Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

CEPHAL HEMATOMA

Tanggal 17- 22 Januari 2022

Oleh
Nur Akbar Adi Saputro, S.Kep
NIM. 2130913310026

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWTAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
CEPHAL HEMATOMA

Oleh

Nur Akbar Adi Saputro, S.Kep


NIM. 2130913310026

Banjarbaru, Januari 2022


Mengetahui,

Clinical Teacher Clinical Intructure

Windy Yuliana B., Ns., M. Biomed Rosyida Rahma S.Kep., Ners


NIP. 1990 2014 1 152 NRTK 90.011.217
CEPHAL HEMATOMA

Pengertian Manifestasi Klinis


Cephal hematoma adalah pembengkakan pada daerah kepala yang • Kepala tampak bengkak dan berwarna merah
disebabkan karena adanya penumpukan darah akibat pendarahan pada • Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan tidak
subperiostinum. melampaui tulang tengkorak
(Vivian nanny lia dewi, 2010) • Pada perabaan terasa mula-mula keras kemudian menjadi lunak
• Benjolan tampak jelas ±6 sampai 8 setelah lahir
• Benjolan membesar pada hari kedua atau ketiga
Patofisiologi • Benjolan akan menghilangdalam beberapa minggu
Cephal hematoma terjadi akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi
(Vivian nanny lia dewi, 2011)
tulang kepala ke jaringan periosteum. Robeknya pembuluh darah ini dapat
terjadi pada persalinan lama. Akibat pembuluh darah ini timbul timbunan
darah didaerah sub peiosteal yang dari luar terlihat benjolan.
Bagian kepala yang hematoma biasanya berwarna merah akibat adanya Penatalaksanaan
penumpukan darah didaerah sub periosteum Cephal hematoma dapat sembuh dalam waktu 2 minggu hingga 3 bulan,
(Prawihardjo, 2010) teragantung pada ukuran perdarahannya atau tergantung dari besar
kecilnya benjolan.
1. Cegah infeksi bila ada permukaan yang mengalami luka
Etiologi 2. Tidak boleh melakukan massase luka
 Tekanan jalan lahir yang terlalu lama pada kepala saat 3. Pemberian vitamin K
persalinan 4. Pemeriksaan radiologi
 Moulage terlalu keras 5. Pantau hematocrit
 Partus dengan tindakan seperti forcep maupun vacum 6. Rujuk bila ada fraktur tulang tengkorak
ekstraksi 7. Bayi dengan cephal hematoma tidak boleh langsung disusui
(Ai Yeyeh Rukiah 2010) oleh ibu karena pergerakan dapat mengganggu pembuluh darah
yang mulai pulih
(Ai Yeyeh Rukiah, 2010)(Manuaba, 1998)
Pemeriksaan Penunjang
 Foto Thorak Komplikasi
 Pemeriksaan Radiologi 1. Icterus
 CT Scan 2. Anemia
 X-Ray 3. Infeksi
 Pemeriksaan darah lengkap 4. Hiperbilirubinemia
(Dwi Maryanti, 2011)(Alpers, 2006)
PATHWAY

Cephal Hematoma

Tekanan Jalan Lahir,


Moulage Terlalu Keras,
Partus Dengan
Tindakan

Pembuluh Darah Robek Trauma Jaringan Perinatal

Gangguan Rasa Nyaman


Indurasi

Resiko Infeksi Ansietas


ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian Diagnosis Keperawatan


1. Identitas 1. Resiko Infeksi
2. Keluhan Utama 2. Ansietas
3. Riwayat Kesehatan 3. Gangguan Rasa Nyaman
4. Riwayat Persalinan
5. Pemeriksaan Fisik, Reflek, Antropometri, dan TTV

Gangguan Rasa Nyaman Resiko Infeksi Ansientas


NOC: NOC
NOC
Status Kenyamanan: Fisik Tingkat Kecemasan
Keparahan Infeksi
1. Kontrol terhadap gejala 1. Distress
Kriteria Hasil:
2. Relaksasi otot 2. Perasaan gelisah
1. Tidak ada kemerahan
3. Nyeri otot 3. Serangan panik
2. Tidak ada demam
4. Posisi yang nyaman 4. Peningkatan ttv
3. Tidak ada nyeri
NIC: NIC
4. Tidak ada malaise
Manajemen Nyeri
5. Tidak ada jaringan lunak Pengurangan Kecemasan
1. Lakukan Pengkajian Nyeri NIC  Nyatakan dengan jelas
konprehensif Perlindungan Infeksi harapan terhadap pelaku
2. Obervasi adanya petunjuk pasien
1. Monitor adannya tanda dan
nonverbal  Jelaskan semua prosedur
gejala infeksi sistemik dan lokal
3. Pastikan perawatan analgesik
2. Monitor kerentanan terhadapt dan apa yang dirasakan
4. Gunakan strategi komunikasi
infeksi selama prosedur
traupetik
3. Berikan perawatan kulit yang  Pahami prespektif pasien
5. Berikan infomasi mengenai
tepat untuk area yang infeksi terhadap situasi stress
nyeri
4. Periksa kulir dan selaput lendir
6. Kendalikan faktor lingkungan  Temani pasien untuk
untuk adanya kemerahan
yang mempengaruhi
5. Tingkatkan asupan nutrisi yang memberikan keamanan dan
ketidaknyamanan mengurangi ketakutan
cukup
7. Ajarkan prinsif manajemen nyeri  Dorong keluarga untuk
6. Ajarkan pasien dan anggota
8. Dukung istirahat atau tidur yang menemani anak
keluarga cara untuk menghindari
adekuat
infeksi
Daftar Pustaka

Dewi, Vivian Lia Dewi. (2011). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Salemba Medika. Jakarta
Mariyanti, Dwi. (2011). Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. CV. Trans Info
Media. Jakarta
Rukiyah, Ai Yeyeh. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. CV. Trans
Info Media. Jakarta
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai