Filsafat Pendidikan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME dimana atas bimbingan dan bantuan dariNya,
penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report ini dengan waktu yang tepat dan materi yang jelas.
Banyak permasalahan yang di hadapi oleh penulis dalam pembuatan Critical Book Report ini, namun
dengan adanya kesabaran dari pada Tuhan, penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report ini.
Tidak lupa kami sampaikan rasa terimakasih kami kepada teman-teman yang sudah membantu dalam
proses penyelesaian Critical Book Report ini.
Tidak lupa juga doa orang tua yang menyertai penulis agar diberi kebijaksanaan dalam
menulis Critical Book Report ini sehingga dapat menjadi sarana untuk membantu para
mahasiswa/mahasiswi dalam memahami apa itu Filsafat Pendidikan. Penulis berharap agar mendapat
saran dan kritik apabila ada terdapat kesalahan dalam mengetik ataupun isi dari Critical Book Report
ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
Pendahuluan.........................................................................................................................................4
1.Latar Belakang................................................................................................................................4
2.Tujuan.............................................................................................................................................4
3.Manfaat..........................................................................................................................................4
4.IDENTITAS BUKU UTAMA...............................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
Isi Buku..................................................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................................6
BAB I
Pendahuluan
1.Latar Belakang
Filsafat Pendidikan memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar, setiap tenaga pengajar harus memahami filsafat pendidikan agar terciptanya
lingkungan belajar yang nyaman. Mahasiswa calon guru haruslah menguasai filsafat
pendidikan agar lebih bijak dalam menyampaikan materi dan agar materi mudah
untuk di pahami, dan juga filsafat pendidikan merupakan salah satu dasar ilmu yang
menjadi bekal untuk setiap proses mengajar guru
2.Tujuan
1. Mengkritisi buku.
2. Membandingkan dan menyamakan antara kedua buku.
3. Meringkas buku.
4. Mencari kekurangan dan kelebihan buku.
3.Manfaat
Isi Buku
BAB I
Dalam memahami pengertian filsafat dapat ditelusuri dari dua sudut pandang, yakni
sudut pandang etimologi dan terminologi.
Kata filsafat yang dalam bahasa inggris Philosophy, dan dalam bahasa arab falsafash,
yang keduanya berasal dari bahasa Yunani yakni, Philosophia. Philosophia terdiri atas
dua suku kata yakni philein dan Sophia; philein berarti cinta dan sophia berarti
kebijaksanaan. Sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan dalam arti
yang sedalam-dalamnya. Orang yang senang dengan filsafat dan membidangi filsafat atau
ahli filsafat atau filsuf adalah pencinta atau pencari kebijaksanaan. Phytagoras (582-496
SM) adalah orang yang menggunakan kata filsafat yang artinya pada saat itu belum
begitu jelas. Kemudian pengertian filsafat itu diperjelas para ahli berikutnya seperti oleh
kaum sophist dan juga oleh Socrates.
2. Pengertian Terminologi
Pengertian terminologi maksudnya adalah arti yang dikandung oleh istilah atau kata
filsafat itu sendiri. Pengertian yang dikemukakan para ahli tidak sama sesuai dengan
pandangan para ahli tersebut. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian yang
dikemukakan para ahli (Surajiyo, 2008, 3-4)
a. Plato
b. Aristoteles
Filsafat Aristoteles secara umum dapat dianggap sebagai filsafat yang berupaya
menengahi kesenjangan antara apa yang ada dalam fikiran dan apa yang ada didalam
realitas. Ia meyakini bahwa abstraksi menjadi pembentuk kategori yang dapat
diterapkan keobjek pemikiran. Menurutnya, filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang
meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi politik, dan estetika.
c. Al-Kindi
Al-Kindi merupakan orang pertama dalam filsafat Islam yang mengawali pengertian
skolastik Islam di Irak. Ia memberikan pengertian filsafat sebagai ilmu tentang
hakikat sesuatu dalam batas kesanggupan manusia, yang meliputi ; (1) Ilmu Fisika,
terdiri atas benda-benda konkrit yang dapat ditangkap oleh pancaindra; (2) Ilmu
matematika yang berkaitan dengan benda yang memiliki wujud tersendiri dan dapat
dipastikan dengan angka-angka; dan (3) Ilmu Ketuhanan, dan kajian apapun yang
berguna bagi kehidupan manusia
Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara
mendalam. Ilmu pengetahuan empiris hanya membicarakan gejala-gejala atau fenomena
saja. Jadi filsafat harus reflektif, radikal dan intergral. Reflektif berarti manusia
menangkap objeknya secara intensional dan sebagai hasil dari proses tersebut adalah
keseluruhan nilai dan makna yang diungkapkan dari objek-objek yang dihadapinya.
Radikal berarti filsafat mencari pengetahuan sedalam-dalamnya atau sampai ke akar-
akarnya.
b. Ciri-ciri Pikiran Kefilsafatan
Ciri-ciri pikiran kefilsafatan, yaitu filsafat merupakan pemikiran tentang hal-hal serta
proses-proses dalam hubungan yang umum, bersifat sistematis, universal, radikal,
rasional menyeluruh, koheren, konseptual, bebas dan bertanggung jawab.
4. Alasan Berfilsafat
a. Keheranan
Banyak filsuf berpendapat bahwa awal mulanya filsafat ialah timbulnya rasa heran
atau kagum pada manusia.
b. Kesangsian
A. Filsafat Pendidikan
Bependapat bahwa manusia terus berkembang kearah yang lebih baik dan
positif. Oleh karena itu peserta didik bukan dipersiapkan untuk kehidupan masa kini
tetapi untuk kehidupan masa depan.
BAB IV
BAB V
1. Hakekat Pendidikan
2. Hakekat Masyarakat
5. Hakekat Pembelajaran
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
manusia. Sadar atau tida, kegiatan belajar sebenarnya telah dilakukan manusia
sejak lahir untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan potensi yang
dimilikinya.
6. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter mempunyai arti yang lebih tinggi dari pada pendidikan
moral. Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik
dalam kehidupan, sehingga seseorang memiliki kesadaran dan pemahaman yang
tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk mewujudkan kebajikan dalam
kehidupan sehari hari
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam penulisan buku ini, masih banyak kekurangan dalam hal mengetik, banyak
kata kata yang sangat tidak mudah dimengerti oleh pembaca awam, dan terlebih
lagi banyaknya kata-kata yang ejaannya salah atau menggunakan ejaan bahasa
Inggris. Namun untuk kelebihan buku ini juga banyak, yaitu menjabarkan filsafat
pendidikan se-detail mungkin, pembahasannya sangat luas sehingga sangat cocok
untuk dijadikan bahan kajian.
2. Saran
Saran penulis adalah, memperbaiki dan memperhatikan hal-hal kecil yang menjadi
pengaruh besar bagi minat para pembaca untuk membaca buku-bukunya, penggunaan kata-
kata yang perlu di perhatikan kembali agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam membaca
buku ini. Dan mungkin penambahan sedikit gambar-gambar para filsuf akan membuat buku
ini menjadi lebih menarik