Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 6 PROFESI KEPENDIDIKAN

Dosen pengampu: Dr. Yasaratodu Wau, M.Pd

Lola Vitaloka S
Mika jun fera br limbong
Maya Tanjung
NovaRomadiyah Padang
Pengertian Supervisi
• Secara Etimologis, Supervisi berasal dari bahasa inggris
yaitu supervision yang berarti pengawasan dibidang
pendidikan.
• Secara Morfologis, Supervisi berasal dari dua kata yaitu
super dan visi. Super berarti atas, sedangkan visi berarti
lihat, titik, dan awasi.
• Supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada
seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan
kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik.(depdiknas 1994)
A. Pentingnya Supervisi
Pendidikan
•ada dua hal yang mendasari pentingnya supervisi
dalam proses pendidikan:
1.Perkembangan kurikulum merupakan gejala
kemajuan pendidikan.
2.Pengembangan personel, pegawai atau karyawan
senantiasa merupakan upaya yang terus-menerus
dalam suatu organisasi.
Tujuan Supervisi
Pendidikan
• Membantu Guru agar dapat lebih mengerti/menyadari tujuan-tujuan pendidikan
• Membantu Guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan masalah
yang dihadapi
• Untuk melaksnakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka
meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional.
• Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta
mengembangkan kemampuan
• Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
• Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri
dengan tugasnya
• Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan merencanakan
tindakan-tindakan perbaikannya.
• Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar.
Fungsi Supervisi
Pendidikan
1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
3. Memperluas pengalaman guru
4. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif
5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus
6. Menganalisis situasi belajar mengajar
7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota
8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan
pendidikan
Hal-hal yang diamati pengawas
sekolah
• Bidang Akademik
• Bidang Kesiswaan
• Bidang Personalia
• Bidang Keuangan
• Bidang Sarana dan Prasarana
• Bidang Hubungan Masyarakat
B. Prinsip-prinsip
Pendidikan
Ada lima prinsip pendidikan nasional :
1.Prinsip demokratis berlandaskan HAM
2.Prinsip proses pembudayaan dan pemberdayaan sepanjang hayat
3.Prinsip sistematik, terbuka, multi makna dan legalitas
4.Prinsip ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani
5.Prinsip memberdayakan masyarakat.
• Macam-macam Prinsip Pendidikan :
1.Prinsip Motivasi (Motivation)
Motivasi diperlukan bagi para pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah
kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.
2.Prinsip Persepsi
Seseorang guru akan dapat memahami murid-muridnya lebih baik bila ia peka
terhadap
bagaimana cara seseorang melihat suatu situasi tertentu.
3.Prinsip Tujuan
Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para pelajar pada saat
proses belajar terjadi.
4.Prinsip Perbedaan Individual
Proses pengajaran sebaiknya memperhatikan perbedaan indiviadual dalam kelas
sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setinggi-
tingginya.
Lanjutan ...
1. Prinsip Belajar Kognitif
Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan
masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk
perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi merupakan aktivitas
mental yang berkaitan dengan proses belajar kognitif.
2. Prinsip Belajar Afektif
Proses belajar afektif meliputi dasar yang asli untuk dan merupakan bentuk dari
sikap, emosi dorongan, minat dan sikap individu.
3. Prinsip Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu
mengendalikan aktivitas ragawinya.
4. Prinsip Evaluasi
Evaluasi mencakup kesadaran individu mengenai penampilan, motivasi belajar
dan kesiapan untuk belajar.
TIPE-TIPE SUPERVISI
• Tipe otoriter
• Tipe Laisses Faire
• Tipe Coersive
• Tipe Training dan Guidance
• Tipe Demokratis
C. Pendekatan dan Teknik Supervisi
Pendidikan
(1)pendekatan humanistic
(2)pendekatan kompetensi
(3)pendekatan klinis dan
(4)pendekatan professional.
1. Pendekatan
humanistik
Pendekatan humanistik timbul dari keyakinan bahwa
guru tidak dapat diperlakukan sebagai sebagai alat
semata- mata untuk meningkatkan kualitas belajar
mengajar
Tahap supervisi dalam pendekatan
humanistic
1.Pembicaraan awal
2.Observasi
3.Analisis dan interpretasi
4.Pembicaraan akhir
5.laporan
2. Pendekatan
kompetensi
Pendekatan ini mempunyai makna bahwa guru harus mempunyai kompetensi tertentu
untuk melaksanakan tugasnya. Pendekatan kompetensi di dasarkan atas asumsi bahwa
tujuan supervisi adalah membentuk kompetensi minimal yang harus dikuasai guru.
Guru tidak memenuhi kompetensi itu dianggap tidak akan produktif
Teknik supervisi yang menggunakan
pendekatan kompetensi adalah sebagai
berikut
1.Menetapkan kriteria unjuk kerja yang dikendaki
:2.Pengetahuan ini dipakai untuk menentukan target supervisi yang akan datang.
3.Menetapkan target unjuk kerja
4.Menentukan aktifitas unjuk kerja
5.Memonitor kegiatan untuk mengetahui unjuk kerja
6.Melakukan penilaian terhadap hasil monitoring
7.Pembicaraan akhir
3. Pendekatan
Klinis
Asumsi dasar pendekatan ini adalah proses belajar guru untuk berkembang dalam
jabatannya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar yang dilakukan guru tersebut.
Belajar bersifat individual
4. Pendekatan
Profesional
Asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa karena tugas utama profesi guru itu adalah
mengajar maka sasaran supervisi juga harus mengarahkan pada hal – hal yang
menyangkut tugas mengajar itu, dan bukan tugas guru yang bersifat administratif.
D. Supervisi
klinis
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus
yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang intesif terhadap
penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran
tujuan supervisi
klinis
龠 Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
kualitas proses pembelajaran.
龠 Membantu guru untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.
龠 Membantu guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang muncul
dalam proses pembelajaran
龠 Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan maslah yang ditemukan
dalam proses pembelajaran
龠 Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif dalam mengembangkan diri
secara berkelanjutan.
Alasan supervisi klinis
diperlukan
• Tidak ada balikan dari orang yang kompeten sejauh mana praktik profesional telah
memenuhi standar kompetensi dan kode etik
• Ketinggalan iptek dalam proses pembelajaran
• Kehilangan identitas profesi
• Kejenuhan profesional (bornout)
• Pelanggaran kode etik yang akut
• Mengulang kekeliruan secara masif
• Erosi pengetahuan yang sudah didapat dari pendidikan prajabatan (PT)
• Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layanan sebagaimana mestinya
• Rendahnya apresiasi dan kepercayaan masyarakat dan pemberi pekerjaan
karakteristik supervisi
klinis
1. Perbaikan dalam pembelajaran mengharuskan guru mempelajari keterampilan
intelektual dan bertingkah laku berdasarkan keterampilan tersebut
2. Fungsi utama supervisor adalah menginformasikan beberapa keterampilan
3. Fokus supervisi klinis meliputi
prinsip-prinsip dalam supervisi
klinis
龠 Hubungan antara supervisor dengan guru, kepala sekolah dengan guru, guru
dengan mahasiswa PPL adalah mitra kerja yang bersahabat dan penuh tanggung jawab.
龠 Diskusi atau pengkajian balikan bersifat demokratis dan didasarkan pada data hasil
pengamatan.
龠 Bersifat interaktif, terbuka, obyektif dan tidak bersifat menyalahkan.
龠 Pelaksanaan keputusan ditetapkan atas kesepakatan bersama.
龠 Hasil tidak untuk disebarluaskan
龠 Sasaran supervisi terpusat pada kebutuhan dan aspirasi guru, dan tetap berada di
ruang lingkup pembelajaran.
龠 Prosedur pelaksanaan berupa siklus, mulai dari tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan (pengamatan) dan tahap siklus balikan.
prosedur supervisi
klinis
龠 Tahap perencanaan awal
龠 Tahap pelaksanaan observasi
龠 Tahap akhir (diskusi balikan)
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai