Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR VERTEBRA

Tanggal 03 - 09 JANUARI 2021

Oleh

Nanda Media Caesaria, S.Kep

NIM. 2130913320043

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR VERTEBRA

Oleh

Nanda Media Caesaria, S.Kep

NIM. 2130913320043

Banjarbaru, Tanggal 03 - 09 JANUARI 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase KDP Clinikal Teacher,

Agianto, Ns., M.N.S., Ph.D Rahima Fitri Hakim, S.Kep.,Ners


NIP. 198208182008121003 NIP. 19870321 201101 2 002
TUMOR VERTEBRA

Pengertian Ada dua jenis utama dari tumor yang dapat mempengaruhi
Tumor adalah kumpulan sel sumsum tulang belakang:
abnormal yang terbentuk oleh 1. Tumor intramedulla menyerang sel-sel di dalam sumsum
sel-sel yang tumbuh terus tulang belakang itu sendiri, seperti astrocytomas atau
menerus, tidak terbatas, tidak ependymomas.
terkoordinasi dengan jaringan 2. Tumor extramedullary berkembang dalam jaringan
di sekitarnya serta tidak pendukung sel di sekitar sumsum tulang belakang
berguna bagi tubuh (Dhia,
2014)
Etiologi
Tumor tulang belakang adalah  Perubahan postur tubuh biasanya karena trauma primer dan
tumor yang muncul di tulang sekunder.
belakang atau jaringan Trauma primer seperti : Trauma secara spontan, contohnya
sekitarnya, misalnya saraf kecelakaan.
tulang belakang dan sumsum Trauma sekunder seperti : Adanya penyakit HNP,
tulang belakang osteoporosis, spondilitis, stenosis spinal,
spondilitis,osteoartritis.
 Ketidak stabilan ligamen lumbosacral dan kelemahan otot.
 Prosedur degenerasi pada pasien lansia.
 Penggunaan hak sepatu yang terlalu tinggi.
 Kegemukan.
 Mengangkat beban dengan cara yang salah.
 Keseleo.
 Terlalu lama pada getaran.
 Gaya berjalan.
 Merokok.
 Duduk terlalu lama.
 Kurang latihan (oleh raga).
 Depresi /stress
 Olahraga (golp,tennis,sepak bola)

Tanda dan gejala

Tanda-tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh tumor tulang belakang tergantung pada lokasi dan
jenisnya, terutama ketika tumor semakin berkembang dan mempengaruhi tulang belakang, di sekitar
saraf atau pembuluh darah. Tanda dan gejala tumor yang mempengaruhi sumsum tulang belakang
dapat mencakup:
1. Sakit punggung, kadang-kadang menjalar ke bagian tubuh lain.
2. Mati rasa, terutama di lengan atau kaki
3. Kesulitan berjalan, kadang-kadang menyebabkan seseorang mudah jatuh.
4. Penurunan sensitivitas terhadap rasa sakit, panas dan dingin
5. Hilangnya fungsi usus atau kandung kemih
6. Kelemahan pada otot dengan tingkat keparahan yang bervariasi mengikuti
jenis saraf atau bagian dari sumsum tulang belakang tertekan oleh tumor.
Pemeriksaan penunjang
Komplikasi
1. Sinar X vertebra ; mungkin
memperlihatkan adanya fraktur, dislokasi, 1. Kemampuan kulit untuk merasakan tekanan,
infeksi, rasa dingin atau panas yang terhalang akibat
osteoartritis atau scoliosis. kondisi ini membuat penderita rentan
2. Computed tomografhy ( CT ) : berguna mengalami luka atau nyeri pada area kulit
untuk mengetahui penyakit yang mengalami tekanan berlebihan dan
yangmendasari seperti adanya lesi terkena panas atau dingin.
jaringan lunak tersembunyi disekitar 2. Pembuangan urine dari kandung kemih sulit
kolumna vertebralis dan masalah diskus untuk dikendalikan akibat sel saraf yang
intervertebralis bertugas sebagai pembawa pesan telah
3. Ultrasonography : dapat membantu mengalami
mendiagnosa penyempitan kanalis cedera. Kondisi ini dapat memicu infeksi
spinalis. saluran kemih, ginjal, dan kencing batu.
4. Magneting resonance imaging ( MRI ) : Proses rehabilitasi akan membantu penderita
memungkinkan visualisasi sifat dan untuk
lokasi patologi tulang belakang. belajar bagaimana mengendalikan kandung
5. Meilogram dan discogram : untuk kemih pasca cedera.
mengetahui diskus yang mengalami 3. Berkurangnya kendali tubuh untuk proses
degenerasi atau protrusi diskus. pembuangan air besar yang
6. Venogram efidural : Digunakan untuk turut berubah.
mengkaji penyakit diskus lumbalis 4. Naiknya tekanan darah atau sebaliknya,
dengan memperlihatkan adanya menurun saat bangkit dari posisi duduk,
pergeseran vena efidural. hingga pembengkakan pada tungkai yang
7. Elektromiogram (EMG) : digunakan dapat memicu
untuk mengevaluasi penyakit serabut penggumpalan darah, seperti penyakit
syaraf tulang belakang ( Radikulopati ) trombosis vena dalam (dee vein thrombosis).
5. Kejang otot atau kekencangan otot yang tidak
terkontrol (spastisitas), atau sebaliknya, otot
yang lemas akibat berkurangnya kekuatan
Penatalaksanaan (flasiditas).
6. Gangguan pernapasan sebagai akibat dari
Penatalaksanaan untuk sebagian besar tumor pengaruh cedera saraf tulang belakang pada
baik intramedular maupun ekstramedular otot perut dan dada.
adalah dengan pembedahan. Tujuannya 7. Penurunan berat badan dan degenerasi otot
adalah untuk menghilangkan tumor secara dapat membatasi gerakan tubuh yang
total dengan menyelamatkan fungsi kemudian berisiko pada kondisi obesitas,
neurologis secara maksimal. diabetes, dan penyakit yang berhubungan
Terapi yang dapat dilakukan dengan organ jantung (kardiovaskular).
1. Pembedahan 8. Nyeri otot, sendi atau saraf pada otot yang
2. Terapi radiasi terlalu sering digunakan pada penderita cedera
3. Kemoterapi saraf tulang belakang tidak lengkap.
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Identitas pasien Diagnosa Keperawatan (Nanda, 2018)
2. Riwayat kesehatan 1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
a. Keluhan Utama 2) Hambatan mobilitas fisik (00085)
b. Riwayat penyakit sekarang
c. Riwayat kesehatan dimasa lalu
d. Riwayat penyakit keluarga
3. Pemeriksaan fisik: Head to toe
4. Pemeriksaan kebutuhan Fisik dan Psikososial
5. Pemeriksaan penunjang

Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera


biologis
Kriteria Hasil : Hambatan mobilitas fisik (00085)
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, Ambulasi (0200)
mampu menggunakan teknik non farmakologi kriteria hasil :
untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) a. Dapat menopang berat badan
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan b. Dapat berjalan dengan langkah yang
Menggunakan manajement nyeri Mampu efektif
mengendalikan nyeri (skala, intensitas, frekuensi,
c. Dapat berjalan dengan pelan
dan tanda nyeri)
3. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Terapi latihan ambulasi (0221)
Paint Management 1. Dorong untuk duduk ditempat tidur,
1. Lakukan pengkajian secara komperhensif disamping tempat tidur, atau dikursi,
2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan sebagaimana yang dapat ditoleransi pasien
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik 2. Konsultasikan pada ahli terapi fisik
4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau mengenai rencana ambulasi, sesuai
5. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
kebutuhan
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri dimasa
lampau 3. Bantu pasien untuk berpindah sesuai
kebutuhan
POHON MASALAH
DAFTAR PUSTAKA

Black, J. M., & Hwaks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba
Medika.

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Media Action.

Prabowo, E., & Pranata, A. E. (2014). Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002

Ruth F. Craven, EdD, RN, Fundamentals Of Nursing, Edisi II, Lippincot, Philadelphia, 2000

Anda mungkin juga menyukai