sumber
pengetahuan dan kebenaran dalam praktek pelaksanaan pendidikan

 Aksiologi

Landasan aksiologis dalam pratek pelaksanaan pendidikan didasarkan pada


nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
dan Undang-Undang pendidikan.

Pendidikan adalah memberikan kebebasan kepada seseorang untuk


mengembangkan dirinya sendiri sesuai sesuai dengan potensi yang
dimiliki. Kelakuan harus ditembus dengan memberikan kebebasan
kepada peserta didik, namun kebebasan bukan berarti tanpa batas, tetapi
kebebasan yang bertanggung jawab.

3.Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan

Menurut John Dewey, Filsafat merupakan teori umum , sebagai landasan semua
pemikiran umum mengenai pendidikan. Dalam kaitan filsafat dengan filsafat
pendidikan, Hasan Langgulung (jalaluddin,1997,22) berpendapat bahwa filsafat
pendidikan adalah penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang
pengalaman manusia yang disebutkan pendidikan.
Filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting , sebab menjadi dasar,
arah dan pedoman suatu sistem pendifikan

Pengertian filsafat pendidikan adalah aktifitas pemikiran sebagai hasil


pengkajian secara teratur dan mendalam yang menjadikan filsafat sebagai
medianya untuk menyususn proses pendidikan.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa hubungan fusngsional antara filsafat dan
filsafat pwndidikan adalah:

1. Filsafat dalam arti filosofis (artinya merupakan satu cara pendekatan yang
dipakai dalam memecahkan problem atau masalah pendidikan
2. Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada
menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relasi dengan kebutuhan yang
nyata
3. Filsafat dalam hal ini filsafat pendidikan, memounyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam mengembangkan teori pendidikan
menjadi ilmu pendidikan.

Ringkasan Bab 3

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

 Aliran Filsafat pendidikan


Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat yang berarti bahwa filsafat
pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja berupa hasil pemikiran
manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai, khususnya yang berkaitan
dengan praktek pelaksanaan pendidikan.

 Filsafat Pendidikan Idealisme


Idealisme berpendirian, bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-gagasan
(ide) atau spirint . Segala benda yang nampak berhubungan dengan
kejiwaan dan segala aktivitas kejiwaan
Pada dasar nya aliranbidealisme mendasari semua yang ada dan yang
nyata di alam hanya idea

 Filsafat Pendidikan Realisme

Realisme dalam berbagai bentuk menurut kattsoff(1996:126) menarik


garis pemisah yang tajam antara yang mengetahui dan yang diketahui,
dan pada umumnya cenderung ke arah dualisme atau monisme
materialistik

 Filsafat Pendidikan Meterialisme

Aliran metealisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang


ajaran kebendaan, dimana benda merupakan sumber segala nya.

Pada fokusnya aliran metearialisme mengutamakan benda dan segala


berawal dari benda demikian juga yang nyata hanya dunia materi.

 Filsafat Pendidikan Pragmatisme


Filsafat ini dipandang sebagai filsafat Amerika,pada hal kenyataan
yangbsebenar nya adalah berpangkal pada filsafat empirisme inggris,
yang berpendapat bahwa sumber pengetahuan manusia adalah apa yang
manusia alami.

Menurut John Dewey(sadulloh. 2003), pendidikan perlu didasarkan pada


3 pokok pemikiran, yakni:

A.Pendidikan merupakan kebutuhan untuk hidup


B.Pendidikan sebagai pertumbuhan

C.Pendidikan sebagai fungsi sosial

 Filsafat Pendidikan Eksistensialisme


Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.
Eksistensi adalah cara manusia ada di dunia. Cara beradanya manusia
berbeda dengan cara beradanya benda-benda materi. Cara berada nya
manusia adalah hidup bersama dan bekerjasama,berkomunikasi dengan
manusia lainnya.
 Filsafat Pendidikan Progresive

Menurut penganut aliran ini bahwa kehidupan manusia berkembang terus


menerus dalam satu arah yang positif. Apa yang dipandang benar belum
tentu benar pada masa yang akan datang.

 Filsafat Pendidikan perenealisme


Aliran filsafat ini mengemukakan bahwa situasi dunia saat ini penuh
dengan kekacauan dan ketidak pastian, dan ketidak teraturan terutama
dalam tantanan keghidupan moral,intelektual, dan sosio-kultral.

 Filsafat Pendidikan Esensialisme

Esensialisme bukan merupakan suatu aliran filsafat tersendiri,yang


mendirikan suatu bangunan filsafat tersendiri, melainkan suatu gerakan
dalam pendidikan yang memprotes pendidikan progresivisme.
Peserta didik dipandang sebagai manusia yang memiliki kemampuan
yang dapat berkembang dengan baik apabila dilibatkan secara aktif dan
dengan penuh semangat dan motivasi dalam aktivitas pembelajaran.

Tujuan pendidikan adalah untuk menumbuhkan kesadaran peserta didik


akan masalah-masalah sosial,ekonomi,dan politik yang dihadapi manusia
bukan hanya nasional tetapi global.

Ringkasan Bab 4
FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

A.Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia, Masyarakat,Pendidikan,


dan Nilai

Pancasila merupakan dasar dari pembentukan negara indonesia


sebagimana yang di kemukakan oleh Bung Karno di dalam lahirnya
pancasila Setiap negara mempunyai dasar atau ideologinya. Fusngsi dari
suatu ideologi atau dogma yaitu serangkaian nilai-nilai yang dijadikan
pegang oleh setiap warga negara untuk mengikat seluruh anggotanya
dalam suatu organisasi negara Repulbik Indonesia.

1.pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia

Pancasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat,
bangsa dan negara indonesia memandang bahwa manusia adalah
makhluk tertinggi ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan Mulia yang di
anugrahi kemampuan atau potensi untuk bertumbuh dan berkembang

Selanjutnya paulus wahana (dalam Tilaar 2002:191) mengemukakan


gambaran manusia pancasila sebagai berikut:

 Manusia adalah makhluk monopluralitas yang memungkinkan manusia


itu dapat melaksanakan sila-sila yang tercantum di dalam pancasila
 Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi yang dikaruniakan
memiliki kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihannya.
 Dengan kebebasannya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dapat
menentukan sikapnya dalam hubungannya dengan penciptaannya.

2. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Masyarakat

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yaitu ke-Tuhanan Yang Maha


Esa,Kemanusian yang adil dan beradab,Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, akan
terwujud dalam laku dan perilaku setiap warga masyarakat bangsa dan
negara indonesia sesuai dengan perkembangan dan kemajuan yang telah
dicapai.

3.Pandangan Filsafat Pancasila tentang Pendidikan

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003


dijelaskan bahwa pendidikan adalah usuha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya,masyarakat, bangsa dan negara.

 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai

Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional


sebagimana yang di nyatakan dalam UUD 1945.

Oleh karena itu, sila-sila dalam pancasila menunjukkan sistem etika dalam
pembangunan iptek,seperti berikut ini:

 Sila KeTuhanan Yang Maha Esa

Sila inimenempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai pusatnya,


melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diolahnya .

 Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Berada

Sila ini menekankan pada pembangunan dan pelaksanaan pendidikan


harus menjaga keseimbangan antar daerah, keberadaan masyarakat dan
warga negara, letak atau jarak geografis

 Sila Persatuan Indonesia

Sila ini memberikan kesadaran bagi bangsa Indonesia bahwa rasa


nasionalisme merupakan modal dasar bagi persatuan dan kesatuan
bangsa.

 Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan
Sila ini mendasari bahwa setiap sila warga negara memiliki kebebasan
untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan potensinya, masing-masing
warga negara menghormati kebebasan berkarya demi kemajuan dan
perkembangan bangsa yang berdasarkan Pancasila.

 Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini mengandung nilai bahwa Indonesia harus menjaga keseimbangan


keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan
Tuhan , manusia dengan manusia lainnya

B.Pandangan Filsafat Pendidikan Pancasila Terhadap Sistem Pendidikan Nasional.

Bangsa Indonesia tetap memiliki kotmitmen yang kuat untuk melakukan upaya
sebagai langkah mencerdaskan kehidupan bangsa. UUD 1945 pasal 31 ayat 1
yang baru sebagai hasil amandemen Agustus 2002 menkadi:

 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah


wajib membiayainya.

Pendidikan adalah sebagai suatu investasi bagi pengembangan sumber daya


manusia sebagai individu dan anggota masyarakat.

Ringkasan Bab 5

HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN


1. Pengertian Pendidikan

Dalam bahasa inggris, adalah education yang artinya adalah process if


tranning and devolopping the knowledge, skill,mind, character, etc. By
formal schooling, teaching, training .pengertian ini menekankan
pendidikan tidak hanya mencakup nalar atau intelektual saja, melainkan
mencakul perkembangan moral atau kepribadia.

Dalam bahasa jerman, pendidikan berasal dari kata Ziechung: artinya


membawa kelua, sedangkan menurut bahasa romawi kuno pendidikan
adalah educare: artinya menarik keluar maksudnya yang ditaril keluar
adalah potensi yang tersimpan yang dimiliki anak harus di kembangkan.

Tugas Tugas Pendidikan adalah menarik keluar potensi yang


tersimpan dalam diri anak, lalu di kembangkanmenjadi suatu kenyataan
atau realita.

Untuk memberi pemahaman tentang hakekat pendidikan, berut 2


pendapat beverapa ahli mengenai hakikat pendidiakn:

 Mudyahardjo (2001)

Pendidikan adalah segala pemahaman belajar yang berlangsung dalam


segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan
sebagi pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga
pendidikan formal.

 Mc Leod (1989)

Dalam pengertian yang sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses


perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.

2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan yang merupakan suatu pwnrnyataan yang jelas akan


merupakan dasar utama bagi pemilihan metode, bahan atau materi
pendidikan, dan pemilihan alat-alat untuk menilai pendidikan apakah
pendidikan itu terlaksana dengan baik atau tidak.
Aliran-aliran Pendidikan :

 Nativisme

Aliran ini dipelopori oleh Schopenhauer filsuf bangsa jerman, yang


berpendapat bahwa manusia lahir dengan pembawaan baik dan buruk..
Perkembangan manusia telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
manusia sejak lahir. Lingkuan tidak mempunyai peran apa-apa,
pembawaannya yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan
manusia , mau jadi apa kelak hanya menunggu waktunya.

 Naturalisme

Aliran ini dipelopori oleh J.J. Rousseau seorang filsuf bangsa prancis. Beliu
berpendapat bahwa semua manusia yang baru lahir mempunyai
pembawaan yang baik , tidak ada seorang yang lahir dengan pembawaan
yang buruk. Bagimana hasil perkembangannya di tentukan oleh
pendidikan yang di terimahnya.

3. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan adalah semua lingkuangan yang memberikan


pengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang.

Berikut ini adalah 3 lembaga yang memberikan lengaruh besar


terhadap pekembangan dan pertumbuhan peserta didik:

 Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah lingkungan pendidikan yang petama,karen


keluargalah yang pertama menyambut kedatangan atau kelahiran anak,
dan tempat dan tepat pertama menerima cinta dan kasih sayang.

 Lingkungan Sekolah

Lingkuan sekolah didirikan masyarakat oelh masyarakatvdan untuk


masyarakat. Keberadaan sekolah dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga yang sudah semakin kompleks, sehingga terkadang
orang tua tidak mempunyai banyak waktu untuk anaknya waktu krang
tua banyak terpakai untik memenuhi kebutuhan pokok keluarga, maka
dari itu petan dari sekolah sebagai pembekal perkembangan anak

 Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupaka lingkungan ketiga dalam proses


pembentukan kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya,
lingkungam juga memberikan sumbangan bekal bagi perkembangan
anak.

Buku Pembanding 1

BAB 1
Ringkasan Bab 1

HAKIKAT MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, eksistensinya ditentukan secara
mutlak oleh sang pencipta,tersusun atas kesatuan jiwa dan raga, serta eksis sebagai
individu yang memasyarakatkan.

Dengan demikian keunikan yang ada pada manusia dapat dikatan bahwa, sebagai
makhluk yang berpikir, memiliki jiwa raga, rasa dan karsa manusia dihadapkan dengan
dunia nyata. Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

 Manusia memiliki pengetahuan yang dapat mencakup berbagai macam


informasi dan memiliki pandangan luas, sedangkan hewan hanya dibekali
pengetahuan yang dangkal
 Pengetahuan manusia dari sisi eksternal menuju sisi realitas internal dan
tidak terbatas,sementara pengetahuannnya bersifat khusus atau persial

Berdasarkan uraian diatas, maka manusia dalam kehidupan sehari-harinya dapat


memainkan berapa peran berdasarkan hakikat adanya akal pikir, rasa dan karsa serta
nafsu sebagai berikut:

 Manusia Sebagai makhluk individu(Individual Being)

Individu terdiri dari dua kata in dan devided. Dalam bahasa inggris in
dapat dapat diartikan tidak, sedangkan devided berarti terbagi. Jadi
individiu dapat di artikantidak terbagi

 Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia dikatakan makhluk sosial karena dalam diri manusia ada naluri
dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, ada naluri
kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan orang lain.

 Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya(Homo Humanis)


Manusia sebagai makhluk budaya maksudnya manusia mampu
menciptakan dan melaksanakan kebaikan,kebenaran, keadilan dan
tanggung jawab dalam satu sistem tatanan kemasyarakatan.

 Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi(Homo Economicus)

Manusia sebagai makhluk ekonomi dalam memenuhi yang kebutuhannya


cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh, selalu
berusaha terus-menerus untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Beberapa faktor yang membedakan kebutuhan setiap manusia yaitu:
tempat tinggal, pendidikan, usia,kemajuan IPTEK, tingkat
pendapatan,status sosial, perbedaan .

 Manusia Sebagai Makhkuk Terdidik (Homo Education

Manusia sebagai makhluk terdiddik ialah makhluk Allah yang dilahirkan


membawa potensi dapat di didik dan dapat mendidik. Dialah yang
memiliki potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi
khalifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan dilengkapi
dengan fitrah Allah.

 Manusia Sebagai Makhluk Berfikir

Berfikir adalah proses mental yang melibatkan otak yang menghubung-


hubungkan konsep untuk mendapatkan suatu kejelasan. Kebetadaan akal
budimanusia membuat manusia tidak pernah berhenti berfikir, tidak
pernah puas dengan pengetahuan yang dimilikinya dan rasa keingintauan
manusia selalu mendorong manusia untuk melakukan penelitian

 Manusia sebagai Makhluk Religius(Homo Religius)

Disisi lain manusia tidak hanya diberi kemampuan berfikir tetapi juga
diberi Qolbu yang bisa meyakini keagungan dan kebesaran Tuhan,
mereka yakin bahwa akan adanya kekuatan lain yang mengatur sistem
kehidupan di dunia.

BUKU PEMBANDING 1
BAB ll

HAKEKAT FILSAFAT PENDIDIKAN

A..Pengertian Filsafat secara etimologi

Pengertian Terminologi adalah artj yang dikandung oleh fisafat itu


sendiri.Pengertian-pengerian yang telah dikemukakan oleh beberapa para ahli dengan
sudut pandang yang berbeda, Berikut akan disampaikan pengerian filsafat oleh
beberapa ahli:

 Johann Gotlich Fickte

Filsafat adalah dasar dari segala ilmu yang membicarakan seluruh


bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh
kenyataan.

 N.Driyarkara

Filsafat adakah penemuan yang sedalam-dalamnya tentang sebab ‘ada’


dan ‘berbuat’ permenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-
dalamnya, sampai ke mengapa yang penghabisan

B.Pengertian Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan merupakan bagian dari filsafat umum.Dintjau dari sisi


kajiannya,

 Menurut Barnadib (1982) filsafat pendidikan sebagai ilmu yang pada


hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam
lapangan pendidikan.
 Menurut Arbj (1988)

Lebih lanjut menjelaskan ketika pembahasan filsafat pendidikan


dilakukan maka akan
terkaitdengan:menginspirasi,menganalisis,memperspektifkan

Filsafat pendidikan pada dasarnya merupakan kegiatan berpikir kritis, bebas,


teliti, radikaldan sistematis tentang masalah-masalah yang terjadi di dunia.

C. Filsafat Sebagai Sistem


Secara umum terdapat empat 4 sistem filsafat:

1. Idealisme

Idelisme merupakan kaum tertua, kaum idealis mempercayai bahwa


seseorang dapat mencapai suatu tingkat mencerna pengetahuan yang
banyak cara selain dengan pendekatan motode ilmiah

2. Realisme

Realisme memandang dunia bahwa materi sebagai sesuatu hal yang


keseluruhan dari kenyataan terwujud pada struktur fisik dunia. Segala
sesuatu di luar dunia fisik tidak dianggap sebagi nyata. Dan aliran initidak
mengakui adanya kebebasan mutlak dalam kehidupan manusiaitu sendiri
dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosialnya.

3. Pragmatisme

Aliran ini menganggap bahwa pengetahuan tentang kenyataan itu


berlangsung sepanjang hayat yang dialami manusia melalui alat dria,
karenanya ilmu pengetahuan,bahkan agaman banyak mwmoengharui
aliran ini.

D.Hubungan Filsafat Dengan Filsafat Pendidikan

Filsafat dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, baik
dilihat dari proses,jalan,serta tujuannya. Fakta ini dapat dipahami karena
oendidikan pada hakikatnya merupakan spekulasi filsafat.jika di cermati dari
fungsinya secara praktis, adalah sarana bagi manusia untuk dapat memecah
berbagai problematika kehidupan yang dihapainya, termasuk dalam probkem
matika pendidikan secara luas.

Tujuan pendidikan adalah tujuan filsafat, yakni untuk realisasi ide-ide filsafat,
filsafat memberi asas kepastian bagi peranan pendidikan sebagai wadah
pembinaan manusia yang telah melahirkan ilmu pendidikan.

BUKU PEMBANDING 1

BAB lll
KAJIAN FILSAFAT TENTANG ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI

 Ontologi Ilmu

Istilah ontologi terdiri dari dua suku yakni antos dan logos. Ontos berarti sesuatu
yang berwuujud dan ilmu pengetahuan.dengan demikian ontoligi adalah
pengetahuan tentang wujud dan hakekat keberadaan sesuatu bisa juga di sebut
studiyang membahas kebetadaan.

 Beberapa Paham Dan Aliran Tentang Ontologi


Banyak aliran yang mengkaji tentang ontologi, terdapat 5 aliran berikut ini:
 Monisme
Adalah aliran yang meyakini bahwa hakikat dari segala sesuatu yang ada
adalah satu saja dan vukan dua
 Dualisme
Adalah aliran yang berpegang kepada paham ini menyatakan bahwa ada
dua substansi yang keduanya berdiri sendiri. Artinya kelompok ini
mayakini sumber asal segala sesuatu terdiri dari dua hakikat yaitu jasad
dan rohani.
 Materialisme
Aliran ini melampaui orang yang berpaham naturalis yang dasar
ajarannya bertumpu pada konsep ‘alam’.
 Idealisme
Idealisme merupakan lawan dari realisme yang j7ga dinamankan
sliritualisme. Aliran ini berpandangan bahwa hakikat kenyataan yang
beraneka ragam itu semua verasal dari Roh.

B.Epistemologi Ilmu

Menurut Suriasumantri bahwa Epistemologi adalah bagimana oroses yang


memungkinkan dirambahnya oengetahuan yang beruoa ilmu?bagaimana prosedurnya?
serta hal-hal apa saja yang harus di oerhatikan agar pengetahuan itu benar?

Metode Ilmiah adalah cra yang dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang
benar.

C.Aksiologi Ilmu
Istilah aksioligi (axiology)berasal dari kata axios yang berarti nilai dan logos yang
bermakna pengetahuan, teori tentang nilai dari segala sesuatu yang ada (realitas). Yang
ingin dijawab dari perspektif filsafat ilmu tentang aksiologi ialah: untuk apa
pengetahuan yang berupa ilmu ity dipergunakan?bagaimana kah cara penggunannya
dalam kaidah-kaidah moral? Intinya Aksiologi itu sangat berkaitan dengan ilmu dan
teori.

BUKU PEMBANDING 1

BAB IV

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

A..Aliran Filsafat Pendidikan Idealisme


Idealisme berpandangan sebuah kenyataan tersusun atas gagasanq atau ide atau
spirint, dan segala benda nampak berhubungan kejiwaaan dan segala aktivitas adalah
aktifitas kejiwaan

Kattsoff (1996) menyimpulkan bahwa apapun yang diketahui pada akhirnya berupa
ide,artinya sesuatu yang berhakekat akal. Aliran idealisme kenyataannya tidak
terpisahkan dengan alam dan lingkungan sehingga melahirkan dua macam realita.

Inti yang terpenting dari ajaran ini adalah manusia menganggap jiwa lebih berharga dan
lebih tinggi dibandingkan dengan materi kehidupan manusia.

B.Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme

Perenialisme memandang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman


kuno dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan
pendidikan zaman sekarang..

Filsafat Pendidikan Perenialisme mempunyai empat prinsip dasar pembelajaran yaitu:

1. Prinsip kebenaran bersifat universaldan tidak tetgantung pada tempat


2. Pendidikan yang bik melibatkan pecarian pemahaman atas kebenaran.
3. Prinsip kebebaran dapat ditemukan dalam karya agung
4. Pendidikan adalah kegiatan liberal untuk mengembangkan nalar.

C.Essensialisme

Aliran filsafat pendidikan Esensialisme adalah suatu aliran filsafat yang


menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama.Esensialisme adalah
pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal
peradaban umuat manusia.

D.Eksistensialisme

Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Eksistensi adalah


cara manusia ada di dunia. Cara berada manusia berbeda dengan cara beradanya
benda-benda materi. Cara beradanya manusia adalah hidup bersama dengan manusia
lainnya.

Sadulloh(2003)
Mengemukakan bahwa eksistensialisme dengan pendidikan sangat berhubungan erat,
karena keduanya sama-sama membahas masalah yakni manusia, hubungan antar
manusia,hidup,hakikat kepribadian, dan kebebasan.

E.Aliran Filsafat Pendidikan Pragmatisme

Pragmatisme berasal dari kata ‘pragma’ yang berarti praktik atau aku berbuat. Hal ini
mengandung arti bahwa makna dari segala sesuatu tergantung dari hubungannya
dengan apa yang dapat dilakukan. Manusia dan lingkungannya berdampingan, dan
mempunyai tanggung jawanb yang sama terhadap realitas. Realitas adalah apa yang
dapat dialami dan diamati secara indera.

F.Alran Filsafat Pendidikan progresivisme

Progresisvisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan


kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan
dapat menghadapi masalah yang menekan atau mengecam adanya manusia itu sendiri.
Dalam Progresivisme pengikut dewey (sadulloh), mendasarkan pada asumsi berikut:

1. Minat peserta didik sebagai dasar menentukan muatan kurikulum, bukan


disiplin ilmu atau akademik
2. Pengajaran efektif adalah apabila memperlakukan peserta didik sebagai
keseluruhan dan minat serta kebutuhan-kebutuhannya dihubungkan dengan
bidang kognitif,afektif,dan psikomotor

G.Aliran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme

Rekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir


progresifisme dalam pendidikan. Tidak cukup kalau individu belajar hanya dari
pengalaman-pengalaman kemasyarakatan di sekolah. Sekolah bukan hanya masyarakat
dalam ukuran mikro (kecil)

BUKU PEMBANDING 1

BAB V

PERBANDINGAN PENDIDIKAN BARAT VERSUS INDONESIA DARI PERSPEKTIF


FILSAFAT PENDIDIKAN.
A.Pendidikan Barat

Pendidikan yang pada umumnya berlaku di dunia barat terutama Amerika Serikat dan
Eropa. Biasanya filsafat pendidikan itu menyoroti beberapa hal:

1. Mengkaji secara filsafati tentang hakikat manusia yang ideal sesuai dengan
filsafat dan budaya yang dianut suatu bangsa
2. Menentukan bentuk dan menetapkan nilai yang dianut sebagai landasan berpikir
dalam prelaksanaan pendidikan
3. Merumuskam tujuan pendidikan berbasis pada falsafah dan nilai pancasila

B.Aliran Pokok Pendidikan Indonesia

Dua aliran pokok pendidikan indonesia itu dimaksudkan adalah perguruan


kebangsaan taman siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran ini
dipandang sebagai suatu tonggak pemikiran tentang di Indonesia.

Secara historis, pendidikan yang melembaga telah dikenal sebelum belanda menjajah
Indonesia, seperti padekopan,pesantren dan sebagainya.

A. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa


Perguruan kebangasaan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara.
Pada tanggal 3 Juli 1942 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan,
selanjutnya mulai didirikan Taman Indria (Tama Kanak-kanak) dan kursus
guru , selanjutnya Taman Muda (SD), disusul Taman Dewasa merangkap
Taman Guru (Mulo-Kweekschool). Sekarang ini, telah dikembangkan
sehingga meliputi pula Taman Madya, Prasajarna dan Sarjana Myata.

A.Asas dan Tujuan Taman Siswa:

 Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang


dalam arti lahir dan batin dapat memerdekakan diri
 Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan
sendiri
 Bahwa pengakaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada
seluruh rakyat

B. Upaya-upaya pendidikan yang dilakukan taman siswa


Dilingkungan perguruan, untuk mencapai tujuannya(seperti yang dinyatakan dalam
pasal 8) . Taman Siswa berusaha dengan jalan (pasal 9) sebagai berikut:

 Menyelenggarakan tugas pendidikan dalam bentuk perguruan dari tingkat dasar


ke tingkat tinggi, baik yang bersifat umum maupun kejuruan, serta memberi
pendidikan itu serba isi yang baikdan berguna untuk keperluan hidup.
 Mengikuti, mempelajari perkembangan dunia diluar Taman Siswa yang ada
hubungannya dengan bidang-bidang kegiatan Taman Siswa, untuk diambil
faedah sebaik-baiknya
 Menumbuhkan dan memasakan lingkungan hidup keluarga Taman Siswa,
sehingga dalat tampak benar wujud masyarakat Taman Siswa yang dicita-
citakan.

2.Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh Muhammad


Hatta Sjafei (lahir di Matan, Kalbar tahun 1895) pada tanggal 31 oktober 1926 di Kayu
Tanam (Sumatera Barat).

A.Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

 Berpikur logis dan rasional


 Keaktifan atau kegiatan
 Pendidikan masyarakat
 Memperhatikan pembawaan anak
 Menentang intelektualisme

Setelah kemerdekaan Indonesia, Moh. Sjafei mengembangkan asas Pendidikan INS


menjadi dasar-dasar pendidikan Repulbik Indonesia , sebagai berikut:

1. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan
3. Kesusilaan
4. Kerakyatan
5. Kebangsaan
6. Gabungan antara Ilmu umum dan kejuruan
7. Percaya pada diri sendiri juga pada Tuhan
8. Berakhlak (bersusila) setinggi mungkin
9. Bertanggung jawab
10. Berjiwa aktif positif dan aktif negatif

BUKU PEMBANDING 1

BAB Vl

FALSAFAH PANCASILA SEBAGAI REFERENSI FILSAFAT PENDIDIKAN

A.Falsafah Pancasila
1. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah dasar negara Repulbik Indonesia. Konsep dasar ini tertuang dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Repulbik Indonesia tahun 1945.

Pancasila adalah falsafah bangsa yang digali dari bumi Indonesia. Ia lahir melalui proses
yang panjang dan sebagai cita-cita bersama srluruh bangsa Indonesia. Pancasila juga
merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam dari para pendahulu kita terutama para
pendiri bangsa Indonesia (Founding Father).

2.Pancasila Dari Berbagai Perspektif

Di samping Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa dan negara Indonesia,
Pancasila juga dipandang sebagai jiwa bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia,
pandangan hidup bangsa, perjanjian luhur bangsa disumber hukum bangsa Indonesia.
Disebut sebagai rujukan bersikap dan berprilaku karena Pancasila memiliki nilai luhur
yang digali oleh para pendiri bangsa dari akar budaya bangsaa itu sendiri.

Pancasila bukanlah semacam barang mati yang tidak biisa dikembangkan dan diperluas
jangkauan maknanya seoanjang tidak bertentangan dengan ruh nilai pancasila itu
sendiri

3.Butir-Butir Moral Dan Toleransi Dari Perspektif Pancasila

A. Butir-Butir Moral Pancasila

Berikut ini adalah penjabaran dari kelima sila Pancasila disebut butir-butir moral
Pancasila:

1. Ke-Tuhanan yang Maha Esa


 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannyadan ketaqwaan keoada
Tuhan Yang Maha Esa
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa Kepada Orang lain
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
 Mengakui dan Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
 Menjujung tinggi nilai-nilai Kemanusiaan
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3. Persatuan Indonesia
 Mampu menempatkan persatuan,kesatuan,serta kepentingandan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi
 Mengembangkan rasa cinta kepada Tanah air dan bangsa
 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan:

 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain


 Mengutamakan musyawarah dan mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan

5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 Mengembangakan sikap adil terhadap sesama


 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
 Menghormati hak orang lain
 Suka bekerja keras

B.Pancasila Dan Filsafat Pendidikan

1.Hubungan Pancasila Dengan Teori Dan Filsafat Pendidikan

Sebagaimana diketahui bahwa filsafat adalah berfikir secara mendalam, sungguh-


sungguh, Universal dan secara sistematis. Sementara filsafat pendidikan adalah
renungan dan pemikiran mendalam tentang pendidikan secara filsafati. Oleh karena
bangsa dan negara Indonesia memiliki falsafah yang bernama Pancasila.

2.Hubungan Filsafat Dengan Pendidikan


Antara filsafat dengan pendidikan juga memiliki hubungan yang erat karena
pendidikan merupakan hasil dari kerja berpikir secara filsafat. Hubungan filsafat dan
pendidikan dapat di bedakan menjadi dua:

 Sebagai hubungan keharusa


 Sebagai dasar pendidikan

3.Fungsi dan Peran Filsafat Pendidikan

Sebagaimana kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai aktifitas pikir murni
manusia atau kegiatan akal manusia dalam usaha untuk mengerti secar intens segala
sesuatu yang ada dalam dirinya dan diluar dirinya. Berfilsafat merupakan suatu daya
atau kemampuan pikir yang tinggi dari manusia.

4.Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang bertujuan agar peserta didik agar bertakwa kepada
Tuhan,berakhlak mulia,kreatif serta bertanggung jawab.

BUKU PEMBANDING l

BAB VII
PERMASALAHAN PENDIDIKAN DARI PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN

Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Masalah


pendidikan adalah harapan-garapan yang telah diterapkan tidak dapat terwujud
sebagaimana mestinya, tentunya banyak faktor yang mempengaruhi
ketidakketercapaian harapan dimaksud.

Berikut ini beberapa persoalan yang menjadi hambatan dalam ketercapaian tujuan
pendidikan:

1.Masalah Manajemen Pendidikan

 Filosofi tujuan pendidikan


 Rektrumen calon guru
 Pendidik dan tenaga pendidik kepwndidikan yang belum profesional penuh

2.Masalah Implementasi Dalam Dunia Pendidikan

 Mahalnya biaya oendidikan


 Rendahnya pemerataan pendidikan
 Relevansi pendidikan

A.Masalah Manajemen Pendidikan

Manajemen Pendidikan adalah sistem pengelolaan pendidikan yang dianut dan


dilaksanakan berdasarkan paham yang diyakini dapat mewujudkan tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien, tentunya pemikihan sistem yang dilaksanakan sudah melalui
berbagai kajian pakar-pakar manajeman yang di tuangkan dalam Undang-undang,
ataupun peraturan yang diberlakukan terhadap praktisi pendidikan.

B.Masalah Impkementasi Dalam Dunia Pendidikan

Masalah yang tidak kalah pentingnya dalam penyelenggaraan pendidikan pada


tingkat satuan Pendidikan(sekolah) sebagai penyelenggaran terdepan yang terkait
dengan pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, maupun
peserta didik (siswa).

C.Pemecahan Permasalahan Pendidikan dari Prespektif Filsafat Pendidikan Dari


Prespektif Filsafat Pendidikan.
Dari paparan permasalahan pendidikan yang dikemukakan di atas, bukanlah sesuatu
yang mudah diperbaiki, hal ini menyangkut masalah yang kompleks yang dihadapi
pemerintah. Permasalahan ada yang harus diselesaikan ditingkat pusat, ada juga yang
harus diselesaikan pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Pemerintah jugatelah memisahkan urusan penyelenggaran pendidik dasar di tingkat


Kabupaten/Kota, sedangkan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
diserahkan ke pihak Dinas Provinsi, dengan tujuan agar lebih efektif dan efisien dalam
penyelenggaran pendidikan.

BUKU PEMBANDING 2
BAB I

PENGERTIAN DAN CAKUPAN FILSAFAT ILMU

A.Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah merupakan penelusuran pengembangan filsafat Pengetahuan.


Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena Itu setiap saat ilmu itu
berubah mengikuti perkembangan zaman dan Keadaaan. Pengetahuan lama menjadi
pijakan untuk mencari pengetahuan Baru. Untuk memahami arti dan makna filsafat
ilmu,Filsafat ilmu (philosophy of science) hampir semua penyakit dan ilmu Dapat
dipelajari oleh kita.

Filsafat ilmu adalah ikhtiar manusia untuk Memahami pengetahuan agar menjadi
bijaksana. Dengan filsalat ilmu ke Absahan atau cara pandang harus bersifat ilmiah.
Filsalat ilmu memperkenaIkan knowledge dan science yang dapat ditransfer melalui
proses pembelajaran atau pendidikan.

Menurut Muchsin, dalam kajian filsafat ilmu dikenal adanya beberapa dimensi, yaitu:

1. Dimensi ontologis (hakekat ilmu). Ontologi adalah hakikat yang ada


(being, sein) yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut
Sebagai kenyataan dan kebenaran. Dalam perspektif ilmu, ontologi
ilmu Dapat dimaknai sebagai teori tentang wujud dalam perspektif
objek materil Ke-Ilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan
oleh ilmu ditelaah Secara kritis dalam ontologi ilmu.
2. Dimensi epistomologis (cara mendapatkan pengetahuan).
EpistemologiDerivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu
pengetahuan.Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat
episteme, pengetahuan Dan logos, theory. Epistemologi adalah cabang
ilmu filasafat yang Menenggarai masalah-masalah filosofikal yang
mengitari teori ilmu Pengetahuan. Dengan kata lain, epistemologi
adalah bagian filsafat yang Meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat.
3. Dimensi aksiologis (manfaat pengetahuan).
Aksiologis (teori tentang nilai) Sebagai filsafat yang membahas apa
kegunaan ilmu pengetahuanmanusia. Aksiologi menjawab, untuk apa
pengetahuan yang berupa ilmuitu dipergunakan? Bagaimana kaitan
antar acara penggunaan tersebut Dengan kaidah-kaidah moral?
Bagaimana penentuan objek yang ditelah Berdasarkan pilihan-pilihan
moral?

B.Metode Filsafat Ilmu

Dalam sejarah tercatat paling penting yang dapat di Susun menurut garis historis
sedikitnya sepuluh metode yang digunakan Dalam filsafat termasuk dalam filsafat ilmu
yaitu:

1. Metode kritis yang di kembangkan oleh socrates dan plito metode ini
Bersifat analisis terhadap istilah dan pendapat metode ini dikenal
merupakan metode hermeneutika.
2. Metode intuitif yang dikembangkan oleh Plotinos dan Bergson dengan
Jalan intropeksi bersama dengan persucab moral, sehingga tercapai
suatu Penerangan atau pencerahan pikiran
3. Metode skolastik yang dikembangkan oleh Aristoteles, Thomas
Aquinas Dan termasuk aliran filsafat abad pertengahan ini yaitu
dengan bertitik Tolak dari definisi atau prinsip yang jelas kemudian di
tarik kesimpulan.

C.Tujuan Filsafat Ilmu

Salah satu yang terpenting dalam filsafat termasuk filsafat ilmu yaitu Menyangkut
pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan itu, baik pertanyaan Yang bersifat
komperhensif maupun spesifik. Hal ini sepadan dengan Stathis Psillos and Martin Curd,
dia mengatakan bahwa filsafat ilmu secara umum Yaitu bertujuan menjawab
pertanyaan seputar ilmu yang meliputi menjelaskan bahwa filsafat secara umum
menjawab.

Dari kutipan Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A, tujuan fisafat ilmu adalah:

1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita Dapat


memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu Diberbagai
bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu Kontemporer
secara historis.
3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami Studi di
perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang Ilmiah dan non-
ilmiah
4. Mendorong pada calon ilmuan dan iluman untuk konsisten dalam Mendalami
ilmu dan mengembangkannya.
5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan Agama
tidak ada pertentangan.

BUKU PEMBANDING 2
BAB ll

A.Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu

Sebelum membahas sejarah perkembangan filsafat ilmu, sebagai Penulis kiranya kami
menjelaskan beberapa hal yaitu betapa pentingnya atau Manfaat dari mahasiswa untuk
mempelajari filsafat ilmu, dan manfaat-manfaat tersebut adalah sebagai berikut, antar
lain:

1. Untuk semakin mempertegas dan memperdalam pengetahuan tentang filsafat


ilmu.
2. Melatih diri dalam melakukan penelitian, pengkajian dan Pengambilan
kesimpulan terhadap suatu hal.
3. Menjadi acuan motivasi untuk lebih kritis terhadap ilmu Pengetahuan

B.Pra Yunani Kuno (Abad 15-7 SM)

Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia. Yakni ketika belum mengenal


peralatan seperti yang dipakai sekarang ini. Pada masa itu Manusia masih
menggunakan batu sebagai peralatan. Masa zaman batu berkisar antara 4 juta tahun
sampai 20.000 tahun sebelum masehi. Sisa Peradaban manusia yang ditemukan pada
masa ini antara lain: alat-alat dari Batu, tulang belulang dari hewan, sisa beberapa
tanaman, gambar-gambar Digua-gua, tempat-tempat penguburan, tulang belulang
manusia purba.

C. Zaman Yunani kuno (Abad-7-2 SM)

Zaman Yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, Karena pada masa ini
orang memiliki kebebasan untuk mengeluarkan ide-ide atau pendapatnya, Yunani pada
masa itu dianggap sebagai gudangnya ilmu dan filsafat. Bangsa Yunani juga tidak dapat
menerima pengalamanpengalaman yang didasarkan pada sikap menerima saja
(receptive attitude) Tetapi menumbuhkan anquiring attitude (senang menyelidiki
secara kritis).

D.Zaman Pertengahan (Abad 2- 14 SM)


Zaman pertengahan (middle age) ditandai dengan para tampilnya Theolog di lapangan
ilmu pengetahuan. Ilmuwan pada masa ini adalah hampir Semuanya para theolog,
sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas Keagamaan. Atau dengan kata lain
kegiatan ilmiah diarahkan untuk Mendukung kebenaran agama. Semboyan pada masa
ini adalah Anchila Theologia (abdi agama). Peradaban dunia Islam terutama abad 7
yaitu Zaman bani Umayah telah menemukan suatu cara pengamatan stronomi, 8 Abad
sebelum Galileo Galilie dan Copernicus. Sedangkan peradaban Isalam yang menaklukan
Persia pada abad 8 Masehi, telah mendirikan Sekolah Kedokteran dan Astronomi di
Jundis hapur.

BUKU PEMBANDING 2
BAB lll

FILSAFAT ILMU DAN PENGEMBANGAN METODE ILMIAH

A.Pengertian Filsafat Ilmu

Kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan


penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab yang ada,
sebab, asal, dan hukuman dalam pandangan Sidi Gazalba, filsafat adalah berfikir secara
mendalam,Sistematis, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran. Inti atau
hakikat mengenai segala sesuatu yang ada.

Pendapat Sidi Gazalba ini memperlihatkan adanya tiga ciri pokok dalam filsafat yaitu:

1. Adanya unsur berfikir yang dalam hal ini menggunakan akal.


2. Adanya unsur tujuan yang ingin dicapai melalui berfikir tersebut
3. Adanya unsur ciri yang terdapat dalam pikiran tersebut, yaitu Mendalam.

Filsafat menggarap bidang yang luas dan umum, sedangkan ilmu membahas bidang-
bidang yang khusus dan terbatas. Tujuannya pun lain, Filsafat bertujuan mencari
pemahaman dan kebijaksanaan atau kearifan hidup. Sedangkan ilmu, bertujuan untuk
mengadakan deskripsi, prediksi, Eksperimentasi, dan mengadakan kontrol.

B.Pengertian Metodelogi

Metodelogi merupakan hal yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang


ditempuh supaya pengetahuan yang diperoloh memenuhi ciri-ciri. Pada dasarnya di
dalam ilmu pengetahuan dalam bidang dan disiplin apa pun, baik Ilmu-ilmu humaniora,
sosial maupun ilmu-ilmu alam masing-masing Menggunakan metode yang sama.

Metodologi berasal dari kata metodologi dan logos. Metodologi bisa diartikan ilmu yang
membicarakan tentang metode-metode. Kata metode berasal dari kata yunani
methodes, sambungan kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan kata
benda hodos (jalan, perjalanan, cara, dan arah). Metode ialah cara bertindak menurut
sistem aturan tertentu..

C.Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang
didapatkan melalui metode ilmiah, yaitu:

1. Masalah
Masalah diartikan sebagai suatu situais dimana fakta yang terjadi sudah
Menimpang dari batas-batas toleransi dari sesuatu yang diharapkan.Masalah
adalah sesuatu yang apabila didaya gunakan akan memiliki nilai tambah

2. Rumusan Masalah
Penguraian permasalahan harus berangkat dari latar belakang yang bersifat
umum, yaitu berada dalam kerangka pemikiran yang luas dengan Mengaitkan
topik penelitian pada banyak hal yang relevan menuju Permasalahan yang lebih
spesifik dan terpusat pada pokok persoalan nya.

3. Tujuan
Tujuan adalah salah satu karekteristik dan kekuatan pendorong utama dalam
kehidupandari tujuan di dalam metode ilmiah bahwa tujuan yang dimaksud
adalah dalam setiap penelitian.

4. Landasan Teori
Landasan merupakan ciri yang penting bagi penelitian ilmiah untuk
mendapatkan data. Yang dimaksud landasan teori disini adalah teori yang terkait
dengan variable yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam
paradigm penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah

5. Instrument Pengumpulan Data


Intrumen pengumpulan data adalah alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatan pengumpulan data agar menjadi lebih mudah dan Sistematis.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian akan digunakan untuk menjawab
pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan, dan pada akhirnyaa akan
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan atau keputusan. Oleh
karena itu data harus merupakan data yang baik dan benar.
6. Hasil atau Kesimpulan

Hasil pembahasan tidak lain adalah kesimpulan. Kesimpulan adalah Langkah


terakhir dalam setiap kegiatan penelitian. Penelitian yang tidak dipublikasikan
atau di sebarluaskan akan kurang bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak memiliki nilai praktis yang tinggi.
BUKU PEMBANDING 2

BAB IV

SARANA ILMIAH DALAM ILMU PENGETAHUAN

A.Pengertian Sarana Ilmiah

Sarana berpikir ilmiah adalah sistematika dalam mencapai tujuan, Untuk melakukan
kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir. Tersedianya sarana tersebut
memungkinkan dilakukannya penelitian ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan
sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang
ilmuwan. Tanpa menguasail Ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan

B.Macam-Macam Sarana Ilmiah

Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka Diperlukan sarana
yang berupa bahasa, logika, matematika dan statistika.

1. Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh Proses
berpikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat Komunikasi
untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain.

2. Matematika
Dalam abad ke 20 ini, seluruh kehidupan manusia sudah mempergunakan
matematika, baik itu matematika sederhana hingga yang rumit sekalipun.
Matematika adalah kebenaran ilmiah yang diwakili dengan bentuk lambang
ataupun symbol.

3. Statistik
Pada mulanya, statistik hanya digunakan untuk menggambarkan Keadaan dan
menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan saja, seperti Perhitungan banyak
penduduk, pembayaran pajak, mencatat kepegawaian. Tetapi sekarang ini
statistik hampir digunakan oleh semua bidang, Statistik adalah kesimpulan
kebenaran dilihat dari bentuk angka
4. Logika
Logika adalah bidang penyelidikan yang membahas fikiran, yang dinyatakan
dalam bahasa. Secara luas dapat dikatakan bahwa logika adalah Cabang filsafat
yang membicarakan prinsip-prinsip serta norma-norma Penyimpulan yang sah
atau secara sederhana logika adalah cabang filsafat yang membahas metode-
metode penalaran yang sah dari premis Kesimpulan.Logika adalah sarana
berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggung jawabkan, karena itu berpikir
logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah
tidak boleh lebih besar daripada satu, logika yakni akal pikiran, akal yang bisa
memproses informasi secara sistematis.
BUKU PEMBANDING 2

BAB V

ASPEK ONTOLOGI ILMU PENGETAHUAN

A.Pengertian Ontologi

Kata ontologi berasal dari perkataan Yunani, yaitu : Ontos : being, dan Logic Jadi
ontology adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai
keberadaan). Atau bisa juga ilmu tentang yang ada.Secara istilah ontologi adalah ilmu
yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan realiti baik berbentuk
jasmani atau kongkrit maupun rohani atau abstrak Ontologi membahas tentang yang
ada, yang tidak terikat oleh satu Perwujudan tertentu. Dalam kaitan dengan ilmu, aspek
ontologis mempertanyakan tentang objek yang ditelaah oleh ilmu

Ontologi adalah hakikat yang ada yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut
sebagai kenyataan dan kebenaran. Ontologi menurut Anton Bakker (1992) merupakan
ilmu pengetahuan yang paling universal dan paling menyeluruh.

B.Objek Kajian Ontologi

Istiilah ontologi banyak digunakan ketika membahas yang ada dalam konsep filsafat
ilmu.

1. Metode dalam ontologi lorens bagus meperkenalkan 3 tingkat abtraksi Dalam


ontologi,yaitu abtraksi fisik,abtraksi bentuk,dan abtraksi metefisik. Abtraksi fisik
menampilkan keseluruhan sifat has sesuatu objek
2. Metefisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang hal-hal yang
sangat mendasar yang berada diluar pengalam manusia. Metafisika mengkaji
segala sesuatu secara konfrensif.

C.Aliran-Aliran dalam Metafisika Ontologi

Sejak lama, istilah “metafisika” dipergunakan di Yunani untuk menunjukkan karya-


karya tertentu Aristoteles. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani meta ta physika yang
berarti “hal-hal yang terdapat sesudah fisika”. Aristoteles mendefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan mengenai yang ada Sebagai yang ada sebagai yang ada, yang dilawankan,
misalnya, Dengan yang ada sebagai yang digerakkan atau yang-ada sebagai yang
dijumlahkan.

1. Aliran monoisme
Paham monoisme menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh
Kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin. Haruslah 1 hakikat saja
sebagai sumber asal, baik yang asal berupa materi maupun berupa Rohani
2. Aliran dualisme
Aliran dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara 2 paham
yang saling bertentangan,yaitu materialism dan idialisme.menurut aliran
Dualism materi maupun ruh sama merupakan hakikat materi muncul bukan
karena
adanya ruh,begitu pun ruh muncul bukan karena materi.

3. Aliran pluralism
Pluralisme berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan
Kenyataan.

D.Asumsi

Salah satu permasalah didalam dunia filsafat yang menjadi perenungan para filsuf
adalah masalah gejala alam. Mereka menduga-duga Apakah gejala dalam alam ini
tunduk kepada determinisme, yakni hukum alam yang bersifat universal, ataukah
hukum semacam itu tidak terdapat Sebab setiap gejala merupakan pilihan bebas,
ataukah keumuman itu memang ada namun berupa peluang, sekedar tangkapan
probabilistik? Ketiga masalah ini yakni determinisme, pilihan bebas dan probabilistik
merupakan permasalahan filasafati yang rumit namun menarik. Tanpa mengenal ketiga
aspek ini, serta bagaimana ilmu sampai pada pemecahan masalah yang merupakan
kompromi, akan sukar bagi kita untuk mengenal hakikat keilmuan dengan baik.

E.Peluang

Peluang secara sederhana diartikan sebagai probabilitas. Peluang seara sederhana


dapat diartikan bahwa probabilitas untuk suatu kejadian tertentu adalah 8 dari 10
(yang merupakan kepastian). Dari sudut keilmuan hal tersebut memberikan suatu
penjelasan bahwa ilmu tidak pernah ingin dan tidak pernah berpretensi untuk
mendapatkan pengetahuan yang bersifat mutlak.

F.Beberapa Asumsi dalam Ilmu

Ilmu yang paling termasuk paling maju dibandingkan dengan ilmu lain adah fisika.
Fisika merupakan ilmu teoritis yang dibangun di atas sistem Penalaran deduktif yang
meyakinkan serta pembuaktian induktif yang mengesankan. Namun sering dilupakan
orang bahwa fisika pun belum merupakan suatu kesatuan konsep yang utuh. Artinya
fisika belum merupakan pengetahuan ilmiah yang tersusun secara semantik, sistematik,
konsisten dan analitik berdasarkan pernyataan-pernyataan ilmiah yang disepakati
bersama.
BUKU PEMBANDING 2

BAB Vl

LOGIKA DAN PENALARAN DALAM ILMU PENGETAHUAN

A.Logika

1.Pengertian Logika

Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid, dan dapat dipertanggung
jawabkan.perkataan “logika” diturunkan dari kata sifat “logike”, bahasa Yunani, yang
berhubungan dengan kata benda “logos”, yang berarti fikiran atau perkataan sebagai
pernyataan dari fikiran itu. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan yang erat antara
fikiran dan perkataan yang merupakan pernyataan dalam bahasa.

2.Macam-macam Logika

A. Logika Naturalis, yaitu sejak manusia melakukan kegiatan yang disebut


berpikir, saat itulah ia mempraktekkan hukum-hukum atau aturan-aturan
berfikir, meskipun belum disadarinya.

B.. Logika Artificialis, meskipun secara potensial semua manusia sudah


memiliki kemampuan menggunakan logika, namun terkadang juga Sesat, bila
memikirkan masalah-masalah yang agak rumit. Untuk menolong manusia
dalam berfikir agar tidak sesat, bila memikirkan masalah-masalah agak rumit

3.Penalaran Atau Pemikiran

Penalaran adalah suatu proses berpikir yang menghasilkan pengetahuan. Yang


dimaksud penalaran adalah rangkaian kegiatan budi manusia untuk tiba pada suatu
kesimpulan (konklusi) dari satu atau lebih keputusan atau pendapat yang telah
diketahui atau penyimpulan (premis)

Dalam mengadakan penalaran atau Mengambil kesimpulan, manusia dapat menempuh


dua jalan, yaitu:

1. Induksi
Adalah suatu metode penalaran yang berdasarkan sejumlah hal khusus Untuk
tiba pada suatu kesimpulan yang bersifat boleh jadi atau kemungkinan.
Aristoteles mendefinisikan induksi sebagai suatu aluran (proses peningkatan)
darii hal-hal yang bersifat khusus individual menuju ke hal-hal yang bersifat
universal.
2. Deduksi
Deduksi adalah suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan sebagai
kemestian dari pernyataan yang merupakan pangkal fikir (premis). Dapat
diartikan deduksi sebagai suatu metode penalaran yang berpangkal dari
pendapat umum ke khusus.
BUKU PEMBANDING 2
BAB VII

ETIKA DAN MORAL DALAM ILMU PENGETAHUAN

A.Pengertian Etika, Moral dalam Ilmu Pengetahuan

1. Etika
Istlah Etika atau ethics (bahasa inggris) memiliki banyak arti, secara Etimologi
istilah etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu ethos atau Ethkos, yang
mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kebiasaan, adat, akhlak,
watak, perasaan, sikap, cara berfikir.pun dalam bentuk jamaknya menjadi latar
belakang terbentuknya Istilah “etika” yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles sudah
di pakai untuk Menunjukan filsafat moral.

Etika menurut Abdullah dalam kenyataannya dapat di pakai dalam arti Berikut:

A. Nilai-nilai yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam


mengatur tingkah lakunya.
B. Asas norma tingkah laku, tata cara melakukan, sistem perilaku, tata
krama (kode etik).
C. Perilaku baik buruk, boleh tidak boleh, suka-tidak suka, senang-tidak
senang.
D. Ilmu yang tentang perbuatan baik-buruk.

Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagia berikut:

a. Etika sebagai ilmu


b. Etika dalam arti perbuatan
c. Etika sebagai filsafat.

2..Moral

Moral berasal dari bahasa Latin, mos (jamaknya mores), yang berartii adab atau cara
hidup. Sedangkan menurut etimologinya sama dengan etika, sekalipun bahasa aslanya
berbeda. Jika kita memandang arti kata moral, perlu kita simpulkan bahwa etika adalah
nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

3.Ilmu pengetahuan atau sain

Kata ilmu berasal dari Bahasa Arab, “alima, ya’lamu, ‘ilman dengan Wazan fa’il, yaf’alu
yang berarti mengerti, memahami benar-benar.” Adapun pengertian ilmu dalam Kamus
Bahasa Indonesia adalah “Pengetahuan tentang suatu bidang yang di susun secara
bersistem menurut metodemetode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejalah-gejalah tertentu dibidang pengetahuan.

Ilmu adalah my organized knowledge.

Adalah suatu pengetahuan ilmiah yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut: Dasar
pembenaran yang dapat dibuktikan dengan metode ilmiah dan teruji dengan cara kerja
ilmiah.Selain secara etimologis, kita dapat melihat pengertian etika dari Kamus Umum
Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta), etika di jelaskan ilmu Pengetahuamn
tentang asas-asas akhlak (moral)
BUKU PEMBANDING 2

BAB Vlll

Prespektif Ilmu, Seni dan Agama dalam Khazanah Pengetahuan, Budaya dan Peradaban

A.Hakikat Ilmu

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata ilmu dan Pengetahuan. Kedua
kata tersebut biasa diucapkan secara sendiri sendiri yakni ilmu dan pengetahuan atau
digabung menjadi ilmu pengetahuan. Secara bahasa, ilmu (knowledge) berarti
kepandaian tertentu atau pengetahuan tentang suatu bidang.

Ilmu menurut Jujun S. Suriasumantri adalah merupakan suatu cara berpikir dalam
menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang dapat di andalkan

B.Hakikat Seni

Dalam dunia modern saat ini, seni seakan mendapat tempat yang Sangat istimewa
dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hampir di semua bidang kehidupan seni menjadi
salah satu bagian bahkan pelengkap kehidupan itu sendiri. Seni itu sendiri dapat
dinikmati melalui pandangan (visual art), melalui pendengaran (audio art) maupun
keduanya, yakni pandangan dan pendengaran (audio visual art).

Seni dan estetika adalah suatu kata yang tidak terpisahkan. Suatu karya yang bernilai
seni tentunya juga bernilai estetika dan suatu karya yang estnetik tentunya juga bernilai
seni karena estetika itu adalah wawasan keindahan dan keindahan itu terkait dengan
cita rasa.

C.Hakikat Agama

Secara bahasa, kata agama adalah berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata
“a” yang berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau. Artinya, orang yang memeluk
suatu agama diharapkan tidak kacau, tidak membuat kacau atau tidak berbuat kacau
karena secara filosofi agama sangat erat hubungannya dengan moral.

Abdulkadir Muhammad dalam Soekrisno Agoes memberikan dua rumusan agama


yaitu:59 Menyangkut Hubungan antara manusia dengan suatu kekuasaan luar yang lain
dan lebih Daripada apa yang dialami oleh manusia, Apa yang disyariatkan Allah dengan
perantara para nabi-Nya, berupa perintah dan larangan serta Petunjuk untuk kebaikan
manusia di dunia dan akhirat

D.Hakikat Budaya

Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta budhayah yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dari asal kata tersebut, kebudayaan
dapat diartikan hal-hal bersangkutan dengan akal atau budi.

Definisi budaya (culture) pertama kali dipopulerkan oleh E.B. Taylor pada tahun 1871
dalam bukunya Primitive Culture di mana kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan
yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum adat serta kemampuan
dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

E.Hakikat Peradaban

Peradaban berasal dan kata adab, yang artinya kesopanan, kehormatan, budi bahasa,
etika, dan lain-lain. Lawan dari beradab yaitu biadab, tak tahu adab dan sopan santun.

Masyarakat telah mencapai tahap kebudayaan tertentu dan telah maju berarti
masyarakat tersebut telah mencapai tingkat peradaban tinggi yang bercirikan
penguasaan ilmu, teknologi, seni dan lain-lain. Jadi, peradaban yaitiusemua bidang
kehidupan untuk kegunaan praktis. Sebaliknya, Kebudayaan yaitu semua yang berasal
dari hasrat, gairah yang lebih tinggi dan murni yang berada di atas tujuan praktis dalam
hubungan masyarakat, misalnya musik, seni, agama, ilmu, dan filsafat. Jadi, lapisan atas
yaitu Kebudayaan, sedang lapisan bawah yaitu peradaban.

Pada dasarnya peradaban berkaitan erat dengan kebudayaan karena kebudayaan


adalah merupakan hasil cipta karsa dan rasa manusia. Pada saat perkembangan
kebudayaan mencapai puncaknya terwujud maka unsurunsur budaya yang bersifat
indah, tinggi, halus, sopan santun, luhur.
BAB lll

PEMBAHASAN

Menurut Saya ketiga buku sangat bagus dalam meningkatkan pengertahuan terutama
dalam Filsafat Pendidikan dan Filsafat Ilmu. Di balik buku inu juga menjelaskan secara
bertahap, apa itu filsafat, aliran-alirannya sampai ke sejarahnya,

Seperti yang kita pahami sebelumnya, pada buku utama pengertian Filsafat

Langeveld

Filsafat adalah berpikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang


Menentukan, yaitu masalah-masalah yang mengenai makna
Keadaan,Tuhan,keabadian,kebebasan

Sedangkan pada buku pembanding 1 Pada Bab ll.

Menurut Johann Gotlich Fickte

Filsafat adalah dasar dari segala ilmu yang membicarakan seluruh bidang dan
seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

Dapat saya simpulkan bahwa

Filsafat adalah proses pemikiran yang medalam tentang suatu


permasalah,pertanyaanyang bisa dianggap umum, agar
permasalahan/pertanyaan tersebut bisa terjawab untuk mendapatkan
kebenarannya berdasarkan pemikiran yang terbaik.

Alasan Sesorang Berfilsat:

Berdasarkan Buku utama seseorang berfilsafat karena:

1. Keherann
2. Kesangsian

Pada buku pembanding Bab 1 di jelaskan bahwa manusia sebagai makhkuk yang
berfikir
Jadi menurut Saya alasan seseorang ingin berfilsafat karna manusia makhluk yang
mempunyai pikiran, dari pikiran tersebut muncul rasa keingintahuan yang sangat
besar sehingga itu merupakan alasan utama seseorang berfilsafat.

Jadi menurut Saya ketiga buku ini sangat cocok bagi Sesorang yang mempunyai rasa
ingin tahu yang tinggi. Dan dari ketiga buku ini menurut Saya buku yang paling bagus
dan menarik adalah buku yang berjudul Filsafat Ilmu, karena buku ini
mempunyaigambar yang menarik setiap babnya, sehingga pembaca terkesan ingin tahu
apa isi dari buku Filsafat Ilmu.

Ketiga buku ini juga menggukan bahasa yang mudah dimengerti sehinng pembaca
paham isi dari ketiga buku tersebut.

Perbandingan Ketiga Buku:

1. Buku Utama (Filsafat Pendidikan)


Buku utama lebih menjelaskan ke arah aliran-aliran Filsafat dan asas-asas.

2. Buku Pembanding 1(Filsafat Pendidikan)


Buku ini menjelaskan juga aliran Filsafat dan hakekat pendidikan tetapi buku ini
menjelaskan juga perbandingan Pendidikan Barat dengan Pendidikan
Indonesia

3. Buku Pembanding 2 (Filsafat Ilmu)


Buku ini lebih menjelaskan ke arah sejarah Filsafat dan dengan
perkembangan metodenya

Jumlah halaman pada ketiga buku tersebut:


1. Buku Utama(Filsafat Pendidikan) : 180 halaman
2. Buku Pembanding (Filsafat Pendidikan) : 144 halaman
3. Buku Pembanding 2 (Filsafat Ilmu) : 84 halaman
Jadi dapat kita lihat buku Filsafat Ilmu menurut saya adalah buku halam
berjumlah lebihbsedikit dari pada buku lainnya, sehingga buku Filsafat Ilmu
kemungkinan lebih di sukai pembaca dan buku ini mempunyai gambar
disetiap Babnya

B.Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Kelebihan ketiga Buku

 Ketiga Buku mudah mengerti karena menggunakan bahasa yang mudah mengrti
 Pada buku Filaafat Ilmu mempunyai gambar sedangkan Buku Pembanding 2
menmpunyai tabel sehingga kedua Buku sangat menarik minat baca.
 Pada ketiga Buku memiliki jarak antara paragraf yang telat sehinnga ketiga buku
mudah dibaca dan dipahami.
 Ketiga Buku ini mempunyai gambar sampul yang menarik sehingga mwmbuat
pembaca terkesan ingin tahu isi ketiga buku tersebut
 Ketiga buku ini sangat lengkap karna menjelaskan secara umum dan mendalam
tentang filsafat dan sejarah filsafat
 Ketiga buku memiliki Nomor ISBN

Kekurangan Buku:

 Buku Filsafat Ilmu menpunyai kesalahan dalam penulisan huruf kapital seperti:
Tambah,Dan (tidak sesuai tata cara penulisan)
 Penulisan kata yang salah pada Buku Filsafat Ilmu pada Bab , seperti Ruhani
seharusnya Rohani, Ilmu pengetahuan (sain) seharusnya sains, bersangkut paut
seharusnya bersangkutan.
 Pada Buku Pembanding (1) Filsafat Pendidikan tidak memiliki gambar, hanya
tulisan, sehingga mengurangi minat baca.
 Pada Buku utama tidak memiliki halaman 10, sehinnga isi dari buku tersebut
kurang tepat terutama pada halaman 11
BAB lV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Filsafat adalah ilmu atau suatu proses pemikiran untuk memecahkan suatu masalah
atau pertanyyan, agar masalah dan pertanyaan tersebut dapat diselesaikan dengan
menyimpulkan dari beberapa para ahli menjadi suatu landasan.

Dan filsafat pendidikan sangat membantu dunia pendidika,system pendidikan


danfilsafat pendidikandapat menyelesaikan masalah-malah di dunia pendidikan yang
berlandasan pada suatu aliran ontologi ilmu,epistemologi ilmu, dan aksiologi ilmu

1. Buku ini sangat menjelaskan Filsafat Pendidikan, Filsafat Ilmu, sehinng buku ini
cocok bagi Sesorang yang ingin memperdalam mengenai Filsafat
2. Filsafat Pendidikan merupakan faktor terbentuknya Pendidikan yang berguna
bagi Pesrta Didik
3. Filsafat adalah proses pemikiran yang bertujuan untuk memecahkan
masalah/pertaanyan agar permasalahan/pertanyaan tersebut dapat terjawab.

B. Rekomendasi

1. Ketiga buku ini sangat cocok dan tepat bagi Sesorang yang ingin memperdalam
Filsafat Pendidikan, Filsafat Ilmu
DAFTAR PUSTAKA

A. Susanto, Filsafat Ilmu Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistomologis dan
Aksiologis. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
B. Susanto, Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.Ahmad Nasution, Taufik,
Filsafat Ilmu Hakikat Mencari Pengetahuan. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
C. Ahmat Taufik Nasution. Filsafat Ilmu: hakikat mencari pengetahuan. Yogyakarta:
Rajawali. 2012.
D. Amien, Miska M, Pengantar Filsafat Pengetahuan Islam. Jakarta: UI Press,1983.
E. Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011.
F. Anshari, Endang S. Ilmu, filsafat, dan Agama. Surabaya: bina ilmu. 1985
G. Ahmad Fhatoni, Transformational Thingking. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2006.
H. Dardiri, Humaniora-Filsafat dan Logika. Jakarta: CV. Rajawali, 1986.
I. Dodiet Aditya, Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian. Surakarta, 2013.
J. Emmi kholilah, Jurnal An-Nahdhah, Filsafat Ilmu: Suatu Kajian Kritis. STAI
Ma’arif Jambi.
K. Emzir, Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010

Anda mungkin juga menyukai