AYU FERATYWI
PO714241181009
PRODI D.IV/A Tk.II
JURUSAN FISIOTERAPI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Pengetahuan Menurut Aliran Pragmatisme” ini dengan baik tepat pada
waktunya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada awal kelahiran filsafat apa yang disebut filsafat itu sesungguhnya
mencakup seluruh ilmu pengetahuan. Kemudian, filsafat itu berkembang
sedemikian rupa menjadi semakin rasional dan sistematis. Seiring dengan
perkembangan itu, wilayah pengetahuan manusia semakin luas dan bertambah
banyak, tetapi juga semakin mengkhusus. Lalu lahirlah berbagai disiplin ilmu
pengetahuan yang satu per satu memisahkan diri dari filsafat.
Salah satu cabang dari filsafat yang berkaitan dengan teori
pengetahuan adalah epistimologi. Istilah epistimologi berasal dari bahasa Yunani,
yang terdiri dari dua kata, yaitu episme (pengetahuan) dan logos (kata, pemikiran,
percakapan, atau ilmu). Jadi epistemology berarti kata, pikiran,percakapan
tentang pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
Berangkat dari teori epistimologi tersebut, muncul tokoh -tokoh
filsafat yang berbicara ilmu pengetahuan, salah satunya adalah John Dewey.
Pemikiran epistimologi pragmatisme John Dewey banyak mengilhami dalam
dunia pendidikan. Pragmatisme Dewey merupakan sintensis pemikiran- pemikiran
Charles S. Pierce dan William James. Dewey mencapai popularitasnya di bidang
logika, etika epistemologi, filsafat politik, dan pendidikan.
Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep
pengetahuan menurut aliran pragmatisme.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud pengetahuan menurut aliran pragmatisme?
2. Bagaimana sejarah pengetahuan menurut aliran pragmatisme?
3. Siapa tokoh aliran pragmatisme?
4. Bagaimana pendapat tokoh-tokoh aliran pragmatisme?
C. TUJUAN
1. Dapat memahami dan mengetahui definsi pengetahuan menurut aliran
pragmatisme.
2. Dapat mengetahui sejarah pengetahuan menurut aliran pragmatisme.
3. Dapat mengetahui tokoh alirah pragmatisme.
4. Dapat memahami pendapat tokoh-tokoh aliran pragmatisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Pragmatisme dapat dikatakan sebagai teori kebenaran yang mendasarkan
diri kepada kriteria tentang fungsi atau tidaknya suatu pernyataan dalam lingkup
ruang dan waktu tertentu. Pragmatisme berusaha menguji kebenaran ide-ide
melalui konsekuensi-konsekuensi daripada praktik atau pelaksanaanya. Artinya,
ide-ide itu belum dikatakan benar atau salah sebelum diuji.
B. SARAN
Diharapkan makalah ini dapat membatu dan menjadi literatur dalam
menambah ilmu pengetahuan kita mengenai konsep pengetahuan menurut aliran
pragmatisme dalam filsafat logika.
DAFTAR PUSTAKA