Diajukan Oleh :
SELVI KURNIASIH
A02019064
1. PENGERTIAN
Nyeri melahirkan merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi
dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan yang berhubungan dengan persalinan
(SDKI, 2018).
Nyeri persalinan adalah pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari
menyenangkan sampai tidak menyenangkan, yang dikaitkan dengan persalinan dan
melahirkan (NANDA, 2018).
Nyeri persalinan adalah pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari
menyenangkan sampai tidak menyenangkan, yang dikaitkan dengan persalinan dan
melahirkan (NANDA, 2015).
Jadi, nyeri melahirkan merupakan pengalaman sensori dan emosional seseorang atau
ibu melahirkan yang bervariasi dari menyenangkan hingga tidak menyenangkan yang
berkaitan dengan persalinan dan melahirkan.
2. ETIOLOGI
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI, 2018) etiologi dari Nyeri
Melahirkan yaitu :
a. Dilatasi serviks.
b. Pengeluaran janin.
3. BATASAN KARAKTERISTIK
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI, 2018) batasan
karakteristik dari Nyeri Melahirkan yaitu :
a. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri.
2. Perineum terasa tertekan.
Objektif
1. Ekspresi wajah meringis.
2. Berposisi meringankan nyeri.
3. Uterus teraba membulat.
b. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Mual.
2. Nafsu makan menurun/ meningkat.
Objektif
1. Tekanan darah meningkat.
2. Frekuensi nadi meningkat.
3. Ketegangan otot meningkat.
4. Pola tidur berubah.
5. Fungsi berkemih berubah.
6. Diaphoresis.
7. Gangguan perilaku.
8. Perilaku ekspresif.
9. Pupil dilatasi.
10. Muntah.
11. Fokus pada diri sendiri.
4. FOKUS PENGKAJIAN
a. Memantau kontraksi uterus : kontraksi dimulai seperti ditusuk-tusuk, lalu mencapai
puncak kemudian hilang, kontaksi terjadi secara involunter berlangsung teratur,
semakin kuat dari waktu ke waktu.
b. Palpasi abdomen : memastikan bahwa posisi janin sudah benar untuk persalinan.
c. Palpasi vagina : pemeriksaan vagina akan memperlihatkan, keadaan selaput ketuban
apakah sudah rupture atau belum, penipisan dan dilatasi serviks.
d. Pembukaan serviks : besarnya pembukaan dalam cm dicatat kedalam partograph
dengn tanda X.
e. Pemeriksaan dalam : dilakukan setiap 4 jam kecuali bila ada indikasi.
f. Denyut jantung janin : diperiksa setiap setengah jam, yang diamati adalah frejuensi
dalam satu menit dan keteraturan denyut jantung janin.
g. Warna dan selaput ketuban : dilihat apakah selaput ketuban sudah pecah atau belum.
(Wahyu Purwaningsih & Siti Fatmawati, 2010).
5. PATOFISIOLOGIS DAN PATHWAY KEPERAWATAN
a. Patofisiologis
Pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun menjadikan otot rahim
sensitif sehingga menimbulkan his. Perubahan keseimbangan estrogen dan
progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi
Braxton Hicks. Di akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga oxitocin
bertambah dan meningkatkan aktivitas otot rahim yang memicu terjadinya kontraksi
sehingga terdapat tanda-tanda persalinan. Otot rahim mempunyai kemampuan
meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tertentu terjadi kontraksi
sehingga persalinan dapat dimulai. Bila dindingnya teregang oleh janin yang
bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan janin (Walyani, 2015).
Kontraksi otot uterus pada persalinan akan menyebabkan
rasa nyeri yang hebat ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya
nyeri saat kontraksi seperti hipoksia pada miometrium yang sedang
berkontraksi, peritoneum yang berada diatas fundus mengalami
peregangan, peregangan serviks pada saat dilatasi atau pendataran serviks. Penekanan
dari kantung ketuban yang menegang atau bagian presentasi janin membantu
mempertahankan dilatasi serviks (Rosdahl & Kowalski, 2012)
b. Pathway Keperawatan
Kehamilan 36-40 minggu
Tanda-tanda inpartu
Proses persalinan KALA III KALA IV
Proses kala I lama KALA I KALA II Tekanan pada fundus
meningkat akibat HIS
Kontraksi uterus
Kurang Kontraksi kuat Pelepasan plasenta
pengetahuan dan cepat dari dindingnya
Bagian bawah
Khawatir dengan janin turun Kepala janin Risiko
kondisi bayinya Peregangan otot masuk PAP perdarahan
jalan lahir Pembukaan lengkap Perubahan
Dilatasi servik fisiologis
Ansietas Tekanan meningkat (cardiovascular,
pada otot dasar Ketidaknyamanan
Perangsangan panggul pasca partum
saraf sensoris
Reflek mengejan Perubahan system
Nyeri melahirkan reproduksi
kontraksi
Pelebaran vulva dan
Perlukaan pada
perineum menonjol
serviks, vulva dan Risiko infeksi
perineum
Gangguan integritas Episiotomy pada
kulit/ jaringan perineum
Pengeluaran janin
7. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensi Rasional
Keperawatan Keperawatan Indonesia Keperawatan Indonesia
(SLKI) (SIKI)
Nyeri Melahirkan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
b.d proses keperawatan selama 1x6 Observasi Observasi
persalinan jam diharapkan masalah - Identifikasi lokasi, - Untuk
keperawatan Nyeri karakteristik, durasi, mengetahui
Melahirkan dapat teratasi frekuensi, kualitas, lokasi,
dengan kriteria hasil : intensitas nyeri. karakteristik,
Kontrol Nyeri - Identifikasi skala nyeri. durasi, frekuensi,
Indikator A T - Identifikasi respons nyeri kualitas,
Melaporkan 2 4 non verbal. intensitas nyeri.
nyeri - Identifikasi faktor yang - Untuk
terkontrol. memperberat dan mengetahui
Kemampuan 3 4 memperingan nyeri. tingkat nyeri
mengenali Terapeutik yang dirasakan
onset nyeri. - Berikan Teknik pasien
Kemampuan 3 5 nonfarmakologis untuk - Untuk
mengenali mengurangi rasa nyeri mengetahui
penyebab (mis, TENS, hypnosis, respon nyeri
nyeri. akupresur, terapi musik, secara perilaku
Kemampuan 2 4 biofeedback, terapi pijat, yang ditunjukan.
menggunaka aromaterapi, Teknik - Untuk
n Teknik imajinasi terbimbing, mengetahui
non- kompres hangat/ dingin, faktor-faktor
farmakologis. terapi bermain). yang dapat
- Fasilitasi istirahat dan memperburuk
Dukungan 2 4 tidur. dan memperingan
orang Edukasi nyeri.
terdekat - Anjurkan Teknik Terapeutik
Keterangan : nonfarmakologi untuk - Untuk
1 = menurun mengurangi rasa nyeri. mengurangi nyeri
2 = cukup menurun Kolaborasi secara
3 = sedang - Kolaborasi pemberian nonfarmakologi
4 = cukup meningkat analgesic, jika perlu. - Untuk
5 = meningkat menurunkan
tingkat nyeri.
Edukasi
- Untuk
mengurangi rasa
nyeri dengan
Teknik
nonfarmakologi.
Kolaborasi
- Untuk
mengurangi nyeri
dengan bantuan
obat Pereda
nyeri.
BAB II
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN PRENATAL
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Ibu : Ny. A
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jatijajar
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 17 Agustus 2021 jam 08.30 WIB
C. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan kenceng-kenceng teratur sejak malam
Ket :
= perempuan
= laki-laki
= menikah
= keturunan
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Klien mengatakan mengalami menstruasi awal ketika umur 12 tahun dengan lama menstruasi
kurang lebih 7 hari dan teratur dengan siklus 28 hari. Darah yang keluar biasanya banyak dari
hari pertama sampai hari kedua, berwarna merah dan encer dan berbau amis. Klien juga
mengatakan mengalami keputihan pada saat menjelang menstruasi dan mengalami dismenor
sehari sebelum menstruasi datang dan hari pertama menstruasi
I. RIWAYAT KB
Klien mengatakan belum pernah menggunakan KB jenis apapun karena ingin segera
memiliki anak untuk pertama kalinya.
J. RIWAYAT KEHAMILAN PERSALINAN YANG LALU
No Tahun Tipe Penolong JK BB Keadaan Masalah
Persalinan Lahir Waktu Kehamilan
Bayi
- - - - - - - -
N. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Senam hamil
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti senam hamil.
2. Rencana tempat melahirkan
Dari awal kehamilan klien merencanakan akan melahirkan di Klinik Bidan terdekat.
3. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
Klien mengatakan perlengkapan bayi sudah disiapkan.
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga
Ibu dan keluarga siap menerima keluarga baru dirumahnya. Klien juga sudah
diedukasi mengenai bayinya dan perawatannya
5. Pengetahuan tentang cara-cara tanda melahirkan
Klien belum pernah mempunyai pengalaman melahirkan sebelumnya sehingga kurang
tahu tentang tanda-tanda melahirkan dan proses persalinan.
6. Perawatan payudara
Klien sudah mengetahui cara melakukan perawatan payudara selama kehamilan
sampai hari melahirkan.
Q. PEMERIKSAAN FISIK
Status obsetrik : G1P0A0 Umur kehamilan : 41 Minggu
Keadaan umum : baik kesadaran : compos mentis
BB/TB : 65 kg/157 cm
Tanda Vital : TD 134/83 mmHg, Nadi 80 x/menit, Suhu 36,50C, RR 20x/menit
Kepala leher
Kepala : kepala bersih, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik, pupil isokor
Hidung : hidung bersih, tidak ada sekret
Mulut : bersih, tidak ada stomatitis
Terlinga : ada serumen, fungsi pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidak ada nyeri tekan
Masalah khusus: tidak ada
Dada
Jantung
I : tidak ada jejas, iktus cordis tidak tampak
P : tidak ada nyeri tekan, iktus cordis teraba
P : pekak
A : reguler
Paru
I : tidak ada jejas, pengembangan dada simetris
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa, vocal fremitus sama
P : sonor
A : vesikuler
Payudara
Putting susu : menonjol, aloera berwana hitam kecoklatan
Pengeluaran ASI : belum ada
Masalah khusus : belum ada pengeluaran ASI
Abdomen
Uterus : TFU 32 cm, kontraksi : ya
Leopold I : TFU 32 cm, kepala sudah dibawah
Leopold II : kanan : punggung, kiri : bagian kecil
Leopold III : kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP
Pigmentasi
Lineanigra : berwarna coklat, terlihat di bawah pusar hingga ke dekat kemaluan
Strie : terdapat strie dibagaian perut
Fungsi pencernaan : baik, BAB 1 kali/ hari, konsistensi padat
Masalah khusus : tidak ada
Perineum dan genital
Vagina : tidak ada varises
Kebutuhan : menggunakan pembalut
Keputihan : tidak berbau, tidak berwarna, pengeluaran dalam batas normal
Hemoroid : tidak terdapat hemoroid
Masalah khusus : tidak ada
Ekstremitas
Atas : tidak terdapat edema dan varises, terpasang IV plak di tangan kanan
Bawah : terdapat edema di kedua kaki, tidak ada varises
Reflek patella : ada
Masalah khusus : tidak terdapat edema di ekstremitas bawah
R. PROGRAM TERAPI
- Cefadroxil 500 mg/12 jam
- Mefenamic acid 500mg/8 jam
- Methylergometrine 0,125 mg/8 jam
- Lidocaine 2 mg
LAPORAN PERSALINAN
I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 17 Agustus 2021 Jam 08.30 WIB
2. Tanda-tanda vital : TD 134/83 mmHg, Nadi 80 x/menit, Suhu 36,50C, RR 20x/mneit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen :
Leopold I : TFU (32 cm), fundus teraba kosong
Leopold II : Kanan bagian punggung, Kiri bagian-bagian kecil janin
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Bagian terendah sudah masuk PAP
4. Hasil pemeriksaan dalam : VT 1cm
5. Persiapan perineum : episiotomi derajat 2
6. Dilakukan klisma : tidak dilakukan
7. Pengeluaran pervaginam : rembesan ketuban
8. Perdarahan pervaginam : tidak, karena ibu tidak mengejan sebelum waktunya
9. Kontraksi uterus : frekuensi : sering dalam 2-3 menit, durasi: 30 detik kekuatan:
sedang.
10. Denyut jantung janin : 158-166 x/menit, kualitas : regular
11. Status janin : hidup, presentasi kepala
ANALISA DATA
TGL/ JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI
Selasa, 17 Ds : Nyeri Dilatasi Serviks
Agusrus - P : pasien mengatakan sakit saat Melahirkan
2021 kenceng-kenceng
Jam 20.00 - Q : pasien mengatakan nyeri
WIB terasa seperti tertusuk tusuk
- R : pasien mengatakan nyeri
karena kontraksi
- S : pasien mengatakan skala nyeri
4
- T : pasien mengatakan nyeri
hilang timbul
Do :
- pasien tampak meringis
- pasien terlihat miring untuk
mengurangi nyeri
- uterus teraba membulat
Ds : Ansietas Krisis
- pasien mengatakan cemas karena Situasional
kontraksi sudah dari semalam dan
pembukaan kala I lama
- pasien cemas karena hasil USG
Oligohidramnion
Do :
- sulit berkonsentrasi
tampak tegang
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : Ny. A
Ruang : VK Annisa
Tgl/jam No. Tujuan dan hasil yang diterapkan Intervensi Ttd
Dx
Selasa, 17 1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri :
Agusrus 2021 keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi lokasi,
Jam 20.00 diharapkan masalah teratasi karakteristik, durasi,
WIB dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
Status Intrapartum : intensitas nyeri
Indikator A T - Identifikasi skala nyeri
Dilatasi serviks 3 4 - Identifikasi faktor yang
Nyeri dengan 2 4 memperberat dan
kontraksi memperingan nyeri
- Berikan teknik non
Keterangan : farmakologis untuk
1. Menurun mengurangi nyeri
2. Cukup menurun - Kontrol lingkungan
3. Sedang yang memperberat
4. Cukup meningkat nyeri
5. Meningkat - Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Jelaskan pemicu nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
2 Setelah dilakukan tindakan Terapi relaksasi :
keperawatan selama 1x24 jam - Ciptakan lingkungan
diharapkan masalah teratasi yang tenang tanpa
dengan kriteria hasil : gangguan dengan
Tingkat ansietas : pencahayaan dan suhu
Indikator A T ruang nyaman
Verbalisasi 3 4 - Berikan informasi
kebingungan tertulis tentang
Verbalisasi 3 4 prosedur relaksasi
khawatir akibat - Gunakan pakaian yang
kondisi yang longgar
dihadapi - Gunakan relaksasi
sebagai strategi
Keterangan : penunjang dengan
1. Menurun analgetik
2. Cukup menurun - Anjurkan memilih
3. Sedang posisi nyaman
4. Cukup meningkat - Anjurkan rileks
5. Meningkat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2. KALA II
a. Kala II dimulai : tanggal 18 Juli 2021, Jam : 03.30 WIB
b. Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 36,30 C, RR : 20
x/menit
c. Lama kala II : 40 menit
d. Tanda dan gejala : pembukaan lengkap
e. Jelaskan upaya meneran : apabila his datang, tarik nafas dalam dari hidung jangan
dibuang lewat mulut, angkat kepala ketika akan meneran, meneran seperti akan BAB
f. Pendamping saat melahirkan : ibu klien
g. Gawat janin : episioptomi, miringkan ibu ke sisi kiri, minta ibu tarik nafas
h. Keadaan psikososial : ibu sangat senang dengan kelahiran anak pertama
i. Masalah keperawatan : defisit volume cairan
j. Tindakan : berikan asupan cairan
3. CATATAN KELAHIRAN
a. Bayi lahir jam : 04.10 WIB
b. Nilai APGAR menit 1/V/X : 7/8/9
a. Perineum : episiotomi, derajat 2
b. Bonding ibu dan bayi : rawat gabung segera setelah bayi di observasi dan sehat
c. Tanda-tanda vital : TD : 110/80mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 36,2 0C, RR : 20
x/menit
d. Pengobatan : injeksi oxytocin
ANALISA DATA
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : Ny. A
Ruang : VK Annisa
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
4. KALA III
a. Lama kala III 10 menit
b. Tanda dan gejala : bayi sudah lahir, keluarkan plasenta tanpa mengejan, amati jumlah
kotiledon
c. Plasenta lahir jam : 04.15 WIB
d. Cara lahir plasenta : setelah bayi keluar suntik oxytocin di paha lalu keluarkan dengan
tidak mengejan
e. Karakteristik plasenta : ukuran 15 cm sampai 20 cm, tebal 2-3 cm, berat 500-600
gram, panjang tali pusat 40-50 cm
f. Jumlah perdarahan : ± 200 ml
g. Peregangan tali pusat terkendali : ya
h. Massase fundus uteri : untuk mengetahui apakah masih adakah sisa sisa plasenta di
dalam
i. Plasenta tidak lahir >30 menit : plasenta lahir 10 menit setelah kala II
j. Keadaan psikososial : sangat senang dengan kelahiran bayinya
k. Masalah keperawatan : kekurangan volume cairan
l. Tindakan : banyak makan dan minum
m. Pengobatan : pemberian cairan infus dan penjahitan
ANALISA DATA
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : Ny. A
Ruang : VK Annisa
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
5. KALA IV
Pemantauan persalinan kala IV
Jam Waktu TD Nadi Suhu TFU Kontraksi Kandung Perdarahan
ke uterus kemih
1 04.15 110/90 88 36’C 2 jari ↓ Um keras kosong
04.30 100/80 83 36.3’C 2 jari ↓ Um keras kosong
05.15 120/90 84 36.6’C 2 jari ↓ Um keras kosong
05.45 100/80 82 36’C 2 jari ↓ Um keras kosong
2 06.30 100/90 82 36.2’C 2 jari ↓ Um keras kosong
07.00 110/70 83 36.5’C 2 jari ↓ Um keras kosong
ANALISA DATA
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI
Nama klien : Ny. A
Ruang : VK Annisa
6. BAYI
a. Bayi lahir tanggal/jam : 18 Agustus 2021/ Jam 04.10 WIB
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Nilai APGAR : 1 menit 7 5 menit 8 10 menit 9
d. BB/PB/Lingkar kepala bayi/LD/A/S : 3300 gram/50cm/33 cm/34cm/8cm/9cm
e. Karakteristik khusus bayi : bayi lahir langsung menangis
f. Kaput : suksedaneum
g. Suhu : 36.50’C
h. RR : 55 x/menit
i. Anus : berlubang
j. Perawatan tali pusat : ditutup kassa
k. Perawatan mata : diberikan salep mata
l. Pemberian ASI langsung : pemberian ASI 1 jam sekali
SYAIR OBSTETRI
Tanggal/jam Keterangan
Rabu 18 Agustus S : mules mules bertambah sering, klien ingin meneran
2021 O:
03.30 WIB - Status generalis : dbn
- Status obstetric : TFU 32cm, pu ka, presentasi kepala, djj 158-161
x/menit, kuat, teratur,
- His 2-3 x/10’’/50’’/kuat/relaksasi baik
- PD : pembukaan lengkap, portio tidak teraba, ketuban+/- , kepala H
III/IV, uuk kidep, tidak ada hambatan jalan lahir, blood slym (+)
A:
- Ibu partus kala II : G1P0A0
- Janin hidup, presentasi kepala, tunggal
P:
- Pecahkan ketuban
- Pimpin meneran
1. Pimpin meneran
2. Ibu dipimpin meneran sesuai datangnya his, kepala turun menurut
jalan lahir, sehingga tampak di vulva.
3. Tampak perineum meregang, tipis, kebiruan, jarak kepala-
perineum minimal (dilakukan episiotomi medio lateral sesuai
indikasi)
4. Kepala mengadakan defleksi maksimal.
5. Berturut-turut lahir : uub, dahi, mulut, dagu, dan seluruh kepala.
Kepala mengadakan paksi luar.
Dengan pegangan biparietal dan tarikan ke bawah dan ke atas lahir
bahu depan dan belakang.
6. Kemudian dilahirkan trochanter depan, belakang, bokong dan
seluruh kaki.
04.10 WIB Lahir bayi Laki-laki
Berat : 3300 gram, PB : 50 cm, A/S: 8/9
04.15 WIB Lahir plasenta :
- Spontan lengkap
- Berat
- Panjang tali pusat
- Insersio
- Robekan
Klien mendapatkan oxytocin IM (sesuai indikasi)
Kemudian dilakukan perineografi dengan beberapa simpul cat-gut