ANTENATAL
DISUSUN OLEH:
SELVIYANA
182432029
(………………..)
(……………………….)
a) Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh hari, contoh
: mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu suburnya adalah
tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12) sampai (5+12)+7=24
b) Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi terjadi pelepasan
telur dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan suhu 1\2 derajat celcius
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Muntah Gangguan
eliminasi urin
Intake
makanan Kebersihan
menurun genital
menurun
defisit nutrisi
Kelembaban
meningkat
Resiko infeksi
4. Manifestasi Klinik
Menurut Haen Forer, (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign ( subyektif)
Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap
tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
letih,sakit kepala
merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20
minggu pada wanita hamil pertama.
perubahan pada mamae
frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada
organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan
uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi
hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay
darah ke pelvic .
b. Probabilitas ( objektif)
Pembesaran uterus
- melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi
nyata pada minggu ke 7-8.
- Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
- tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian
ke posisi semula.
- Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan
kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan
oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat
5. Pemeriksaan Penunjang
LABORATORIUM
1. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
2. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
3. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
USG
a) Jenis kelamin
b) Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).
6. Penatalaksanaan Medis
1) Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan
dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan
janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus,
perdarahan pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karena
dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi seperti
gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya (Mochtar, 19998). Anjurkan wanita
tersebut makan secukupnya saja. Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi
cukup mengandung protein baik hewani maupun nabati.
Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehamilan meningkat. Adapun
kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume
darah, mammae yang membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai
pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat badan wanita
hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg
(Wiknjosastro, 2002).
2) Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak
hamil dan baik merokok secara pasif maupun aktif. Adalah kenyataan bahwa wanita-
wanita yang terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah
mengalami abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil
dilarang merokok (Wiknjosastro, 2002).
3) Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I dan II
kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan
teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari
peredaran (Wiknjosastro, 2002).
4) Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk
kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat
bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ ringan. Mandi berendam
tidak dianjurkan (Mochtar, 1998). Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai.
Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh
karena tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau
jatuh (Wiknjosastro, 2002).
5) Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya
koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah
terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus
diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir
kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya
dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan (Wiknjosastro,
2002).
6) Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning
sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik,
sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak
diperhatikan dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis,
septicemia sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut, misalnya pulpitis
yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-
mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus
memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro, 2002).
7) Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri
dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera, dan tifus. Dahulu
di Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil
pencacaran merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi bila ada
wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk
melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melintasi plasenta dan dapat
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya
infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama sekali
dicacar. Maka dari itu, dianjurkan agar pencacaran pertama sebaiknya dilakukan
sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan
dilahirkan terhadap tetanus neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan
toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2002).
8) Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama
bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai
harus sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah,
bukan menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum
dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering
dan mudah pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan
dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting susu
masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar,
2008).
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
Ada Planing terlebih dahulu
Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi
pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.
Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat
ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat
kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan persalinan.
b. Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik
pada sclera.
Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
- Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran limfe.
- Dada
Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
Jantung :kaji keadaan jantung pasen
Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting
susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola
mamae.
- Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk mengosongkan
kandung kemihnya bila perlu.
Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae
gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
- Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus otot,kram
kaki.
- Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr jalan
lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.
Persiapan persalinan
Obat-obatan yang di pakai saat ini
Hasil pemeriksaan penunjang
Ds:- klien merasa bingung tingkat ansietas menurun dengan Identifikasi penurunan tingkat
- Merasa khawatir kriteria hasil: energi , ketidak mampuan
dengn akibat kondisi Verbalisasi khawatir akibat berkonsentasi, atau gejala lain
yang dihadapinya kondisi yang dihadapi menurun yang menganggu kemampuan
Do: - tampak gelisa Prilaku gelisah menurun kognitif
- Td meningkat Prilaku tegang menurun identifikasi teknik relaksasi yang
- Tampak tegang pernah efektif digunakan
Td menurun
- Sulit tidur Identifikasi kesediaan,
Pola tidur membaik
kemampuan menggunnakan
teknik rileksasi
Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekakan darah, dan
suhu sebelum dan sesudah latihan
Monitor respon terhadap terapi
relaksasi.
Terapeutik
Ciptakan suasan terapeutik
Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan
Pahami situasi yang membuat
ansietas
Dengarkan dengan penuh
perhatian
Gunakan pendekatan yang tenang
dan menyakinkan
Tempatkan barang pribadi yang
memberikan kenyakinan
Edukasi
Jelaskan prosedur terapi sensai
yang mungkin dialaminya
Informasikan secara pribadi
mengenai diagnosis, pengobatan
dan prognosis
Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
Latih tehnik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC
Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.
Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jogjakarta:
Nuha Medika.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.2018.Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia Cetakan 2.Jakarta:DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.2018.Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia Cetakan 2.Jakarta:DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.2018.Standar Luaran Keperawatan
Indonesia Cetakan 2.Jakarta:DPP PPNI