DISUSUN OLEH
Heron sapu bayu
2019611017
KONSEP DASAR
1. Definisi
Keluarga berencana menurut WHO (World Health Organisation) adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk : (1)
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, (3) mengatur interval diantara kelahiran, (4) mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, (5) menentukan jumlah
anak dalam keluarga (Hartanto, 2004)
Keluarga berencana adalah cara merencanakan keluarga: kapan ingin
mendapatkan anak dan berapa jumlah anak. (Burn, 2000).
KB adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan
kelahiran. (Depkes RI, 1999;1).
Menurut (Saifudin, 2006) Pil di bagi menjadi 2 yaitu:
a. Pil kombinasi adalah pil yang mengandung kombinasi antara hormon
estrogen dan progesteron .
b. Pil progestin / minipil adalah pil yang hanya mengandung progesteron
saja.
2. Klasifikasi Pil KB
Pil KB dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Pil Kombinasi
a. Monofasik
Meupakan pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet yang mengandung
hormon aktif estrogen/ progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif.
b. Bifaasik
Merupakan pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
c. Trifasik
Merupakan pil yang tersedia dalam 21 tablet yang mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dengan 3 dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
2. Pil Progestin/minipil
a. Kemasan dengan isi 35 pil: 300 mg levonorgestrel atau 350 mg
noretindron.
b. Kemasan dengan isi 28 pil: 75 mg desogestrel
3. Pohon Masalah
Wanita <20 tahun wanita 20-30 tahun
Keluarga berencana
Alat kontrasepsi
Pil KB
- Kecemasan
- Kurang Pengetahuan
4. Gejala Klinis
Obat kontrasepsi oral memang dirasa cukup efektif untuk mencegah atau
menunda kehamilan, namun ada berbagai efek samping yang ditimbulkan ketika
mengonsumsi pil KB.
1. Bercak darah lebih banyak atau menstruasi lebih lama
5. Pemeriksaan Penunjang
Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk
meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko.
Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau
penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar
kolesterol dan gula darah. Jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka
diberikan pil KB dosis rendah.
3 bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk
mengetahui adanya perubahan tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1
kali/tahun.
2) Pil progestin
a. Menekan sekresi gonodotropin dan sintesis steroid seks di ovarium
b. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi
lebih sulit
c. Mengentalkan lendir servik
d. Mengubah mortilitas tuba sehingga transformasi sperma terganggu.
Penanganan: Tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil dengan
benar, tenanglah. Tidak datang haid kemunkinan besar karena tidak
adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Tidak perlu pengobatan
khusus berikan pil dengan dosis estrogen 50mg, atau dosis estrogen tetap,
tetapi dosis progestin di kurangi. Bila klien hamil intra uterin, hentikan pil, dan
yakinkan pasien, bahwa pil yang telah di minumnya tidak punya efek pada
janin
b)Mual, pusing atau muntah.
Penanganan: tes kehamilan, bila tidak hamil sarankan minum pil saat
makan malam, atau sebelum tidur
c)Perdarahan pervaginam/spotting
Penanganan: pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil tidak perlu
tindakan khusus cukup konseling saja. Bila amenorea berlanjut atau hal
tersebut membuat klien khawatir, rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil, dan
kehamilan di lanjutkan. Jelaskan pada klien bahwa minipil sangat kecil
menimbulkan kelainan pada janin. Bila di duga kehamilan ektopik, klien perlu
di rujuk, jangan memberikan pbat-obatan hormonal untuk menimbulkan haid.
Kalaupun di berikan tidak ada gunanya.
b)Perdarahan tidak teratur
Penanganan: bila tidak menimbulkan masalah kesehatan /tidak hamil,
tidak perlu tindakan khusus, bila klien masih tidak menerima kejadian
tersebut, perlu di cari metode kontrasepsi lain
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keteratasan kongnitif.
C. INTERVENSI KEPERWATAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny “N No. RM : 465XXX
Usia : 21 tahun Tgl. Masuk : 19-07-2020, Pukul 08:17 WITA
Jenis kelamin : Perempuan Tgl. Pengkajian:19-07-2020,Pukul 08:17 WITA
Alamat : Kabupaten Gowa Sumber informasi : Pasien
No. telepon : 082456237190 Nama klg. dekat yg bisa dihubungi: Tn. “S”
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam Status : Suami
Suku : Makassar/ Makassar Alamat : Kabupaten Gowa
Pendidikan : Mahasiswi.........................No. telepon :081346178990
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga........... Pendidikan : Guru
Lama berkerja :.......................................... Pekerjaan : Pns
E. Riwayat Keluarga
Tidak ada riwayat keluarga menderita penyakit serius seperti hipertensi, asma, diabetes
melitus, kanker dan penyakit jantung.
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan bersih dan rapi............................... ...............................................
Bahaya kecelakaan tidak ada bahaya kecelakaan......... ...............................................
Polusi bebas dari polusi ........................... ...............................................
Ventilasi ada................................................. ...............................................
Pencahayaan baik ............................................... ...............................................
G. Pola Aktifitas-Latihan
Makan/minum :0
Mandi :0
Berpakaian/berdandan :0
Toileting :0
Mobilitas di tempat tidur :0
Berpindah :0
Berjalan :0
Naik tangga :0
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4 = tidak
mampu
I. Pola Eliminasi
Buang air kecil (BAK) : tidak menentu, 4-5x sehari
J. Pola Tidur-Istirahat
M. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada ( ) ada
5 5
Kekuatan otot 5 5
Malang,19-07-2021
(Heron s bayu)
ANALISA DATA
Nama Klien : Ny. N
No. Reg :
N MASALAH
DATA PENUNJANG ETIOLOGI
O KEPERAWATAN
1. DS: Kurang terpapar informasi Defisit pengetahuan
- Ny. N datang ke poli
kandungan diantar suami
untuk melakukan konsultasi
terkait kehamilan
- Pasien mengatakan saat ini
masih berkuliah dan ingin
fokus menyelesaikan
perkuliahannya, sehingga
mereka berusaha untuk
menunda kehamilannya
sampai satu tahun kedepan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
N NAMA & TANDA
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
O TANGAN PERAWAT
1. 19 Juli 2021 Defisit pengetahuan berhubungan dengan heron
kurang terpapar informasi
2 19 Juli 2021 Ansietas heron
NAMA
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI DAN TTD
KEPERAWATAN HASIL
PERAWAT
1. Defisit pengetahuan Setelah di lakukan Edukasi Keluarga Berencana heron
tindakan keperawatan
berhubungan dengan
selama 2 x 24 jam di Observasi
kurang terpapar harapkan tingkat - Identifikasi kesiapan dan
pengetahuan membaik kemampuan menerima
informasi
Kriteria hasil: informasi
- Perilaku sesuai - Identifikasi pengetahuan
anjuran meningkat tentang alat kontrasepsi
- Verbalisai minat Terapeutik
dalam belajar - Sediakan materi dan media
meningkat pendidikan kesehatan
- Kemampuan - Jadwalkan pendidikan
menjelaskan kesehatan sesuai kesepakatan
pengetahuan tentang - Beri kesempatan untuk
suatu topik bertanya
meningkat - Lakukan penapisan pada ibu
dan pasangan untuk
penggunaan alat kontrasepsi
- Lakukan pemeriksaan fisik
- Fasilitasi ibu dan pasangan
dalam mengambil keputusan
menggunakan alat kontrasepsi
- Diskusikan pertimbangan
agama, budaya,
perkembangan,sosial ekonomi
terhadap pemilihan alat
kontrasepsi
Edukasi
- Jelaskan tentang sistem
reproduksi
- Jelaskan metode-metode alat
kontrasepsi
- Jelaskan aktivitas seksual
setelah mengikuti program KB
NAMA &
TANDA
NO TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
TANGAN
PERAWAT
1. 19-07-2021 08:00 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan heron
menerima informasi
- Mengidentifikasi pengetahuan tentang alat
kontrasepsi
- Menyediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Memberi kesempatan untuk bertanya
- Melakukan pemeriksaan fisik
- Memfasilitasi ibu dan pasangan dalam
mengambil keputusan menggunakan alat
kontrasepsi
- Mendiskusikan pertimbangan agama,
budaya, perkembangan,sosial ekonomi
terhadap pemilihan alat kontrasepsi
- Menjelaskan tentang sistem reproduksi
- Menjelaskan metode-metode alat kontrasepsi
- Menjelaskan aktivitas seksual setelah
mengikuti program KB
E. EVALUASI
EVALUASI
Hari/Tanggal No. Dx
Evaluasi TTD
Jam Kep
Heron s
23 juli 2021 1 S:klien dapat mengerti apa yang di jelaskan
O:sudah menggunakan alat kb
A:masalah teratasi
P:hentikan intervensi
23 juli 2021 2
S:ibu kembli tenang
heron
O: sudah terpasang alat kontrasepsi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Malang, 23 Juli 2021
Mengetahui,
NIM. 2019611017