Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA Tn.

Tugas Disusun Untuk Memenuhi Departemen Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :

Alfonsa Boba Dunga

2019611024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2020

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 1


PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KASUS (MASALAH UTAMA)

DEWASA

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Pengertian
Perkembangan psikososia llanjut usia adalah tercapainya integritas
diri yang utuh. pemahaman terhadap makna hidup secara keseluruhan membuat lan
sia berusaha menuntun generasi berikutnya (anak dan cucunya) berdasarkan sudut p
andangnya. Lansia yang tidak mencapai integritas diri akan merasa putus asa dan
menyesali masa lalunya karena tidak merasakan hidupnya bermakna.

2. Karakteristik perilaku (perkembangan lansia)


a) Perkembangan lansia
Perkembangan yang normal integritas diri/ keutuhan konsep diri
b) Perilaku Lansia
 Mempunyai harga diri tinggi
 Menilai kehidupannya berarti
 Menerima nilai dan keunikan orang lain
 Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan
 Menyiapkan diri menerima datangnya kematian
 Melaksanakan kegiatan agama secara rutin
 Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga
 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dankelompok masyarakat
 Menyiapkan diri di tinggalkan anak yang telah mandiri
3. .

4. Perkembangan Orang Dewasa


a. Karakteristik Perilaku Perkembangan Orang Dewasa
 Menilai pencapaian hidup
 Merasa nyaman dengan pasangan hidup

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 2


 Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
 Membimbing dan menyiapkan generasi di bawah usianya secara arif
dan bijaksana
 Menyesuaikan diri dengan orang tuanya yang sudah lansia
 Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan sesuatu yang
bermanfaat
 Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya
dan orang lain, mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan
bermanfaat
 Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan
orang lain
 Mengembangkan minat dan hobi.

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang orang dewasa adalah
sebagai berikut :
a) Faktor genetik
 Faktor keturunan - masa konsepsi.
 Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan.
 Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras,
rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan
beberapa keunikan psikologis seperti temperamen.

6. Faktor eksternal / lingkungan


Faktor eksternal mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai
akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.
a. Keluarga Fungsi keluarga yaitu sebagai tempat bertahan hidup, rasa
aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai
masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku.
b. Kelompok teman sebaya
Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang
berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya
perilaku yang berbeda. Fungsi kelompok teman sebayaadalah sebagai

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 3


tempat belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan
menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan,
dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan
bagian dari keluarga serta untuk mencapai tujuan kelompok dengan
memenuhi kebutuhan dan harapan.
c. Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu
berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari.
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan merupakan respon individu terhadap lingkungan
dan respon orang lain pada individu. Kesehatan prenatal (sebelum
bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal
(janin). Ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan karena kesehatan terganggu akan mengakibatkan
tumbuh kembang juga terganggu.
e. Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi juga
mempengaruhi perkembangan seseorang.

7. Fase-fase interaksi dalam asuhan keperawatan sehat jiwa klien Dewasa


a. Pra-interaksi
Dimulai sebelum kontak pertama dengan pasien. Perawat
mengeksplorasikan perasaan, fantasi dan ketakutannya, sehingga
kesadaran dan kesiapan perawat untuk melakukan hubungan dengan
klien dapat dipertanggung jawabkan. Tugas tambahan pada fase ini
adalah mendapatkan informasi tentang klien dan menentukan kontak
pertama.
b. Perkenalan atau orientasi
Dalam memulai hubungan, tugas utama adalah membina rasa
percaya, penerimaan, dan pengertian, komunikasi yang terbuka dan
perumusan kontrak dengan pasien. Elemen-elemen kontrak perlu
diuraikan dengan jelas pada klien sehingga kerjasama perawat-pasien
dapat optimal. Diharapkan pasien berperan serta secara penuh dalam
kontrak, namun pada kondisi tertentu, misalnya pasien dengan

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 4


gangguan realita maka kontrak dilakukan sepihak dan perawat perlu
mengulang kontak jika kontak realitas pasien meningkat.
c. Fase kerja
Pada fase kerja, perawat dan pasien mengeksplorasi stressor yang
tepat dan mendorong perkembangan kesadaran diri dengan
menghubungkan persepsi, pikiran, perasaan dan perbuatan klien.
Perawat membantu pasien mengatasi kecemasan, meningkatkan
kemandirian dan tanggung jawab diri sendiri, dan mengembangkan
mekanisme koping yang konstruktif. Perubahan prilaku yang
maladaptif menjadi adaptif merukapan fokus fase ini.
d. Terminasi
Terminasi merupakan fase yang sangat sulit dan penting dalam
hubungan terapeutik. Rasa percaya dan hubungan intim yang
terapeutik sudah terbina dan berada dalam tingkat yang optimal
(Dalami, Ermawati, dkk, 2009).

Kriteria penetapan kesiapan pasien untuk terminasi yaitu:

 Klien mengalami kelegaan dari masalah yang ada.


 Fungsi klien sudah meningkat.
 Harga diri klien meningkat dan rasa identitas diri yang kuat.
 Klien menggunakan respon koping yang lebih adaptif.
 Klien telah mencapai hasil asuhan yang telah direncanakan.
 Kendala sudah ditemukan dalam hubungan perawat-klien yang tidak
dapat diselesaikan (Stuart, Gail, 2016).

A. POHON MASALAH

Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua

Ansietas

B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1. Masalah keperawatan

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 5


a. kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
b. Ansietas berhubungan dengan perubahan besar ekonomi dan
lingkungan
2. Data yang perlu di kaji
 kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
Data Subyektif:

 Klien mengatakan merasa belum siap menjadi orang tua


 Klien mengatakan klientampak bingung bagaimana cara
menjadi seorang ayah .

Data Objekti :

 Klien tampak bingung akan perannya sebagai orang tua.


 Klien tampak gelisah,kurang semangat ketika diajak berbicara
 Ansietas berhubungan dengan perubahan besar ekonomi dan lingkungan
Data Subjektif :

 Klien mengatakan penghasilannya dari pekerjaanya belum mencu
kupi kebutuhan keluarga nya.

Data objektif :

 Klien tampak ragu, khawatir dan gelisah bagaimana cara


mencukupi kebutuhan keluarganya

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua

V. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapetik


a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal 
b. Perkenalkan diri dengan sopantan.
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai.
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 6
g. Merikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
2. tanyakan pada pasien tentang
a. Orang yang tinggal serumah/teman sekamar pasien
3. Kaji pengetahuan pasien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
4. Kaji pengetahuan pasien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan
dengan dengan orang lain serta kerugiannya bila tidak berhubungan dengan
orang lain.
5. Observasi perilaku pasien saat berhubungan dengan orang lain
6. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan
dengan orang lain/kelompok

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 7


DAFTAR PUSTAKA

Santrock, J.W. (2002) Life spon Development(perkembangan masa hidup, jilid 2,


penerjemah chusatri dan Damanik). Jakarta:Erlangga

Agnes Dariyo, (2003), proses perkembangan Dewasa muda, Jakarta : PT Gramedia


Widiasarana.

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Development Psycology A life-spon approach New york :


Mc Grow-Hill

Hurlock, (1999). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang


kehidupan, Edisi Kimia.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 8


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
SEHAT JIWA
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Initial klien : Tn.A Usia : 40 tahun Jenis kelamin : L Tanggal Pengkajian : 4 JULI 2020
Alamat : Blimbing Pekerjaan : IRT pendidikan : SMP Suku bangsa : Jawa agama : Islam
Nama orang tua/penanggungjawab : Tn.M Pekerjaan : wiraswasta Pendidikan : SMK
B. KELUHAN: Pasien mengatakan ekonomi menurun saat masa corona
C. STATUS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN (sekarang): Dewasa
KOMPONEN USIA TUMBUH KEMBANG *
PENGKAJIAN INFANT TODLER PRESCHOOL SCHOOL ADOLESENCE YOUNG ADULT OLD
ADULT
Tn.A
berumur 40 Tahun
 Tinggi badan 150
Berat badan 52
Warna kulit sawo matang
Rambut ombak tidak
FISIK
berwarna
Menerima perubahan fisik
dan psikologis yang terjadi
Tidak ada benjolan di
kepala

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 1


 Merasa nyaman dengan
pasangan hidup.
 Memiliki hubungan yang
psesial dengan pasangan
PSIKOSEXUAL
hidup
 Memiliki hubungan yang
dalam dengan pasangan
hidup

 Klien mengatakan aktif


mengikuti kegiatan bakti
sosial di RT yang
ditempatinya.
 Klien mampu
menyesuaikan diri dengan
orang tuanya yang sudah

PSIKOSOSIAL lansia.
 Klien sering mengisi
waktu luang dengan
menanam sayur disamping
rumahnya.
 Mampu berinteraksi
dengan sesama dan
lingkungan sekitarnya

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 2


 Klien suka
membimbing dan 
menyiapkan
generasi di bawah
usianya secara arif
dan bijaksana.
 Klien sangat
Kreatif :
mempunyai
inisiatif dan ide-
ide melakukan

KOGNITIF sesuatu yang


bermanfaat
 Klien sangat
Produktif : mampu
menghasilkan
sesuatu yang
berarti bagi dirinya
dan orang lain
 Menilai pencapaia
n hidup.

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 3


Klien sangat baik dan sopan
dengan
warga di lingkungannya,dan
MORAL selalu menganut nilai-nilai
yang baik dan berdoa ke
musholah adalah
kewajibannya.
*) isi pada kolom yang sesuai dengan usia klien

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 4


D. FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor biologis
Riwayat penyakit fisik yang lalu (alergi, trauma, infeksi, keganasan, degenerative, genetik, bawaan) : tidak ada riwayat penyakit yang dulu dan tidak ada alergi makanan.
Riwayat dan perilaku ibu selama klien di kandungan (ante, intra, post natal) Tidak ada riwayat penyakit apapun.
Riwayat imunisasi  Lengkap tidak lengkap Jelaskan : klien mengatakan dulu sudah mengikuti imunisasi lengkap yang bertujuan untuk
terhindar dari penyakit campak rubela
Riwayat Paparan terhadap gas dan racun, Tidak  Ya, jelaskan: klien mengatakan rumah kami jauh dari paparan gas
Riwayat gangguan tidur/istirahat  Tidak ada, jelaskan: Klien mengatakan susah tidur karena kepikiran dengan kondisi yang sekaang ini.
Riwayat Status gizi  Baik Cukup kurang Jelaskan : klien mengatakan status gizi baik saat ini
Riwayat Hospitalisasi  Tidak Ya, Jelaskan:Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dulu yang mengancam nyawa.
Riwayat gangguan hormonal  Tidak ada Jelaskan : klien mengatakan tidak ada riwayat gangguan hormon
Riwayat seksual (aktifitas, fungsi, gangguan perilaku) : Klien mengatakan melakukan sesksual normal dengan pasangan.
Riwayat penggunaan zat  Tidak Ya

Kafein tembakau Alkohol obat-obatan, Jelaskan : Klien mengatakan tidak menggunakan zat apapun.
Riwayat pekerjaan dulu, Jelaskan : Klien mengatakan dulu pernah bekerja sebagai tukang tambal bal.
Riwayat reproduksi (kehamilan, persalinan, jumlah anak) Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada masalah selama kehamilan.
Gaya hidup : Gaya hidup sederhana

Faktor Psikologis
Motivasi  Tinggi Rendah Jelaskan: Klien mengatakan saat ini saya punya motivasi yang tinggi yaitu ingin menyekolahkan anak sampai ke jenjang yang tinggi
supaya kelak menjadi orang yang sukses dan membanggakan orang tua dan keluarga.
Pertahanan psikologi : kebiasaan koping yang digunakan: pasien mengatakan kebiasaan yang di lakukan ketika menghadap masalah yaitu selalu tegar dan selalu berdoa kepada Allah
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Jelaskan : Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu ketika melamar kerja sering di tolak.
Self kontrol :-
Konsep diri dahulu : konsep diri dahulu yaitu sering merepotkan kedua orang tua.
Faktor-faktor Sosiobudaya
Riwayat Pendidikan : klien mengatakan tidak ada permasalahan selama di bangku pendidikan.

Pendapatan Cukup  kurang jelaskan : Klien mengatakan pendapatan yang sekarang ini kurang karena adanya wabah corona jadi tidak bisa melakukan aktivitas di
luar.
Riwayat pekerjaan Jelaskan : Klien mengatakan saat ini semetara buka tokoh kecil di rumah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari di rumah.
Riwayat interaksi sosial : Klien mengatakan interaksi dengan keluarga dan masyarakat sekitar aktif
Riwayat Peran sosial : klien mengatakan aktif dalam Keluarga dan Masyarakat ketika ada kegaiatan warga.
Latar belakang Budaya : Klien mengatakan aktif mengikuti kegiatan budaya jawa.
Pertentangan nilai budaya  Tidak Ada, jelaskan tidak ada pertentangan dalam budaya.

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 5


Riwayat Agama dan keyakinan : Tidak ada riwayat dalam agama maupun keyakinan.
Pandangan dan nilai yang dianut: klien mengatakan saat ini beragama islam.
Kegiatan ibadah yang dilakukan: Klien mengatakan sering ikut kegiatan pengajian di rumah warga maupun di mesjid.
Konflik nilai / keyakinan / budaya : Tidak ada masalah dalam agama maupun dalam budaya.
Riwayat Keikutsertaan dalam politik :  tidak ya Perannya apa : Klien mengataka tidak mengikuti kegiatan yang berpolitik.
E. FAKTOR PRESIPITASI (stimulasi pertumbuhan & perkembangan)
1. Faktor biologis
Imunisasi  lengkap tidak lengkap jelaskan : klien mengatakan dulu sudah imunisasi lengkap.

Nutrisi  Seimbang tidak seimbang jelaskan : klien mengatakan nutri seimbang


Latihan motorik kasar  cukup Kurang jelaskan :-
Latihan motorik halus  cukup kurang jelaskan :
Nutrisi Seimbang tidak seimbang jelaskan :

2. Faktor-faktor Psikologis dan Sosiobudaya (isi sesuai dengan usia klien)


Psikosexual
 (0-1,5 th) Pemenuhan kepuasan fase oral ASI PASI Alat bantu lain jelaskan (sampai usia berapa disapih) -
 (1,5-3 th) Pemenuhan kepuasan fase analtoilet traning (bladder & bowel) tidak ya dilatih kebersihan diri jelaskan :

 pengenalan identitas kelamin


(3-6 th) Pemenuhan kepuasan fase phalik ASI PASI Alat bantu lain jelaskan : _

 (6-12 th) Pemenuhan kepuasan fase latendiberi kesempatan bergaul dengan teman sebaya/orang lain Tidak ya jelaskan : -

 diberikan kesempatan bergaul dengan lawan jenis


(> 12 th) Pemenuhan kepuasan fase genital Tidak ya jelaskan : -

Psikososial
 (0-1,5 th) Membangun rasa percaya: mambantu anak bila minta pertolongan dilakukan sendiri menyuruh orang lain membiarkan sering mengajak bicara

 (1,5-3 th) Meningkatkan otonomi memberi kesempatan anak mengeksplorasi lingkungan tidak menggendong anak terus

 (3-6 th) Merangsang inisiatif : memberi respon pertanyaan anak ya Tidak membiarkan ikut pekerjaan sederhana tidak, Overprotektif

 (6-12 th) Mengembangkan percaya diri mengikut sertakan anak dalam perlombaan dilatih ketrampilan baru

 (12-20 th) Pembentukan identitas : memiliki cita-cita yang jelas dan realistis ya tidak punya tokoh idola membangun solidaritas
 (20-30 th) Membangun hubungan intim : memiliki calon/pasangan hidup Ya Belum berkarir

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 6


komunikasi dengan teman intim Ya tidak melakukan kegiatan bersama orang lain ya tidak

 (30-60 th) Produktif : karir/pekerjaan sudah mapan Ya Belum

Memberi kesempatan membimbing orang lebih muda Ya Belum

Kognitif
 (0-2 th ) Merangsang sensori melihatkan benda berwana bergerak, mengajak bicara/bercanda/ membedakan rasa
 (2-7 th) Mengembangkan persepsi/intuisi : Mengenalkan warna anggota tubuh benda Melatih membaca, menulis, menggambar, berhitung

memberi kesempatan anak berbicara dan bercerita


 (7-11 th) Melatih menyelesaikan masalah konkrit melatih beberapa ketrampilan baru Memberi tugas/perintah sederhana (rumah,sekolah)
 (> 11 th ) Melatih berfikir abstrak : melatih hubungan sebab akibat setiap kejadian melatih menyelesaikan masalah yang lebih kompleks
moral
 (4-9 th) melatih dan mengajarkan nilai-nilai agama sosial, budaya Memberikan reinforcement terhadap ketaatan Hukuman thd pelanggaran
 (9-12 th) melatih dan mengajarkan nlai-nilai : agama sosial, budaya Memberikan dukungan Hukuman thd pelanggaran
 (>12 th) melatih dan mengajarkan nlai-nilai agama sosial, budaya Melatih evaluasi diri terhadap perbuatan yang dilakukan Hukuman thd pelanggaran

F. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR


Respon Kognitif tantangan Mengancam Membahayakan jelaskan : Klien mempunyai motivasi untuk menjadi lebih
baik dalam meningkatkan ekonomi kelurga seperti
para tetangga-tetangganya
Respon Afektif senang Sedih Marah lain-lain sebutkan
Respon fisiologi : Tanda Vital: T
Gejala fisik tremor Berdebar berkeringat  Lain-lain sebutkan: Tidak ada masalah dalam fisik
Perilaku yang tampak :
Respon sosial
Merubah lingkungan yg penuh stressor  Mencari Informasi
Lari dari stessor Mengidentifikasi faktor-faktor yg berkontribusi terhadap permasalahan
Mengabaikan kondisi-kondisi eksternal yang berakibat buruk Membandingkan kemampuan diri dengan orang lain

I. GENOGRAM
G. SUMBER KOPING
KEMAMPUAN PERSONAL II. Keterangan:
Problem solving skill  
III. : Laki-laki

IV. :
perempuan

V. Asuhan keperawatan sehat jiwa


: | 7
Meninggal

Baik

Kurang jelaskan  

Status Kesehatan/energy


baik

Cukup

Rendah

Sosial skill

Baik

cukup

Intelegensia

Genius

superior

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 8


Rata-rata

Pengetahuan

Tumbuh kembang

baik

Cukup

Sistem pendukung

baik

Cukup

k
Koping

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 9



baik

Cukup

Pola asuh

baik

Cukup

Konsep diri

Positif

Negative
(citra diri, ideal diri, identitas, peran, harga diri)
DUKUNGAN SOSIAL
1. Dukungan : keluarga , kelompok, masyarakat : adanya dukungan, dorongan dari keluarga, kelompok(sahabat), masyarakat sekitar
2. Jaringan social (perkumpulan, organisasi,) : Klien mengataan sering mengikuti kegiatan warga di sekitar komplek
3. Stabilitas Budaya : baik dan bisa mencakup pengetahuan, dan kepercayaan
ASET MATERIAL
1. Kecukupan penghasilan untuk kebutuhan  Cukup. lebih

2. kekayaan yang dimiliki kurang g cukup kaya

3. Pelayanan kesehatan g terjangk Tidak terjangkau Tidak ada

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 10


 au
KEYAKINAN
1. Keyakinan dan nilai : beribadah dan berdoa

2. MotivasiOrientasi kesehatan: selalu mendapatkan motivasi yang baik dari keluarga, teman sebaya dan bahkan dari orang lain/teman sekitar
H. MEKANISME KOPING
Bicara dengan orang lain Aktivitas konstruktif
Membandingkan Negosiasi
Mekanisme pertahanan ego : karena ingin menang sendiri Lainnya

Malang 05 juli 2020

Mahasiswa

ALFONSA BOBA DUNGA

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 11


ANALISA DATA

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


N
O
1. DS: 1. Kesiapan peningkatan perkembangan
 Klien mengatakan
usia dewasa
merasa belum siap
menjadi seorang ayah
DO:
 Klien tampak bingung 
akan perannya sebagai
orang tua

2. DS: 2. Ansietas berhubungan dengan perubah
Klien mengatakan penghasila an status ekonomi dan lingkungan
nnya
dari pekerjaanya belum menc
ukupi kebutuhan keluarga
nya.

DO: Klien tampak ragu,


khawatir dan gelisah
bagaimana cara mencukupi
kebutuhan keluarganya

3. DS:

DO:

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 12


I. POHON MASALAH

Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua

Ansietas berhubungan dengan perubahan status ekonomi dan lingkungan

II. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan besar ekonomi dan lingkungan

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan besar ekonomi dan lingkungan

Malang, 04 juli 2020


Perawat yang mengkaji

ALFONSA BOBA DUNGA


NIM: 2019611024

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 13


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien :Tn.A


No. Reg. :
N
o Diagnosa T
Tanggal Tujuan Kriteria Standart Intervensi
D Keperawatan T
x
1 1. Kesiapan meni  Klien mampu menerima atau  mampu memahami Tindakan keperawatan untuk perkembangan
05/07/2 gkatkan me
0 njadiorangt karateristik perkembangan psikososial yang normal dan psikososial dewasa:
ua menyimpang.  Menjelaskan perkembangan usia dewasa yang normal
 Klien mampu memahami peningkatan menjadi orang tua dan perkembangan yang menyimpang
yang bertangguang jawab  Motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk
 Klien mampu memahami cara mencapai perkembangan melakukan tindakan yang dapat memenuhi
psikososial yang normal: perkembangan psikososialnya.
- Berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan  Menerima proses penuaan dan perubahan peran dalam
sekitar. keluarga
- Mempunyai pekerjaan  Berinteraksi dengan baik dengan pasangan dan
- Individu dewasa mampu melakukan tindakan untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga
mencapai perkembangan psikososial yang moral.  Memperluas dan memperbaharui minat/ kesenangan
 Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan/potensi
diri secara positif

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 14


 Mendiskusikan ansietas, penyebab,proses terjadi,tanda
dan gejala, akibat
06/07/2 2 Ansietas
 Pasien mampu mengenal ansietas  Melatih teknik relaksasi fisik
0 berhubungan
dengan perubahan  Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi  Melatih mengatasi ansietas dengan distraksi
status ekonomi
 Pasien mampu mengatasi ansietas melalui distraksi  Melatih mengatasi ansietas melalui hipnotis lima jari
dan lingkungan
 Pasien mampu mengatasi ansietas melalui hipnotis lima jari  Melatih mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual
 Pasien mampu mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 15


Asuhan keperawatan sehat jiwa | 16
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Tn.A Ruangan : RM No. :

NO Tanggal &
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
1 1. kesiapan Data Pasien: S:
meningk
DO: Pasien:
atkan
menjadi  Klien tampak bingung akan perannya  Klien mengatakan sudah bisa
orang
sebagai orang tua. menerima peran nya sebagai
tua
 Klien tampak gelisah,kurang semangat seorang ayah ( kepala
ketika di ajak berbicara. keluarga)

Keluarga:
DS:  Keluarga klien mengatakan
klien sudah bisa menerima
 Klien mengatakan merasa belum siap
dirinya sebagai kepala
menjadi orang tua
keluarga.
 Klien mengatakanklien tampak
bingung bagaimana cara menjadi
seorang ayah .
O:
Pasien:
Data Keluarga:
 Pasien tampak mulai rileks
DO:
dan sudah menerima dirinya
 Keluarga klien mengatakan Tn.A
sebagai seoarang ayah yang
merasa belum siap untuk menjadi
mau bertanggung jawab.
seorang ayah dari anaknya yang
pertama.
Keluarga: Keluarga pasien
mengatakan klien sangat senang
dengan penjelasan prawat tentang
DS:-
cara bertangguang dalam sebuah
Keluarga pasien mengatakan pasien kurang
hubungan keluarga
semangat,merasa gelisah dengan kondisi
yang sekarang.
A:
Kognitif: Pasien dapat memahami
DIAGONOSIS KEPERAWATAN:
yang telah disampaikan oleh
1. kesiapan meningkatkan menjadi
perawat
orang tua

Afektif: Pasien tampak beretika


sopan saat di ajak berkomunikasi

Asuhan keperawatan sehat jiwa 17


TINDAKAN KEPERAWATAN:
Pasien: Psikomotor: Pasien tampak
 Menjelaskan perkembangan usia tenang dan mendengarkan saat
dewasa yang normal dan perawat dan keluarga berbicara.
perkembangan yang menyimpang
 Memberikan motivasi dan berikan
dukungan pada Tn.A untuk melakukan P:
tindakan yang dapat memenuhi Pasien: Mengajarkan cara yang baik
perkembangan psikososialnya. untuk tetap menjadi ayah yang
 Menjelaskan peran orang dewasa rendah hati dan bertangguang
supaya menerima proses penuaan dan jawab dalam keluarga.
perubahan peran dalam keluarga
 Memberikan dukungan supaya Tn.A Perawat:
berinteraksi dengan baik
dengan Mengevaluasi kemampuan pasien
pasangan dan menikmati kebersamaan mengenal tanda-tanda pertumbuha
dengan keluarganya. n orang dewasa atau orang yang
sudah berkeluarga.
 Memperluas dan memperbaharui minat/
kesenangan
 Menjelaskan manfaat kemandirian dan
kemampuan/potensi diri secara positif

Keluarga
 Memberikan penyuluhan kepada
keluarga agar bisa memotivasi klien
sehingga bisa menerima dirinya
sebagai orang tua yang betanggung
jawab. (kepala rumah tangga).

RENCANA TINDAK LANJUT:


Pasien:
 Mendorong klien mampu melakukan
arahan dari perawat secara mandiri
 Mampu berperan dimasyarakat sekitar
 Mendorong klien untuk berperan atau
ikut serta dalam kegiatan di
masyarakat atau di lingkungan
sekitarnya.
 Dukung klien untuk menggunakan
koping efektif yang selama ini
digunakan oleh klien.
 Beri alternatif penyelesaian masalah
atau solusi.
 Bantu klien identifikasi keuntungan
Asuhan keperawatan sehat jiwa 18
dan kerugian dari tiap alternative.

Keluarga:
 Bina hubungan saling percaya
dengan keluarga :
 Ucapkan salam
 Perkenalkan diri : sebutkan nama dan
panggilan yang disukai.
 Tanyakan nama keluarga, panggilan
yang disukai, hubungan dengan klien.
 Jelaskan tujuan pertemuan
 Buat kontrak pertemuan di hari
berikutnya.

Asuhan keperawatan sehat jiwa 19

Anda mungkin juga menyukai