Anda di halaman 1dari 15

SUPERVISI PENDIDIKAN

PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SD SEMESTER 3

Dosen Pengampu : bpk. Bambang Ariyanto S.Pd., M.Pd


Disusun Oleh:
DELLA FATMA HIDAYAT (2286206004)
DENIS CANDRA NURBAITI (2286206006)
DHEA CAHYA NINGRUM (2286206007)
WINDA ASWITA (2286206077)
PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Sejatinya, istilah pendidikan sudah tidak asing lagi diperkenalkan dalam dunia pendidikan.
Kemudian istilah supervisi adalah sebuah kegiatan yang mengacu kepada sebuah perbaikan
dalam sebuah institusi. Banyak para pegawai yang berkecimpung dalam sebuah institusi merasa
ketakutan ketika mendengar bahwa institusi yang bersangkutan akan dikunjungi oleh supervisor.
Anggapan masyarakat institusi supervisor adalah yang diperintahkan oleh atasannya untuk
membentak dan memarahi para pegawai-pegawai yang sedang aktif di institusi.
Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat kinerja
personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja yang
tidakmasksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat
diambil sebuah kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang
diberikan oleh supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat berjalan denganefektif.
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI

• Prinsip Fundamental/ dasar (Foundamental/ basic principle)


• Prinsip Praktis
• Prinsip negatif merupakan pedoman yang tidak boleh dilakukan oleh seorang supervisorr dalam
pelaksanakan supervisi.
TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Semua kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan dan selalu mengarah kepada tujuanyang
ingin dicapai tersebut. Pendidikan merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia yang
memiliki tujuan yang ingin dicapai dari proses pelaksanaanya. Merumuskan tujuan supervisi
pendidikan harus dapat membantu mencari dan menentukan kegiatan-kegiatan supervisi yang
lebih efektif.
• Membantu guru agar dapat lebih mengerti/ menyadari tujuan-tujuan
pendidikan di sekolah,dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan
TUJUAN pendidikan itu.
• Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan
dan masalah-masalahyang dihadapi siswannya supaya dapat membantu
SUPERVISI siswanya itu lebih baik lagi.
• Untuk melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang
PENDIDIKAN demokratis dalam rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional
di sekolah, dan hubungan antara staf yang kooperatif untuk
bersana-sama meningkatkan kemampuan masing-masing.
ADALAH: • Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan
serta mengembang- kan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan
tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuannya.
• Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan
kelas.
• Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat
menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan
kemampuannya secara maksimal.
• Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan
merencanakan tindakan-tindakan perbaikannya.
• Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau
tidak wajar baiktuntutan itu datangnya ddari dalam (sekolah) maupun
dari luar (masyarakat).
FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN

Menurut Swearingen terdapat 8 fungsi supervisi sebagai berikut:

• Mengkoordinasi semua usaha sekolah.


• Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.
• Memperluas pengalaman guru.
• Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif.
• Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus.
• Menganalisis situuasi belajar mengajar.
• Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf supervisi
• Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan
pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
TIPE SUPERVISI PENDIDIKAN

• Otokratis: supervisor penentu segalanya.


• Demokratis: mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gotong royongsecara
kekeluargaan.
• Pseudo/ Quasai demokratis (demokratis semu). Dalam praktiknya sering terdapat seorang
supervisor yang berbuat seolah-olah demokratis, seperti mengadakan rapat untuk
memusyawarahkan sesuatu permasalahan tetapi dalam rapat tersebut supervisor berusaha
memaksakan rencanannya/ keinginannya untuk dituruti bawahannya dengan cara/ muslihat
yang halus dan licin.
• Manipulasi diplomatis: mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa yang
dikehendaki supervisor dengan cara muslihat.
• Laissez-faire: memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk
melakukan apa yang dianggap mereka baik.
JENIS-JENIS SUPERVISI

• Supervisi umum dan supervisi pengajaran.


• Supervisi klinis
ALAT-ALAT BANTU SUPERVISI PENDIDIKAN

• Perpustakaan profesional dan perpustakaan sekolah


• Buku Kurikulum/ rencana pelajaran dan buku pegangan guru
• Bulletin pendidikan dan bulletin sekolah
• Penasehat asli dan resource person
OBJEK SUPERVISI PENDIDIKAN

• Pembinaan kurikulum
• Perbaikan proses pembelajaran
• Pengembangan Staff
• Pemeliharaan dan perawatan moral serta semangat kerja guru-guru
LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI

• Pertemuan pendahuluan
• Perencanaan oleh guru dan supervisor
• Pelaksanaan latihan mengajar dan observasi
• Mengadakan analisis data
• Diskusi memberikan umpan balik
MANFAAT SUPERVISI
PENDIDIKAN

• Mampu menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan


• Menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan[13]
• Mampu memberikan keterangan tentang apa yang perlu dibenahi terlebih dahulu (yang
diprioritaskan)
• Mampu mengetahui petugas-petugas, seperti guru-guru, kepala sekolah,
pegawai tata usaha,dan penjaga sekolah yang perlu di tatar
• Mampu mengetahui petugas yang perlu diganti
• Mampu mengetahui buku-buku yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran
• Mampu mengetahui kelemahan kurikulum
• Mampu meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan
• Mampu mempertahankan sesuatu yang sudah baik.
PERAN SUPERVISI DALAM EVALUASI
PROGRAM PENDIDIKAN

Sesuai dengan fungsi evaluasi, proses supervisi meliputi penelitian, penilaian perbaikan dan
peningkatan atas upaya pendidikan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi akan menunjukkan efektif
atau efisiensinya suatu program pendidikan.
Tujuan pendidikan beserta kebijakan-kebijakan penyertanya merupakan acuan dari prosesevaluasi
yang dilaksanakan. Dalam hal ini, kegiatan supervisi akan melakukan pengamatanterhadap
aktiivitas yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan serta dikomparasikan dengan tujuanyang
telah ditetapkan.
Ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh oleh supervisor dalam melaksanakanproses
evaluasi, yaitu:

• Komprehensif, evalusi harus dilakukan secara menyeluruh.


• Kooperatif, untuk mendapatkan informasi yang lengkap diperlukan kerja sama antara subjek
evaluasi dan objek evaluasi.
• Kontinyu dan relevan dengan kurikulum.
• Objektif, tidak terpengaruh dengan hal-hal yang bisa mengakaburkan pengukuran dan penilaian.
• Humanis, supervisor harus memperlakukan subjek yang diteliti secara manusiawai, menghargai
subjek sebagai individu.
• Aman, proses evaluasi yang dilakukan hendaknya menjaga privasi individu.

Anda mungkin juga menyukai