YOGYAKARTA
Laporan Pendahuluan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Program Studi
Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas STIKES Wira Husada
Yogyakarta
Disusun Oleh:
Oktovianus Hokeng
PN.210912
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
YOGYAKARTA
Laporan pendahuluan ibu nifas ini telah dibaca dan diperiksa pada
Hari/tanggal: .................................................
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
2. MASA NIFAS/PEURPENIUM
Menurut (Suherni, 2015) Masa nifas dibagi dalam 3 periode :
a. Puerpenium dini : kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan.
b. Puerpenium intermedial : kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu.
c. Remote puerpenium : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan. mempunyai
komplikasi . Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu,
bulanan atau tahunan.
3. ETIOLOGI
Menurut Mitayani (2014) Etiologi post partum yaitu :
a. Post partum dini
Post partum dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan
lahir dan hematoma.
b. Post partum lambat
partum lambat adalah tertinggalnya sebagian plasenta, ubinvolusi
didaerah insersi plasenta dari luka bekas secsio sesaria.
c. Penurunan kadar progesterone
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen
meninggikan ketentraman otot rahim.
d. Penurunan kadar progesterone
Pada akhir kehamilan kadar oxytocinbertambah, oleh karena itu timbul
kontraksi otot rahim.
e. Keregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan makin regang otot-otot dan otot-otot rahim
makin rentan.
f. Pengaruh janin
Hypofisis dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang
peranan oleh karena itu pada enencephalus kehamilan sering lebih lama
dan biasa.
g. Teori prostaglandin
Teori prostaglandin yang dihasilkan dan decidua, disangka menjadi salah
satu sebab permulaan persalinan.
4. Manifestasi Klinis
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita
memasuki “bulannya atau minggunya atau harinya” yang disebut kala
pendahuluan (preparatory stage of labor) ini memberikan tanda-tanda sebagai
berikut :
a. Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu
kentara.
b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c. Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawa janin.
d. Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari
uterus, kadang disebut “false labor pains”.
e. Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan
bisa bercampur darah (bloody shoe) (Prawirohardjo, 2014)
5. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya
disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting
lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena
pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-
kelenjar mama. Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-
pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit.
Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post
partum bentuk serviks agak menganga seperticorong, bentuk ini disebabkan
oleh korpus uteri terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang
terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan
nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang
kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-
sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-
ligamen dan diafragma palvis serta fasia yang merenggang sewaktu
kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti
sedia kala. (Mitayani, 2014).
PATHWAY POST PARTUM
Kelahiran
Vital Sign System System System System Sistem Sistem bayi
Pencernaan Kardiovaskuler Muskuloskletal Urin Reproduksi Endokrin
Suhu
Perubahan
meningkat Nafsu makan Bradikardia Sensi otot bawah Deuresia Involusi Produksi dalam
meningkat Takikardia Tromboplebitis Uteri Hormon keluarga
Nyeri, demam dan edema Prolactin
perubahan
gangguan proses Peristaltik Disabilitas volume cairan Turun Ketidaktahua
tubuh kurang n sumber
laktasi usu menurun Vasomotor
dari kebutuhan informasi
tubuh Produksi Asi
kurang
Resiko Konstipasi Diaporesis/ Perubahan Tidak bisa
vagina merawat
menggigil Kencang bayi
pada klitoris (imunisasi,
dan labia menyusi, asi
luka pada eksklusif)
perineum Keetidakef
Gangguan Perawatan
ektifan
pemenuhan payudara
Resiko Infeksi menyusiui
ADL tidak efektif
Intoleransi
Aktivitas Kurang
Pengetahuan
NO DIAGNOSA PERENCANAAN
TUJUAN RENCANA
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut Setelah diberikan asuhan Manajemen nyeri
berhubungan dengan keperawatan 3 x 24 jam
1. Observasi skala nyeri
agens cedera fisik diharapkan pasien mencapai
2. Anjurkan ibu agar
kontrol nyeri dengan kriteria
menggunakan teknik
hasil :
relaksasi dan distraksi
Kontrol Nyeri rasa nyeri
Indicator A T 3. Berikan informasi dan
Mengenali kapan 2 5 Motivasi untuk
nyeri terjadi mobilisasi sesuai indikasi
tanpa analgesik
Menggunakan 2 5
analgesik yang di
rekomendasikan
Mengenali apa 2 5
yang terkait
dengan gejala
nyeri
Melaporkan nyeri 2 5
yang terkontrol
DIAGNOSA PERENCANAAN
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO KEPERAWATAN
TUJUAN RENCANA
Afifah, D, dkk. (2011). Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan Kala I pada Ibu Bersalin
Normal Primigravida dan Multigravida di RB Nur Hikmah Grobongan, Jurnal
Kebidanan Unimus. Semarang: FIKKES UNIMUS.
Syafrudin, dkk. (2014). “ Untaian Materi Penyuluhan KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak)”. Trans info media. Jakarta