MATERNITAS
DI SUSUN OLEH :
ALFONSA BOBA DUNGA
2019611024
MALANG
2020
A. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya
pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang
pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovumdan sperma
hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh,
2013). Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care
untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan de
ngan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan
status kesehatan optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya (Winjosastro, 2002).
B. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan
bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang dapat muncul
selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan trauma
seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat
memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar tumbuh
kembang secara normal.
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian neonatal.
(Bobak, 2004).
D. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 padasiklus
mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap individu. Untuk menentukan masa
subur dapat digunakan beberapa cara seperti :
1. Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh
hari,contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu
suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12)sampai (5+12)+7=24.
2. Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi
terjadi pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan suhu 1\2
derajatcelciusc)
3. Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum.
4. Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum
Pathway ANC
Dispnea
Gangguan
eliminasi
urinen Pola nafas
tidak
efektif
E. Tanda dan Gejala
1. Tanda-tanda pastia)
Mendengar bunyi jantung janin .
Melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa.
Melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultra sographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa
kehamilandapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru
dapat diketahui pada usia kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan
USG kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi
jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu (Purwaningsih dkk,
2010).2.
2. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I ,tetapidengan
tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak tanda-tanda mungkin
yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda objektif
Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat di raba bahwa uterus membesar dan makin
lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di
daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya (tanda piskacek). Konsistensi rahim
dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan
tangan satunya pada dinding perut di atas symphyse pubis, maka isthmus ini tidak
teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix(tanda hegar).
Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita meraba ujung
hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih lunak selunak bibir atau ujung
daun telinga.
Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-konyong menjadi
keras karena berkontraksi.
Ballottement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan cairan ketuban,
maka bila rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau di goyangkan,makan
anakan akan melenting di dalam rahim. Ballottement dapat di tentukan dengan
pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam.
Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-kadang tumor yang
padat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat menyerupai bentuk janin.
Pemeriksaan biologis
Tidak di masukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat menimbulkan
reaksi yang positif.
Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut.
Keluarnya colostrums
Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan),areola
dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat) atau
lineanigra (hitam).
Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subjektifi.
Adanya amenorrhoeii.
Mual dan muntahiii.
Ibu merasa pergerakan anakiv.
Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kencing.
Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).
F. Adaptasi Fisiologi
1. Perubahan fisiologisi.
Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000gram,
dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang
22 cm. Pertumbuhanu terus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh didaerah
implantasi dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann
oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda juga terbentuk
sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga saat
disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa sewa
ktu pemeriksaan konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi keras dan
kemudian lunak kembali (Kusmiyati, et al, 2008).
Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalahmenjadi
lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapat ditemukan sebulan setelah
konsepsi.Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah
dan karena timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya
membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti dayaregangnya bertambah
sebagai persiapan persalinan.Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam masa
kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan
terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran glycogen yang berada
dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi asam ini mempunyai
sifat bekterisida.
Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis ,
teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garis
memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae gravidarum.
Kadang-kadang garis-garis itu terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada
seorang primi gravida warnanya menbiru disebut striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat jugagaris-garis
putih agak mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarumyang disebut strie
albicans.
Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae, papilla ma
mmae, dan linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala hyperpigmentasi ini
akan menghilang.
Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli.
Di bawah kulit payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang
meluas. Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acap kali
mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan karena
pengaruh hormonal.
Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein sedangkan
dalam darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada ketosis.
Kebutuhan akan calcium dan phosphor bertambah untuk pembuatan tulang-tulang
janin begitu pula akan ferum untuk pembentukan Hb janin.
Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt,tetapi penambahan v
olume plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya
kadar Hb turun.
Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut mungkin
menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan. Tonus usus kurang,
yang menimbulkan obstipasi.
Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga mengeluarkan
racun-racun dari peredaran darah janin.Ureter jelas melebar dalam kehamilan
terutama yang kanan. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon progesterone,
walaupun mungkin ada juga factor tekanan pada ureter oleh rahim yang
membesar. Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas
karena desakan oleh rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh
kepala janin yang yang turun ke dalam rongga panggul.
Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior, dankelenjar
suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau hipertropi.
Kelenjar adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortika
yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam darah diatur oleh
kortin. Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrin,hormon yang
sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi bagian medula.
2. Keluhan pada triwulan II (usia kehamilan 4- 6 bulan). Pada masa ini keluhan yang
bersifat subyektif sudah berakhir, sehingga bila ada ibu hamil masih mendapatkan
keluhan seperti pada trimester I, perlu diwaspadai kemungkinan adanya faktor
psikologis. Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap
kehamilannya, perasaan ibu cenderung lebih stabil, karena keluhan yang terjadi
pada triwulan I sudah terlewati. Ibu merasakan pengalaman baru, mulai
merasakan gerakan bayi,terdengarnya DJJ, melalui alat doptone atau melihat
gambar/posisi melalui pemeriksaan USG.Triwulan II juga dikatakan fase aman un
tuk kehamilan, sehingga aktifitas ibu dapat berjalan tanpa gangguan berarti.
3. Keluhan pada triwulan III (usia kehamilan 7- 9 bulan).
Kejadian yang sering timbul antara lain:
a) Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat
menunjukkankemungkinan terjadi anemia dengan Hb < 10 gr%.
b) Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan rujukan
kemungkinan adanya hipertensi.
c) Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu
gejala dari trias klasik eklamsi. Sesak napas pada triwulan III perlu
dicurigai kemungkinan adanya kelainan letak (sungsang).
d) Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervaginam perlu di
curigai adanya placenta praevia atau solusio plasenta.
e) Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan pada
saatkencing, perlu diwaspadai adanya ketuban pecah dini.
f) Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing akibat
masuknyakepala ke pintu atas panggul.
g) Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang bayi
(Purwaningsih, dkk, 2010).
H. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
1. Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena
terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998). Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara
berlebihan selama kehamilan (Farrer, 1999). Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan
dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam
atau setiap saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea
dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek
sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).
2. Etiologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.Beberapa faktor yang telah
ditemukan yaitu :
a. Faktor presdisposisi yang sering di kemukakan adalah primi gravida, molahidatidosa
dan kehamilan ganda.
b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat
hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan
faktor organik.
c. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak
d. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,hamil yang tidak
diinginkan.
e. akut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.
3. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil
muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit
dengan alkalosis hipokloremik.
a. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis
terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah
ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam
darah.
b. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi
sehingga cairan ekstra seluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorid adarah dan
khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemo konsentrasi sehingga
aliran darah ke jaringan berkurang.
c. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal
menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah
lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
d. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput
lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro
intestinal.
J. Pemeriksaan Penunjang
1. LABORATORIUM
Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
Jenis kelamin.
Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).
1) Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa
yang berada di fundus dan daerah pelvik.Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan
jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan
terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut,
tidak bulat dan gerakan kurang.
2) Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).Caranya: Menghadap pada kepala
pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan tangan
pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian pungg
ung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
3) Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah
pelvik.Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen
di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskan
nya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan menekan
sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh.
Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
4) Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk
ke pintu atas panggul.Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan
turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang
yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian
kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian
besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.Perkiraan persalinan menggunakan
rumus Naegele:
a) Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 àjika bulan HPHT bulan April s/d Desember.
b) Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap àjika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret.
c) Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
d) Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
e) Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan
selanjutnya.
Pemeriksaan panggul luar Tujuan :
Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak.
Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya.
Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.
4. Bekerja selama kehamilanWanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang di jalaninya
tidak boleh terlalu berat, dan disarankan untuk menghentikan aktivitasnya bila merasakan
gangguan pada kehamilannya.
5. Berhubungan seksual selama kehamilanPada umumnya sanggama diperbolehkan asalkan
dilakukan dengan hati-hati. Untuk wanita dengan riwayat kehamilan preterm, plasenta
praevia, atau abortus berulang dianjurkan untuk menghindari berhubungan seks pada masa
kehamilan demikian pulaketika kepala sudah masuk rongga panggul dianjurkan untuk tidak
melakukan sanggama.
6. Bepergian selama kehamilanHal-hal yang dianjurkan apabila seorang wanita hamil bepergian
adalah:
a. Duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan
risiko terjadinya trombophlebitis.
b. Stoking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu lama di
mobil atau di pesawat terbang.
c. Sabuk pengaman sebaiknya diletakkan di bawah perut ketika kehamilan sudah besar.
M. Diagnosa keperawatan
1. Nutrisi; Perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap b/d mual muntah.
2. Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah.
3. Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan
4. Cedera;Resiko tinggi pada bayi.
5. sGangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
6. Perubahan pola eliminasi
DAFTAR PUSTAKA