D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: LISBETH SARAGIH
NIM: 1163111039
KELAS/PRODI: REGULER E1/PGSD
DOSEN PENGAMPU : SUDIRMAN M.Pd
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan kasih sayangNya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report yang
membahas tentang Filsafat Pendidikan.Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
bapak dosen yang membimbing mata kuliah ini dan memberi kesempatan untuk memaparkan
hasil pemikiran (kritikan) penulis.
Sebagai manusia biasa tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan
tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga bisa menambah pengetahuan
bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
14
3.2 KELEMAHAN 14
BAB IV.PENUTUP
4.1 KESIMPULAN 15
4.2 SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
16
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI BUKU
BUKU UTAMA
1.Judul buku
2.Pengarang
3.Penerbit
4.Tahun Terbit
5.Kota Terbit
6.Tebal buku
7.ISBN
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia , filsafat diartikan sebagai pengetahuan
dan penyelidikan dengan akal budi mengenai segala yang ada,sebab,asal,dan hukumannya.
a.Eksitensi Filsafat
pembahasan ini dimaksudkan untuk dapat menentukan genusnya filsafat dalam rangka
membuat defenisinya. Filsafat adalah pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Filsafat sebagai ilmu
pengetahuan mudah dipahami karena filsafat merupakan salah satu dari apa yang diperoleh
menusia lewat indra dan fikirannya.
b.Apa yang dilakukan orang yang berfilsafat
berfilsafat merupakan kegiatan berfikir teorotik, kritik, mendalam, menyeluruh, rasional,
mendasar, dan bebas.
c.Apa yang difilsafatkan
filsafat membahas segala sesuatu yang ada, yang meliputi sesuatu yang benar-benar dapat
ditangkap oleh indra.
d.apa tujuan orang berfilsafat
Yang pertama, menyangkut kepentingan orang yang berfilsafat itu sendiri dan yang
kedua,terkait dengan kebutuhan orang banyak. Ada orang yang memang sukanya memikirkan
hal-hal sampai njlimet(mendalam) hanya semata-mata sebagai penyaluran hobby.
e.bagaimana berfikir berfilsafat
berfikir berfilsafat dimulai dari ketidaktahuan, ketidakmengertian, keraguan,
kebingungan, atau hal-hal lain yang menyebabkan orang tergugah untuk bertanya tentang
keadaan sesuatu.
Filsafat merupakan dasar pijak, panduan,dan pengontrol semua aktivitas manusia, baik
sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.
5.Materialsime
Secara umum, marerialisme berpendapat bahwa keberadaan dan kebenaran semua yang
ada didunia ini adalah materi atau benda semata-mata. Dalam hal menyangkut kebutuhan
manusia, materialisme yang ekstrem berpendapat bahwa semua kebutuhan manusia dapat
terpenuhi melalui pemenuhan kebutuhan materi.
6.Naturalisme
Naturalisme yang berasal dari kata natura atau nature dalam bahasa Indonesia bermakna
alam. Namun arti turunannya mempunyai dua makna. Makna pertama naturalism diartikan
dalam konteks eksitensi benda alam atau hukum alam. Sedangkan makna kedua menyangkut
sifat alami,alamiyah,wajar,tidak berbuat-buat,tidak afirtisial.
Filosof kelompok naturalism adalah Plato (427-347) yang dikenal juga dalam bidang
pendidikan. Pendapatnya tentang pendidikan ialah bahwa serahkanlah anak pada alam dalam arti
ajarkan kepada anak apa yang ada di alam ini dan perlakukan anak menurut alamiahnya, jangan
ada pemaksaan.
7.Sekularisme
George Jacub Hoyoake (1817-1906 M) sekularisme dianggap sebagai gerakan yang tidak
menyetujui terlalu besarnya ajaran Kristiani dalam kehidupan manusia. Sehingga makna dasar
sekularisme sebagai gerakan moral maupun sebagai filsafat adalah suatu paham yang hanya
memikirkan kepentingan duniawi dan mengabaikan hal-hal yang bersifat spiritual , keagamaan,
moral, mistik, keramat, gaib dan sebagainya.
B.CABANG FILSAFAT
1.Dalam Earste Nederlanche Systematiche Ingerichte Encyclopedia (ENSIE) disebutkan cabangcabang filsafat:
Metafisika
Logika
Filsafat mengenal
Filsafat pengetahuan
Filsafat alam
Filsafat kebudayaan
Filsafat etika
Filsafat antropologi
6
2.Ajaran Plato
Dialektika
Fisika
Etika
3.Ajaran Aristoteles
Logika
Filsafat teoritik yang terdiri dari fisika, matematika, metafisika
Filsafat praktis yang terdiri dari etika, ekonomi, politik.
4.Louis O Kattsoft
Logika
Metodologi
Metafisika
Epistemology
Filsafat biologi
Filsafat sosiologi
Filsafat antropologi
Etika
Estetika
Filsafat agama
Metafisika
Ditinjau dari asal katanya meta berarti dibalik atau dibelakang sedangkan fisika berarti
alam. Sedangkan maknanya adalah sesuatu yang ada dibalik alam indra. Alam indra adalah alam
yang dapat ditangkap oleh indra manusia, baik tentang dirinya sendiri maupun diluar dirinya.
Apa yang dicari oleh Filsafat Metafisika adalah hakikat segala sesuatu, dan kalau hakikat
itu sudah ditemukan maka orang dapat menggunakannya sebagai landasan pijak dan olahpikir
dan pola perilakunya.Namun kenyataan hakikat yang dicari oleh metafisika, yaitu kebenaran
mutlak dan universal tidak/belum pernah tercapaai. Persengketaan antar manusia dan manusia,
antar kelompok manusia dengan kelompok lain, antar bangsa yang satu dengan bangsa yang lain
banyak yang disebabkan oleh perbedaan titik tolak yang dipakai untuk berfikir atau berbuat
sesuatu.
Logika
Ditinjau dari asal usul, kata Logika berasal dari bahasa Latin Logike (kata sifat) dan
Logos (kata benda) yang artinya pikiran atau sesuatu yang dinyatakan dari pikiran. Yang
dimaksud dengan sesuatu. Yang dimaksud dengan sesuatu yang dinyatakan oleh pikiran adalah
bahsa atau kata. Plato menyebutkan bahwa bahasa adalah pikiran yang diucapkan sedangkan
pikiran adalah bahasa dalam hati. Aristoteles menyebutkan logika dengan istilah organon yang
berarti alat. Alat yang digunakan orang untuk berfilsafat.
Dalam bentuk deskriptif Partap Sing Mehra, penulis buku filsafat memberikan batasan
logika sebagai ilmu yang memberikanaturan-aturan berpikir valid, artinya ilmu yang
memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti supaya dapat berpikir valid (menurut aturan yang
sah), sedangkan Langeveld menggambarkan fungsi logika sebagai kegiatan mempelajari syaratsyarat yang harus dicukupi oleh pemikiran yang menurut akal untuik menghasilkan pengetahuan
yang benar.
Komponen-komponen logika adalah term, proposisi, dan penarikan kesimpulan yang
hakikatnya seperti arti dan fungsi yang ada pada komponen-komponen bahasa yaitu kata,
kalimat, dan pemikiran.
Manfaat memahami logika:
1.dapat menyatakan, menjelaskan, dan menggunakan prinsip-prinsip abstrakyang berguna untuk
semua ilmu pendidikan.
2.mengembangkan daya piker abstrak dan disiplin intelektual.
3.mengembangkan daya kritis pada manusia
4.mencegah kesesatan berpikir
5.membantu kemampuan manusia berbahasa yang benar.
Filsafat Etika
Kata etika bersumber dari bahsa Latin, Etos yang kata turunannya menjadi etika, etiket,
etis, dan sebagainya. Dalam KBBI terdapat tiga arti filsafat etika, yaitu:
1.ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
2.kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan ataun masyarakat.
Filsafat Estetika
Kemampuan manusia untuk membedakan sesuatu yang indah dan yang tidak indah.
Keindahan terkait dengan perasaan manusia dan mungkin perasaan hewan yang menyebabkan
manusia atau hewan sendiri mengagumi apa yang dihadapinya. Keberadaan rasa indah dan
keindahan, khususnya yang ada pada manusia juga merupakan objek kajian filsafat yang dikenal
dengan filsafat estetika. Kata estetika sendiri meskipun bukan kata asli bahasa Indonesia, tetapi
sudah diserap dan dipakai di kalangan banyak orang dan disetarakan dengan kata keindahan atau
seni.
Aliran-aliran filsafat estetika:
1. Terjadinya aliran atau perbedaan selera tentang estetika atau seni menyangkut persoalan reaksi
psikologis pribadi manusia.
2. Tentang darimana munculnya keindahan yang terwujud dalam bentuk karya seni.
3. Penilaian keindahan karya seni juga menyangkut pertannyaan apakah indahnya seni itu perlu
ditinjau dari kemurnian ciptaan.
4.Perbedaan pendapat dalam kaitan bagaimana menilai keindahan karya seni dari sudut nilai
uang.
5.Perbedaan tentang seni sebagai wujud ekspresi keindahan juga terdapat pada persoalan bentuk
pemanfaatan karya seni.
Filsafat Manusia
Filsafat manusia adalah cabang filsafat yang membahas tentang eksitensi manusia,
kemampuan dasar manusia, struktur kepribadian manusia, perilaku manusia, dan asal muasal,
serta arah hidup manusia. Seorang filosof yang cukup terkenal Descartes sempat meragukan
keberadaannya sendiri meskipun akhirnya percaya bahwa dirinya ada. Kesimpulan bahwa
dirinya ada ini setelah berpikir keras dan menemukan jawabannya, yaitu bahwa dirinya terbukti
dapat berfikir. Jadi menurut Descartes eksitensi manusia adalah pada kemampuan berpikirnya.
Aliran-aliran filsafat manusia:
1. uraian tentang aliran terkait dengan struktur atau unsur-unsur yang ada pada manusia, yaitu
tentang ontologisnya manusia, menyangkut pertanyaan tentang bahan pembentuk manusia dan
berapa jumlah bahan tersebut.
2. bahasa filsafat tentang perilaku manusia menelaah tentang sumber perilaku dan tentang tata
tingkah laku manusia.
3. terkait asal dan arah hidup manusia.
Manfaat memahami filsafat manusia:
1.orang tahu kedudukan, hak, dan kewajibannya di tengah-tengah makhluk yang ada di dunia ini.
2.orang tahu kemampuan dasar yang dimilikinya.
3.orang memahami kewajiban hidupnya.
4.orang dapat mengontrol hidupnya agar dapat mencapai tujuan hidupnya.
5.untuk kegiatan pendidikan pemahaman tentang manusia dapat dipakai sebagai acuan untuk
menetapkan kebijakan dan praktik pendidikan.
10
Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mengkaji segala persoalan yang berkaitan
dengan ilmu dari sudut pandang filsafat. Satu hal yang perlu dicermati menyangkut konsep
filsafat dan konsep ilmu adalah bahwa filsafat sendiri adalah ilmu, sehingga makna ilmu dalam
filsafat ilmu yang dimaksudkan adalah ilmu secara umum, termasuk filsafat sendiri sebagai ilmu.
Will Durant menyatakan bahwa tiap ilmu dimulai dengan filsafat dan diakhiri dengan
seni. Sedangkan Aguste Comte membagi perkembangan ilmu menjadi tiga tahap, yaitu tahap
religious, metafisik, dan positif. Dua pendapat ini sama-sama mendukung pendapat bahwa
keberadaan ilmu didahului oleh filsafat.
Manfaat memahami filsafat ilmu:
1. penggunaan ilmu bukan tanpa batas, tetapi dibatasi oleh nilai-nilai yang ada dan yang tumbuh
dalam masyarakat.
2. ilmu memiliki keterbatasan, yaitu hanya dapat menelaah apa yang dapat ditangkap oleh indra
manusia.
3. ilmu selalu berkembang dan manusia mampu mengembangkan ilmunya dengan kemampuan
bernalarnya.
4. Manusia akan memiliki sifat dan sikap kritis, selalu berupaya mempertanggungjawabkan
bahan, prosedur, dan hasil kegiatan ilmiahnya.
5. Pemahaman filsafat ilmu bermanfaat antara lain sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan
materi pendidikan dalam hal upaya pengembangan kemampuan dan sikap ilmiah peserta didik.
Filsafat Pendidikan
Pendidikan sebagai salah satu aktivitas manusia yang bersifat universal dengan
sendirinya menjadi objek material filsafat dan pendidikan sebagai ilmu cabang filsafat
mendapatkan pengendalian dari filsafat. Kilpatrick dalam bukunya Phylosophy of Education
(1951:32) mengemukakan fungsi filsafat, fungsi pendidikan dan fungsi filsafat pendidikan
sebagai berikut Filsafat adalah berpikir sebagai upaya mencari nilai yang lebih baik dan ideal,
sedangkan pendidikan merealisasikan nilai tersebut dalam hidup manusia, dalam kepribadian
manusia. Filsafat pendidikan diartikan sebagai studi komparatif tentang efek filsafat yang
bertentangan dalam hidup dan tentang alternatif proses pembentukan karakter dan untuk
mendapatkan manajemen pendidikan demi membentuk karakter yang paling konstruktif bagi
pemuda dan orang dewasa.
11
Apakah semua manusia pada hakikatnya pendidik ataukah hanya manusia tertentu yang
berhak menjadi pendidik.
Terdapat pandangan yang berbeda tentang pendidik, yaitu tentang syarat yang harus
dipenuhi seorang pendidik.
Bagaimana dengan orang yang belum dewasa, apakah sudah boleh menjadi pendidik atau
belum.
Siapa yang sebenarnya pemilik hak mendidik, orangtua ataukah pihak lain.
Hanya manusiakah yang dapat mendidik.
2. Pandangan filosofis tentang keimbangan hubungan antara pendidik dan peserta didik
Pandangan yan pertama, pendidik harus mempunyai kedudukan yang lebih tinggi
daripada peserta didik.
Pandangan yang kedua, pendidikan peserta didik mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi daripada pendidik.
Pandangan ketiga, kedudukan pendidik dan peserta didik adalah setara.
12
3. Pandangan filosofis tentang materi pendidikan
Mana yang lebih banyak diberikan kepada peserta didik, apakah hal-hal yang
menyangkut moral ataukah ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Lebih menekankan materi masa lampau, kekinian, ataukah masa depan.
Apakah materi pendidikan menyesuaikan dengan tujuan pendidikan atau sebaliknya.
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KEUNGGULAN
Dibanding dengan buku filsafat karangan Drs.Anas Salahudin,M.pd. dan Dr.Edward
Purba,MA dan Prof.Dr.Yusnadi,MS buku filsafat teori dan praktek karangan Drs.Soegiono,MM
dan Dr.Tamsil Muis memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
a. sampul buku sangat unik, sehingga pembaca tertarik untuk mengetahui isi buku tersebut dan
menambah rasa ingin tahu bagi setiap pembaca.
b. materi yang ada di buku ini menggambarkan asal usul filsafat dengan jelas tapi singkat,
bahasanya tidak bertele-tele.
c. materinya dipilih hanya mengenai hal-hal pokok, terutama yang menyangkut yang terjadi di
kehidupan sehari-hari.
d. setiap penyajian bab ada ringasan serta latihan yang diberikan, sehingga memudahkan
pembaca untuk mengetahui maksud atau arti dari setiap bab.
3.2 KELEMAHAN
Dibanding dengan buku filsafat karangan Drs.Anas Salahudin,M.pd. dan Dr.Edward
Purba,MA dan Prof.Dr.Yusnadi,MS buku filsafat teori dan praktek karangan Drs.Soegiono,MM
dan Dr.Tamsil Muis memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
a. susunan materinya kurang rapi, sehingga membingungkan bagi setiap orang yang baru membacanya
b. lebih banyak menjelaskan filsafat dalam satu bidang saja, khususnya dalam bidang pendidikan
c. buku ini lebih banyak menjelaskan tentang pendidikan tetapi tidak dijelaskan asas-asas
pendidikan tersebut.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Filsafat adalah Ilmu yang membahas segala sesuatu yang ada, dengan cara berpikir teliti,
cermat, menyeluruh, bebas dan mendalam, untuk mendapatkan hakikat, yang dapat dipakai
sebagai pegangan hidup manusia agar tercapai kehidupan damai dan sejahtera.kalau kondisi
damai itu terwujud maka semuanya akan berjalan lancar dan muaranya adalah kehidupan damai.
Filsafat sangat perlu, karena filsafat menyangkut banyak hal dalam kehidupan sehai-hari.
Pertama, filsafat berkaitan dengan ilmu. Dimana ilmu sangat penting dalam kehidupan sekarang
bahkan di kehidupan mendatang. Kedua, filsafat berkaitan dengan teknologi. Pandangan filosofis
manusia dapat berubah karena perkembangan teknologi. Dengan perkembangan teknologi,
mungkin saja orang yang semula mengikut paham idealistis berubah menjadi berpandangan
pragmatis. Ketiga, filsafat berkaitan dengan agama. Apa yang dicari filsafat ada kemiripan
dengan apa yang diajarkan agama. Keempat, kaitan filsafat dengan politik, ekonomi, sosial,
budaya, hukum, dan pendidikan.
Filsafat merupakan dasar pijak, panduan, dan pengontrol semua aktivitas manusia, baik
sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.
4.2 SARAN
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa filsafat sangat penting, maka penulis
menyarankan terkhusus buat mahasiswa agar lebih punya rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
apa yang ada disekelilingnya. Mampu berpikir kritis dan sigap terhadap keadaan yang terjadi.
Buku karangan Drs.Soegiono ini dapat dijadikan pedoman dalam mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan filsafat. Dan dimungkinkan untuk membaca lebih dari satu buku agar
pengetahuan tentang filsafat lebih jelas tergambar di benak kita.
15
DAFTAR PUSTAKA
16