Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BERENCANA PADA Ny.N


minggu 6

DISUSUN OLEH
Heron sapu bayu
2019611017

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN KB

KONSEP DASAR
1. Definisi
Keluarga berencana menurut WHO (World Health Organisation) adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk : (1)
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, (3) mengatur interval diantara kelahiran, (4) mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, (5) menentukan jumlah
anak dalam keluarga (Hartanto, 2004)
Keluarga berencana adalah cara merencanakan keluarga: kapan ingin
mendapatkan anak dan berapa jumlah anak. (Burn, 2000).
KB adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan
kelahiran. (Depkes RI, 1999;1).
Menurut (Saifudin, 2006) Pil di bagi menjadi 2 yaitu:
a. Pil kombinasi adalah pil yang mengandung kombinasi antara hormon
estrogen dan progesteron .
b. Pil progestin / minipil adalah pil yang hanya mengandung progesteron
saja.

2. Klasifikasi Pil KB
Pil KB dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Pil Kombinasi
a. Monofasik
Meupakan pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet yang mengandung
hormon aktif estrogen/ progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif.
b. Bifaasik
Merupakan pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
c. Trifasik
Merupakan pil yang tersedia dalam 21 tablet yang mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dengan 3 dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
2. Pil Progestin/minipil
a. Kemasan dengan isi 35 pil: 300 mg levonorgestrel atau 350 mg
noretindron.
b. Kemasan dengan isi 28 pil: 75 mg desogestrel
3. Pohon Masalah
Wanita <20 tahun wanita 20-30 tahun

Alat reproduksi belum usia emas untuk kehamilan


Berkembangan scr sempurna
Menjarakkan kehamilan
Menunda kehamilan

Keluarga berencana

Alat kontrasepsi

Pil KB

Pil Kombinasi pil tunggal

Mengandung hormone estrogen mengandung dosis kecil


dan progesterone bahan progestin sintesis

mencegah kehamilan mencegah kehamilan

efektif bila diminum teratur

efek samping:perdarahan diluar haid


mual, nyeri kepala, BB meningkat.

- Kecemasan
- Kurang Pengetahuan
4. Gejala Klinis
Obat kontrasepsi oral memang dirasa cukup efektif untuk mencegah atau
menunda kehamilan, namun ada berbagai efek samping yang ditimbulkan ketika
mengonsumsi pil KB.
1. Bercak darah lebih banyak atau menstruasi lebih lama

Hampir 50% orang yang menggunakan pil KB, mengeluarkan darah


atau bercak darah dari vaginanya di luar jadwal menstruasi yang biasa terjadi.
Setidaknya hal ini akan terjadi kurang lebih 3 bulan pertama penggunaan pil
PK. Selama mengeluarkan bercak darah, pil KB akan tetap efektif mencegah
kehamilan. Pil KB membuat rahim selalu meluruh agar tidak siap dan matang
jika terjadi pembuahan. Meluruhnya dinding rahim inilah yang membuat
perdarahan semakin sering. Ketika mengonsumsi pil KB, rahim akan
menyesuaikan untuk terus meluruh agar tidak terjadi kehamilan.
2. Muncul perasaan mual

Sebagian orang mengalami gejala mual ringan, namun mungkin


sebagian orang lainnya mengalami gejala mual dengan tingkat sedang, ketika
mengonsumsi pil KB. Ini biasanya terjadi dalam jangka waktu yang sebentar.
3. Sakit kepala atau migraine

Tidak seimbangya kadar hormon yang berhubungan dengan sistem


reproduksi, seperti estrogen dan progesteron, dapat menimbulkan gejala sakit
kepala dan migrain. Oleh karena itu, mengonsumsi pil KB dengan jenis dan
dosis yang berbeda, akan menimbulkan tingkat sakit kepala yang berbeda pula.
4. Nyeri pada payudara

Konsumsi pil KB dapat menyebabkan payudara membesar atau bahkan


nyeri pada payudara. Efek ini terjadi pada minggu-minggu pertama setelah
mengonsumsi pil dan akan menghilang setelah itu.
5. Berat badan naik

Sebagian wanita yang mengonsumsi pil KB menyatakan bahwa mereka


mengalami edema (pembengkakan akibat tertahannya cairan dalam tubuh) pada
bagian payudara dan pinggul. Estrogen yang terkandung pada pil KB juga
dapat mempengaruhi sel lemak. Pengaruh yang terjadi yaitu membuat sel
lemak menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya, namun tidak membuat sel
bertambah banyak.

5. Pemeriksaan Penunjang
Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk
meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko.
Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau
penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar
kolesterol dan gula darah. Jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka
diberikan pil KB dosis rendah.
3 bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk
mengetahui adanya perubahan tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1
kali/tahun.

6. Cara Keja Pil KB


1) Pil Kombinasi
a. Menekan ovulasi
b. Mencegah implantasi
c. Lendir servik mengental sehingga sehingga sulit di lalui sperma.
d. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya
akan terganggu pula

2) Pil progestin
a. Menekan sekresi gonodotropin dan sintesis steroid seks di ovarium
b. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi
lebih sulit
c. Mengentalkan lendir servik
d. Mengubah mortilitas tuba sehingga transformasi sperma terganggu.

7. Indikasi dan Kontraindikasi


1) Pil kombinasi
Menurut (Billing E, 2006) indikasi dan kontraindikasi pil meliputi:
a) Indikasi:
a. Usia reproduksi karena Pil KB tidak direkomendasikan bagi wanita yang
berumur > 35 tahun karena dapat meningkatkan resiko bagi kesehatan
wanita tersebut.
b. Telah memiliki anak atau belum memiliki anak baik, yang sudah maupun
yang belum memiliki anak dapat menggunakan pil kombinasi, karena
pengunaan KB Pil cepat mengembalikan kesuburan seteleh pemakaian
dihentikan.
(1) Gemuk atau kurus, karena memiliki efek samping yang berbeda-beda pada
penggunanya.
(2) Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi pilkombinasi
merupakan metode kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.
(3) Setelah melahirkan dan tidak menyusui, karena dengan penggunaan
pilkombinasi maka dapat menyeimbangkan hormon yang ada didalam
tubuh dan dapat menekan kwantitas ASI sehingga tidak terjadi
penumpukan produksi ASI (kadar estrogen lebih tinggi).
(4) Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan asi eksklusif
sedangkan semua cara kontrasepsi yang di anjurkan tidak cocok bagi ibu
tersebut, dibolehkan karena tidak memberikan ASI esklusif maka tidak
menjadi masalah dalam penggunaan Pil kombinasi (kadar progestin lebih
tinggi).
(5) Pasca keguguran, anemia karena haid berlebihan, karena pil bisa untuk alat
kontrasepsi pasca keguguran karena dapat menyeimbangkan kadar hormon
dalam tuduh, pil kombinasi juga dapat menyeimbangkan hormon yang
dapat memperbaiki kelaianan menstruasi hypermenhorea (haid
berlebihan) (http//www.klinik.com).
(6) Nyeri haid hebat, salah satu penyebab nyeri haid adalah keseimbangan
hormon dengan pil kombinasi bisa membantu menyeimbangkan hormon
(7) Siklus haid tidak teratur, siklus haid yang tidak teratur salah satu
disebabkan  karena ketidak seimbangan hormon, pil kombinasi dapat
menyeimbangkan hormon sehingga siklus menstruasi menjadi teratur
(8) Riwayat KET, karena penggunaan progesteron dapat meningkatkan resiko
kehamilan ektopik maka disarankan untuk menggunakan pil kombinasi
(9) Kelainan payudara jinak, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
penggunaan pil kombinasi pada wanita yang menderita kelainan payudara
bersifat menetap dan tidak menyebar dari pada bukan pengguna pil
b) Kontraindikasi:
(1) Hamil atau di curigai hamil, seorang wanita yang merasa dirinya hamil
jangan mengonsumsi pil KB karena mungkin akan membuat cacat bayi
yang dikandung.
(2) Menyusui eksklusif karena penggunaan pil dapat mengurangi kualitas dan
kwantitas ASI
(3) Perdarahan pervaginam yang belum di ketahui penyebabnya karena pada
perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, mungkin saja
perdarahan itu dapat disebabkan karena adanya penyakit yang akan
bertambah parah jika mengkonsumsi Pil (Ca Serviks dll)
(4) Penyakit Hepatitis karena estrogen dalam pil KB dapat menyebabkan
perubahan metabolisme ,dalamhati, jadi pada wanita yang menderita
penyakit hati sebaiknya tidak menggunakan pil KB kombinasi
(5) Perokok dengan usia > 35 tahun karena wanita yang memiliki usia >35
tahun dan perokok serta pengguna pil kombinasi dapat memiliki
kesempatan untuk terkena stroke. 
(6) Riwayat penyakit jantung, stroke, TD > 180/110 mmHg karena wanita
yang menggunakan pil KB resiko lebih tinggi terkena serangan jantung
jika mempunyai salah satu faktor resiko diantaranya riwayat penyakit
jantung, stroke dll dan unsur progesteron dalam pil KB dapat
meningkatkan tekanan darah dan disarankan untuk menggunakan pil KB
dengan progesteron dosis rendah.
(7) Kanker payudara atau di curigai kanker payudara karena estrogen
menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara
(8) Penyakit epilepsi karena penggunaan pil kombinasi dapat mengganggu
penggunaan obat epilepsi karena pada penderita epilepsi disarankan untuk
menggunakan kadar estrogen yang lebih tinggi karena tidak mengganggu
kerja obat epilepsi
(9) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari, jika tidak dapat
menggunakan pil secara teratur keefektifitasannya juga akan berkurang.
2) Pil Progestin/Minipil
a) Indikasi:
(1) Usia reproduksi karena Pil KB tidak direkomendasikan bagi wanita
yang berumur > 35 tahun karena dapat meningkatkan resiko bagi
kesehatan wanita tersebut
(2) Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak yang sudah
maupun yang belum memiliki anak dapat menggunakan mini pil, karena
pengunaan KB Pil cepat mengembalikan kesuburan seteleh pemakaian
dihentikan
(3) Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama
periode menyusui karena KB pil efektiftas cukup tinggi dan progestin
tidak mengganggu kuantitas maupun kualitas ASI
(4) Mempunyai TD tinggi < 180/110 mmHg, hormone progesterone dapat
meningkatkan tekanan darah, dapat diberikan progesterone dalam dosis
rendah dan perlu pengawasan
(5) Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang tidak
menggunakan estrogen
b) Kontraindikasi
(1) Hamil atau di duga hamil  seorang wanita yang merasa dirinya hamil
jangan mengkonsumsi pil KB karena mungkin akan membuat cacat bayi
yang dikandung.
(2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya karena pada
perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, mungkin saja
perdarahan itu dapat disebabkan karena adanya penyakit yang akan
bertambah parah jika mengkonsumsi Pil (Ca Serviks dll)
(3) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara karena penggunaanPil
KB menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara
(4) Sering lupa menggunakan pil, karena jika tidak dapat menggunakan pil
secara teratur keefektifitasannya juga akan berkurang.  
(5) Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan miom uterus
(6) Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme/penyempitan
pembuluh darah
8. Penanggulangan Efek Samping Pil KB
Menurut (Saifudin, 2006) penanganan efek samping kontrasepsi pil meliputi:
1) Pil kombinasi
a)Amenorea (tidak ada perdarahan)

Penanganan: Tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil dengan
benar, tenanglah. Tidak datang haid kemunkinan besar karena tidak
adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Tidak perlu pengobatan
khusus berikan pil dengan dosis estrogen 50mg, atau dosis estrogen tetap,
tetapi dosis progestin di kurangi. Bila klien hamil intra uterin, hentikan pil, dan
yakinkan pasien, bahwa pil yang telah di minumnya tidak punya efek pada
janin
b)Mual, pusing atau muntah.

Penanganan: tes kehamilan, bila tidak hamil sarankan minum pil saat
makan malam, atau sebelum tidur
c)Perdarahan pervaginam/spotting

Penanganan: tes kehamilan atau pemeriksaan ginekologi. Sarankan minum


pil pada waktu yang sama. Jelaskan bahwa perdarahan/spotting hal yang bisa
terjadi pada 3 bulan pertama dan lambat laun akan berhenti. Bila perdarahan
/spotting tetap saja terjadi, ganti pil dengan dodis estrogen lebih tinggi 50mg
sampai perdarahan teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila
perdarahan/spotting timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis 50mg, atau ganti
dengan metode kontrasepsi yang lain
2) Pil progestin(minipil)
a)Amenorea

Penanganan: pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil tidak perlu
tindakan khusus cukup konseling saja. Bila amenorea berlanjut atau hal
tersebut membuat klien khawatir, rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil, dan
kehamilan di lanjutkan. Jelaskan pada klien bahwa minipil sangat kecil
menimbulkan kelainan pada janin. Bila di duga kehamilan ektopik, klien perlu
di rujuk, jangan memberikan pbat-obatan hormonal untuk menimbulkan haid.
Kalaupun di berikan tidak ada gunanya.
b)Perdarahan tidak teratur
Penanganan: bila tidak menimbulkan masalah kesehatan /tidak hamil,
tidak perlu tindakan khusus, bila klien masih tidak menerima kejadian
tersebut, perlu di cari metode kontrasepsi lain

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN
1. Data Subjektif
a) Identitas
Yang dikaji meliputi biodata dan suami mulai dari nama, umur, suku, agama,
pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, no. telp.
b) KeluhanUtama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB tersebut antara
lain amenorea atau perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak, keputihan, nyeri
saat berhubungan.
c) Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum menggunakan KB
dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB tersebut.
d) Riwayat Obstetri lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
e) Riwayat Menstruasi Lalu
Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat darah haid,
dysmenorrhea atau tidak.
f) Riwayat Kesehatan Klien
Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker payudara,
DM, dan TBC.
g) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung, DM, TBC,
hipertensi dan kanker payudara.
h) Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas, pola
aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari.
2. Data Obyektif
a) PemeriksaanUmum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB, TB, suhu badan,
kesadaran.
b) Pemeriksaan Khusus
1) Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem,
conjungtivatidakpucat, sclera tidak ikterus.
2) Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, adanya
bendungan vena jugularis.
3) Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
4) Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya
infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
5) Ekstremitas : dilihata odema ada pada ekstrimitas bawah dan ekstrimitas
atas, adanya varices pada ekstremitas bawah.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keteratasan kongnitif.

C. INTERVENSI KEPERWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


. Keperawatan (SLKI) (SIKI)
1 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan asuhan SIKI
dengan kurang keperawatan selama …...…. Tingkat Ansietas
terpapar informasi. jam diharapkan Tingkat 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
Ansietas menurun dengan berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor)
kriteria hasil : 2. Monito tanda-tanda ansietas (verbal
1. Verbalisasi kebingungan dan nonverbal)
menurun. 3. Ciptakan suasana terapeutik untuk
2. Verbalisasi khawatir menumbuhkan kepercayaan.
menurun. 4. Motivasi mengidentifikasi situasi yang
3. Perilaku gelisah memicu kecemasan.
menurun. 5. Informasikan secara factual mengenai
4. Perilaku tegang diagnosis, pengobatan, dan prognosis.
menurun. 6. Anjurkan mengungkapkan perasaan
5. Konsentrasi membaik. dan persepsi.
7. Kolaborasi pemberian obat antiansietas,
jika perlu.
2 Defisiensi Setelah diberikan asuhan SIKI
pengetahuan keperawatan selama …. Edukasi Kesehatan
berhubungan dengan Jam diharapkan Tingkat 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
keteratasan kongnitif. Pengetahuan meningkat menerima informasi.
dengan kriteria hasil : 2. Sediakan materi dan media pendidikan
1. Verbalisasi minat dalam kesehatan.
belajar meningkat. 3. Berikan kesempatan untuk bertanya.
2. Kemampuan 4. Jelaskan faktor risiko yang dapat
menjelaskan mempengaruhi kesehatan.
pengetahuan tentang 5. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
suatu topik meningkat. sehat.
3. Pertanyaan tentang
Edukasi Keluarga Berencana
masalah yang dihadapi
1. Identifikasi pengetahuan tentang alat
menurun.
kontrasepsi.
2. Fasilitasi ibu dan pasangan dalam
mengambil keputusan menggunakan
alat kontrasepsi.
3. Jelaskan tentang system reproduksi.
4. Jelaskan metode-metode alat
kontrasepsi.
5. Jelaskan aktivitas seksual setelah
mengikuti program KB.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall.1999.Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta :


EGC.
Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: FKUI
NANDA NIC-NOC.2011.Buku Saku Diagnosis Keperawatan NANDA NIC-NOC.Jakarta:
EGC
Manuaba, Ida Bagus. 2003. Buku Saku Ilmu Kebidanan. Jakarta : Hipokrates
Burns, August, dkk.2000.PemberdayaanWanitaDalamBidangKesehatan. Yogyakarta: Andi

Hamilton, Persis Mary.1995. Dasar-DasarKeperawatanMaternitas. Jakarta: ECG

Pillitteri, Adele.2002. BukuSakuPerawatanKesehatanIbudanAnak. Jakarta: EG


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN


Nama Mahasiswa : HERON SAPU BAYU NIM: 2019611017

A. Identitas Klien
Nama : Ny “N No. RM : 465XXX
Usia : 21 tahun Tgl. Masuk : 19-07-2020, Pukul 08:17 WITA
Jenis kelamin : Perempuan Tgl. Pengkajian:19-07-2020,Pukul 08:17 WITA
Alamat : Kabupaten Gowa Sumber informasi : Pasien
No. telepon : 082456237190 Nama klg. dekat yg bisa dihubungi: Tn. “S”
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam Status : Suami
Suku : Makassar/ Makassar Alamat : Kabupaten Gowa
Pendidikan : Mahasiswi.........................No. telepon :081346178990
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga........... Pendidikan : Guru
Lama berkerja :.......................................... Pekerjaan : Pns

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan Utama
Saat MRS: Ny. N datang ke poli kandungan diantar suami untuk melakukan
konsultasi terkait kehamilan
2. Riwayat Kesehatan Saat ini
masih berkuliah dan ingin focus menyelesaikan perkuliahannya, sehingga mereka
berusaha untuk menunda kehamilannya sampai satu tahun kedepan. Namun pasien
menolak menggunakan kontrasepsi yang memicu pertambahan berat badan karena
pasien merasa badannya sudah masuk kategori berlebih yang membuat pasien tidak
nyaman. Pasien menanyakan alat kontrasepsi apa yang sesuai untuk kondisinya.
Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal dan tidak ada penyakit reproduksi
C. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : Tidak pernah
b. Operasi (jenis & waktu) : Tidak pernah
c. Penyakit:
 Kronis : Tidak ada
 Akut : Tidak ada
d. Terakhir masuki RS :
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll): Tidak ada alergi
3. Kebiasaan:

Merokok: Tidak pernah


Kopi: Tidak Pernah
Alkohol: Tidak pernah
D. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
No Jenis kelamin Cara lahir BB lahir Keadaan Umur
1 - - - - -
Pengalaman menyusui : Belum
Riwayat Kehamilan Saat Ini
1. Berapa kali periksa kehamilan: belum pernah
2. Masalah kehamilan: Tidak ada masalah
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : Belum pernah
2. Jenis kelamin bayi : Belum mempunyai
anak
3. Pendarahan :Tidak ada
4. Masalah dalam persalinan : Tidak ada
Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi : Tidak ada
2. Riwayat KB (jenis, lama pemakaian, efek samping):Pasien
belum pernah menggunakan KB

E. Riwayat Keluarga
Tidak ada riwayat keluarga menderita penyakit serius seperti hipertensi, asma, diabetes
melitus, kanker dan penyakit jantung.
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
 Kebersihan bersih dan rapi............................... ...............................................
 Bahaya kecelakaan tidak ada bahaya kecelakaan......... ...............................................
 Polusi bebas dari polusi ........................... ...............................................
 Ventilasi ada................................................. ...............................................
 Pencahayaan baik ............................................... ...............................................
G. Pola Aktifitas-Latihan

 Makan/minum :0
 Mandi :0
 Berpakaian/berdandan :0
 Toileting :0
 Mobilitas di tempat tidur :0
 Berpindah :0
 Berjalan :0
 Naik tangga :0
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4 = tidak
mampu

H. Pola Nutrisi Metabolik

 Pantangan : Tidak ada


 Napsu makan : Baik
 Sukar menelan (padat/cair): Tidak

I. Pola Eliminasi
Buang air kecil (BAK) : tidak menentu, 4-5x sehari

Buang air besar (BAB) : 1-2x/hari

J. Pola Tidur-Istirahat

- Kesulitan : Tidak ada

K. Pola Kebersihan Diri

 Kesulitan : Tidak ada

L. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: () sendiri ( ) dibantu orang lain, sebutkan: Suami
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri,
dll): Tidak ada
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: Diskusi dengan suami
4. Harapan setelah menjalani perawatan: Berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah

M. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada ( ) ada

N. Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda : Ya, Sangat penting
O. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum: Baik


 Kesadaran: Compos mentis
 Tanda-tanda vital: - Tekanan darah :120/80 mmHg - Suhu : 36,6 oC
- Nadi : 80 x/menit - RR : 22 x/menit
 Tinggi badan: 142cm Berat Badan: 50 kg
2. Kepala & Leher
a. Kepala: Rambut panjang dan kulit kepala bersih, tidak ada nyeri tekan serta tidak
ada benjolan. keadaan wajah tidak pucat, tidak ada kelainan, tidak ada
oedema.
b. Mata: Konjungtiva berwarna merah muda, sklera tidak ikterus
c. Hidung: Tidak ada polip, rinore tidak ada.
d. Mulut & tenggorokan: mulut bersih, tidak tampak caries dan tidak ada benjolan
e. Telinga: tidak tampak kelainan dan tidak ada serumen.
f. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar gondok atau tyroid, limfe dan vena
jungularis.
3. Thorak & Dada:
 Jantung
- Inspeksi: simetris kanan dan kiri , ictus cordis tidak tampak
- Palpasi: tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba di ics 5
- Perkusi: Tidak ada kelainan, normal, s1s2 tunggal reguler
- Auskultasi: normal s1>s2 reguler, bising tidak ada, gallop tidak ada
 Paru
- Inspeksi: simetris kanan dan kiri, retraksi dinding dada (+)
- Palpasi: Tidak ada kelainan, taktil fremitus simetris kiri dan kanan
- Perkusi: Tidak ada kelainan, resonance
- Auskultasi: tidak ada suara tambahan seperti wheezing, ronchi
4. Payudara & Ketiak: puting susu menonjol, ASI belum ada, tidak ada benjolan, radang
dan luka pada payudara tidak ada
5. Punggung & Tulang Belakang: Tidak ada kelainan
6. Abdomen
 Inspeksi: tidak ada jaringan parut atau bekas operasi,.........................................................
 Palpasi: tidak ada nyeri tekan, benjolan tidak ada
 Perkusi: Timpani
 Auskultasi: terdengar bising usus 12x/menit
7. Genetalia & Anus
Tampak pengeluaran lochia rubra, tidak ada tanda-tanda infeksi dan varises, tampak
bekas luka jahitan, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, tidak ada hemoroid
8. Ekstermitas
 Atas: tidak cacat, tidak terdapat oedema, dan varises.
 Bawah: tidak cacat, tidak terdapat oedema, dan varises.

5 5
Kekuatan otot 5 5

9. Sistem Neorologi: Tidak ada kelainan


10. Kulit & Kuku
 Kulit: Tidak ada kelainan, sawo matang, turgor baik
 Kuku: Tidak ada kelainan, CRT <2 Detik

P. Hasil Pemeriksaan Penunjang


No
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
.
1. Hb 12-16 g/dL
2. Protein urine Negatif
3. Glukosa urine Negatif

Q. Terapi : Tidak ada

Malang,19-07-2021

(Heron s bayu)
ANALISA DATA
Nama Klien : Ny. N
No. Reg :
N MASALAH
DATA PENUNJANG ETIOLOGI
O KEPERAWATAN
1. DS: Kurang terpapar informasi Defisit pengetahuan
- Ny. N datang ke poli
kandungan diantar suami
untuk melakukan konsultasi
terkait kehamilan
- Pasien mengatakan saat ini
masih berkuliah dan ingin
fokus menyelesaikan
perkuliahannya, sehingga
mereka berusaha untuk
menunda kehamilannya
sampai satu tahun kedepan

DO: Kekwhatiran mengalami kegagalan Ansietas


- Pasien menanyakan alat
kontrasepsi apa yang sesuai
untuk kondisinya.
- Hasil pemeriksaan TTV
dalam batas normal dan tidak
ada penyakit reproduksi

DS:pasien mengatakan saat ini


masih berkuliah dan ingin fokus
menyeselesaikan perkuliahan
DO:pasien sangat menginginkan
kehamilannya di tunda

DIAGNOSA KEPERAWATAN
N NAMA & TANDA
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
O TANGAN PERAWAT
1. 19 Juli 2021 Defisit pengetahuan berhubungan dengan heron
kurang terpapar informasi
2 19 Juli 2021 Ansietas heron

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI DAN TTD
KEPERAWATAN HASIL
PERAWAT
1. Defisit pengetahuan Setelah di lakukan Edukasi Keluarga Berencana heron
tindakan keperawatan
berhubungan dengan
selama 2 x 24 jam di Observasi
kurang terpapar harapkan tingkat - Identifikasi kesiapan dan
pengetahuan membaik kemampuan menerima
informasi
Kriteria hasil: informasi
- Perilaku sesuai - Identifikasi pengetahuan
anjuran meningkat tentang alat kontrasepsi
- Verbalisai minat Terapeutik
dalam belajar - Sediakan materi dan media
meningkat pendidikan kesehatan
- Kemampuan - Jadwalkan pendidikan
menjelaskan kesehatan sesuai kesepakatan
pengetahuan tentang - Beri kesempatan untuk
suatu topik bertanya
meningkat - Lakukan penapisan pada ibu
dan pasangan untuk
penggunaan alat kontrasepsi
- Lakukan pemeriksaan fisik
- Fasilitasi ibu dan pasangan
dalam mengambil keputusan
menggunakan alat kontrasepsi
- Diskusikan pertimbangan
agama, budaya,
perkembangan,sosial ekonomi
terhadap pemilihan alat
kontrasepsi
Edukasi
- Jelaskan tentang sistem
reproduksi
- Jelaskan metode-metode alat
kontrasepsi
- Jelaskan aktivitas seksual
setelah mengikuti program KB

2. Ansietas - Setelah di lakukan


Reduksi Ansietas
tindakan
keperawatan Observasi
selama 2 x 24 jam - Identifikasi saat tingkat
di harapkan ansietas ansietas berubah
dapat di atasi (mis,kondisi,waktu,stresso
- Perilaku gelisah r)
menurun - Identifikasi kemampuan
- Perilaku tegang mengambil keputusan
menurun - Monitor tanda-tanda
ansietas
Terapeutik
- Ciptakan suasana
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
- Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan
- Pahami situasi yang
membuat ansietas
dengarkan dengan penuh
perhatian
- Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi
yang memberikan
kenyamanan
- Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
- Diskusikan perencanaan
realistis tentang peristiwa
yang akan datang
Edukasi
- Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dirasakan
- Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis ,pengobatan dan
prognosis
- Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
- Latih penggunaan
mekanisme pertahanan diri
yang tepat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
ansietas

IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA &
TANDA
NO TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
TANGAN
PERAWAT
1. 19-07-2021 08:00 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan heron
menerima informasi
- Mengidentifikasi pengetahuan tentang alat
kontrasepsi
- Menyediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Memberi kesempatan untuk bertanya
- Melakukan pemeriksaan fisik
- Memfasilitasi ibu dan pasangan dalam
mengambil keputusan menggunakan alat
kontrasepsi
- Mendiskusikan pertimbangan agama,
budaya, perkembangan,sosial ekonomi
terhadap pemilihan alat kontrasepsi
- Menjelaskan tentang sistem reproduksi
- Menjelaskan metode-metode alat kontrasepsi
- Menjelaskan aktivitas seksual setelah
mengikuti program KB

2. 19-07-2021 08:00 - Mengidentifikasi saat tingkat ansietas


berubah (mis,kondisi,waktu,stressor)
- Mengidentifikasi kemampuan mengambil
keputusan
- Memonitor tanda-tanda ansietas
- Menciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
- Menemani pasien untuk mengurangi
kecemasan
- Memahami situasi yang membuat ansietas
dengarkan dengan penuh perhatian
- Memotivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
- Mendiskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang
- Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dirasakan
- Menginformasikan secara faktual mengenai
diagnosis ,pengobatan dan prognosis
- Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien
- Menganjurkan mengungkapkan perasaan
dan persepsi
- Melatih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- Melatih penggunaan mekanisme pertahanan
diri yang tepat
- Berkolaborasi pemberian obat ansietas

E. EVALUASI
EVALUASI

Hari/Tanggal No. Dx
Evaluasi TTD
Jam Kep
Heron s
23 juli 2021 1 S:klien dapat mengerti apa yang di jelaskan
O:sudah menggunakan alat kb
A:masalah teratasi
P:hentikan intervensi

23 juli 2021 2
S:ibu kembli tenang
heron
O: sudah terpasang alat kontrasepsi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Malang, 23 Juli 2021

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Mahasiswa

(Pertiwi Perwiraningtyas, Ns., M.Kep )


( HERON SAPU BAYU)

NIM. 2019611017

Anda mungkin juga menyukai