Anda di halaman 1dari 11

CRITCAL JOURNAL REVIEW (CJR)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu: Dody Feliks P Ambarita, S.Pd., M.Hum.

Disusun Oleh:
Nama: Mirnawati Siregar
Nim: 2222132006
Kelas: C/Stambuk 2022

PENDIDIKAN BAHASA JERMAN


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGATAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yakni Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
izinnya Critical Journal yang berjudul “Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan”
dapat saya selesaikan. Dalam penyusunan Critical Journal saya berusaha mencoba
menjelaskan apa yang saya susun secara mendetail dan jelas, agar apa yang saya sampaikan
dapat dipahami dan bermanfaat bagi berbagai kalangan. Dan penyusunan kritikal jurnal ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Filsafat Pendidikan” Dan dalam penyusunan
Critical Journal ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, saya mohon
masukan dan kritikan yang dapat membangun, agar saya dapat mengkoreksi dan
memperbaiki kekurangan dalam Critical Journal yang saya susun. Saya juga sangat menerima
saran yang dapat membangun agar saya lebih baik lagi dikarya yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review.......................................................1
B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review....................................................................1
C. Manfaat Critical Journal Review..................................................................................2
D. Identitas Jurnal yang direview......................................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL
A. Latar Belakang..............................................................................................................3
B. Ringkasan Isi Jurnal......................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN
A. Kekurangan...................................................................................................................6
B. Kelebihan......................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................6
B. Saran.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki
beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat
email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka. Langkah penting dalam mereview sebuah
jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi,
mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal
review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai
acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang
digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis
data yang digunakan jika menggunakan penelitian kualitatif ; mengambil hasil dari penelitian
yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta
menyimpulkan isi dari jurnal. Disaat kita membtuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai
sumber bacaan kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah filsafat pendidikan,
sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana
yang lebih relevanuntuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan penulisan CJR


1. Dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya pancasila sebagai pedoman
pendidikan nasional.
4. Menambah pengetahuan tentang pancasila sebagai filsafat pendidikan.
C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan dan evaluasi bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal dan
mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalammengkritisi sebuah
journal.
3. Membantu berbagai kalangan dalam mengatahui inti dari hasil penelitianyang
terdapat dalam jurnal.
4. Untuk menambah pengetahuan tentang pancasila sebagai filsafat pendidikan.

D. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal: Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional
2. Nama Jurnal: Jurnal Ilmiah CIVIS
3. Edisi Terbit: Januari 2015
4. Pengarang Jurnal: Agus Sutono
5. Penerbit: Universitas PGRI Semarang
6. Kota Terbit: Semarang
7. No ISSN: -
8. Alamat Situs: http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/viewFile/628/578
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

A. Latar Belakang
Filsafat dapat diartikan sebagai cara hidup manusia sepanjang kehidupannya didunia.
Cita-cita manusia selalu berkaitan dengan falsafa kehidupannya. Kata filsafat berasal dari
bhasa inggris dan bahasa yunani. Dalam bahasa Inggris, yaitu philosophysedangkan dalam
bahsa Yunani philein atau philos dan sofein atau sophi. Ada pula yangmengatakan bahwa
filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah yang artinya al-hikmah. Philos, artinya cinta
sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat dapat diartikan “cinta
kebijaksaan atau al-hikmah”. Orang yang mencintai atau mencarikebijaksanaan atau
kebenaraan disebut dengan filsuf. Filsuf selalu mencari kebenaran dan kebijaksanaan tanpa
mengenal batas. Mencari kebenaran dan pendekatan filsofis yangradikal dan kontemplatif,
yaitu mencari kebenaran hingga ke akar-akarnya yang dilakukan secara mendalam.

B. Ringkasan Isi Jurnal


1. Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan selain sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, sosial budaya, juga
merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya yang
sekali lagi hanya dapat dilakukan melalui pendidikan. Suatu bangsa akan menjadi kuat
dengan sistem pendidikannya yang kuat dan baik kualitas nya.

2. Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan


Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia didasarkan atas prinsip
konstitusionalisme.

3. Aspek Ontologis Filsafat Pendidikan


Pancasila Ontologi adalah cabang filsafat yang persoalan pokoknya adalah
mempertanyakanmengenai kenyataan atau realitas.
 Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dengan sila pertama ini, maka hasil proses pendidikan diharapkan dapat menjadi
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang juga merupakan bagian
dari sistem pendidikan nasional.
 Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Pendidikan tidak membedakan usia, agama dan tingkat sosial budaya dalam menuntut
ilmu.
 Sila ketiga, Persatuan Indonesia.
Sila ketiga Pancsila ini tidak membatasi golongan tertentu untuk memperoleh
pendidikan.
 Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalamPermusyawaratan /Perwakilan.
Dalam aspek pendidikan, demokrasi sangat relevan untuk terus dikembangkan dan
mencerminkan prinsip – prinsip dalam pendidikan yang mengajarkan tentang
penghargaan atas pendapat dan pikiran orang lain.
 Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dalam sistem pendidikan nasional, adil dimaknai sebagai sikap ataupun kebijakan
yang memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara untuk
memperoleh pendidikan secara layak.

4. Aspek Epistemologis Filsafat Pendidikan Pancasila


Epistemologi merupakan studi filsafat yang berfokus pada sumber, syarat, dan proses
terjadinya ilmu pengetahuan. Melalui filsafat kita dapat menentukan tujuan-tujuan yang akan
dicapai demi peningkatan ketenangan dan kesejahteraan hidup, pergaulan dan
berwarganegara.
 Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa.
Pemikiran tentang apa dan bagaimana sumber pengetahuan manusia diperoleh melalui
akal atau panca indera dan dari ide atau Tuhan.
 Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Pancasila adalah ilmu yang diperoleh melalui perjuangan yang sesuai dengan logika.
Dengan memiliki ilmu moral, diharapkan tidak ada segala bentuk kekerasan dan
kesewenang-wenangan manusia terhadap lainnya.
 Sila ketiga, Persatuan Indonesia.
Pendidikan secara jelas mencontohkan bagaimana interaksi sosial adalah bagian
kodrati manusia. Hubungan atau interkasi inilah yang memerlukan pedoman yaitu
salah satunya Pancasila.
 Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/Perwakilan.
Pendidikan memiliki peran yang sangat besar tetapi harus diperlukan
kesadaranyanglebih tinggi bahwa ada institusi-isntitusi diluar pendidikan formal yang
juga berperan bagi keberhasilan sebuah pendidikan, yaitu keluarga dan masyarakat.
 Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Semua proses pendidikan dan tujuan pendidikan harus diarahkan pada
tercapainyakeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Aspek Aksiologis Filsafat Pendidikan Pancasila


Aksiologi merupakan cabang filsafat yang memfokuskan perhatian pada persoalannilai.
Nilai tidak akan timbul dengan sendirinya, nilai timbul karena manusia memiliki bahasa yang
digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
 Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pendidikan harus mampu mendorong manusia untuk semakin meningkatkan tingkat
religiusitasnya dengan baik.
 Sila ke dua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Pendidikan dalam hal ini harus mampu mendorong semangat kedamaian,kerukunan
dan persaudaraan untuk dapat mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab.
 Sila ke tiga, Persatuan Indonesia.
Pendidikan harus diarahkan untuk memantapkan perasaan akan pentingnya persatuan
dalam menjadi kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Sila ke empat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalamPermusyawaratan/Perwakilan.
Pendidikan harus mampu mewujudkan semangat demokrasi yang egaliter
sebagaisebuah prinsip yang penting dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Sila ke lima, Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dalam segi pendidikan, adil itu seimbang antara ilmu yang berkaitan dengan
pembentukan ketakwaan manusia dengan ilmu yang berorientasi pada penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan Jurnal
1. Penulisan pendahuluan sudah sesuai dengan judul yang dibahas.
2. Dalam Abstrak dituliskan metode, dan teknik penelitian. Sehingga para pembaca
mudah untuk mengerti apa yang dibahas ataupun permasalahan yang diteliti.
3. Tujuan penelitian sudah berkaitan dengan judul yang diteliti.
4. Metode penelitian sudah menjelaskan bagaimana cara teknik pengambilan penelitian
ataupun data.
5. Kesimpulan sudah mencakup isi dari penelitian ataupun data.

B. Kekurangan Jurnal
1. Tidak terdapat ISSN dalam Jurnal.
2. Dalam Jurnal masih terdapat kata-kata yang sulit dipahami.
3. Sebaiknya setiap penjelasan diberikan contoh, agar lebih mudah memahaminya.
4. Tidak terdapat saran dalam Jurnal.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Filsafat Pendidikan Pancasila sebagai ruh dari sistem pendidikan nasional di
Indonesia harus benar-benar dihayati sebagai sumber nilai dan rujukan dalam perencanaan
strategis dibidang pendidikan di Indonesia. Segenap perubahan yang dimungkinkan dalam
sebuah sistem pendidikan nasional. Sebagai sebuah keniscayaan dalam menghadapi semua
perubahan zaman, harus mempertimbangkan Pancasila sebagai kerangka acuan, yang berarti
perubahan yang memungkinkan adalah perubahan yang tidak berkaitan dengan nilai dasarnya
tetapi perubahan dalam aspek instrumentalnya, Filsafat Pendidikan Pancasila sebagai ruh dari
sistem pendidikan nasional di Indonesia harus benar-benar dihayati sebagai sumber nilai dan
rujukan dalam perencanaan strategis dibidang pendidikan di Indonesia. Filsafat pendidikan
Pancasila harus di implementasikan secara nyata dan konsisten agar pembangunan rakyat
Indonesia tercapai dengan prinsip-prinsip dasar dari Pancasila.
B. Saran
Jurnal ini secara struktur sudah cukup baik dan cocok dijadikan sebagai panduan atau pun
sumber informasi mengenai meneguhkan Pancasila sebagai filsafat pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Andrews, W.G., 1968, Constitution and Constitutionalism,


Van Nostrand Company, Nw Jersey.

Arifin, H.M. 1987, Filsafat Pendidikan Islam,


Bina Aksara,Jakarta.

Barnadib, 1991, Filsafat Pendidikan,


Sistem dan Metode, IKIP Yogyakarta.

_____, 1996, Beberapa Aspek Subtansial Ilmu Pendidikan,


Andi, Yogyakarta.

Jalaludin dan Abdullah, 2007,


Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat dan Pendidikan,
Ar- Ruzz Media, Yogyakarta.

Kaelan, Negara Kebangsaan Pancasila Kultural, Historis, Filosofis,


Yuridis dan Aktualisasinya, 2013, Paradigma,Yogyakarta.

O,neil, William F., 2002, Educational Ideologies:Contemporary Expression of Educational


Philosophies , alihbahasa Omi Intan Naomi, IdeologiIdeologi Pendidikan, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.

Poespowardojo, Soeryanto, 1991, “Pancasila Sebagai Ideologi


ditinjau dari Segi Pandangan Hidup Bersama”,
dalam Pantjasila sebagai Ideologi”, BP-7 Pusat Jakarta.
Sutrisno, S. 1984, Pengantar Filsafat Pancasila: Tanya Jawabdan Penjelasannya, Yogyakarta.
UUD 1945 UU No No 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai