Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

MATERNITAS

DI SUSUN OLEH :
ALFONSA BOBA DUNGA
2019611024

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2020
A. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya
pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang
pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovumdan sperma
hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh,
2013). Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care
untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan de
ngan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan
status kesehatan optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya (Winjosastro, 2002).
B. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan
bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang dapat muncul
selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan trauma
seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat
memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar tumbuh
kembang secara normal.
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian neonatal.
(Bobak, 2004).

C. Standar Pelayanan Ante Natal


Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7 T yaitu:
1. Timbang badan dan ukur badan
Tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan
berat badan dilakukan setiap berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama
triwulan I berat badan ibu harus naik 0,5sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada
triwulan ketiga harus naik 0,25 kgsetiap minggunya. Dan pada trisemester III berat
badan ibu harus naik sekitar 0,5kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan
meningkat sekitar 8 kg selama kehamilan.

2. Ukur tekanan darah.


Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah normalatau tidak. Pemeriksaan ini
juga dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan darahyang
tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan,baik ringan maupun berat bahkan sampai
kejang-kejang. Sementara tekanan darah yang rendah menyebabkan pusing dan lemah.

3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT)


Tujuannya untuk melindungi ibudan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus
neonatorum. Imunisasi TT diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan
empat minggu setelah TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1
Tahun setelah TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4.

4. Ukur tinggi fundus uteri


Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan dengan cera meraba
perut dari luar, selain itu untuk mengetahui presentasi janin,serta mengetahui posisi janin
dalam rahim.Pada pemeriksaan ini juga dilakukan pengukuran tinggi puncak rahim untuk
kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak
sesuai dengan umur kehamilan maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.

5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan.


Pemberian tablet besi diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang
berlaku diseluruh puskesmas di Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mun
gkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan.

6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling.


Untuk menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami
dan keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan manajemen ruj
ukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan memperoleh pelayanan persali
nan dan kelahiran yang benar sehingga membantu menurunkan angka kematian ibu dan
bayi. Program ini lebih diutamakan pada tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh
dari akses transfortasi yang memadai.
7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi (HbsAg,
sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS).
Wanita yangsedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap
penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin
yang dikandungnya (Bobak, 2004).

D. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 padasiklus
mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap individu. Untuk menentukan masa
subur dapat digunakan beberapa cara seperti :
1. Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh
hari,contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu
suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12)sampai (5+12)+7=24.
2. Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi
terjadi pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan suhu 1\2
derajatcelciusc)
3. Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum.
4. Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum
Pathway ANC

Keletihan Kehamilan Kurang pengetahuan

Hemokonsentrasi Kurangny Pemeriksaan Asupan


Uterus (darah ibu dibagi a asupan ANC makanan
membesar untuk ibu & kalsium & teratur dan dan cairan
plasenta) phospor mempersiapkan adekuat
proses
melahirkan
Desakan Terdesaknyad
Hb / Kesiapan
pembesar iafragma ke
Pseudoan Kram otot meningka
an rahim atas
emia Kesiapan tkan
Meningka nutrisi
Nyeri akut tkan
Kapasitas Bentuk
Perfusi Proses
kandung dan ukuran
Kehamila
kemih rongga jaringan
nMelahir
dada tidak
kan
berubah efektif
Inkontinensia

Dispnea
Gangguan
eliminasi
urinen Pola nafas
tidak
efektif
E. Tanda dan Gejala
1. Tanda-tanda pastia)
 Mendengar bunyi jantung janin .
 Melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa.
 Melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultra sographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa
kehamilandapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru
dapat diketahui pada usia kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan
USG kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi
jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu (Purwaningsih dkk,
2010).2.
2. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I ,tetapidengan
tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak tanda-tanda mungkin
yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda objektif
 Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat di raba bahwa uterus membesar dan makin
lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di
daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya (tanda piskacek). Konsistensi rahim
dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan
tangan satunya pada dinding perut di atas symphyse pubis, maka isthmus ini tidak
teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix(tanda hegar).
 Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita meraba ujung
hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih lunak selunak bibir atau ujung
daun telinga.
 Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-konyong menjadi
keras karena berkontraksi.
 Ballottement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan cairan ketuban,
maka bila rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau di goyangkan,makan
anakan akan melenting di dalam rahim. Ballottement dapat di tentukan dengan
pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam.
 Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-kadang tumor yang
padat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat menyerupai bentuk janin.
 Pemeriksaan biologis
Tidak di masukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat menimbulkan
reaksi yang positif.
 Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut.
 Keluarnya colostrums
 Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan),areola
dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat) atau
lineanigra (hitam).

Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subjektifi.
 Adanya amenorrhoeii.
 Mual dan muntahiii.
 Ibu merasa pergerakan anakiv.
 Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kencing.
 Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).
F. Adaptasi Fisiologi
1. Perubahan fisiologisi.
 Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000gram,
dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang
22 cm. Pertumbuhanu terus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh didaerah
implantasi dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann
oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda juga terbentuk
sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga saat
disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa sewa
ktu pemeriksaan konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi keras dan
kemudian lunak kembali (Kusmiyati, et al, 2008).
 Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalahmenjadi
lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapat ditemukan sebulan setelah
konsepsi.Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah
dan karena timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.

 Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya
membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti dayaregangnya bertambah
sebagai persiapan persalinan.Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam masa
kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan
terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran glycogen yang berada
dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi asam ini mempunyai
sifat bekterisida.
 Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis ,
teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
 Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garis
memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae gravidarum.
Kadang-kadang garis-garis itu terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada
seorang primi gravida warnanya menbiru disebut striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat jugagaris-garis
putih agak mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarumyang disebut strie
albicans.
 Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae, papilla ma
mmae, dan linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala hyperpigmentasi ini
akan menghilang.
 Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli.
Di bawah kulit payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang
meluas. Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acap kali
mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan karena
pengaruh hormonal.
 Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein sedangkan
dalam darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada ketosis.
Kebutuhan akan calcium dan phosphor bertambah untuk pembuatan tulang-tulang
janin begitu pula akan ferum untuk pembentukan Hb janin.
 Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt,tetapi penambahan v
olume plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya
kadar Hb turun.

Batas-batas fisiologis ialah :


1. Hb 10 gr%
2. erytrosyt 3,5 juta per mm3
3. leucocyt 8.000-10.000 per mm3
Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan volume darah, perluasan daera
h pengaliran, fetus yang membesar dan adanya placenta,lagi pula jantung terdorong ke atas
sehingga sumbunya berubah. Kegiatan paru-paru pun bertambah karena selain untuk
mencukupi kebutuhan ibu sendiri juga harus mencukupi kebutuhan janin akan 02

 Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut mungkin
menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan. Tonus usus kurang,
yang menimbulkan obstipasi.

 Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga mengeluarkan
racun-racun dari peredaran darah janin.Ureter jelas melebar dalam kehamilan
terutama yang kanan. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon progesterone,
walaupun mungkin ada juga factor tekanan pada ureter oleh rahim yang
membesar. Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas
karena desakan oleh rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh
kepala janin yang yang turun ke dalam rongga panggul.

 Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior, dankelenjar
suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau hipertropi.

 Kelenjar adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortika
yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam darah diatur oleh
kortin. Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrin,hormon yang
sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi bagian medula.

G. Keluhan Selama Kehamilan


Keluhan pada masa hamil adalah suatu kondisi bersifat subyektif dimana pada
individu yang hamil terjadi proses adaptasi terhadap kehamilannya (Depkes RI,2007).
Keluhan-keluhan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Keluhan pada triwulan I (usia kehamilan 1- 3 bulan)
a) Mual dan muntah : Terutama terjadi pada pagi hari dan akan hilang
menjelangtengah hari (morning sickness).
b) Perasaan neg atau mual: Terutama bila mencium bau yang menyengat.
c) Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena adanya
gangguan keseimbangan, perut kosong.
d) Sering kencing: Karena tekanan uterus yang membesar dan menekan pada
kandung kencing.
e) Keputihan (lekorea): Pengaruh peningkatan hormon kehamilan (estrogen
dan progesteron) yang mempengaruhi mukosa serviks dan vagina.
f) Pengeluaran darah pervaginam: Bila terjadi perdarahan pervaginam perlu
diwaspadai adanya abortus.
g) Perut membesar.
h) Psikologis: Perasaan gembira dengan penerimaan kehamilan akan
mempengaruhi penerimaan ibu terhadap kelainan-kelainan yang
timbul.Sebaliknya karena menolak kehamilan, keluhan tersebut
menimbulkan rasatidak nyaman dan menimbulkan antipati terhadap
kehamilannya. Pada masaini sering timbul konflik karena pengalaman
baru, sehingga ibu hamil perlu mendapatkan perhatian dan dukungan
suami.

2. Keluhan pada triwulan II (usia kehamilan 4- 6 bulan). Pada masa ini keluhan yang
bersifat subyektif sudah berakhir, sehingga bila ada ibu hamil masih mendapatkan
keluhan seperti pada trimester I, perlu diwaspadai kemungkinan adanya faktor
psikologis. Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap
kehamilannya, perasaan ibu cenderung lebih stabil, karena keluhan yang terjadi
pada triwulan I sudah terlewati. Ibu merasakan pengalaman baru, mulai
merasakan gerakan bayi,terdengarnya DJJ, melalui alat doptone atau melihat
gambar/posisi melalui pemeriksaan USG.Triwulan II juga dikatakan fase aman un
tuk kehamilan, sehingga aktifitas ibu dapat berjalan tanpa gangguan berarti.
3. Keluhan pada triwulan III (usia kehamilan 7- 9 bulan).
Kejadian yang sering timbul antara lain:
a) Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat
menunjukkankemungkinan terjadi anemia dengan Hb < 10 gr%.
b) Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan rujukan
kemungkinan adanya hipertensi.
c) Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu
gejala dari trias klasik eklamsi. Sesak napas pada triwulan III perlu
dicurigai kemungkinan adanya kelainan letak (sungsang).
d) Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervaginam perlu di
curigai adanya placenta praevia atau solusio plasenta.
e) Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan pada
saatkencing, perlu diwaspadai adanya ketuban pecah dini.
f) Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing akibat
masuknyakepala ke pintu atas panggul.
g) Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang bayi
(Purwaningsih, dkk, 2010).
H. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
1. Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena
terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998). Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara
berlebihan selama kehamilan (Farrer, 1999). Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan
dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam
atau setiap saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea
dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek
sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).

2. Etiologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.Beberapa faktor yang telah
ditemukan yaitu :
a. Faktor presdisposisi yang sering di kemukakan adalah primi gravida, molahidatidosa
dan kehamilan ganda.
b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat
hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan
faktor organik.
c. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak
d. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,hamil yang tidak
diinginkan.
e. akut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.

3. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil
muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit
dengan alkalosis hipokloremik.
a. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis
terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah
ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam
darah.
b. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi
sehingga cairan ekstra seluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorid adarah dan
khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemo konsentrasi sehingga
aliran darah ke jaringan berkurang.
c. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal
menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah
lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
d. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput
lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro
intestinal.

4. Tanda dan Gejala


Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga)tingkatan. :
a) Tingkat I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah,
nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium, nadi
meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang
mengering dan mata cekung.
b) Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah
mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata
sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,hemo konsentrasi,
oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma
yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
c) Tingkatn III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah
henti,kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat
tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati
werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah
akibat sangat kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati.
I. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
1. Hiperemisis gravidarum.
2. Hipertensi dalam kehamilan.
3. Perdarahan trimester I (abortus).
4. Perdarahan antepartum.
5. Kehamilan ektopik.
6. Kehamilan kembar.
7. Molahydatidosa.
8. Inkompatibilitas darah.
9. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
10. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).

J. Pemeriksaan Penunjang
1. LABORATORIUM
 Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
 Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
 Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).

2. U S G
 Jenis kelamin.
 Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).

K. Pemeriksaan Ante Natal


Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu untuk
menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan
ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang di pakai yaitu tes
untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat diukur
dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20
hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan hormone ini dalam urin pada kehamilan
merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di berbagai laboratorium dan kadang-kadang
dapat dideteksi dalam urine 14 hari setelah konsepsi (Bobak, 2005).
TPP = tgl HPHT+7-3 bulan HPHT+ 1 tahun HPHT
Atau
TPP = tgl HPHT +7 + 9 bulan dari HPHT

Dengan TPP adalah taksiran perkiraan partus.


Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006), kunjungan antenatal untuk peman
tauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaan selama
kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
a. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
b. Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan.
c. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan
kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik
lain, harus lebih sering dan intensif.
Menurut Manuaba (2000), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan
ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
3. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
4. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.

Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:

1) Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa
yang berada di fundus dan daerah pelvik.Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan
jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan
terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut,
tidak bulat dan gerakan kurang.
2) Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).Caranya: Menghadap pada kepala
pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan tangan
pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian pungg
ung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
3) Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah
pelvik.Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen
di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskan
nya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan menekan
sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh.
Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.

4) Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk
ke pintu atas panggul.Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan
turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang
yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian
kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian
besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.Perkiraan persalinan menggunakan
rumus Naegele:
a) Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 àjika bulan HPHT bulan April s/d Desember.
b) Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap àjika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret.
c) Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
d) Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
e) Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan
selanjutnya.
Pemeriksaan panggul luar Tujuan :
 Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak.
 Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya.
 Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.

Pemeriksaan panggul dilakukan:

 Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil


 Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan
yang lalu.
 Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan
diri terutama pada primipara.

Ukuran-ukuran luar yang terpenting:

 Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan


dan kiri (normal: 23-26 cm).
 Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca
kanan dan kiri(normal: 26-29).
 Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas
simpisis dan ujung prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima)
(normal: 10-20 cm).
 Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca
anteriorsuperior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan trochanter mayor
kiri ke pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian
kembali keatas simpisis (normal : 80-90 cm).
L. Nasehat Untuk Ibu Hamil
1. Nutrisi dalam kehamilan
Kebutuhan kalori untuk ibu hamil sebanyak 300- 500 kkal/hari, tergantung berat badan
sebelum hamil, aktifitas, dan tipe kehamilan (1 bayi atau kembar). Peningkatan BB yang
normal selama kehamilan adalah 6,5- 16 kg. Jenis makanan yang sehat dan veriativ selama
kehamilan di antaranya adalah:
a. Buah dan sayuran
b. Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang
c. Protein seperti ikan, daging, kacang
d. Susu dan keju.
Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan:
a. Asam folat.
Asam folat dikonsumsi sebelum hamil dan selama hamil melindungi dari
gangguan saraf janin (anansefali, spina bifida). Wanita hamil dianjurkan
mengkonsumsi asam folat 400 µg/hari selama 12 minggu kehamilan.
b. Zat besi.
Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut
oksigen di dalam darah. Selama hamil, suplai darah meningkat untuk kebutuhan
janin.Kebutuhan zat besi adalah 30-50 mg/hari. Suplemen besi sebaiknya
dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut yang kosong atau diikuti jus
jeruk utnuk meningkatkan penyerapan.
c. Kalsium.
Kalsium penting dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan
pertumbuhantulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1200 mg/hari.
Kalsiumsebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah
yang kaya akan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.

2. Obat-obatan selama kehamilan


Dianjurkan kepada ibu hamil sebaimanapun keamanan suatu obat untuk ibu
hamil,disarankan untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin untuk mengurangi risiko efek
samping obat terhadap janin.

3. Olah raga selama kehamilan


Tips olah raga untuk wanita hamil hamil:
a. Berjalan kaki adalah olah raga terbaik untuk wanita hamil.
b. Aerobic low impact
c. Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali seminggu.
d. Jangan melakukan olah raga yang mengakibatkan kelelahan atau kehabisan napas dan
hentikan olah raga bila mengalami gejala lelah, pusing.
e. Pakailah sepatu olah raga yang nyaman
f. Lakukan istirahat secara teratur.
g. Hindari olah raga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya
terutama pada triwulan kedua dan ketiga.
h. Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai dengan energi yang
dikeluarkan ketika berolahraga.
i. Hindari mengangkat beban berat di atas kepala dan melakukan gerakan yang
mengakibatkan peregangan dari otot punggung.
j. Kondisi dimana olah raga dilarang untuk wanita hamil adalah:
 Hipertensi dalam kehamilan
 Ketuban pecah dini
 Perdarahan berkelanjutan pada triwulan II dan III
 Pertumbuhan janin terhambat.

4. Bekerja selama kehamilanWanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang di jalaninya
tidak boleh terlalu berat, dan disarankan untuk menghentikan aktivitasnya bila merasakan
gangguan pada kehamilannya.
5. Berhubungan seksual selama kehamilanPada umumnya sanggama diperbolehkan asalkan
dilakukan dengan hati-hati. Untuk wanita dengan riwayat kehamilan preterm, plasenta
praevia, atau abortus berulang dianjurkan untuk menghindari berhubungan seks pada masa
kehamilan demikian pulaketika kepala sudah masuk rongga panggul dianjurkan untuk tidak
melakukan sanggama.
6. Bepergian selama kehamilanHal-hal yang dianjurkan apabila seorang wanita hamil bepergian
adalah:
a. Duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan
risiko terjadinya trombophlebitis.
b. Stoking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu lama di
mobil atau di pesawat terbang.
c. Sabuk pengaman sebaiknya diletakkan di bawah perut ketika kehamilan sudah besar.

7. Merokok pada saat hamil


Wanita hamil dilarang merokok karena dapat menyebabkan BBLR, lahir preterm,ketuban
pecah dini, plasenta previa, dan kematian janin. Etanol yang terkandung dalam alkohol dapat
menembus plasenta yang merupakan zat teratogen yang dapat menyebabkan risiko terbesar
adalah kecacatan pada janin.

M. Diagnosa keperawatan
1. Nutrisi; Perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap b/d mual muntah.
2. Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah.
3. Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan
4. Cedera;Resiko tinggi pada bayi.
5. sGangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
6. Perubahan pola eliminasi
DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2005).Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC : Jakarta.


Doenges. E. Marillynn. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi. Edisi 2. EGC:Jakarta.
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.
Kusmiyati, et al. 2008. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Bina Pustaka.
Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. EGC : Jakarta.
Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.
Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jogjakarta: Nuha
Medika.
Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.Jogjakarta :Ar-ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai