Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Karna atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN ini yang
berjudul ‘’Critical Book Report’’.kami berterima kasih kepada ibu dosen yang bersangkutan
yang sudah memberikan bimbingannya.
Kami sadar bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan oleh karena itu kami minta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kami dan kami juga mengharapkan kritik dan
saran dalam tugas ini agar di lain waktu kami bisa membuat tugas dengan lebih baik lagi.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga apa yang kami kerjakan bisa
bermanfaat bagi orang lain.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….…1
1.1LatarBelakang……………………………………………………………………………………………………………
….……1
1.2Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………………
……..2
1.3Manfaat………………………………………………………………………………………………………………………
……..2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2
2.1 Identitas
Buku…………………………………………………………………………………………………………………….2
2.2 Ringkasan isi
buku……………………………………………………………………………………………………………….3
2.3 Penilaian Terhadap
Buku………………………………………………………………………………………………….18
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………19
3.1
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………
.19
3.2
Saran………………………………………………………………………………………………………………………………
….20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….21
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna penciptaannya dari makhluk lain.
Dengan menggunakan panca indera, manusia berusaha memahami benda-benda konkrit.
Eksistensi alam semesta tempat manusia hidup yang selalu berubah dan penuh dengan
peristiwa-peristiwa penting bahkan dahsyat untuk dipikirkan dan direnungkan. Kadang-
kadang manusia tidak kuasa untuk menentang dan menolaknya, menyebabkan manusia itu
tertegun, termenung memikirkan segala hal yang terjadi di sekitar dirinya.
Manusia mengupayakan eksistensinya untuk hadir di alam dalam berpikir agar apa
yang dilihatnya dapat dipahami makna kehadiran sesuatu di luar dirinya. Berpikir adalah
hasil kerja pikiran. Pikiran manusia dalam proses-proses pikirannya selalu nampak
misterius dan menakjubkannya seperti alam semesta sendiri, sehingga manusia terdorong
memikirkannya secara mendalam.
Seperti halnya, proses berpikir dapat dilakukan manusia denga mengarahkan
pandangannya ke langit biru, maka nampak olehnya benda-benda angkasa mengambang
dan bersemayam di langit-langit.
Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara pendekatan
yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahakan problematika pendidikan
dan menyusun teori-teori pendidikannya, di samping menggunakan metode-metode ilmiah
lainnya. Denga kata lain, teori-teori dan pandangan-pandangan filsafat pendidikan yang
dikembangkan oleh seorang filosof tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh
pandangan dan aliran filsafat yag dianutnya.
1.2Tujuan
1.Mengkritik 2 buku untuk menambah ilmu dalam Filsafat Pendidikan
2.Untuk menambah wawasan tentang Filsafat Pendidikan khususnya Filsafat Pendidikan
Pancasila
3.Untuk mempelajari Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia
1.3 Manfaat
1.Memperbaiki diri menggunakan teori-teori Filsafat Pendidikan Pancasila
2.Mengetahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari Filsafat Pendidikan Pancasila dapat
menjadi acuan untuk membangun bangsa Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 IDENTITAS BUKU
Buku Pertama (Buku Utama)
1.Judul buku :Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Dr.Edward Purba,MA
3.Pengarang :Prof.Dr.Yusnadi,MS
4. Penerbit : UNIMED PRESS
5. Tahun terbit : 2013
6. Kota Terbit :MEDAN
7. ISBN :978-602-7938-38-0
Sumber:FILSAFAT PENDIDIKAN
FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
A. Manusia dan Filsafat
Manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna penciptaannya dari makhluk lain.
Dengan menggunakan panca indera, manusia berusaha memahami benda-benda konkrit.
Eksistensi alam semesta tempat manusia hidup yang selalu berubah dan penuh dengan
peristiwa-peristiwa penting bahkan dahsyat untuk dipikirkan dan direnungkan. Kadang-
kadang manusia tidak kuasa untuk menentang dan menolaknya, menyebabkan manusia itu
tertegun, termenung memikirkan segala hal yang terjadi di sekitar dirinya.
Manusia mengupayakan eksistensinya untuk hadir di alam dalam berpikir agar apa
yang dilihatnya dapat dipahami makna kehadiran sesuatu di luar dirinya. Berpikir adalah
hasil kerja pikiran. Pikiran manusia dalam proses-proses pikirannya selalu nampak
misterius dan menakjubkannya seperti alam semesta sendiri, sehingga manusia terdorong
memikirkannya secara mendalam.
Seperti halnya, proses berpikir dapat dilakukan manusia denga mengarahkan
pandangannya ke langit biru, maka nampak olehnya benda-benda angkasa mengambang
dan bersemayam di langit-langit.
Dengan menangkap kesan indera lalu dipadukan dengan analisis radio manusia
mulai sadar bahwa pengertiannya melalui kesan indera itu belum memuaskan. Manusia
berpikir dan berpikir sepanjang masa dan sepanjang jaman tentang hakikat dirinya dan
alam semesta. Masing-masing dunia ini memerlukan pendekatan yang berbeda-beda sebab
wujud dan sifat realitas yang akan ditafsirkan berbeda secara mendasar dan kualitatif.
Filsafat sebagai ilmu yang berusaha untuk memahami semua hal yang timbul di
dalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia. Sebelum ada ilmu, filsafat merupakan
lapangan utama pemikiran dan penyelidikan manusia. Filsafat mendahului ilmu
pengetahuan. Demikian pula kesimpulan-kesimpulan filsafat yang bersifat hakiki,
menyebabkan kedudukan filsafat dianggap lebih tinggi daripada ilmu pengetahuan. Karena
itulah filsafat dipandang sebagai induk ilmu pengetahuan atau yang melahirkan ilmu
pengetahuan. Bahkan karena kedudukannya yang tinggi itu, filsafat disebut ratu ilmu
pengetahuan (Queen Knowledge).
B. Filsafat dan Teori Pendidikan
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, secara lebih rinci dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahakan problematika pendidikan dan
menyusun teori-teori pendidikannya, di samping menggunakan metode-metode ilmiah
lainnya. Denga kata lain, teori-teori dan pandangan-pandangan filsafat pendidikan yang
dikembangkan oleh seorang filosof tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh
pandangan dan aliran filsafat yag dianutnya.
2. Filsafat, juga berfungsi memberika arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan
oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menuntut pandangan dan aliran filsafat tertentu,
mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. Disinilah letak fungsi filsafat dan filsafat
pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga
merevisi teori pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dalam kebutuhan, tujuan, dan
pandangan hidup masyarakat.
3. Filsafat, termasukjuga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan
atau pedagogik.
C. Hubungan Antara Filsafat, Manusia Dan Pendidikan
1. Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan
Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, asal, atau pokok.
Karena filsafatlah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia di bidang
pemikiran untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu dasarnya
dari filsafat, dengan rincian antara lain :
1.Kelemahan Buku.
Buku Filsafat Pendidikan dari Edward Purba memiliki cover buku yang berwarna
cerah tetapi sederhana,yang membuat rasa ingin tahu pembaca buku tertarik untuk
melihat dan membacanya,Sedangkan Buku dari Prof.Dr.H.Jalaluddin memiliki cover buku
yang berwarna kusam yang membuat daya tarik pembaca yang baru pertama melihatnya
Buku dari Prof.Dr.H.Jalaluddin mengurangi minat orang yang pertama melihat bukunya.
Buku dari Edward Purba sedikit member latihan di akhir pembahasan sehingga
sedikit sulit untuk memahami isi nya jika tidak ada Dosen Pembimbing,Buku dari
Jalaluddin memberi banyak latihan sehingga membuat pembacanya lebih mengerti dari
tiap-tiap materi yang diberikan.
2.Kelebihan Buku.
Buku Edward Purba sangat detail dan banyak memberikan contoh-contoh dari materi
yang di bahas ,misalnya di awal materi Buku Edward Purba member Standar
Kompetensi,Kompetensi dasar ,dan indikator,agar mahasiswa tau inti dari materi yang di
jelaskan.
Buku Edward Purba tidak terlalu menonjolkan ilmu Filsafat dalam materi yang
terlalu keagamaan,Sedangkan buku dari Jalaluddin terlalu menonjolkan keagamaan dari
agama tertentu dari sebagian besar materi yang ia berikan,hal ini akan menimbulkan rasa
dari pembaca yang berbeda agama malas untuk lanjut membacanya,Karena Terkadang
sebagian orang tidak suka untuk mempelajari apa yang diajarkan agama lain.
3.Perbedaan kedua Buku.
Buku filsafat dari Edward Purba mempunyai tampilan yang lebih menarik,yang membuat
rasa penasaran dari calon pembaca.
Kedua buku memberi materi yang mudah untuk dipahami pembacanya,akan tetapi buku
Jalaluddin lebih banyak memberikan latihan –latihan daripada buku Edward Purba,akan
tetapi Buku dari Edward Purba memberi materi dengan sangat detail dan banyak contoh-
contoh materi yang membuat pembaca lebih mudah untuk memahaminya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Bahwa filsafat pendidikan adalah aktivittas pemikiran teratur yang menjadikan
filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan,
mengharmoniskan, dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Filsafat
pendidikan mempunyai tiga cabang utama yaitu ontologi, espistomologi, dan aksiologi.
Filsafat penddikan memiliki ruang lingkup maupun tujuannya. Praktek pelaksanaan
pendidikan harus berlandaskan nilai dan budaya jangan mengarah pada terbentuknya
pengelompokkan praktek hidup dan kehidupan masyarakat. Kedudukan filsafat pendidikan
dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian fondasi-fondasi pendidikan dan
filsafat pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu sistem
pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha –
usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem
pendidikan.
Saran.
Menurut kelompok kami , kelompok (10) cover buku sangatlah penting untuk
menarik minat calon pembaca,ketika calon pembaca kurang suka membaca buku ,
hal utama yang dilihat pembaca yang malas adalah tampilan buku.Karna akan
percuma jika isi buku itu sangat lengkap tapi daya tarik untuk menimbulkan minat
pembaca untuk membaca buku tersebut kurang ,pembaca yang malas tidak akan
membaca buku yang tampilannya kurang bagus , dan lebih memilih membaca buku
dengan tampilan bagus walaupun isi dari buku tersebut kurang lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
1. Purba, Edward dan Yusnadi. 2015. Filsafat Pendidikan. Medan : Unimed Press.
2. Jalaluddin dan Abdullah Idi. 2014. Filsafat Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.