Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN

PRODI S1 PEND.BAHASA INDONESIA

SKOR NILAI:

STUDI FILSAFAT PENDIDIKAN

( Drs.H.Amsal Amri, M.Pd, 2003)

NAMA : SITA GRESELA BR PANDIA

NIM : 2203111045

DOSEN PENGAMPU : Dr.JASPER SIMANJUNTAK

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan CBR ini bertujuan untuk memenuhi tuga
kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia yang Filsafat Pendidikan. Dalam makalah ini
penulis membandingkan dua buku yang berkaiatan dengan Filsafat Pendidikan. Dengan
adanya makalah ini saya berharap bisa menambah wawasan para pembaca untuk
kedepannya. Saya memahami bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
sehingga penulis sangat menharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
lebih baik lagi.

Kabanjahe, 3 Oktober 2020

Penulis

Page 2
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................................2

Bab 1 Pendahuluan.........................................................................................................................4

Bab 2 Ringkasan isi Buku............................................................................................................5

Bab 3 Pembahasan.......................................................................................................................17

Bab 4 Penutup................................................................................................................................20

Daftar Pustaka................................................................................................................................21

Page 3
BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam


meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis
yang dianalisis
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang  kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat CBR Filsafat Pendidikan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang Filsafat Pendidikan.

B.     Tujuan Penulisan CBR

Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang Filsafat Pendidikan serta


membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang
dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar
babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.

C.      Manfaat CBR

Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:


1. Menambah wawasan pengetahuan tentang Filsafat Pendidikan
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku , pembahasan  isi buku, serta kekurangan dan kelebihan
buku tersebut.
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-
buku yang dianalisis tersebut.

D.     Identitas buku yang direview

Identitas buku yang akan saya analisis/riview adalah:


1.      Judul buku             : STUDI FILSAFAT PENDIDIKAN
2.      Edisi                        : Ke-4
3.      Pengarang             : Drs.H.Amsal Amri, M.Pd
4.      Kota terbit             : Aceh
5.      Tahun terbit          : 2015
6.      Penerbit                 : Yayasan Pena Aceh
7.      Tebal buku            : 110 halaman
8.      ISBN                        : 978-602-1620-71-7

Page 4
BAB 2
RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1 PENDAHULUAN

A.PENGERTIAN FILSAFAT

Ditinjau dari segi harfiah, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos,
philare yang artinya cinta dan sophos, sophia yang artinya kebijaksanaan atau hikmah. Dari
defenisi sederhana ini dapat dipahami bahwa filsafat itu bukanlah hikmah itu sendiri,
melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkannya.

Menurut Al-Syaibany (1978:28), filsafat adalah ilmu yang mencari hakikat dan
prinsip-prinsip yang berkaitan dengan sifat alam jagat, kehidupan, manusian dan wujud
penciptaan alam jagat dan kehidupan manusia dan sifat-sifat dan nilai-nilai kemanusiaan.

Immanuel Kant (1727-1804) mengemukakan bahwa filsafat adalah ilmu


pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup di
dalam empat persoalan:

1. Apakah yang dapat kita ketahui? (jawabannya : metafisika)


2. Apakah yang seharusnya kita ketahui?(jawabannya: etika)
3. Sampai dimanakah harapan kita?(jawabannya: agama)
4. Apakah yang dinamakan manusia?(jawabannya: antropologi)

Untuk lebih mudah memahami pengertian filsafat, maka dapat diuraikan bahwa
istilah filsafat itu mengandung dua pengertian, yaitu:

a. Filsafat sebagai aktivitas pikir-murni (reflective-thinking),


b. Filsafat sebagai produk kegiatan berpikir murni tersebut.

Maka dapatlah dipahami bahwa filsafat itu ialah suatu ilmu yang membahas atau
mempersoalkan tentang segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada dalam alam jagat
raya ini secara universal (menyeluruh), sistematis (teratur, setahap demi setahap), dan
secara radikal (sedalam-dalamnya) untuk menemukan kebenaran hakiki atau hikmah yang
tertinggi.

B. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Berikut ini dikemukakan beberapa ahli tentang pengertian filsafat pendidikan:


Menurut Noor Syam (1984:351), filsafat pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan
filosofis yangmenjiwai, mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu sistem
pendidikan.

Menurut Saifullah H.A. (1983:122), filsafat pendidikan tiada lain merupakan suatu
perumusan secara jelas dan tegas eksplisit tentang problema-probleman pembentukan
pola kehidupan mental dan moral, dalam kaitannya dalam menghadapi tentangan
kesulitan-kesulitan yang timbul pada kehidupan sosial kontemporer masa kini.

Page 5
Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli di atas, maka secara
sederhana dapat dipahami bahwa filsafat pendidikan itu ialah penerapan suatau analisis
filosofis terhadap pemecahan berbagai proplema pendidikan yang bersifat filosofis.

C. ASPEK-ASPEK KAJIAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Arifin (1987:4), mengemukakan bahwa aspek-aspek kajian filsafat pendidikan ada


tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Aspek asumsi
2. Aspek tujuan-tujuan pendidikan,
3. Aspek evaluasi,
Dengan mengerti aspek-aspek dan nilai-nilai filosofis tersebut, dengan mendasarkan
segenap pelaksanaan pendidikan pada asas-asas tersebut di atas, maka filsafat pendidikan
menjadi norma pendidikan, yaitu norma-norma filsafat yang sifatnya khusus berlaku di
dunia pendidikan.

D.MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat pendidikan itu sangat bermanfaat bagi pelaksanaan pendidikan, khususnya


bagi guru atau calon guru. Menurut Noor Syam (1984:50), filsafat pendidikan itu perlu bagi
seorang guru, yaitu:
1. Dengan mempelajari filsafat pendidikan, seorang guru akan mengerti bagaimana
jawaban-jawaban yang tepat terhadap problema-probema pendidikan yang bersifat
filosofis, sehingga dalam melaksanakan fungsinya lebih mantap.
2. Mereka yang memilih profesi keguruan sepantasnya mengerti latar belakang
kebijaksanaan strategi dan politik pendidikan pada umumnya, khususnya
pelaksanaan sistem pendidikan nasional yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Seorang guru perlu mempelajari filsafat pendidikan, karena filsafat pendidikan itu
merupakan asas normatif di dalam pendidikan, yaitu norma-norma filsafat yang
bersifat khusus berlaku di dalam dunia pendidikan.

Dari pendapat para ahli di atas, jelaslah bahwa filsafat pendidikan itu sangat
bermanfaat bagi pelaksanaan pendidikan khususnya bagi calon guru dan juga mahasiswa
FKIP dan FTK sebagai calon guru/pendidik, karena filsafat pendidikan menjadi landasan
strategis dari pedoman atau arah bagi pelaksanaan pendidikan.

Page 6
BAB II HUBUNGAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN
A.HUBUNGAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

Mengenai hubungan antara filsafat dengan pendidikan dikemukakan pula oleh


Kneller (1971:5) sebagai berikut:
1. Hakikat kehidupan yang baik ke mana pendidikan diarahkan.
2. Hakikat manusia itu sendiri karena manusia itulah yang dididik.
3. Hakikat masyarakat, karena pendidikan adalah suatu proses sosial.
4. Hakikat dari kenyataan yang sesungguhnya (ultimate reality), karena semua
pengetahuan terarah ke situ. Filsafat pendidikan antara lain mencakup aplikasi
filsafat ke dalam lapangan pendidikan.

Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan tidak hnaya ke-insidental melainkan
suatu keharusan. John Dewer, seorang filosof Amerika, mengatakan bahwa filsafat itu
adalah teori umum dari pendidikan. Lebih dari itu, memang filsafat mengajukan beberapa
perantanyaan-pertanyaan dan menyelidiki faktor- faktor relita dan pengalaman yang
banyak terdapat dalam lapangan pendidikan.

B. PERANAN FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN

Secara garis besar mengenai peranan filsafat dalam pendidkan dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Filsafat akan membantu manusia menentukan pandangan hidup yang tegas, yang
menjadi pedoman dan landasan bagi perbuatan manusia dalam hidup ini.
2. Seseorang perlu mempunyai pandangan hidup yang jelas. Tujuan hidup berpangkal
pada filsafat tertentu, kepribadian seseorang dipengaruhi oleh filsafatnya atau
filsafat seseorang tercermin dalam kepribadiannya.

Peranan filsafat yang secara umum telah diungkapkan, dapat diformulasikan


sebagai peranan filsafat dalam pendidikan. Perlakuan ini diperkuat juga oleh beberapa ciri
khas dari pendidikan yang antara lain menekankan kepada internalisasi nilai-nilai.

C. FILSAFAT GURU DAN PERWUJUDANNYA DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN

Sebagai seorang guru ia harus memiliki filsafat pendidikan yang menentukan sistem
nilai yang menjadi dasar atau sumber pedoman pekerjaan mendidik yang harus
dilaksanakannya. Suatu sitem nilai pedoman yang menentukan tujuan, alat dan sarana
pendidikan yang baik dan benar adanya (Ali Saifullah dalam TIM Dosen FIP IKIP Malang,
1987:42).

Perwujudan filsafat pendidikan yang dianutboleh guru tercermin dalam tiga


komponen pendidikan yaitu :

1. Perumusan Tujuan Pendidikan


Filsafat pendidikan yang dianut guru memperoleh bentuk yang lebih khusus dalam
perumusan tujuan pendidikan.

Page 7
2. Metode yang Digunakan Guru Berpedoman pada Tujuan Pendidikan
Apabila sekali telah ditetapkan suatu tujuan khusus, maka persoalan selanjutnya
bagi seorang guru adalah menetapkan suatu cara yang memberikan jaminan
tertinggi akan tercapainya tujuan itu sebaik-baiknya.
3. Sistem Penilaian Pendidikan Guru Berpedoman pada Tujuan Pendidikan
Penilaian pendidikan dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana
kebearhasialn pendidikan itu telah terbukti.

D. BEBERAPA KONSEPSI FILOSOFIS PENDIDIKAN YANG MEMBERI PENGARUH


TERHADAP FILSAFAT PENDIDIKAN INDONESIA

Dinyatakan pula oleh Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) dalam jurnal
pendidikan No. 2 tahun 1989 hal.13-14 yang dikeluarkan oleh ISPI, bahwa “apabila
diperhatikan, dalam khasanah filsafat pendidikan sekurang-kurangnya terdapat lima
pandangan yang dominan yaitu sebagai berikut:
 Perenialisme
 Esensialisme
 Progresivisme
 Rekonstuktusionisme
 Eksistensialisme

Page 8
BAB III ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN

Pendidikan itu berlangsung ada kaitannya atau dipengaruhi oleh beberapa faktor
aliran filsafat. Aliran-aliran filsafat yang dimaksud anatra lain:
1. Idealisme
2. Realisme
3. Pragmatisme
4. Naturalisme
5. Humanisme

A. IDEALISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN

1. Pengertian
Idealisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa kenyataan (realita)
yang ada dalam kehidupan alam bukanlah suatu kebenaran yang hakiki, melainkan
hanya gambaran dari ide-ide yang ada di dalam jiwa atau spirit manusia.

Paham filsafat idealisme pada abad ke-20 ini berpengaruh besar di kalangan
ahli pikir Jerman, sehingga muncullah bermacam-macam aliran idealisme yang
mempunyai corak khusus berupa:
a. Idealisme subyektif
b. Idealisme obyektif
c. Idealisme Rasionalistis
d. Idealisme yang ethis
e. Idealisme Aestetis
f. Idealisme religius

B. REALISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN

1. Pengertian
Realisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi diluar
kesadaran ada sebagai suatu yang nyata dan penting untuk kita kenal dengan
memperggunakan intelegensi.

2. Pengaruh Realisme dalam Pendidikan


Menurut realisme kemampuan dasar dalam proses kependidikan yang dialami
lebih ditentukan perkembangannya oleh pendidikan atau lingkungan sekitar,
karena empiri, (pengalaman) pada hakikatnya yang membentuk manusia.

C. PRAGMATISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN

1. Pengertian
Pragmatisme pada pokoknya merupakan gerakan filsafat yang menjadi terkenal
selama satu abad terakhir. Ia adalah filsafat yang dengan kuat mencerminkan
sifat-sifat kehidupan Amerika.

Page 9
2. Pengaruh Pragmatisme dalam Pendidikan
Pendidikan dapat mengangkat tiap individu dengan pemilihan pengetahuan
tertentu, juga keterampilan-keterampilan yang ia sukai. Selanjutnya, sebagai
telah diikuti pendidikan, individu yang bersangkutan mampu mengadakan
penyesuaian diri (sosialisasi). Dengan penyesuaian diri ini dapat berperan
secara fungsional dalam masyarakat.

D. NATURALISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN

1. Pengertian
Naturalisme yaitu suatu aliran filsafat yang memandang bahwa kenyataan yang
sebenarnya adalah alam semesta yang lahiriah ini, artinya tidak ada alam lain
yang ada dibalik alam nyata ini.

2. Pengaruh Naturalisme dalam Pendidikan


Jadi aliran naturalisme tidak memandang perlu adanya pendidikan itu bagi
pengembangan bakat dan kemampuan anak. Aliran ini juga disebut negativisme,
karena berpendapat bahwa pendidik hanya wajib membicarakan pertumbuhan
anak didik dengan sendirinya saja, dan diserahkan saja selanjutnya pada alam.

E. HUMANISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN

1. Pengertian
Dalam filsafat humanisme adalah cara hidup yag berdasarkan pada kemampuan-
kemampuan manusia dan sumber-sumber masyarakat dan alam.

2. Nilai yang Dikandung Humanisme


Berkaitan dengan tema-tema antropo-filsafi tersebut, pada dasarnya aliran
humanisme ini memperkenalkan nilai dan martabat manusia yang dujunjung
tinggi antara lain:
 Nilai kebebasan
 Naturalisme
 Agama
 Sains

F. PENGARUH HUMANISME DALAM PENDIDIKAN

Pendidikan dalam paham humanisme dkatakan sebagai proses pertumbuhan dan


perkembangan sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan fisik dan
sosialnya, yang berlangsung sepanjang hidup manusia; di mana warisan sosial
sebagai bagian dari lingkungan sosialnya menjadi suatu alat yang digunakan untuk
perkembangan kemungkinan individu menjadi lebih baik, yang merujuk kepada
kesejahteraan manusia (Henderson 1964).

Page
10
BAB IV SUATU ANALISIS TENTANG PANDANGAN BEBERAPA ALIRAN FILSAFAT DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA.

A. Idealisme

Implikasi
Tujuannya antaralain adalah untuk membentuk manusia seutuhnya,
sedangkan bidang study menyacu kepada keahlian yang bersifat spesialisasi.
Sehingga dengan keahlian khusus tersebut para siswa akan dapat hidup layak
secara material di dalam masyarakat.

B. Realisme

Implikasi
Terlihat pada metode mengajar, yakni dengan memperkenalkan kepada
siswa inti-inti pengetahuan yang berada di dunia sekitarnya secara nyata, dengan
menunjukkan contoh-contoh melalui media pendidikan secara praktis.

C. Pragmatisme

Implikasi
Mengajar dengan menekankan pada keaktifan dan kreativitas anak. Metode
ini dilaksanakan di sekolah-sekolah di Indonesia, dengan menggunakan pendekatan
cara belajar siswa aktif (CBSA).

D. HUMANISME

Implikasi
Terlihat pada peranan guru yaitu sebagai fasilitator bagi siswa dalam belajar
dan ia memperlakukan siswanya secara manusiawi, hal ini berlaku di sekolah-
sekolah kita dewasa ini. Siswa diberikan kebebasan belajar atas bimbingan guru.

Page
11
BAB V ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Aliran-aliran filsafat yaitu:

a. Progressivisme
Pengertian dasar yang menjadi ciri dari aliran ini adalah progres, yang berarti maju.
Aliran ini lebih mengutamakan perhatiannya ke masa depan, kurang memperhatikan ke
masa lalu.

b. Essensialisme

Essensialisme mempunyai pandangan bahwa pendidikan sebagai pemeliharaan


kebudayaan. Aliran ini ingin kembali kepada kebudayaan lama, warisan sejarah yang telah
membuktikan kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia. Menurut essensialisme
pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal
peradaban umat manusia, kebudayaan yang mereka wariskan kepada kita hingga sekarang,
telah teuji oleh segala zaman.

c. Perenialisme

Perenialisme memandang bahwa pendidikan harus didasari nilai-nilai kultural masa


lampau (regresive road to culture) oleh karena kehidupan modern saat ini banyak
menimbulkan krisis dalam banyak bidang kehidupan.

d. Rekonstuksionisme

Aliran ini dalam satu prinsip sependapat dengan perenialisme, bahwa ada satu
kebutuhan amat mendesak untuk kejelasan dan kepastian bagi budaya zaman modern
sekarang, yang sekarang mengalami ketakutan, kebimbaangan dan kebingungan. Tetapi
aliran ini tidak sependapat dengan jalan dengan cara dan jalan pemecahan yang ditempuh
filsafat perenialisme.

Page
12
BAB VI PEMIKIRAN RADIKAL TENTANG PENDIDIKAN

Ivan Illich dan Paulo Freire menyerang gaya pendidikan yang tradisional. Menurut
Illich kita terlalu berlebih-lebihan memberikan penghargaan terhadap ijazah, pengakuan
hak tungal, ppendidikan dan sekolah, kecenderungan untuk menyamakan mengajar dan
belajar.

Demikian pula, sistem pendidikan didominasi oleh guru, serta merenggut harga diri
warga belajar. Ini terutama disebabkan, karena cara seorang guru menghadapi warga-
warga belajarnya, dapat meniadakan rasa aman kemerdekaan para warga belajarnya.

Illich menganjurkan untuk memecahkan masalah di atas dengan menghapus


sekolah, yaitu warga belajar agar mengadakan hubungan-hubungan baru dengan
lingkungan, dan memilih sendiri apa dan siaoa mereka yang ingin belajar dan ini, akan
menghilangkan hak tunggal yang dimiliki guru-guru.

Walaupun sekolah tidak dapat disalahkan sepenuhnya, tetapi menurut freire,


sekolah dipandang alat pertama mempertahankan kebudayaan tersebut. Sebabnya sekolah
tidak membangkitkan analisa kritis terhadap warga belajar.

Page
13
BAB VII FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

Sesungguhnya ketentuan formal atau yuridis-institusional di dalam Undang-undang


Dasar 1945, bahwa Pancasila negara Republik Indonesia itu diangkat dari realitas sosio-
budaya dan tata-nilai dasar masyarakat Indonesia. Justru karena nilai-nilai dasar ini telah
menjiwai dan merupakan perwujudan kepribadian bangsa, maka identitas substansial dan
intrinsik ditingkatkan dalam hidup kenegaraan (sebagai suatu sistem kenegaraan) secara
formal. Motivasi demikian bersumber atas keyakinan bahwa nilai pancasila adalah
keyakinan atau pandangan hidup bangsa yang benar, baik, dan unggul (Noor Syam
1986:346).

A. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT HIDUP BANGSA

Dengan demikian pada dasarnya masyarakat Indonesia telah melaksanakan


Pancasila, meskipun sifatnya masih merupakan kebudayaan. Nilai-nilai yang
terkandung di dalam pancasila tersebut sudah berabad lamanya mengakar pada
kehidupan bangsa Indonesia, karena itu Pancasila dijadikan sebagai filsafat hidup
manusia.

B. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT PENDIDIKAN NASIONAL

Pada gilirannya sistem pendidikan nasional ini sebagai sitem, bertumpu dan
dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup atau filosofi tertentu. Inilah dasar
pikiran atau rasional mengapa filsafat pendidikan pancasila merupakan tuntutan
nasional atau konsekuensi sitem kenegaraan Republik, Indonesia Pancasila.
Tegasnya sistem pendidikan nasional dan sistem filsafat pancasila adalah sub-
sistem dan negara Pancasila wajar tercermin dan dilaksanakan di dalam berbagai
sub-sistem kehidupan nasional bangsa kita secara keseluruhan (Noor Syam 1986:
351).

C. FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA DITINJAU DARI PANDANGAN ONTOLOGI,


EPISTEMOLOGI, DAN OXIOLOGI.

1. Ontologi
Tinjauan ontology tentang filsafat pendidikan Pancasila meliputi kelima sila secara
utuh.
2. Epistemologi
Epistemologi dapat dianggap sebagai norma dari ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan itu haruslah sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap
sila dari kelima sila Pancasila sebagai filsafat hidup.
3. Axiolog
Adalah cabang filsafat yang membahas nilai. Semua yang terkandung di dalam
pancasila dijadikan sebagai rujukan bagi pendidikan di Indonesia.

Page
14
BAB VIII FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

A. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Filsafat pendidikan Islam tidak lain adalah pelaksanaan pandangan filsafat dan
kaedah filsafat Islam dalam bidang pendidikan yang didasarkan pada ajaran Islam. (Al-
Syaibany 1979:21).

B. RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Ruang lingkup pemikiran filsafat tentang pendidikan Islam tidak hanya terbatas
pada metode, sistem dan evaluasi pendidikan, namun filsafat pendidikan islam
memberikan pandangan objektif yang mendasar tentang kebutuhan manusia terhadap
pendidikan.

C. SUMBER FILSAFAT KEPENDIDIKAN ISLAM

Sumber pokok filsafat kependidikan islam ialah Kitab Suci Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah.

D. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Inti pokok dari tujuan pendidikan islam itu tersimpul pada ketaatan manusia
kepada kekuasaan Allah yang mutlak itu mengandung makna menyerahkan diri secara
total kepadaNya.

E. METODE PENDIDIKAN ISLAM

Sistem metologis yang dinyatakan dalam Al-Quran bersifat multi approach yang
meliputi antara lain:

1. Pendekatan religius
2. Pendekatan yang memandang bahwa manusia adalah makhluk rasional
3. Pendekatan sosiokultural
4. Pendekatan scientific

F. PERMASALAHAN PENDIDIKAN ISLAM

Antara lain:

1. Permasalahan content

Page
15
2. Metode
3. Tujuan pendidikan

G. SISTEM PENDEKATAN PENDIDIKAN ISLAM

Sistem pendekaatan filsafat pendidikan Islam yang memberikan corak pandangan


dan pemikiran filosofis dalam mengkaji dan menganalisa permasalahan kependidikan.

Page
16
BAB 3
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN ISI BUKU
a. Pembahasan bab I tentang pengertian Filsafat
Menurut buku yang saya review pada buku Drs.H.Amsal Amri filsafat pendidikan
adalah penerapan suatau analisis filosofis terhadap pemecahan berbagai problema
pendidikan yang bersifat filosofis. Sedangkan Muhammad Anwar pada bukunya yang
berjudul Filsafat Pendidikan mengatakan Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang
ditempuh untuk memecahkan masalah. Sedangkan, pada pengertian ke dua, merupakan
kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah.

Maka berdasarkan kedua pendapat di atas, filsafat pendidikan adalah cara atau jalan
yang dutempuh untuk pemecahan masalah, terutama yang menyangkut masalah dalam
pendidikan.

b. Pembahasan bab II tentang hubungan filsafat dan pendidikan

Menurut buku yang saya review pada buku Drs.H.Amsal Amri, Hubungan antara
filsafat dan ilmu pendidikan tidak hnaya ke-insidental melainkan suatu keharusan. John
Dewer, seorang filosof Amerika, mengatakan bahwa filsafat itu adalah teori umum dari
pendidikan. Lebih dari itu, memang filsafat mengajukan beberapa perantanyaan-
pertanyaan dan menyelidiki faktor- faktor relita dan pengalaman yang banyak terdapat
dalam lapangan pendidikan. Sedangkan Muhammad Anwar pada bukunya yang berjudul
Filsafat Pendidikan mengatakan hubungan antara keduanya adalah saling melengkapi
antara satu terhadap yang lain.

Jadi jelaslah bahwa, hubungan antara filsafat dan pendidikan itu saling melengkapi
satu-sama lain.

c. Pembahasan bab III tentang aliran-aliran filsafat dan pengaruhnya dalam


pendidikan

Menurut Drs.H.Amsal Amri Pendidikan itu berlangsung ada kaitannya atau


dipengaruhi oleh beberapa faktor aliran filsafat. Aliran-aliran filsafat yang dimaksud anatra
lain:
1. Idealisme
2. Realisme
3. Pragmatisme
4. Naturalisme
5. Humanisme
Aliran-aliran ini juga disebutkan pengaruhnya bagi filsafat dan pendidikan dalam buku
Muhammad Anwar.

Page
17
d. Pembahasan bab IV suatu analisis tentang pandangan beberapa aliran dan
implikasinya terhadap pendidikan di Indonesia.

Menurut Drs.H.Amsal Amri terdapat empat aliran yang memiliki pandangan dan
implikasinya yang bebeda terhadap pendidikan di Indonesia yaitu, aliran idealis, realisme,
pragmatisme, dan humanisme.

Sedangkan pada buku karangan Muhammad Anwar tidak ada disebutkan ataupun di
jelaskan hal diatas.

e. Pembahasan bab V mengenai aliran-aliran pendidikan.

Terdapat empat aliran pendidikan yang dijabarkan pada buku karanagn


Drs.H.Amsal Amri,yaitu aliran progresivisme, essensialisme,perenialisme, dan
rekontruksionisme. Namun, pada buku Muhammads Anwar, tidak ada disebutkan
mengenai aliran-aliran pendidikan.

f. Pembahasan bab VI pemikiran radikal tentang pendidikan

Amsal Amri dalam bukunya Filsafat Pendidikan mengutip pendapat dari Ivan Illich
dan Paulo Freire yang menyerang gaya pendidikan yang tradisional. Menurut Illich kita
terlalu berlebih-lebihan memberikan penghargaan terhadap ijazah, pengakuan hak tungal,
pendidikan dan sekolah, kecenderungan untuk menyamakan mengajar dan belajar.

Sedangkan pada buku Muhammad Anwar, dia mengutip pendapat dari seorang ahli
Jean Jacques Rousseau (1712-1778), seorang ilsuf bangsa Prancis, yang mengemukakan
pendapat dalam bukunya yang berjudul Emile, bahwa semua dalam keadaan baik pada
waktu datang dari tangan Sang Pencipta, tetapi semua menjadi buruk di tangan manusia.

Dengan kata lain, kedua pandangan ini menentang adanya pendidikan karena
baginya pendidikan bukanlah hal yang perlu dilebih-lebihkan.

g. Pembahasan bab VII mengenai filsafat pendidikan Pancasila

Menurut Amsal Amri, Sesungguhnya ketentuan formal atau yuridis-institusional di


dalam Undang-undang Dasar 1945, bahwa Pancasila negara Republik Indonesia itu
diangkat dari realitas sosio-budaya dan tata-nilai dasar masyarakat Indonesia. Justru
karena nilai-nilai dasar ini telah menjiwai dan merupakan perwujudan kepribadian bangsa,
maka identitas substansial dan intrinsik ditingkatkan dalam hidup kenegaraan (sebagai
suatu sistem kenegaraan) secara formal. Motivasi demikian bersumber atas keyakinan
bahwa nilai pancasila adalah keyakinan atau pandangan hidup bangsa yang benar, baik,
dan unggul (Noor Syam 1986:346).
Sedangkan Muhammad Anwar pada bukunya, dituliskan Sebenarnya, bangsa Indonesia
telah menganut dan mengembangkan asas demokrasi dalam pendidikan sejak
diproklamasikannya kemerdekaan hingga masa pembangunan dan era reformasi sekarang

Page
18
ini. Selanjutnya dia juga menjelaskan tentang hak yang seharusnya diperoleh oleh pelajar,
dan juga dicantumkan beberapa undang-undang yang membahas hal tersebut.

h. Pembahasan bab VIII mengenai filsafat pendidikan Islam

Amsal Amri dalam bukunya mengutip, Filsafat pendidikan Islam tidak lain adalah
pelaksanaan pandangan filsafat dan kaedah filsafat Islam dalam bidang pendidikan yang
didasarkan pada ajaran Islam. (Al-Syaibany 1979:21).

Namun, didalam buku karangan Muhammad Anwar, tidak disebutkan mengenai filsafat
pendidikan Islam.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value) buku yang di review adalah cukup
menarik, karen cover depan buku telihat rapi dan menarik untuk dibaca.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,termasuk penggunaan font adalah
cukup bagus, karena penulisan rapi, font menggunakan font standar sehingga
mudah untuk dibaca.
3. Dari aspek isi bukunya, buku ini sangat bagus karena sesuai dengan judulnya
mengenai studi filsafat pendidikan. Buku ini membahas mengenai seluk beluk
filsafat pendidikan di Indonesia khususnya.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah baik karena menggunakan bahasa
Indonesia yang mudah dipahami.

Page
19
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Filsafat ialah cinta terhadap pengetahuan dan berusaha untuk mendapatkannya.


Pengetahuan bisa diperoleh salah satunya adalah melalui pendidikan. Oleh karena itu
filsafat dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Filsafat pendidikan sebagai ilmu, pada
mulanya merupakan cara pendekatan terhadap masalah pendidikan. Karena, memang
ilsafat pendidikan dalam perkembangannya lahir dari konsep ilmu pendidikan sebagai
ilmu pengetahuan yang normatif dan praktis. Disebut normatif karena mengacu kepada
nilai-nilai tertentu, sedangkan disebut praktis karena menunjukkan bagaimana pendidikan
itu harus dilaksanakan. Setelah melalui beberapa pertimbangan dengan dasar-dasar alasan
(asumsi dasar) yang telah teruji, maka lahirlah cabang ilmu pengetahuan baru yang disebut
ilsafat pendidikan.

B. REKOMENDASI

Buku karya Amsal Amri ini sangat dianjurkan bagi mahasiswa untuk menambah
pengetahuan dalam berfilsafat itu sendiri. Buku ini sangat dapat membantu mahasiswa
untuk menambah informasi juga, khususnya mengenai filsafat pendidikan. Yaitu hubungan
antara filsafat dan pendidikan itu sendiri sangat jelas dipaparkan di dalam buku ini.

Page
20
DAFTAR PUSTAKA

Amri,Amsal .2017. Studi Filsafat Pendidikan . Aceh: Gramedia.

Anwar,Muhammad . 2015 . Filsafat Pendidikan . Jakarta:Kencana.

Page
21

Anda mungkin juga menyukai