Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

HAKIKAT FILSAFAT PENDIDIKAN

MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN

OLEH KELOMPOK 2 (DUA)

1.DORTIA SNAE

2.FASNIA WATI FATTE

3.MARIA DEWITA HOAR

4.STEVANUS M. OTU

5.THERESIA NENA MOGI

6.VOLIA HANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena ata kasih dan
kemurahannya,Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul HAKIKAT FILSAFAT
PENDIDIKAN. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Terima kasih kepada semua pihak terkhususnya teman-teman yang sudah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, serta permohonan maaf atas kekurangan dari makalah kami.
Segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca kami nantikan demi
penyempurnaan ke depannya.Akhir kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua yang membacanya.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

Bab I. Pendahuluan..............................................................................................................1

I.1. Latar Belakang..............................................................................................................1

I.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

I.3. Tujuan Penulisan...........................................................................................................2

Bab II. Pembahasan.............................................................................................................3

II.1. Pengertian Filsafat.......................................................................................................3

II.2. Pengertian Pendidikan.................................................................................................5

II.3. Hubungan Antara Filsafat Dengan Pendidikan............................................................6

II.4. Hakikat Filsafat Pendidikan.........................................................................................8

II.5. Obyek dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan..........................................................9

II.6. Kegunaan/Manfaat Filsafat Pendidikan.......................................................................10

Bab III. Penutup...................................................................................................................14

III.1. Kesimpulan.................................................................................................................14

III.2. Saran...........................................................................................................................15

Daftar Pustaka......................................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Didalam dunia pendidikan, filsafat adalah suatu hal yang penting, karena dengan
filsafat dunia pendidikan akan mengetahui hakikat dari makna, tujuan,metode dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan itu sendiri. Arti penting dari filsafat itu sendiri
adalah agar tujuan-tujuan yang telah diketahui dan diterapkan dapat tercapai.

Bahwa filsafat pendidikan itu sebagai kegiatan-kegiatan pemikiran yang sistematis


diambil dari sistem filsafat sebagai cara untuk mengatur dan menerangkan nilai-nilai tujuan
pendidikan yang akan dicapai.

Peran filsafat dalam dunia pendidikan adalah memberi kerangka acuhan bidang
filsafat pendidikan, guna mewujutkan cita-cita pendidikan diharapkan oleh suatu masyarakat
atau bangsa maka tak mengherankan bila filsafat pendidikan yang terdapat pada suatu negara
di pengaruhi oleh filsafat hidup menjadi anutan bangsa di negara itu masing- masing

Makalah simgkat ini mencoba mengungkap makna filsafat dan pendidikan, yang
terkandung dimaknai sevara sempit. Makalah ini akan memberikan gambaran tentang hakikat
filsafat pendidikan dengan menampilkan pendapat – pendapat para pakar pendidikan baik
dari literatur barat maupun timur.

I.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas kami menemukan beberapa rumusan masalah yang
menjadi topik untuk dibahas dalam makalah ini. Bebrapa rumusan masalah yang kami
temukan sebagai berikut :

1. Apa itu filsafat ?


2. Apa itu pendidikan ?
3. Bagaimanan hubungan antara filsafat dengan pendidikan?
4. Apa itu hakikat filsafat pendidikan?
5. Apa saja ruang lingkup filsafat pendidikan?
6. Apa saja manfaat filsafat pendidikan

1
I.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas yang diberikan oleh
dosen pengampuh mata kuliah filsafat pendidikan dan juga untuk mengetahui poin – poin
yang dicantumkan pada rumusan masalah di atas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.1. PENGERTIAN FILSAFAT

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kataserapan dari bahasa
Arab ‫ﺔ‬‫ﺴ‬‫ﻠ‬‫ﻓ‬, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia . Terdiri dari
dua kata philos = persahabatan, cinta dsb.Dan sophia = "kebijaksanaan, hikmah". Dari
definisi yang sederhana ini dapatdi pahami bahwa filsafat secara bahasa adalah cinta terhadap
hikmah, cinta terhadap kebijaksanaan dan berusaha mendapatkannya. Jadi dapat dikatakan
filosof yaitu orang yang mencintai hikmah atau kebijaksanaan dan berusaha
mendapatkannya.

Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Filsafat diartikan : Pengetahuan dan


penyelidikan dng akal budi mengenai hakikat segalayg ada, sebab, asal, dan hukumnya Teori
yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan Ilmu yg berintikan logika, estetika,
metafisika, dan epistemologi.

Dari pengertian ini saja, orang dapat memahami bahwa tujuan filsafat, pada mulanya
adalah mulia. Yakni, membuat orang cinta kebijaksanaan, dan seterusnya menjadi bijaksana.
Filsafat merupakan hasil pemikiran yangdidasarkan pada rasio (akal), dan karena rasio (akal)
adalah anugerah Allah,maka capaiannya kadang-kadang bisa benar. Tetapi, karena ia bukan
wahyu,maka akal pun bisa keliru.

Prof. Dr. Harun Nasution memberikan definisi filsafah sebagai berikut: Pengetahuan
tentang hikmah Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar Mencari kebenaran Membahas
dasar-dasar dari apa yang dibahas. Dengan demikian ia berpendapat bahwa intisari dari
Filsafat ialah berpikirmenurut tata tertib (logika) dengan bebas., dan sedalam-dalamnya
sehinggasampai ke dasar-dasar persolalannya.Berikut ini ada beberapa pengertian filsafat
menurut para ahli yaitu:

1). Plato, mengatakan bahwa filsafat tidak lain daripada pengetahuan tentangsegala
yang ada.

2). Aristoteles, berpendapat bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidikisebab dan


asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu yangumum sekali.

3
3). Fichte, menyebutkan filsafat sebagai Wissens chaftslehre : ilmu dari ilmu-ilmu,
yaitu ilmu umum yang menjadi dasar segala ilmu.

4). Al-Kindi, sebagai ahli pikir pertama dalam filsafat islam yangmemberikan
pengertian filsafat di kalangan umat islam, membagi filsafat itu dalam tiga bagian:

a. Ilmu Fisika ( al-ilmu al-tabiyyat ), merupakan tingkatan terendah.


b. Ilmu Matematika ( al-ilmu al-riyadil ) tingkatan tengah.
c. Ilmu Ketuhanan ( al-ilmu al-rububiyah ) tingkatan tertinggi.
5. Al-Farabi, mengatakan bahwa filsafat ialah mengetahui semua yang
wujudkarena ia wujud ( al-ilmu bi al majudat bima hiya maujudah). Dari sini ia
membagi lapangan filsafat menjadi dua, yaitu :
 Filsafat Teori (al falsafah al nadariyah ), mengetahui yang ada tanpa
tuntutan untuk mewujudkannya dalam amal. Lapangan ini mencakup
ilmu matematika, ilmu fisika, dan ilmu metafisika.
 Filsafah Praktek ( al falsafah al amaliyah ) mengetahui sesuatu yang
seharusnya diwujudkan dengan amal, yang melahirkan tenaga untuk
melakukan bagian-bagiannya dengan baik. Amalan yang mengenai
individu disebut ilmu akhlak, yaitu perbuatan baikyang seharusnya
dikerjakan setiap orang. Yang mengenai masyarakat disebut al
falsafah al madaniyah yaitu perilaku perbuatan baik yang seharusnya
dilakukan oleh anggota masyarakat.
6. Ibnu Sina, juga membagi filsafat kedalam dua bidang yaitu teori dan praktek,
yang keduanya berhubungan dengan agama,dimana dasarnya terdapat dalam
syariat Tuhan, yang penjelasan dan kelengkapannya di peroleh dengan tenaga
akal manusia.
7. Immanuel Kant, mengemukakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup dalam empat
persoalan :
a. Apakah yang dapat kita ketahui? (jawabannya : Metafisika)
b. Apakah yang seharusnya kita ketahui? (jawabannya : Etika)
c. Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya : Agama)
d. Apakah yang dinamakan manusia? (jawabannya : Antropologi)

4
Berdasarkan uraian dan beberapa pengertian filsafat di atas maka dapatkita ambil
kesimpulan bahwa filsafat itu ialah suatu ilmu yang membahas dan mempersoalkan tentang
segala sesuatu dan yang mungkin ada dalam jagat raya ini secara universal, sistematis,
sedalam-dalamnya untuk menemukan kebenaran hakiki atau hikmah yang tertinggi demi
mencapai kebijaksanaan.

II.2. PENGERTIAN PENDIDIKAN

Dalam bahasa Arab pendidikan disebut Tarbiyah yang diambil darikata Rabba (‫ر‬
‫ﺮ‬‫ﯾ‬‫ﻲ‬‫ﯿ‬ ‫ﺮ‬‫ﺗ‬) yang bermakna memelihara, mengurus,merawat, mendidik. Dalam
literatur-literatur berbahasa Arab kata Tarbiyah mempunyai bermacam macam definisi yang
intinya sama mengacu pada proses pengembangan potensi yang dianugrahkan pada
manusia.Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah “pedagogik ” yaitu The art, practice
of profession of teaching“seni, praktik atau profesisebagai pengajar (pengajaran) The
sistematized learning or instruction concerning principles andmethods of teaching and of
student control and guidance; lagerly replacedby the term of education. “ilmu yang sistematis
atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode-metode mengajar
pengawasan dan bimbingan murid dalam arti luas diartikan dengan istilah pendidikan”

Orang Romawi memandang pendidikan sebagai “educare”, yaitu mengeluarkan dan


menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawah dilahirkan di dunia. Bangsa
Jerman melihat pendidikan sebagai“Erzichung” yang setara dengan educare, yakni
membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak Makna
pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dengan
demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau
berlangsung suatu proses pendidikan.Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada
sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia
melestarikan hidupnya. Beberapa pengertian dari pendidikan:

 Didalam Wikipedia Bahasa Indonesia, Pendidikan Adalah usaha sadardan terencana


untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yangdiperlukan dirinya dan masyarakat.

5
 Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
 Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadarakan
kemanusiaannya, dalam membimbing, melatih, mengajar,menanamkan nilai-nilai
serta dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi muda, agar nantinya menjadi
manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai
manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan ciri kemanusiaannya
 Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi
pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan
menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Jadi, keseimpulannya pendidikan itu adalah proses atau kegiatan yang sengaja
diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia menjadi lebih baik atau memanusiakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan

II.3. Hubungan Filsafat dengan Pendidikan

Kita sudah mengetahui konsep pendidikan dan filsafat secara masing-masing, dan
juga sudah mengetahui konsep dari filsafat pendidikan. Jika ditelaah lebih jauh, filsafat dan
pendidikan adalah dua hal yang tidak terpisahkan, baik dilihat dari proses, jalan, serta
tujuannya.

Hal ini sangat terpahami karena pendidikan pada hakikatnya merupakan hasil
spekulasi filsafat, terutama sekali filsafat nilai, yaitu terkait dengan ketidakmampuan manusia
di dalam menghindari fitrahnya sebagai diri yang selalu mendamba makna-kesamaan di
dalam proses, ruang etika, dan ruang pragmatis.

Di satu sisi, manusia selalu menjadi satu-satunya primate yang selalu menyerukan
kebaikan, cinta, dan kebenaran. Namun, bersamaan dengan itu, manusia pula satu-satunya
makhluk yang dapat membunuh diri dan sesamanya dengan begitu tanpa alasan sama sekali,
selain hanya sebuah kesenangan.

Dalam ruang inilah pendidikan bagi hidup manusia menjadi sesuatu hal yang penting
untuk membawanya pada hidup yang bermakna. Dengan pendidikan, manusia akan mampu
menjalani hidupnya dengan baik dan benar. Dengan demikian, ia bisa tertawa, menangis,

6
bicara, dan diam mengambil ukuran-ukuran yang tepat. Sementara, filsafat mengakui bahwa
menurut substansinya yang ada itu tunggal, dan berada di tingkat abstrak,

bersifat mutlak, serta tidak mengalami perubahan. Sedangkan, menurut eksistensinya,


yang ada itu plural, berada di tingkat konkret, bersifat relatif, dan mengalami perubahan
terus-menerus. Jadi, segala sesuatu yang ada di dunia pengalaman itu bersal mula dari satu
substansi.

Persoalan yang muncul adalah bagaimana menyikapi segala pluralitas ini agar tidak
terjadi benturan antara satu dan lainnya? Misalnya, pluralitas jenis, sifat, dan bentuk manusia,
binatang, tumbuhan, dan badan- badan benda berasal dari satu substansi. Apakah yang
seharusnya dilakukan agar antara manusia satu dan lainnya tidak saling berbenturan
kepentingan sehingga dapat mengancam keteraturan sosial dan ketertiban dunia?

Jawaban terhadap persoalan di atas adalah manusia harus bersikap dan berperilaku
adil terhadap diri sendiri, masyarakat, dan terhadap alam. Agar dapat berbuat demikian,
manusia harus berusaha mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai keberadaan segala
sesuatu yang ada ini, dari mana asalnya, bagaimana kebera- daannya, dan apakah yang
menjadi tujuan akhir kebera- daan tersebut. Untuk itu, manusia harus mendidik diri dan
sesamanya secara terus-menerus, dan memiliki nilai- nilai kebenaran dalam kehidupannya.

Bertolak dari pemikiran filsafat tersebutlah, maka pendidikan muncul dan memulai
sesuatu. Manusia mulai mencoba mendidik diri dan sesamanya dengan sasaran
menumbuhkan kesadaran terhadap eksistensi kehidupan ini. Dalam hal ini, kegiatan
pendidikan ditekankan pada materi yang berisi pengetahuan umum berupa wawasan asal
mula, eksistensi, dan tujuan kehidupan. Kesadaran terhadap asal mula dan tujuan kehidupan
menjadi landasan bagi perilaku sehari-hari sehingga semua kegiatan eksistensi kehidupan ini
selalu bergerak teratur menuju satu titik tujuan akhir, yakni kebenaran yang hakiki.

Nilai-nilai kebenaran yang idealis disebut sebagai filsafah hidup yang dijadikan dasar
dalam penyusunan sistem pendidikan selain itu nilai-nilai tersebut juga sekaligus dijadikan
tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan sistem pendidikan. Dengan demikian, terdapat
rantai hubungan antara filsafat dengan pendidikan, yaitu:

1. Setiap masyarakat atau bangsa memiliki sistem nilai ideal yang dipandang sebagai
sesuatu yang berarti.

7
2. Nilai-nilai tersebut perlu dikembangkan sebagai suatu pandangan hidup atau filsafat
hidup mereka.
3. Agar nilai-nilai tersebut dapat dipelihara secara lestari, perlu diwariskan kepada
generasi muda.
4. Usaha pelestarian melalui pewarisan ini efektifnya melalui pendidikan.

Untuk menyelaraskan pendidikan yang diseleng- garakan dengan muatan yang


terkandung dalam nilia- nilai yang menjadi pandangan hidup tersebut, maka secara sistematis
program pendidikan harus menempatkan nilai-nilai tadi sebagai landasan dasar, muatan, dan
tujuan yang akan dicapai.

II.4. HAKIKAT FILSAFAT PENDIDIKAN

Suatu usaha untuk mengatasi persoalan-persoalan pendidikan tanpa menggunakan


kearifan ( Wisdom ) dan kekuatan filsafat ibarat sesuatu yang sudah ditakdirkan untuk gagal.
Persoalan pendidikan adalah persoalan filsafat.Pendidikan dan filsafat tidak terpisahkan
karena akhir dari pendidikan adalah akhir dari filsafat, yaitu kearifan ( Wisdom ). Dan alat
dari filsafat adalah alat dari pendidikan, yaitu pencarian ( Inquiry ), yang akan mengantar
seseorang pada kearifan.Telah menjadi keyakinan para ahli dalam lingkungan pendidikan
tentang adanya kenyataan bahwa pendidikan itu berhubungan erat dengan filsafat. Dalam
banyak hal pendidikan perlu berlandaskan pada konsep-konsep tertentu yang perumusannya
diambil dari filsafat.

Filsafat pendidikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan,memusatkan


perhatiannya pada penerapan pendekatan fisiologis pada bidang pendidikan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia pada umumnya dan manusia
yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.

Filosof pendidikan, sebagaimana juga filosof umum, berusaha mencari yang hak
hakikat serta masalah yang berkaitan dengan pendidikan, ia berusaha sungguh-sungguh untuk
mendalami konsep-konsep pendidikan dan memahami sebab-sebab yang hakiki dari masalah
pendidikan.Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian Filsafat
Pendidikan:

a. Al-Syaibany mengartikan bahwa filsafat pendidikan yaitu aktifitas pikiran yang


teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur,
menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.Barnadib mempunyai versi

8
pengertian atas filsafat pendidikan, yakni ilmuyang pada hakikatnya merupakan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan.
b. Arifin mengungkapkan bahwa keberadaan filsafat dalam ilmu pendidikan bukan
merupakan insindental, artinya, filsafat itu merupakan teori umum dari pendidikan,
landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan.Noor Syam mengemukakan
filsafat pendidikan ialah niai dan keyakinan-keyakinan filosof yang menjiwai,
mendasari dan memberikan indentitas(karakteristik) suatu sistem pendidikan.

Filsafat Pendidikan, yang menyelediki hakikat pelaksanaan pendidikan yang


bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang, cara, dan hasilnya,serta hakikat ilmu
pendidikan, yang bersangkut paut dengan analisis kritis terhadap struktur penggunaannya. (B.
Othanel Smith, Philosophy ofeducation, Encyclopedia of Educational Research, hlm. 957-
963)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Filsafat Pendidikan adalah adalah filsafat yang
digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan yang merupakan landasan
bagi semua pendidikan untuk memperoleh jawaban – jawaban bagi permasalahan

II.5. Obyek dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

Sebagai cabang filsafat, maka kajian filsafat pendidikan mencakup berbagai aspek
yang juga menjadi karak- teristik kajian filsafat, hanya dalam filsafat pendidikan lebih
menekankan pada realitas-realitas yang terdapat dalam dunia pendidikan. Berbicara tentang
pendidikan tidak terlepas dari peristiwa pembelajaran, di mana pembelajaran bukan bangunan
yang berdiri sendiri, tetapi terdapat hal-hal yang berkaitan dengan bagamana peristiwa
pembelajaran tersebut, sehingga filsafat pendidikan memberikan beberapa aspek-aspek
penting yang berhubungan dengan proses pembelajaran seperti unsur tujuan, unsur isi,
metode, strategi, prosedur evaluasi, dan penunjang penyelenggaraan pendidikan itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi obyek kajian filsafat pendidikan berkenaan
dengan:

a. Hakikat manusia ideal sebagai acuan pokok bagi pengembangan dan


penyempunaan.
b. Pendidikan dan nilai-nilai yang dianut sebagai suatu landasan berpikir dan
memengaruhi tatanan hidup suatu masyarakat
c. Tujuan pendidikan sebagai arah pengembangan model pendidikan
d. Relasi antara pendidik dan peserta didik sebagai subjek dan subjek

9
e. Pemamahaman dan pelaksanaan kurikulum dalam pendidikan.
f. Metode dan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta
didik.
g. Hubungan antara lembaga pendidikan dengan tatanan masyarakat dan
organisasi serta situasi sosial sekitar.
h. Nilai dan pengetahuan sebagai aspek penting dalam pengajaran.
i. Kaitan antara pendidikan dengan kelas sosial dan kenaikan taraf hidup
masyarakat.
j. Aliran-aliran filsafat yang dapat memberikan solusi atas masalah pendidikan

Dari ruang lingkup tersebut pada dasarnya filsafat pendidikan membicarakan tiga
masalah pokok; Pertama, apakah sebenarnya pendidikan itu; Kedua, apakah tujuan
pendidikan yang sejati; Ketiga, dengan metode atau cara apakah tujuan pendidikan dapat
tercapai.

II.6. Kegunaan/Manfaat Filsafat Pendidikan

Pendidikan sangat berkaitan dengan aktivitas mulia manusia yang tugas utamanya
membantu perkembangan humanitas manusia untuk menjadi manusia yang memiliki
kepribadian mulia yang merupakan karak- teristik idealitas manusia yang berkualitas sesuai
dengan tujuan bangsa dan negara. Kualitas masyarakat berhu- bungan erat dengan kualitas
pendidikan, terutama pendidikan di sekolah. Karena di dalam pendidikan sekolah ada upaya
yang sungguh-sungguh untuk mem- persiapkan generasi bangsa menjadi terampil, memiliki
ilmu pengetahuan yang dilandasi pada iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
konteks yang luas.

Dari hal tersebut terlihat bahwa ada beberapa. penyebab kualitas masyarakat memiliki
hubungan dengan pendidikan sekolah, yakni: pertama; sekolah memiliki kecenderungan
untuk merubah tingkah laku yang merupakan cerminan setiap individu yang ber- naung
dalam suatu masyarakat, kedua: sekolah dapat dilihat sebagai pengupayaan manusia sejati
yang disengaja, terarah, dan tertata sedemikian rupa menjadi manusia yang ideal bagi
kehidupannya, ketiga; sekolah adalah segala pengupayaan yang dilakukan secara sadar,
sengaja, dan terarah untuk menjadikan manusia yang baik dan ideal.

Sebagai ujung tombak membangun peradaban anak manusia, pendidikan selalu


berhadapan dengan kebu- tuhan-kebutuhan pembangunan manusia dengan segala aspek-
aspeknya. Berdasarkan hal tersebut maka para pakar pendidikan selalu mengadakan

10
pembaharuan di bidang pendidikan, agar segala aktivitas yang dilakukanbenar-benar dapat
menjawab persoalan-persoalan yang berkembang di tengah masyarakat. Kecenderungan pola
pendidikan yang ditempuh oleh suatu lembaga ataupun sekelompok masyarakat sangat
bergantung pada cara pandangnya dalam memandang manusia ideal, cara beradanya manusia
dalam melakukan proses humanitas dan cara pandangannya terhadap eksistensi pendidikan
dalam sistem dan polanya memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat. Kesemuanya
ini tidak dapat dilakukan tanpa memiliki kemampuan berpikir filosofis yang di arahkan untuk
menjawab berbagai persoalan kependidikan. Dari penjelasan tersebut, terlihat bahwa filsafat
pendidikan memiliki manfaat terutama bagi perkembangan pendidikan di setiap negara. Ada
bebe- rapa manfaat filsafat pendidikan, yaitu:

 Menjadi salah satu landasan dalam perkembangan ilmu pendidikan

Pendidikan sendiri, tidak lain juga merupakan sebuah ilmu yang dapat terus
berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya filsafat pendidikan,
maka setiap peneliti yang berkecimpung dan merupakan salah satu pengamat di
bidang pendidikan dapat terbantu untuk lebih mengembangkan ilmu pendidikan yang
ada. Berawal dari pertanyaan mengenai apa, mengapa dan juga bagaimana, yang
merupakan dasar utama dari filsafat. Hal ini dapat membantu para peneliti dan juga
mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan mampu mengembangkan dan
menyempurnakan ilmu pendidikan yang sudah ada.

 Menjadi landasan dari kebijakan mengenai program pendidikan

Segala sesuatu yang diwajibkan dan juga merupa- kan hak warga Negara pastinya
harus diatur dalam sebuah undang-undang atau aturan tertentu. Peraturan mengenai
pendidikan ini dibuat dengan menggunakan prinsip filsafat pendidikan. Dengan
menggunakan prinsip filsafat, yaitu mengetahui :

a. Apa yang harus dilakukan untuk memajukan pendidikan


b. Mengapa pendidikan itu perlu
c. Bagaimana melaksanakan pendidikan.

Maka dengan demikian dapat dibuat suatu peraturan atau undang-undang yang
melandasi bidang pendidikan sehingga pendidikan dapat berjalan dengan baik tanpa
adanya kebingungan bagi para pendidik maupun yang terdidik.

11
 Menjadi landasan untuk berkarya dan juga mengabdi di bidang pendidikan

Pertanyaan filosofis mengenai pendidikan, seperti mengapa pendidikan itu penting


dapat memberikan jawaban kepada mereka yang ingin mengabdi menjadi tenaga
pendidik. Dengan adanya filsafat pendidikan, maka tujuan pengabdian dari setiap
insan pendidik akan menjadi jelas, dan hal ini tentu saja sangat dipengaruhi oleh
pemahaman dan juga pengimplementasian menge- nai filsafat pendidikan.

 Menentukan kurikulum dan materi yang harus diajarkan dalam bidang


pendidikanUntuk menentukan kurikulum dan materi-materi apa saja yang harus
diberikan oleh tenaga pendidik, sesuai dengan tingkatan usianya bukanlah hal yang
mudah. Namun dengan adanya filsafat penelitian, maka akan lebih mudah untuk
mengkaji hal-hal apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik untuk
memperoleh materi dan pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan juga usia mereka
dengan cara pembuatan kurikulum ajar.
 Memberikan pemahaman menyeluruh mengenai dunia pendidikan

Meskipun sudah sangat sering mempelajari tentang pendidikan, namun mungkin


masih banyak beberapa orang yang belum memiliki pemahaman seutuhnya mengenai
arti dan juga manfaat dari pendidikan. Dengan manfaat filsafat pendidikan, maka
pemahaman dan arti keseluruhan mengai apa itu pendidikan akan menjadi lebih jelas
dan membuat siapapun akan menjadi lebih paham mengenai dunia pendidikan.

 Membuat para pelaku di bidang pendidikan mampu memberikan materi pendidikan


lebih baik lagi

Sesuai dengan pemahaman filsafat pendidikan, maka setiap pendidik sudah dapat
memahami bagai- mana memberikan dan juga mengembangkan materi pendidikan
dengan baik, karena ada rambu-rambu yang harus dipatuhi dalam menyusun materi
pendidikan

 Menciptakan generasi pendidik dan tenaga pengajar yang berkalitas Pemahaman yang
diperoleh para pendidik mengenai pendidikan akan membuat kualitas dari para

pendidik tersebut menjadi lebih baik lagi. Jadi, secara harafiah, apabila ingin
meningkatkan kualitas pendidikan dan juga kualitas dari tenaga pendidik, maka setiap
pendidik haruslah memahamai dan juga mempelajari mengenai filsafat pendidikan,

12
agar dapat menjadi tenaga pendidik yang lebih baik lagi, sekaligus mampu untuk
memajukan dan juga mengembangkan pendidikan di Indonesia secara khususnya

 Membuat para peserta didik dapat memahami apa saja yang sebenarnya harus
diketahui dan juga dipelajari selama menempuh jalur pendidikan tertentu

Untuk menjadi seorang tenaga pendidik maupun tenaga professional yang berfungsi
untuk mendidik seseorang, maka mereka haruslah memahami hal apa saja yang harus
diketahui pada bidang pendidikannya masing-masing. Hal ini dapat diperoleh dengan
baik apabila seseorang mampu memahami dan mempelajari filsafat pendidikan.

 Meningkatkan kualitas pendidikan

Manfaat penting lainnya dari filsafat pendidikan adalah dapat meningkatkan kualitas
dari pendidikan. Hal ini tentu saja sejalan dengan manfaat lainnya dari filsafat
pendidikan, yaitu dapat meningkatkan pemaha- man dan juga kualitas dari para tenaga
pendidik. Tentu saja hal ini dapat berpengaruh langsung kepada kualitas pendidikan
Indonesia.

13
BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Filasafat itu ialah suatu ilmu yang membahas dan mempersoalkan tentang segala
sesuatu dan yang mungkin ada dalam jagat raya ini secara universal,sistematis,sedalam-
dalamnya untuk menemukan kebenaran hakikat atau hikmah yang tertinggi demi mencapai
kebijaksanaan.

Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang


dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar
memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai insan kamil,manusia utuh atau kaffah.
Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran,pembersihan
dan pembiasaan dengan memperhatikan kompetensi-kompetensi berupa profesi,kepribadian
sosial.

Filsafat pendidikan memang suatu disiplin yang bisa dibedakan tetapi tidak terpisah
baik dari filsafat maupun juga pendidikan,ia beroleh asupan pemeliharan dari filsafat. Ia
mengambil persoalan dari pendidikan, sedangkan metodenya dari filsafat. Berfilsafat tentang
pendidikan menuntun suatu pemahaman yang tidak hanya tentang pendidikan dan persoalan-
persoalannya tetapi juga tentang filsafat itu sendiri.

Sebagai ujung tombak membangun peradaban anak manusia, pendidikan selalu


berhadapan dengan kebu- tuhan-kebutuhan pembangunan manusia dengan segala aspek-
aspeknya. Berdasarkan hal tersebut maka para pakar pendidikan selalu mengadakan
pembaharuan di bidang pendidikan, agar segala aktivitas yang dilakukanbenar-benar dapat
menjawab persoalan-persoalan yang berkembang di tengah masyarakat. Kecenderungan pola
pendidikan yang ditempuh oleh suatu lembaga ataupun sekelompok masyarakat sangat
bergantung pada cara pandangnya dalam memandang manusia ideal, cara beradanya manusia
dalam melakukan proses humanitas dan cara pandangannya terhadap eksistensi pendidikan
dalam sistem dan polanya memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat. Kesemuanya
ini tidak dapat dilakukan tanpa memiliki kemampuan berpikir filosofis yang di arahkan untuk
menjawab berbagai persoalan kependidikan. Dari penjelasan tersebut, terlihat bahwa filsafat
pendidikan memiliki manfaat terutama bagi perkembangan pendidikan di setiap negara

14
III.2. Saran

Tentumya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari
para pembaca.

15
Daftar Pustaka

Amsal, Amri. 2003. Studi Filsafat Pendidikan: Banda Aceh, Yayasan Penah

Mudyahardjo, Redja. 2006. Filsafat Ilmu Pendidikan : Bandung, PT REMAJA


ROSDAKARYA

Pratiwi, Nurabdiah Sri. 2022 Filsafat Pendidikan suatu pengantar dalam memahami
pendidikan bagi calon guru : UMSU

https://www.studocu.com/id/documennt/unifersitas-negeri-medan/filsafat-pendidikan/
makalah-filsafat/3430979

https://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php”

16

Anda mungkin juga menyukai