FILSAFAT PENDIDIKAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama : William Januario Manik (5233142028)
Mata Kuliah : Pendidikan Filsafat
Dosen Pengampu : Dr. Farihah, M.Pd.
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkatrahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat terus beraktivitas dan
berkaryaapa yang telah kita rencanakan dapat berhasil sesuai dengan rencana.
Rasa bahagia saya yang tak terhingga karena saya telah dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan.
saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dansaran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Sehingga dikemudian hari makalah berikutnya akan menjadi
lebih baik lagi.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan sertadalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Saya berharap makalah
ini bermanfat bagi pembaca. Demikian yang dapat saya sampaikan terima kasih.
DAFTAR ISI
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………………………………………………
1.3. Tujuan…………………………………………………………….
2. BAB II PEMBAHASAN
3. BAB III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia, kata berangkai dari kata
philein yang berarti mencitai, dan sophia berarti kebijaksanaan. Philosophia berarti:
Cinta atau kebijaksanaan (Inggeris: Love of wisdom, Belanda Wijsbegeerte. Arab:
Muhibbu al- Hikmah). Orang yang berfilsafat atau orang yang melakukan filsafat disebut
“filsuf” atau “filosof”, artinya pencinta kebijaksanaan.Versi lain menjelaskan bahwa:
Filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi semantik dan segi praktis.
Kata filsafat berasal dari bahasa Arab: falsafah (hikmah), yang berasal dari bahasa
Yunani, philo sophia = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi philosophia berarti cinta
kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Inggris philosophy yang biasanya
diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”. Maksudnya semua orang yang berfilsafat akan
menjadi bijaksana dan disebut “filosuf”.
PEMBAHASAN
Filsafat dan pendidikan merupakan dua istilah yang mempunyai makna sendiri. akan
tetapi ketika digabungkan akan menjadi sebuah tema yang baru dan khusus. Filsafat
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari ilmu filsafat secara umum. Ada
banyak definisi mengenai filsafat pendidikan tetapi akhirnya semua mengatakan dan
mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka menyelesaikan permasalahan
pendidikan. Upaya ini kemudian menghasilan teori dan metode pendidikan untuk
menentukan gerak semua aktivitas pendidikan.
1. Plato, mengatakan bahasa filsafat tidaklah lain dari pada pengetahuan tentang segala
yang ada.
2. Aristoteles, berpendapat bahwa kewajiban filsafat ialah menyelidiki sebab dan asal
segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu yang umum sekali.
3. Kant, mengatakan bahwa filsafat adalah pokok dan pangkal ssegala pengetahuan dan
pekerjaan.
4. Fichte, menyebut filsafat sebagai Wissenschaftslehre: ilmu dari ilmu-ilmu yakni ilmu
yang umum, yang menjadi dasar segala ilmu.
5. Ibnu Sina, membagi filsafat dalam dua bagian, yaitu teori dan praktek, yang
keduanya berhubungan dengan agama, di mana dasarnya terdapat dalam syari’at
tuhan, yang penjelasan dan kelengkapanya diperoleh dengan tenaga akal manusia.
Maka dari pengertian-pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa filsafat adalah
proses pencarian kebenaran dengan cara menelusuri hakikat dan sumber kebenaran secara
logis, kritis, rasional, dan spekulatif. Alat yang digunakan untuk mencari kebenaran adalah
akal yang merupakan sumber utama dalam berpikir. Dengan demikian, kebenaran filosofis
adalah kebenaran berpikir yang rasional, logis, sistematis, kritis, radikal, dan universal.